Babak baru yang sesungguhnya akan segera tiba. Mari lanjutkan untuk memulainya dengan pasti.
-Abyakta Mahendra Faiz-
Na na na na na ... Syalala ...Syalala ... Huhuhu
Senandung indah terdengar sempurna oleh rungu yang mendengarnya. Sepertinya gadis berpipi gembul ini sedang dalam keadaan baik hari ini, entah apa yang mampu membuatnya demikian, seolah ada rasa desak bahagia dalam dirinya yang sudah tak dapat dikontrol olehnya. Mungkin bersenandung serta memainkan pena dan kertas yang berada dihadapannya dengan asal adalah hal yang mampu membuatnya bahagia, seperti apa yang ia lakukan sekarang. Rencana Anna hari ini adalah mengerjakan tugas laporannya yang sudah menumpuk seperti tumpukan hutang orang – orang yang enggan membayar. Namun nyatanya aksi Anna untuk mengerjakan saja tidak ada, boro – boro aksi niat saja baru ia kumpulkan.
“Na, kamu kenapa? Lagi error?” tanya Iza teman satu jawatnya.
Karena pertanyaannya diabaikan Iza langsung beraksi dengan melempari Anna bantal yang berada didepannya. “Aduuh, sakit Za” adu Anna atas tindakan Iza.
“Lagian sih kamu ditanya malam nggak nyahut, budeg apa gimana? Hah?” geramnya.
“Ya maaf, aku nggak dengar. Namanya juga manusia biasa.”
Iza teman sejawatnya sekaligus teman satu kelasnya itu menghembuskan napas pasrah akibat tingkah laku absurd dari Anna. Terkadang ia heran dengan kelakuan temannya tersebut, karena Anna tidak pernah merasa ada beban dalam hidupnya, mengeluh saja seperti hal langka untuknya. Seperti halnya saat ini, tugas laporan sedang menumpuk dan minggu depan harus dikumpulkan, tapi Anna tak pernah merasa itu beban, pernah sih Anna mengeluh tapi bisa dihitung tidak seperti Iza yang disetiap hembusan napasnya isinya mengeluh semua. “Laporan kamu udah selesai emang?” tanya Iza memastikan.
“Ohh jelas belum, baru juga mau nulis judul” Anna menjawabnya santai tanpa dosa, sambil menunjukan kertas folio bergaris miliknya yang masih kosong mlompong dan hanya tertera judul praktikum dikertas miliknya.
“Kirain udah selesai, hidupmu terlalu santai Na.” Iza menjawab sambil menggelengkan kepalanya heran dengan kelakuan sang kawan. Selanjutnya, Iza lebih memilih melanjutkan mengerjakan tugasnya dan mengabaikan Anna yang sibuk kembali dengan dunianya.
Anna barada ditahun keduanya menjadi mahasiswa di salah satu Politeknik di daerah Yogyakarta. Bisa dikatakan dia sudah menjadi mahasiswa semester setengah tua karena Anna mengambil kuliah vokasi yang hanya memerlukan waktu tiga tahun untuk menyelesaikan kuliahnya.
“Laporan yang dikumpulin apa aja Za?” setelah sekian purnama akhirnya Anna tersadar akan tugasnya yang sudah meraung – raung untuk diselesaikan.
“Empat deh, kayaknya. Pratikumnya kan ada tiga ditambah sama besok, berarti totalnya ada empat, deadline minggu depan semua itu” Iza menjawab dengan menopang dagunya sembari mengingat apa benar laporan yang harus dikumpulkan sebanyak itu.
”Masa sih? Bukannya cuma dua Za. Jangan ngadi – ngadi kamu. Kemarin yang ekstrasi aja belum selesai loh, terus yang besok kan cuma menimbang material kompon. Masa iya nimbang ada laporannya? Rajin sekali anda.” Ujar Anna dengan nada mencibir.
“Oiya ya lupa aku, iya sih cuma dua ya. Yaudah sih namanya juga manusia tempatnya lupa. Jadi harap dimaklumi.”Iza melontarkan pembelaan dirinya.
“Dih jadi orang pelupa kok bangga, heran aku tuh.” jawab Anna mengejek.
“Ya harus gitu dong, namanya juga anak baik binti solehah” Iza membela diri dengan kata selengekan bijaknya.
“Ya udah sih terserah Ndoro Ayu saja, aku mah manut anaknya asal kau bahagia saja.” Sahut Anna pasrah dengan kelakuan kawannya.
“Kayak judul lagu aja Na, asal kau bahagia” Iza menimpalinya dengan kekehannya.
“Ya kan bener to, udah ahh aku mau serius mengerjakan. Jadi jangan diganggu.” Ujarnya merasa ia yang menjadi korban, padahal yang ngajak ribut kan Anna, dasar manusia.
“Lah kok jadi rajin kamu, tumben.” Tanya Iza dengan perubahan Anna yang tiba – tiba.
“Harus rajin dong, kan seperti biasa aku ada kencan nanti diakhir pekan.” Anna berujar dengan senang.
“Kencan terus!!” ucap Iza mencibir.
“Ya suka – suka dong, sama kesayangan aku ini. Dimohon jangan iri kalau iri silakan undur diri.”
“Idih, siapa yang iri. Kencan itu sama pacar Na. Bukan sama Abang!”
“Yang penting laki – laki kan? Kencan romantis sama Abang tuh lebih yahut daripada sama pacar. Mau peluk – cium juga nggak haram.”
“Nggak gitu bambang konsepnya, dahlah susah kalau ngomong sama jomblowati budiman mah. Belum pernah kena serangan bucin pacar.” Pembelaan diri Iza sekaligus cibiran tersampaikan dengan apik darinya untuk Anna.
“Yeu kenapa jadi sewot anda? Kalau nggak percaya ayo buktikan, kita buat challenge uwu with Abang sama uwu with pacar. Pasti yang tranding uwu with Abang!. Kenapa? Karena nggak semua kakak laki – laki itu bisa sweet kek Abang aku.” Anna yang tidak terima dengan pernyataan Iza juga ikut menyuarakan pendapatnya. Karena bagi Anna uwu sama kakaknya lebih menyenangkan dari pada sama pacar. Meskipun Anna belum pernah uwu sama pacar sih, karena memang dia anti begituan sama laki – laki yang statusnya belum hahal untuknya. Kalau sama kakak sendiri kan bebas, mau ngapa – ngapain juga aman. Asal nggak keblablasan aja.
“Capek Na kalau ngomong sama kamu.”
****
Abyakta : Woi mbul... Sayangku, abang nanti jadi main ya. Abang samper ke kosan
Annandya : Kebiasan panggilnya mbul. Sweet dikit napa? Iya datang aja, aku mandi
dulu tapi.
Abyakta : Nggak ada!! Itu udah panggilan termanis dari abang buat kamu (emoji
menjulurkan lidah).
Annandya : Dih najis banget!!
Abyakta : nggak apa – apa, penting aku sayang kamu.
Annandya : nggak nyambung Abang!! (emoji marah).
Abyakta : tapi benarkan? Aku sayang kamu kok (emoji love).
Annandya : (emoji pasrah) iya sayang Abang juga.
Abyakta : Gitu dong!! Abang otw loh ini.
Annandya : Hmm, ku tunggu kedatanganmu Abang (emoji berkaca – kaca).
Sepercik isi pesan antar saudara sebelum saling bersua. Pasti akan adu mulut via tulisan disana. No debat no life adalah kalimat yang tepat untuk pasangan saudara ini.
Setiap akhir pekan seperti ini, tepatnya hari jumat malam pasti Akta akan ngapel ke kosan kesayangan. Entah itu hanya main dan sekadar ngobrol melepas rindu atau menyalurkan hobi mereka untuk berburu kuliner di alun – alun kidul atau yang terkenal dengan julukan Alkid tersebut. Alkid adalah salah satu destinasi kuliner favorit si kembar. Selain itu, area nongkrong kesukaan mereka adalah Malioboro yaitu dengan duduk di kursi yang telah disediakan diarea sana, serta menyaksikan orang – orang yang sedang berlalu lalang menikmati ketenangan dalam keramaian. Itulah perasaaan yang timbul bila di Maliobro, meskipun tampak ramai dan penuh dengan orang – orang, entah itu para pelancong atau orang lokal tapi suasana ketenangan dan kedamaian itu terasa nyata.
Hari ini, tepatnya malam sabtu waktunya twins time dimana Akta akan berkunjung ke kosan saudari kembarnya untuk melepas rindunya. Rencana hari ini belum ditentukan, Akta belum bisa memutuskan karena semua keputusan ada ditangan si Anna sang pengendali agenda. Akta tengah bersiap dengan motor matic abu kesayangannya untuk melaju ke tempat tujuan.
Akhirnya Akta sudah tiba dikosan Anna, setelah menempuh perjalanan satu jam lamanya, harusnya dia tiba setengah jam yang lalu. Namun karena malam ini jalanan sedang tidak bersahabat dengannya, macet melanda setiap sudut jalan yang dia lalui. Mungkin karena musim liburan sehingga banyak pelancong yang sedang pelisiran di kota gudeg ini, bahkan jalan tikus yang biasanya lenggangpun jadi sasaran kemacetan karena padatnya para pengendara.
Suasana kosan cukup ramai hari ini, maklum akhir pekan. Banyak penghuni kosan yang sedang menikmati waktu senggangnya, dengan bercengkrama bersama di ruang tengah yang terletak diantara kamar kosan yang sengaja di sediakan untuk berkumpul, serta jika ada teman yang datang berkunjung.
Bak seorang selebritas, bila Akta datang berkunjung pasti menjadi pusat perhatian para penghuni kos khusus putri itu. Jangan ditanya lagi, mereka kagum apa tidak dengan katampanan Akta, tentu saja jawabannya adalah Iya!! no penolakan. Fix!!, Akta ganteng banget! Tidak ada yang mengelak dengan dalil mutlak tersebut. Bahkan teman sekosan Anna, selalu bilang kalau pasangan Adik dan Abang kembar ini siblings goals banget, kata mereka yang satu cantik, satunya lagi ganteng serasi banget, definisi yang paling tepat untuk mereka adalah SEMPURNA.
“Hallo semua, apa kabar kalian?” sapa Akta pada para penghuni kosan.
“Hallo Abang ganteng.”
“Baik Bang.”
Satu persatu penghuni kos menyahuti sapaan Akta untuk mereka.
“Anna nya ada?”
“Ada bang, masuk aja baru selesai mandi dia” ucap salah satu teman kosan Anna memberi tahu. Akta mengangguk dan berjalan melewati lorong kosan untuk menuju kamar adiknya.
Semua penghuni kosan tahu kalau Akta adalah kembaran Anna termasuk mami kos alias pemilik kosan. Jadi mereka sudah hafal betul apapun yang akan dilakukan oleh mereka. Setiap mereka bersama pasti kalau nggak ngemper di teras depan, ya pergi pelisiran nggak jelas. Sehafal itu mereka dengan kelakuan si kembar.
“Dek, Abang datang.” sapa Akta dari balik pintu kamar Anna.
“Masuk aja bang.” Anna menjawab tapi tak menoleh kearah sumber suara.
“Lagi?” tanyanya.
Anna menganggukan kepala sebagai jawaban dan menggerakan bibirnya tanpa bersuara “sebentar lagi.”
Anna memang sedang asik dengan dunianya, apalagi jika bukan mendengarkan siaran radio kesayangannya. Dia tidak pernah absen satu kalipun. Anna sampai membuat alarm di ponselnya supaya tidak lupa. Anna sudah lama menjadi pemuja siaran radio tersebut, jadi dia tak akan sekalipun ketinggalan saat siaran radio sudah mengudara. Satu kali saja dia ketinggalan, dalam satu minggu kedepan dapat dipastikan Anna akan uring – uringan tidak karuan.
“Dasar bucin radio” Akta bergumam.
“Aku bukan bucin Abang!! Aku tuh cuma mengisi waktu luang dengan yang bermanfaat saja.” jawabnya asal, meskipun telinganya ditutup dengan earphone. Anna masih mampu menangkap ucapan Akta dari gerakan bibirnya.
Selang beberapa menit kemudian Anna melepas earphone yang dia gunakan karena siarannya telah usai. “Udah selesai?” Akta bertanya kemdian dijawab oleh Anna dengan anggukan.
“Udah salat isya' kamu?” Kali ini Anna menggelengkan kepalanya sambil cengengesan.
“Kebiasaan jeleknya adek nih, salat dulu harusnya” tegur Akta.
“Ihhh bukan gitu Bang, kan waktu isya' lama.”
“Banyak alasan kamu, udah salat dulu sana.”
“Okay bosque, tunggu sebentar ya Bang.”
“Hmm.”
Sembari menunggu adiknya salat dan bersiap, Akta bersantai dan memainkan ponsel miliknya. Akta akan mabar (main bareng) bersama teman seperjuangannya yang sedang menjoblo merana yang ia tinggal sendiri di hunian kosnya.
Usai berganti pakaian, Anna keluar dari kamar mandi namun dia tidak mendapati kakaknya di dalam kamar, lalu dengan segera Anna berjalan menuju teras depan untuk mencari keberadaan kakaknya. Ternyata dugaannya benar, Akta sedang menunggunya didepan sana, jiwa jahilnya seketika muncul ke permukaan hingga membuat Anna berinisiatif untuk mengejutkan Akta.
DORRRRR
Bukannya terkejut, Akta hanya memasang wajah datarnya dan itu membuat Anna kesal. Karena itu bukan yang dia mau, melainkan keterkejutan Akta yang ingin dia saksikan.
“Loh kok Abang gak kaget sih?”
“Udah kebal”
“Abang gak seru ih, harusnya abang pura-pura kaget biar seru”
“Ogah banget”
Anna menghentakan sedikit kakinya karena kesal, namun setelahnya dia ikut duduk dan menyandarkan kepalanya dibahu sang kakak tanpa dosa. Sandaran paling nyaman bagi Anna ya, bahu kekar milik Akta.
“Mau keluar nggak? Udah makan belum? Udah minum obatkan?” pertanyaan bertubi di lontarkan Akta pada sang adik sambil mengelus kepala sang emppunya.
“Kalau tanya satu – satu atuh bang, jangan beruntut gitu woles aja” jawab Anna sedikit kesal.
Meskpiun kesal, tapi tetap saja perntayaan kakaknya di jawab dengan sempurna olehnya. “Nggak deh disini aja kongko-kongko?, belum kan nunggu Abang, ya belum lah kan belum makan” jawabanya pada akhirnya
Akta mengangguk paham namun sedikit mengeryitkan dahinya tanda ada yang digagal pahami olehnya. “Kongko-kongko? Lah wong cuma berdua ini.”
“Sama aja bang, yang penting ada lawan bicaranya kan? Terus nongkrong deh.”
“Terserah kamu lah dek." Akta menimpalinya dengan pasrah.
Karena tak kunjung memesan makanan, Anna pun protes pada sang kakak. “Tadi nawarin makan si Abang, tapi kenapa malah debat gak jelas sih”
“Kan kamu yang mulai.”
“Abang!!.”
“Iya sayanku, kalau gitu kamu mau beli makan diluar apa yuukfood aja?.”
“Yuukfood aja, salad buah sama gado – gado bang” Akta mengacungkan jempolnya.
Kini Akta berselancar di yuukfood miliknya untuk memenuhi pesanan dari sang putri. Setelah dirasa menemukan menu yang dimau Anna, Akta langsung memesannya dengan cepat, agar bayi besarnya tak berseloroh lapar terus menerus.
***
Note:
Selamat membaca, semoga suka
Tinggalkan komen ya supaya aku lebih semangat
Cintamu – nawujung
Kanebo kering itu adalah sohibku,Untung kawan, jika tidak sudah aku tendang,-Bintang Airlangga-___Pria berparas rupawan sedang terlihat sibuk dengan dunianya, dia tengah sibuk membereskan kertas yang berserakan namun terjajar rapi. Pria itu adalah Dio, ia sedang sibuk merapikan tumpukan kertas tersebut supaya menjadi satu bagian dan terlihat lebih rapi. Dio baru saja selesai dengan kegiatan di setiap akhir pekannya. Karena pekerjaannya sudah selesai, Dio siap untuk pulang dan mengistirahatkan diri di kasur yang nyaman.“Akhirnya selesai juga” gumamnya bahagia. Ketika Dio sibuk dengan kegiatan beres – beres meja kerjanya, tiba - tiba suara yang tak asing menyerukan namanya.“Yo, Dio!.” seru lelaki itu lantang dari depan pintu studio yang hanya berjarak beberapa meter dari sang pemilik nama.“Gue nggak budeg Bin, bisa nggak kalau lo gak teriak” jawabnya kesal, setibanya sang kawan disampingnya, pria b
Mencoba mewujudkan kepastian dengan rabaan,-Annandya Mahira Faiz-___ Setelah berpikir semalaman akhirnya Anna memtuskan untuk menerima tawaran kakaknya. Sehingga pagi ini, Anna memberi kabar pada sang kakak bahwa dia mau bergabung ke acara fakultas Akta. Salah satu faktor yang mampu membuatnya mengiyakan ajakan sang kakak adalah karena Anna penasaran. Bohong, jika Anna tidak penasaran dengan apa yang dikatakan Akta hampir setiap hari. Penasaran banget juga nggak sebenarnya, rasa penasarannya hanya sedikit. Namun tidak ada salahnya untuk memastikannya sendiri, sebenarnya Anna enggan berharap. Karena dia takut ekspetasinya tidak sesuai dengan kenyataan. Tapi dilubuk hatinya yang terdalam, Anna sedikit berharap bahwa itu nyata, tidak hanya sekadar namanya yang sama tapi orangnya juga sama, yaitu orang yang dianggap mood boosster selama ini.“Na kamu harus sadar, jangan banyak berharap” ucapnya untu
Terkesima dengan nyata, ternyata dunia memang sesempit seperti kata pepatah di luar sana.-Annandya Mahira Faiz-____“Abang.” panggil Anna“Hmm” jawab Akta sekenanya, karena dia masih sibuk dengan rutinitasnya untuk memantaskan penampilannya.“Berangkat sekarang nyook, biar nanti salat di masjid kampusnya Abang aja. Aku nggak bawa mukena soalnya.”Akta yang sedang berdandan hanya mengangguk meng – iyakan ajakan adiknya “iya dek, bentar tinggal pakai minyak wangi ini loh.”“Cihh, lama banget si Abang.”Selesai dengan urusan perdandanan Akta, akhirnya sepasang anak kembar ini berangkat ke tempat tujuan. Agenda awal sudah terlaksana sesuai rencana, sekarang Akta mengajak adiknya untuk berkeliling melihat area kampusnya sebelum acaranya dimulai.Merasa asing dengan orang – orangnya, Anna lebih memilih diam dan berjalan s
Oalah, ternyata seperti ini rasanya bertemu orang yang didamba. Rasanya seperti terbang dan jatuh terperesok dalam kebahagiaan.-Annandya Mahira Faiz-____Penampilan yang tak terduga baru saja usai, dan itu mampu membuat Anna terdiam seribu bahasa ditempatnya. Ia terpaku beberapa saat dan memikirkan apa yang sebenarnya terjadi. Seolah ini sebuah kebetulan, mengapa suaranya bisa sama persis, sejauh ini rungu Anna tidak pernah salah jika menyangkut penyiar radio kesayangannya. Anna masih mencoba mencerna keadaan saat ini jika nama boleh sama, karena nama Diofano tidak mungkin hanya satu di muka bumi ini. Namun untuk suara kenapa terdengar begitu sama, bahkan sama persis terdengar mustahil bukan?. Apa benar dia orang yang sama?, pikir Anna. Jika prediksinya benar apa yang harus ia lakukan, tiba – tiba saja tubuhnya menegang mengetahui kenyataan ini, tapi Anna memilih untuk memastikan kembali bahwa analisa pada orang tersebut benar Diofano p
Seluas apapun bumi, jika Tuhan menghendaki untuk berjumpa maka itu tidak mustahil untuk terjadi.-nawujung-.____“Na, kuy berangkat” teriak Iza dari depan pintu kamar Anna.“Bentaran Za, lagi pake lipbalm dulu”“Aku tunggu didepan, mau manasin motor dulu”Hari ini Anna ada kelas pagi dan dia tidak terlalu menyukainya. Dengan alasan, adanya kelas pagi mengganggu waktu tidurnya serta rasa kantuknya yang tidak bisa di toleransi di waktu pagi. Hal itu diakibatkan karena waktu tidur malamnya yang tidak teratur sehingga membuatnya benci adanya kelas pagi.Jam tidur Anna memang berantakan, bagaimana tidak gadis berpipi gembul ini sering sekali tidur pada waktu dini hari bahkan menjelang pagi, Anna juga pernah melalui. Biasanya dia akan tidur pada pukul satu pagi, itu saja waktu tercepat dia tertidur. Paling parahnya lagi, Anna bisa tidak tidur sampai waktu shubuh
Membahagiakan diri itu tidak susah sebenarnya, hanya dengan memikirkan doi yang di suka saja bisa jadi vitamin pelipur lara.-Annandya Mahira Faiz-____Setelah selesai kelas pagi tadi senyum Anna tidak pernah luntur dari bibir tipisnya. Gadis ini selalu mengumbar senyumnya entah sebahagia apa yang dia rasakan sampai berperilaku demikian.Iza yang hakikatnya adalah salah satu orang paling memahami dan mengerti Anna. Mengeryitkan dahinya heran dengan situasi saat ini dan keadaan sang kawan. Iza sampai berseru dalam hati karena kelakuan aneh Anna, karena itu tidak seperti Anna yang ia kenalSekarang Anna dan Iza sedang berada di dalam kamar Anna. Mereka sedang melakukan we time ala mereka seperti biasanya. We time ala mereka adalah dengan merelakskan badan diatas kasur dengan posisi kaki diselonjorkan diatas kasur sedangkan badan mereka berada dibawah kasur yang sebelumnya sudah ditumpu dengan bantal. Ini merupakan posis
Apapun yang ada dalam diri manusia itu semua anugerah. Meskipun itu yang tak kita inginkan sekalipun.-Annandya Mahira Faiz –___Hallo hai Maniers kembali bersama saya orang yang sama di waktu dan segment yang sama pula, apakah kalian bosan maniers dengan saya? ~ suara indah dari seseorang menyapa itu melantun dengan sempurna.“Bosan? Tidak ada dalam kamusku” jawab Anna pelan sembari terkekeh dengan perkataannya sendiri, jawabannya menyahut sapaan DJ radio kesayangannya itu mampu membawa euforia nya tersendiri.Anna sedang dalam rutinitas keramatnya sekarang. Apalagi kalau bukan mendengar siaran radio favoritnya. Dimana DJ kesayangannya Diofano Alghiffary yang menjadi bintang utama di chanel radio tersebut. Anna mendengarkan dengan seksama dan menikmati dengan hikmat tentunya. Dan jangan lupakan selain menjadi DJ radio sekarang Dio merangkap menjadi dosen yang memikat mata cantiknya untuk menikmat
Kemalangan tidak harus senantiasa dirutuki, lebih baik disyukuri. Hitung - hitung dijadikan motivasi untuk penyembuhan diri.-Annandya Mahir Faiz-____Beberapa tahun lalu tepatnya saat Anna berada di kelas sepuluh pernah mengalami kecelakaan yang mencederai kepalanya. Kala itu kepala Bagian atas sisi kanannya membengkak akibat benturan yang terlalu keras. Kejadian itu terjadi begitu saja, saat ia pergi bersama temannya untuk kerja kelompok. Namun kemalangan malah menimpa dirinya. Saat itu Anna langsung di larikan kerumah sakit untuk mendapat pertolongan, dan saat itu pula dokter melakukan test lanjutan yaitu CT Scan.Berdasarkan hasil, dokter menjelaskan jika Anna memiliki penyakit bawaan genetika berupa kista dalam otaknya. Namun dokter tersebut tidak menjelaskannya lebih lanjut. Dokter hanya bilang itu tidak apa – apa dan bukan masalah yang serius. Jadi tidak perlu dikhawatirkan, demikian penjelasan dokter.Na
Niatnya usaha buat dapat hasil, tapi yang di unduh malah petaka. Selesai sudah, sekian dan terima kasih.-Jimmy Raditya -———Selesai dengan urusan Anna yang tersedak, mereka pun ngobrol bersama. Entah siapa memulai karena obrolannya mengalir begitu saja.Bintang yang memang dasarnya adalahh pencair suasana membuat obrolan mereka terasa menyenangkan meskipun hanya obrolan sederhana. Bahkan Anna yang notabennya kaku kalau sama orang baru, jadi biasa saja karena Bintang yang pandai mengambil celah dan membuat topik obrolan, seperti menanyai Anna dengan pertanyaan basa – basi.“Semester berapa, Na?”“Empat kak,”Bintang puoting, kemudian bertanya lagi “mahasiswinya Dio, benar?”Anna menjawab dengan sedikit tergagap ,”Iy – a” Bintang smirk ke Dio, “Kok gugup Na? Takut?”“Diki
One of my favorite words is “Petrichor” I don't say it a lot though because people just like to use things without even knowing the meaning behind them this word means a lot to me.”—Tumblr.____Setelah sekian lama bumi Bantul dihajar panasnya matahari tiba – tiba saja turun hujan tanpa adanya tanda – tanda kedatangannya. Karena sejak pagi matahari bersinar tanpa redup tapi saat menjelang sore hujan pun turun dengan derasnya.Hal yang membuat Anna enggan pulang ke kosnya, dia lebih memilih menunggu hujannya reda saja. Padahal tadi udah diajak pulang sama Iza tapi ia menolak, alasannya sederhana Anna mau tidur nyenyak malam ini. To much information, Anna nih suka bau hujan tapi alergi sama air hujan, kalau kena air hujan kulitnya langsung berbintik merah dan gatal – gatal makanya ia memilih nggak mau pulang dulu. Meskipun Iza sudah menawarkan keamanan yang terjamin padanya, ta
Hanya perkara panggilan bisa membuat hati ambyar.- Annandya Mahira Faiz –_____Di kediamannya Dio juga tak bisa tidur, dia kipikiran kejadian beberapa jam lalu waktu di rumah Akta.Entah gerangan apa yang membuatnya demikian, tetapi ia serius tak bisa melupakan tingkah Anna yang menurutnya begitu menggemaskan.Kejadian yang dimaksud Dio adalah kejadian dimana serabi yang di peruntukan untukknya malah di ambil sama Mahiro. Serabi yang sudah ditata diatas piring diletakkan Anna diatas meja untuk Dio nikmati. Tetapi dengan kecepatan angin tiba – tiba saja Mahiro naik ke atas meja dan mangambil serabi yang berada paling pojok pirik, dan saat itu juga memanggil amarah seorang Annandya.“Loh, loh kucinge sapa kui, nakal tenan” (kucinya siapa itu, nakal banget).Anna berseru dengan spontan saat melihat kelakuan anabulnya, dia raih Mahiro dalam gendongan dan ia pukuli punggung kucingnya, “nakal banget sih, Ro.”“Itu k
Hanya kisah sederhana tapi bisa membekas dalam jiwa-Diofano Alghiffary –____Bertemu dengan someone special secara dadakan adalah hal paling mengejutkan, adakalanya perlu persiapan setidaknya tidak bersikap menyedihkan seperti Anna sekarang. Mendapati pria dambaan dari dekat apalagi depan mata seperti saat ini membuat Anna diam ditempat tanpa ada pergerakan apapun.Secara otomotis ia diam, dan ekspresi wajahnya yang tak bisa dikendalikan jadi terpampang nyata ke sang pujaan. Betapa malunya Anna saat ini, apalagi ekspresi mengejek dari Akta menambah rasa malunya dia,Duh gusti bantu hambamu ini, jerit Anna dalam hati.Ia mau kabur saja rasanya, tapi terasa tidak sopan karena Dio kan juga berstatus dosennya juga. Jadi kalau Anna langsung pergi juga tidak efektif, jadi Anna harus bagaimana sekarang?.Alhasil untuk menyetabilkan situasi dan hati, Anna berinisia
Mungkinkah pertemuan pertama kita adalah permulaan awal untuk bertemu lagi untuk seterusnya?. Dan jika itu terjadi secara berulang, apakah Tuhan memang berencana demikian untuk menyatukan dua insan. Misalnya, seperti aku dan dia?.-Annandya Mahira Faiz-___Anna dengan sok cantiknya berjalan dengan santai serta membawa nampan yang berisi teh dan bebapa kue kering yang akan disuguhkan untuk tamu yang kata Bunda adalah teman Abang.Anna berpapasan dengan Akta yang lagi turun dari lantai atas, seperti laki pada umumnya kalau di rumah yang gemar memakai sarung dan kaos oblong hitam. Demikian juga Abang terhormatnya Annandya yang suka dengan style sarung dan kaos hitamnya.Dengan penampilan Akta yang demikian, tak luput dari cibiran sang adik yang berkata “mau bancaan kemana bang?” terdengar seperti sebuah pertanyaan tetapi yang benar adalah sebuah cibiran dari Annandya teruntuk Abyakta.“Bancaan sama orang spe
Mahiro adalah harta karun yang tak ternilai.-Annandya Mahira Faiz-___Seperti biasanya, setiap malam sabtu pastilah Anna dalam mode keramatnya. Apalagi kalau bukan mendengarkan siaran radio kesayangan.Jika sudah mode keramatnya, Anna tidak mau diganggu apalagi di gugat. Ia sedang menikmati waktunya di dalam kamar ditemani ajudan terhormat yakni Mahiro tercinta. Anna yang sedang asik mendengarkan siaran radio tiba – tiba saja merasa lapar. Inginnya mengambil makanan tapi ia sayang untuk meninggalkan siarannya yang tinggal sepuluh menit saja.Akhirnya ide gilanya pun muncul, dengan ...“Mahiro.” Ia panggil ajudannya. Kemudian Mahiro menengok ke Anna, kucing gembul itu memang sangat responsif jika bersangkutan dengan mbaknya.“Duh pintar banget kucing mbak.” Ucap Anna yang bangga dengan Mahiro.“Ambilin mbak makan dong!” imbuhnya lagi, mengajak bicara Mahiro yang cengok diam disan
Bahagianya orangtua adalah tawa dari anak - anaknya.-Farida Faiz-____Terlihat seorang anak laki-laki bersurai pekat yang sudah memasuki usia dewasanya, ia baru saja keluar dari kelas setelah jam mata kuliahnya selesai. Ia terlihat mempesona dengan mengenakan jaket berwarna navy kombinasi krem serta menggendong tas punggung besar andalannya.Dia adalah Akta, yang dengan bangganya melabelkan dirinya seperti artis top hallyu akibat kulit putih susunya dan wajah tampannya. Sekarang ia sedang bersiap untuk pulang, karena kelasnya telah usai setengah jam lalu. Namun rencananya ia urungkan, akbibat terdengar seruan seseorang yang berhasil menarik atensinya untuk berhenti dari langkah sedangnya. Ia memerhatikan sekitar, mencari siapa yang memanggil namanya. Karena beberapa saat lalu ia mendengar namanya terucap dengan lantang “Akta” begitu yang ia dengar.Setelah pasti menemukan orang yang memanggil namanya, sang empu
Kemalangan tidak harus senantiasa dirutuki, lebih baik disyukuri. Hitung - hitung dijadikan motivasi untuk penyembuhan diri.-Annandya Mahir Faiz-____Beberapa tahun lalu tepatnya saat Anna berada di kelas sepuluh pernah mengalami kecelakaan yang mencederai kepalanya. Kala itu kepala Bagian atas sisi kanannya membengkak akibat benturan yang terlalu keras. Kejadian itu terjadi begitu saja, saat ia pergi bersama temannya untuk kerja kelompok. Namun kemalangan malah menimpa dirinya. Saat itu Anna langsung di larikan kerumah sakit untuk mendapat pertolongan, dan saat itu pula dokter melakukan test lanjutan yaitu CT Scan.Berdasarkan hasil, dokter menjelaskan jika Anna memiliki penyakit bawaan genetika berupa kista dalam otaknya. Namun dokter tersebut tidak menjelaskannya lebih lanjut. Dokter hanya bilang itu tidak apa – apa dan bukan masalah yang serius. Jadi tidak perlu dikhawatirkan, demikian penjelasan dokter.Na
Apapun yang ada dalam diri manusia itu semua anugerah. Meskipun itu yang tak kita inginkan sekalipun.-Annandya Mahira Faiz –___Hallo hai Maniers kembali bersama saya orang yang sama di waktu dan segment yang sama pula, apakah kalian bosan maniers dengan saya? ~ suara indah dari seseorang menyapa itu melantun dengan sempurna.“Bosan? Tidak ada dalam kamusku” jawab Anna pelan sembari terkekeh dengan perkataannya sendiri, jawabannya menyahut sapaan DJ radio kesayangannya itu mampu membawa euforia nya tersendiri.Anna sedang dalam rutinitas keramatnya sekarang. Apalagi kalau bukan mendengar siaran radio favoritnya. Dimana DJ kesayangannya Diofano Alghiffary yang menjadi bintang utama di chanel radio tersebut. Anna mendengarkan dengan seksama dan menikmati dengan hikmat tentunya. Dan jangan lupakan selain menjadi DJ radio sekarang Dio merangkap menjadi dosen yang memikat mata cantiknya untuk menikmat