Share

Session 2 - Bab 43

“Maafin ya, Bang! Sobatku memang kadang rada-rada,” tukasku sambil nyengir kuda dan menggaruk kepala.

“Gak masalah, Papi sama Mami gak pemilih juga jenis musik. Dangdut, oke juga.”

Syukurlah, aku merasa lega. Hanya saja, tetap saja sobat durhaka tuh Rita. Lagu yang dibawakannya itu loh, gak pas momennya.

Obrolan kami terganggu ketika tampak seorang perempuan dengan gaun panjang yang belahannya sampai p*ha berjalan melenggang. Dia datang sendirian. Wajahnya tampak glowing terawat dengan polesan make up yang memukau. Rambutnya sepunggung digerai.

Bang Zayd tampak membuang napas kasar ketika perempuan itu sudah mendekat. Dia masih menyalami Mami Ayu dan tampak mereka pun sudah saling kenal. Aku, melihat tatapan perempuan itu, entah kenapa jadi ingat pada tatapannya Mbak Merlina. Tatapan Mbak Merina ketika melihat Bang Zayd yang membuat aku gak rela.

“Selamat, ya, Zayd! Kirain kemarin bohongan waktu kamu bilang sudah ada calon!” tukasnya sambil tersenyum yang tampak dipaksakan. Bicar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status