Share

Session 2 - Bab 46

“Ya sudah, iya, Abang tidur di sini, tapi ada syaratnya!” ocehku sambil menatap wajahnya sekilas yang kini tengah dipenuhi senyuman. Wah, jangan-jangan dia sedang membuat sebuah perencanaan.

“Syarat? Apa itu?” tanyanya tanpa mengubah posisi tubuhnya.

“Aku yakin, tadi malem Ibu habis nangis. Aku yakin banget, hal yang bisa Ibu nangis itu pasti kalau enggak Bapak, ya, Mama Renita.” Aku bicara sambil terus melipat pakaian dan menatanya ke dalam lemari. Ibu tak akan pernah bercerita, di depanku dia selalu ingin tampil baik-baik saja. Begitupun yang aku tiru dari dia. Di depannya aku pun selalu ingin tampil baik-baik saja.

“Lalu, hubungannya dengan syarat tadi?” Suara Bang Zayd membuat pikiranku yang tengah berkelana, kembali pada tempurungnya.

“Bantu aku jodohin Pak Hakim dengan Ibu, Bang!” tukasku tanpa tedeng aling-aling.

Hening, Bang Zayd bergeming. Aku mendelik lalu kulempar pakaian yang kupegang ke arahnya.

“Bang, tahu gak ayam Pak RT. Kemarin kebanyakan bengong, mati.” Aku menceb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Asroatul Hasanah
kenapa gak nyambung
goodnovel comment avatar
Rohma Ansyori
ealah tiwas udah kubuka
goodnovel comment avatar
Nanang Dwi Prehariya Prehariya
buka pake koin malah g nyambung ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status