Share

Session 2 - Bab 47

“Syfa sudah tahu kok apa yang disukai Bang Zayd, Bu. Dia itu ya, suka sama Syfa. Nah, yang jadi masalah sekarang. Syfa yang gak tahu, sudah ada belum ya calon pengganti Bapak yang disukai sama Ibu?”

Uhuk! Uhuk!

Pak Hakim yang baru saja meneguk kopi yang disuguhkan, mendadak tersedak. Aneh, yang ditanya Ibu, yang batuk dia.

“Syfa!” Ibu bukannya menjawab, malah mendelik tajam. Kalau sudah seperti ini, aku tak berani lagi. Meskipun ingin sekali melihat Ibu terbebas dari Bapak dan masa lalunya. Namun, aku tak bisa memaksa Ibu.

Obrolan berakhir ketika Pak Hakim pamit untuk kerja. Rupa-rupanya dengan alasan sedang cuti, Bang Zayd meminta dokumen-dokumen yang harus ditandatanganinya dibawa ke rumah. Cerdas, memang. Jadi … selama Bang Zayd cuti, Pak Hakim akan mungkin sering ke sini.

Siangnya, Bang Zayd mengajakku melihat-lihat rumahnya.

Kami tiba di sebuah rumah dua lantai. Tak terlalu besar, lebih kecil dari rumah ibu mertuaku, tapi lebih besar dari kediamanku, pastinya. Lantainya ada du
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status