Share

32. tanda-tanda

Melihat ekspresi mereka membuat aku ingin sekali tertawa terbahak. Bahkan sampai ingin guling-guling. Tapi tak mungkin juga, karena disini banyak orang.

Akupun juga harus jaga image dong, sebagai orang berada dan berpendidikan. Tapi aku tetap saja geli melihat mereka.

Acara pengajian pun selesai, tak lupa juga aku memberikan hampers untuk mereka semua. Lagi-lagi mereka ternganga melihat nya. Karena bagi mereka, hampers yang ku beri sangat lah istimewa.

Berbeda dengan hampers yang mereka terima setiap pengajian rutin dirumah Ibu-ibu komplek sini.

Bahkan sampai saat bersalaman, mereka tak henti-hentinya menanyai ku tentang perihal ini.

"Ya Allah Bu Din, kenapa gak bilang sih kalau ternyata Bu Dina ini orang yang kaya raya."

"Duuuh gak nyangka ya, punya tetangga yang super duper kaya."

"Kok mau sih Bu Din, tinggal di kontrakan kayak gini. Padahal kan Bu Dina orang kaya!"

"Bu, tolong masukan anak saya ke perusahaan Ibu dong, pas dia lulus kuliah nanti."

"Waduuh Bu Dina, uda cantik, pinta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status