"Malam." Ariana melepas sepatu high heels yang ia gunakan, lalu berjalan menuju ruang televisi.
"Loh? Kamu udah pulang?" Rebecca menatap jam yang tergantung di dinding. "Kok cepat banget?"Ariana menaruh handbagnya di atas sofa, lalu duduk di sisi ibunya. "Aku sama dia cuman makan malam aja, ma. Habis itu langsung pulang."Karena penasaran, Rebecca mengecilkan volume televisi, lalu kembali bertanya pada Ariana. "Gimana orangnya? Makan malam kalian lancar-lancar aja, kan?"Ariana mendesah pelan, kemudian membatin, 'lancar apanya? Kalau aku tau orangnya kayak gitu, aku nggak akan mau ketemu dia. Dasar cowok aneh!'"Ariana? Kok malah diam?"Ariana menoleh ke arah ibunya, lalu memaksakan seulas senyuman. "Lancar kok, ma." Ariana terpaksa berbohong, karena ia tidak ingin meladeni pertanyaan ibunya lebih jauh lagi. "Aku ke atas dulu, ma. Aku mau mandi."Baru saja Ariana berdiri, Rebecca sudah mencegatnya dengan cara memegang pergelangan tangan Ariana. "Loh? Kamu mau ke mana? Mama kan belum dengar semuanya."Ariana kembali mendesah. "Aku capek, ma. Aku mau mandi dulu. Nanti aja habis mandi aku ceritain semua ke mama."Rebecca menyipitkan matanya. "Benaran?"Ariana langsung mengangguk. "Iya, ma. Lagian aku masih tinggal di rumah mama. Nggak mungkin juga aku kabur."Rebecca mengangguk perlahan. "Ya udah. Awas aja kalau kamu nggak turun. Mama yang bakal naik ke kamar kamu.""Iya-iya.... Udah, ah! Aku mau naik dulu." Ariana melepas genggaman tangan ibunya, lalu pergi ke kamarnya.Sesampainya Ariana di dalam kamar, Ariana langsung melepas semua pakaiannya, dan masuk ke dalam kamar mandi."Ahhhh.... Enak banget," gumam Ariana, ketika air hangat dari shower mengenai dirinya.Walau hanya bertemu sebentar dengan Aries, tapi Ariana sudah merasa sangat lelah. Lalu, bagaimana jika mereka hidup berdua selamanya?Ariana langsung menggelengkan kepalanya, mengusir apa yang baru saja terlintas dalam benaknya.Setelah menghabiskan waktu hampir 30 menit untuk mandi, Ariana akhirnya keluar, dan langsung mengenakan baju santai.Rasa kesal Ariana telah hilang, namun ketika ia mengeringkan rambutnya, Ariana kembali memikirkan tentang Leo, pria yang menolongnya."Aku gak nyangka, mereka berdua ternyata adik-kakak," gumam Ariana, sambil menatap pantulan dirinya dalam cermin. Karena penasaran, Ariana mengambil ponselnya dan mencari informasi tentang Leo. "Jadi nama lengkap dia, Leo Regulus Angkasa?"Informasi tentang Leo cukup lengkap di internet. Ada berbagai majalah dan media ekonomi serta bisnis yang menulis beberapa pencapaian Leo.Mulai dari pengusaha muda yang sukses, lalu wajah baru konglomerat Indonesia, sampai pada kesuksesan Leo mengelola Angkasa Shopping Center.Semua informasi tentang Leo membuat Ariana kagum. Walau Leo berasal dari keluarga kaya raya, tapi Leo tidak terlihat seperti pria yang angkuh. Berbeda dengan kakaknya, Aries.Saat Ariana membaca biodata Leo dan Aries, Ariana juga terkejut karena usia mereka yang terpaut jauh dengan dirinya. Aries berusia 34 tahun, sedangkan Leo berusia 32 tahun.Mengetahui hal tersebut, Ariana langsung bangkit berdiri dan keluar dari kamarnya."Ma?! Mama?!" Ariana merasa seperti sudah ditipu oleh ibunya sendiri."Kenapa sih teriak-teriak?!" ucap Rebecca, ketika sosok Ariana terlihat turun dari tangga.Setelah sampai di depan ibunya, Ariana langsung menunjukkan layar ponselnya. "Kenapa mama nggak bilang kalau dia udah tua?!"Rebecca mengerutkan keningnya. "Tua apanya?""Umur Aries 34 tahun, ma! Lebih cocok dia jadi om aku, dibanding pacar!"Rebecca menggelengkan kepalanya perlahan. "Loh? Bukannya yang tua lebih baik? Itu artinya dia udah matang dalam berpikir. Cocok buat dijadiin suami."Ariana mendengus, kesal. "Suami apaan?! Aku nggak mau nikah sama dia, dan aku nggak mau lagi ketemu dia!" Setelah berkata seperti itu, Ariana kembali dengan langkah lebar, menuju kamarnya.Sedangkan Rebecca hanya bisa menatap Ariana, sambil menggelengkan kepalanya.***Keesokan harinya, publik dihebohkan dengan berita yang datang dari kalangan selebriti.Ariana Putri Lauren, dikabarkan bertunangan dengan pewaris dari Angkasa Group, Aries Leonidas Angkasa.Berita tersebut sungguh tak terduga. Bahkan orang-orang yang dekat dengan Ariana dan Aries juga dibuat terkejut."Pasti ini ulah Ari," gumam Leo, saat ia membaca berita tentang pertunangan kakaknya.Leo terkejut bukan karena kakaknya bertunangan, tapi karena langkah yang diambil oleh Aries, setelah Ariana mengancamnya kemarin.'Apa aku harus ikut campur?' tanya Leo dalam hati.Tentu saja berita ini akan menguntungkan keluarga Angkasa dari segi bisnis. Tapi untuk Leo secara pribadi, berita ini membuat Leo kalah satu langkah dari Aries, dalam perlombaan mereka.Setelah berpikir cukup lama, Leo akhirnya memutuskan untuk ikut campur, namun dengan memanfaatkan agensi tempat Ariana bekerja."Kamu nggak akan menang semudah itu dari aku," gumam Leo, kemudian pergi meninggalkan ruangannya.***Di saat semua orang sedang heboh, Ariana yang namanya kini ramai diberbagai media hiburan, malah masih tertidur pulas.Sudah ada belasan panggilan tak terjawab dari teman-temannya dan agensi, tapi Ariana belum juga membuka matanya.Tok! Tok! Tok!"Ariana?! Bangun, Ariana!"Ariana menggeliat di atas tempat tidurnya, karena samar-samar mendengar suara ibunya."Ariana?! Mau sampai jam berapa kamu tidur?! Kamu sudah buat heboh satu Indonesia, tau!! Buruan bangun!"Ariana mengambil bantal lalu menutup telinganya."Ariana?!!"Tok! Tok! Tok!"Arghhh!! Apa sih, ma?!!" seru Ariana, dari dalam kamarnya.Ariana sangat kesal karena waktu tidurnya yang sangat berharga, kini harus terbuang begitu saja karena ibunya."Bangun, Ariana! Buruan nonton berita!"Ariana tidak tahu apa yang dimaksud oleh ibunya. Sebagai seorang artis, Ariana sudah sering masuk berita, jadi mengapa hal itu menjadi masalah?"Ariana?!!"Ariana menendang selimutnya, lalu berjalan dengan langkah lebar menuju pintu kamar.Ceklek."Apa sih, ma?! Hari ini aku nggak ada jad-""Udah, nggak usah banyak omong!" potong Rebecca, kemudian menarik Ariana ke bawah."Mama apa-apaan sih?! Pagi-pagi udah buat kesel aja! Ada masalah apa, sih?!" protes Ariana."Gak usah banyak tanya! Kamu liat aja sendiri beritanya!"Sesampainya di ruang televisi, Rebecca mendudukkan Ariana di sofa, lalu membesarkan volume televisi.Pertama, tidak ada yang aneh saat wajah Ariana muncul. Namun ketika Ariana membaca headline dari berita tersebut, rasa kantuk Ariana langsung lenyap seketika. "Ini berita apa?!"Tak seperti Ariana yang terkejut, Rebecca malah memamerkan senyum bahagianya, karena berita pertunangan anaknya. "Hmmm.... Tadi malam marah-marah.... Katanya gak mau nikah? Katanya Aries udah tua? Tapi nyatanya? Dibelakang malah main tunangan aja!" sindir Rebecca, tak peduli dengan suasana hati Ariana yang sedang kacau."Mama ngomong apa, sih?!! Berita sampah gini masih juga dipercaya?!""Loh? Ini berita baik, bukan berita sampah!" balas Rebecca, sedikit menggoda putrinya. "Jadi tadi malam kalian langsung mutusin buat tunangan? Kok gak cerita ke mama?""Ini nggak bisa dibiarin." Tak peduli dengan pertanyaan ibunya, Ariana langsung berdiri dan berjalan menuju tempat parkir."Ariana?! Kamu mau ke mana?!"Ariana mengambil kunci mobil, lalu memakai sendal jepit. "Aku nggak bisa diam aja!" Hal pertama yang Ariana pikirkan ialah pergi ke agensinya, dan meluruskan masalah ini.Tak peduli dengan piyama Hello Kitty yang ia kenakan, bahkan tanpa cuci muka dan sikat gigi, Ariana masuk ke dalam mobil dan memacu mobilnya, pergi ke Seven Star Agensi.***Leo memarkir mobilnya, kemudian turun dari dalam mobil. "Ramai banget di sana," gumam Leo, yang melihat kerumunan wartawan. Leo yakin mereka sedang menunggu Ariana.Saat Leo ingin melangkah, suara decitan ban mobil terdengar di kejauhan. Otomatis Leo menatap ke arah pintu masuk parkiran, serta mobil sedan berwarna putih yang sedang melaju kencang.Ketika mobil tersebut berhenti, para wartawan langsung mengerubungi mobil tersebut dan melontarkan berbagai pertanyaan.Leo yang berdiri tak jauh dari kerumunan wartawan, mendengar dengan jelas nama Ariana dipanggil. Ia langsung sadar kalau mobil sedan putih tersebut adalah mobil milik Ariana.Leo diam-diam memperhatikan dari jauh. Saat Ariana keluar, Leo dibuat termangu oleh penampilan Ariana. Wajah tanpa make-up, rambut yang belum disisir, lalu piyama berwarna pink dan sandal jepit, semua itu membuat Leo menyunggingkan senyumnya."Dia emang beda banget dari cewek lain," gumam Leo.Saat Leo memperhatikan Ariana, Ariana nampak kesulitan membelah kerumunan wartawan. Sedangkan satpam yang bertugas juga sulit menahan para wartawan.Saat Leo melihat pemandangan tersebut, suatu ide langsung terlintas dalam benaknya.Dengan langkah pasti, Leo menghampiri kerumunan tersebut dan menyerebot mereka, hingga ia tiba di depan Ariana."Butuh bantuan?" tanya Leo, dengan senyum tipis di wajahnya."Kamu?" Ariana yang sedang dikuasai oleh rasa kesal, menatap Leo dengan pandangan kesal. "Mana kakak kamu?! Kenapa bisa, ada berita aku tunangan sama dia?!"Leo mengedikan bahunya. "Aku nggak tau. Kenapa kamu nggak coba tanya dia aja?"Ariana mengerutkan keningnya. "Emang aku tau, dia di mana?!!"Leo menatap sekeliling mereka. "Sebelum ketemu kakak aku, mending kita pergi dari sini." Tanpa pikir panjang, Leo menggenggam tangan Ariana, lalu menarik Ariana keluar dari kerumunan wartawan.Pemandangan itu pun menjadi konsumsi para wartawan."Anda siapanya Mbak Ariana?! Bukannya Mbak Ariana sudah punya tunangan?!""Mbak Ariana?!! Apa ini pacar Mbak Ariana?!! Bagaimana dengan berita pertunangan Mbak Ariana?!!"Semua pertanyaan itu tak dihiraukan oleh Ariana dan Leo. Sampai mereka memasuki mobil milik Leo, tidak ada satu pun pertanyaan para wartawan yang mereka jawab.Hal itu membuat para wartawan mulai berspekulasi, dan mencari tahu tentang laki-laki yang baru saja membawa Ariana pergi."Tunggu! Bukannya dia Leo, adiknya Aries?!"Seruan salah satu wartawan, menarik rasa penasaran dari wartawan lainnya."Iya, benar! Dia Leo Angkasa! Adiknya Aries!" timpal wartawan lainnya.Keadaan ini membuat para wartawan mulai bermain dengan imajinasi mereka, dan ada sebagian dari mereka yang memanfaatkan momentum ini untuk menciptakan berita yang lebih sensasional.Bermodalkan foto dan video yang baru saja mereka ambil, beberapa wartawan yang haus akan sensasi langsung mengunggah berita dengan judul yang mengundang tanya.ADA HUBUNGAN APA ANTARA ARIES, LEO, DAN ARIANA?Selain pertanyaan spekulatif, ada juga yang terang-terangan menggiring opini publik.APAKAH PARA PANGERAN DARI ANGKASA GROUP, SEDANG MEMPEREBUTKAN SEORANG WANITA?***"Shell?! Shelly?! Kamu udah baca berita soal Ariana?!"Shelly yang saat ini sedang berada di Seven Star Agensi, menoleh, menatap Bella, salah satu penyanyi yang juga berada di bawah naungan Seven Star Agensi. "Aku-""Shelly?! Benaran Ariana tunangan sama pewaris Angkasa Group?!"Belum sempat Shelly menjawab pertanyaan Bella, Dita, yang juga berprofesi sebagai penyanyi, datang dan mengajukan pertanyaan yang sama.Shelly menarik napasnya dalam-dalam, lalu menghembuskannya perlahan. Sejak ia datang, tidak terhitung lagi banyaknya pertanyaan tentang Ariana, yang dilontarkan kepadanya. Shelly sendiri juga bingung harus menjawab apa, karena ia tidak tahu perihal berita ini."Kok malah diam?! Kamu tau, nggak?!" tanya Bella, sedikit mendesak Shelly.Shelly menggelengkan kepalanya. "Jangan tanya aku. Aku nggak tau apa-apa."Dita mengerutkan keningnya. "Masa kamu nggak tau? Kamu kan teman baiknya Ariana."Shelly berusaha tersenyum, walau dalam hati ia sudah kesal setengah mati. "Walaupun aku t
Tok tok tok"Masuk!" Dari arah pintu, seorang wanita cantik rambut sebahu, masuk dan menghampiri Aries. "Ini dokumen yang Bapak minta.""Taruh saja di atas meja," ucap Aries, tanpa mengalihkan wajah dari layar ponselnya."Baik, Pak." Setelah mengikuti perintah Aries, wanita itu pamit keluar dari ruangan Aries.Saat ini Aries sedang sibuk membaca berita, dan memperhatikan pergerakan saham Angkasa Konstruksi. Sejak berita mengenai pertunangan dirinya dan Ariana tersebar, harga saham perusahaannya juga melambung naik. Ini seperti melempar dua burung dengan satu batu. Saat Aries sedang merasa bahagia, ponsel miliknya tiba-tiba bergetar. Tanpa menunggu lama, Aries langsung menjawab panggilan tersebut. "Halo, ma?""Ari?! Kamu udah liat berita hari ini?!"Aries tersenyum tipis, karena suara ibunya yang terdengar sangat antusias di seberang. "Maksud mama soal pertunangan aku sama Ariana?" tanya Aries, pura-pura memancing ibunya."Iya, itu! Berita itu bukan berita hoax, kan?!" tanya Melani,
"Leo?" Netra Shelly bergetar, ketika ia melihat pria yang dulu pernah ia cintai. Mulanya Shelly datang untuk berbicara dengan Aries, karena ia mendengar kalau Aries ada di Seven Star Agensi. Namun kini pikiran Shelly dibuat kacau oleh hadirnya Leo."Kamu Shelly, kan?" tanya Leo, memastikan.Shelly mengangguk perlahan. Sedangkan dari belakang Shelly, Aries diam-diam memperhatikan interaksi antara Leo dan Shelly. Sebenarnya Aries telah lupa, siapa sebenarnya Shelly. Tidak banyak wanita yang bisa bertahan dalam ingatan Aries. Karena itu Aries mulai penasaran, kenapa Shelly dan Leo bertingkah aneh.'Apa mereka saling kenal?' tanya Aries dalam hati."Ka-kamu ngapain di sini?" tanya Leo, sedikit gugup."A-aku kerja di sini," jawab Shelly, yang juga sedikit terguncang.Leo kembali diam. Entah mengapa begitu sulit bagi Leo untuk mencari topik pembicaraan dengan Shelly. Mungkin karena waktu yang telah berlalu, atau kenangan buruk dari masa lalu."Gimana kabar kamu?" Leo berusaha tersenyum,
Sesampainya di Seven Star Agensi, Ariana langsung menemui Pak Bram, guna meluruskan gosip Pertunangannya. Namun apa yang Ariana dengar dari Pak Bram, justru membuat Ariana terkejut."Maksud Pak Bram apa?!" tanya Ariana.Pak Bram yang sedang duduk di kursi kerjanya, melepas kacamata yang ia gunakan, kemudian menatap Ariana dengan serius. "Gosip ini punya dampak baik buat karir kamu sama perusahaan. Kalau kita klarifikasi sekarang, saham kita bisa langsung turun. Kalau gitu, perusahaan juga bakal rugi karena gosip ini.""Tapi ini berita nggak benar, Pak! Kalau nggak ada klarifikasi, media bakal makin heboh sama berita ini! Publik juga perlu tau yang sebenarnya!" tegas Ariana, masih berusaha mendebat Pak Bram.Sayangnya Pak Bram telah dibutakan oleh bujuk rayu Aries. Sebelum Ariana datang, Aries sendiri yang mengusulkan pada Pak Bram untuk membiarkan berita ini. Permintaan Aries juga didukung oleh saham Seven Star Agensi yang segera meroket. Bagaimana bisa Pak Bram melewatkan kesempat
Bug! Bug! Bug!Suara hantaman pada samsak tinju, menggema di dalam sebuah gym yang sepi. Leo, pria yang sedang meninju samsak tersebut, melampiaskan segala gundah dalam hatinya, hingga ia tak sanggup lagi berdiri.Karena lelah, Leo membaringkan tubuhnya di atas lantai dingin gym tersebut, lalu menatap langit-langit.Ingatan tentang Shelly yang sudah mulai terkubur, kini malah hadir kembali. Leo sebenarnya tidak lagi mencintai Shelly. Yang ada hanya rasa penasaran. "Kenapa dulu dia mutusin aku?" gumam Leo. Sampai saat ini, Leo tak pernah tahu alasan dibalik berakhirnya hubungan mereka.Leo kemudian bangkit berdiri, dan berjalan menuju bangku di sudut ring tinju.Sambil meneguk air mineral, Leo membaca berita yang kini sedang viral. "Apa lagi rencana dia kali ini?" tanya Leo, saat ia melihat video klarifikasi Aries dan Ariana.Perkara gosip pertunangan Ariana telah selesai, namun Leo ragu kalau semuanya telah benar-benar berakhir.Aries tidak akan pernah menyerah pada perlombaan merek
"Gimana persiapan lightningnya?" tanya Leo, kepada para kru yang bertugas di belakang panggung."Udah oke, Pak," jawab pria yang bertanggung jawab untuk pencahayaan panggung dan ruangan."Coba nyalain. Aku mau liat," titah Leo.Pria yang tadi menjawab pertanyaan Leo, memberikan instruksi pada para kru lightning untuk menyalakan lampu panggung dan ruangan.Setelah Leo merasa puas, Leo melanjutkan inspeksinya ke tim keamanan. "Keamanan untuk tamu VIP gimana?""Aman, Pak. Semua staf keamanan sudah siap di posisi masing-masing," jawab pria dengan setelan jas formal, yang memang dikhususkan untuk tim keamanan, agar mereka terlihat keren dan profesional.Leo mengangguk, namun dalam hati Leo belum merasa puas. Sampai Leo memastikan segala sesuatu dengan matanya sendiri, Leo tidak akan pernah merasa tenang. Setelah meninggalkan para kru panggung, Leo berjalan menuju ruang security. Leo bermaksud untuk mengecek segalanya melalui cctv. Saat Leo masuk ke ruang cctv, Leo terkejut karena mendapa
Ariana tidak tahu, di mana ia berada saat ini. Orang-orang yang menculiknya menutup matanya dengan kain hitam, sehingga Ariana tidak bisa memperhatikan sekitarnya. Tangan dan kakinya juga diikat dengan erat, sehingga Ariana tak bisa melawan."Kenapa kamu malah lewat sini?! Liat, kita jadi kejebak macet gini!" Ariana diam-diam mendengarkan percakapan mereka yang menculiknya. Ariana sudah menyerah untuk bicara, karena ancaman orang-orang tersebut."Mau lewat mana lagi, kalau bukan lewat sini?!" Karena mereka bertengkar soal kondisi jalanan yang macet, Ariana menjadi yakin kalau mereka masih berada di dalam kota. 'Tuhan! Tolong aku, Tuhan!' Dalam hati, Ariana tak henti-hentinya memanjatkan doa kepada Tuhan. Seumur hidup, baru kali ini Ariana mengalami insiden penculikan. Ariana tidak tahu apa modus para penculiknya, tapi Ariana yakin kalau seseorang pasti telah menyimpan dendam padanya. 'Tapi, siapa orang yang tega lakuin ini ke aku?' tanya Ariana dalam hati.Ariana tidak pernah ter
"Kamu yakin, kita nggak perlu ke rumah sakit?" tanya Aries, penuh perhatian.Ariana menggelengkan kepalanya. "Nggak mau. Aku mau istirahat di rumah aja," jawab Ariana.Aries menganggukkan kepalanya. "Pipi kamu masih sakit?"Ariana kembali menggeleng. "Nggak lagi."Aries menggenggam tangan Ariana, kemudian menatap Ariana dengan sorot mata lembut. "Maafin aku. Seharusnya aku bisa jaga kamu lebih baik lagi."Ariana memaksakan seulas senyuman. "Ini bukan salah kamu, jadi jangan pernah minta maaf ke aku. Seharusnya aku yang bilang terima kasih ke kamu, karena kamu udah datang nolong aku."Aries tersenyum, kemudian menarik Ariana ke dalam pelukannya. "Aku khawatir banget sama kamu. Sepanjang jalan aku nggak bisa berhenti mikirin kamu."Ariana menyandarkan kepalanya pada dada bidang milik Aries. Ada rasa aman dan juga nyaman, yang kini bisa Ariana rasakan dari Aries. Sikap Aries mungkin saja menyebalkan, tapi Aries memperlakukan wanita dengan sangat baik dan penuh hormat. Semuanya telah Aria
Beberapa tahun kemudian...."Bunda?"Ariana menoleh, menatap seorang anak laki-laki yang berlari kencang ke arahnya. "Xavi?! Awas jatuh!" Ariana menekuk kakinya, kemudian merentangkan tangannya.Tanpa mengurangi kecepatan, anak laki-laki tersebut menerjang tubuh Ariana, lalu membenamkan wajahnya pada tubuh Ariana."Kamu sudah siap sayang?"Ariana menatap Leo yang datang bersama Xavier, anak mereka. "Sudah sayang. Udah mau berangkat?""Iya sayang," jawab Leo. "Tapi mama sama papa mau ikut ke bandara juga."Ariana menggendong Xavier, lalu bangkit berdiri. "Ya udah. Kita berangkat bareng-bareng aja."Sesuai janji yang dibuat oleh Leo dan Ariana dulu. Ketika mereka memiliki anak, mereka ingin membawa anak mereka ke Swiss, negara yang sangat digemari oleh Ariana.Sesampainya di bandara, orang tua Leo dan Ariana masih menyempatkan diri untuk mencurahkan kasih sayang mereka kepada Xavier, cucu pertama mereka."Kakek sama nenek kok nggak ikut sama Xavier?" tanya Xavier dengan Wajahnya yang po
Setelah proses pemberkatan pernikahan di gereja, mereka kembali ke hotel milik keluarga Angkasa, dan beristirahat sejenak, karena sorenya mereka akan lanjut pada acara resepsi pernikahan.Hotel tersebut juga sudah sibuk sejak pagi, karena acara pernikahan Ariana dan Leo mengundang begitu banyak orang.Ini adalah pernikahan pertama dari kedua keluarga, karena itu mereka sangat antusias dalam mengadakan acara resepsi.Waktu istirahat yang diberikan juga tak terasa. Waktu berlalu dengan cepat, sehingga malam pun akhirnya tiba.Para tamu undangan terdiri dari pejabat negara, pengusaha-pengusaha sukses di negara, lalu para tokoh publik dan artis-artis dari Seven Star Agensi, mantan Agensi Ariana.Semua tamu undangan datang, dan dibuat kagum dengan dekorasi ballroom yang megah. Tak hanya itu, karena ini adalah pernikahan orang yang bisa disebut sebagai konglomerat, maka hadiah yang diberikan pada para pengunjung juga bukan main. Ada bros yang dilapis emas, dengan inisial L sebagai Leo, dan
Keesokan harinya, dari pagi-pagi buta, keluarga Leo dan Ariana sudah sibuk mempersiapkan diri mereka di rumah mereka masing-masing.Semuanya berusaha dengan keras untuk tampil maksimal, di acara pernikahan Leo dan Ariana."Gimana penampilan aku?" tanya Ariana, pada Shelly yang juga sudah ikut sibuk sejak subuh.Shelly mengangkat dua jempolnya. "Top banget!" Ariana tersenyum lebar. "Makasih Shell!"Harus Shelly akui, Ariana memang pantas dipanggil artis tercantik di Indonesia. Tubuh dan wajah Ariana begitu memukau. Tak hanya itu, Ariana juga memiliki hati bak malaikat. Dan hari ini, Ariana akan menikah dengan seseorang yang memang ditakdirkan untuk Ariana.Setelah semua persiapan mereka selesai, mereka akhirnya keluar dan pergi menuju gereja.***Tak jauh berbeda dengan Ariana, Leo juga berupaya untuk tampil memukau, di hari pernikahan ia dan Ariana.Setelah semuanya siap, Leo dan keluarganya langsung pergi menuju gereja, sebelum waktu yang ditentukan.Sesampainya di gereja, Leo dan A
Setelah beristirahat selama satu hari dan berkeliling kota Thun, proses pengambilan video wedding untuk Ariana dan Leo kembali dilakukan, dan berjalan dengan lancar.Ariana dan Leo sangat puas dengan hasilnya. Berakhirnya semua kegiatan mereka di negara Swiss, menandakan kalau sudah waktunya mereka pulang ke Indonesia."Sayang? Kamu janji kalau kita bakal balik ke sini lagi, kan?" tanya Ariana, saat mereka di jalan menuju bandara.Leo mengangguk. "Iya, sayang. Kita bakal ke sini lagi.""Bareng anak kita?"Leo terkejut. Sejujurnya ia belum berpikir sampai sejauh itu, karena kini ia hanya fokus pada pernikahan mereka yang sudah berada di dalam mata. Tapi untuk menyenangkan Ariana, Leo akhirnya menganggukkan kepalanya. "Iya, sayang. Kita bakal ke sini bareng anak-anak kita."Jawaban Leo membuat Ariana mengambil kesimpulan kalau Leo ingin lebih dari satu anak. Setelah sampai di bandara, Ariana menatap negara yang akan mereka tinggalkan. Karena Leo telah berjanji, maka ia pun membuat janj
Ini adalah percakapan yang tidak terduga. Shelly memang sudah curiga, tapi pertanyaan Aries yang datang tiba-tiba masih saja membuat Shelly terkejut."Kamu pikir itu lucu?" Menolak untuk percaya kata-kata Aries, Shelly memilih lebih percaya kalau Aries sedang bercanda dengannya. "Candaan kamu kali ini sudah nggak lucu lagi, Aries. Bagaimana mungkin kamu bilang gitu ke aku? Kamu sadar, hubungan kita nggak sebaik itu, kan?"Tentu saja Aries menyadari kalau hubungan ia dan Shelly memang buruk. Namun, Aries merasa ada sesuatu yang berbeda ketika ia bersama dengan Shelly. Hatinya yang terasa kosong, kini langsung terisi ketika ia berbicara dengan Shelly. Walaupun percakapan mereka bukanlah percakapan yang baik, tapi tetap saja, apa yang kurang dari Aries, ia rasa Shelly bisa mengisinya.Aries bukanlah orang yang kekurangan uang. Ia juga punya status yang tinggi. Aries pikir, dengan mencari orang yang satu level dengannya, kekosongan hatinya akan terisi dan kebahagiaan akan menghampiri dir
Sesi pemotretan Ariana dan Leo berjalan dengan lancar. Mereka juga membuat video prewedding, namun karena kondisi Ariana yang menurun, mereka akhirnya molor satu hari, dari jadwal yang sudah ditentukan. Namun hal itu bukanlah masalah bagi Leo. Yang terpenting baginya adalah kesehatan Ariana."Kamu yakin nggak mau ke dokter?" tanya Leo.Ariana menggelengkan kepalanya. "Nggak usah, sayang. Aku hanya kecapean aja. Istirahat bentar juga sembuh."Leo tentu saja khawatir, apalagi sebentar lagi mereka akan menikah. Jika ia memaksakan jadwal yang padat pada Ariana, Leo takut kalau keadaan Ariana akan bertambah buruk. "Kalau gitu kita tunda sehari lagi," ucap Leo. Besok kita jalan-jalan aja, biar kamu bisa santai. Gimana?"Ariana merasa tak enak hati, tapi ia juga tidak bisa memaksakan dirinya. "Oke. Aku pengen banget coba cafe-cafe sama restoran di sekitar sini."Leo mengangguk. "Boleh. Kalau gitu kamu istirahat. Aku mau liat foto-foto kita dulu."Ariana tersenyum sambil membatin, 'maaf, aku
Di sebuah butik ternama, Leo yang sedang menemani Ariana, duduk bermain handphone sambil menunggu Ariana yang sedang mengganti pakaian di dalam ruang ganti.SretttSaat suara kain gorden ditarik terdengar, Leo langsung mengangkat kepala dan menatap Ariana yang tampil cantik dengan gaun pengantin berwarna biru langit.Leo tidak bisa berkata-kata. Ia terpana dengan penampilan Ariana yang begitu memukau."Gimana?" tanya Ariana, sambil merentangkan tangannya.Leo tersenyum. "Cantik.""Cantik???" Ariana menyipitkan matanya. "Cantik gimana maksud kamu.""Ya cantik," jawab Leo, tanpa berpikir lebih jauh.Sebenarnya yang Ariana inginkan adalah jawaban tentang baju pengantin yang ia pilih. Apakah terlihat bagus untuknya? Bagaimana dengan modelnya, atau warnanya. Tapi yang ia dengar dari Leo, malah kata cantik yang terdengar universal.Ariana mengerucutkan bibirnya. "Coba kamu perhatikan baik-baik. Gaun ini sudah bagus, nggak?"Leo mengangguk. "Bagus. Aku suka."Ariana menghela napasnya dalam-d
Kedatangan Daniel di Angkasa Group, membuat keadaan di kantor tersebut menjadi ricuh seketika.Bagaimana tidak? Daniel datang dengan informasi yang sukses membuat Pak Renol beserta sekutunya panik setengah mati."Ini nggak bisa dibiarkan!" seru salah satu sekutu Pak Renol. "Bagaimana bisa Pak Aries kembali jadi direktur?! Mereka pikir ini taman kanak-kanak?! Seenaknya saja mereka gonta-ganti direktur!"Pak Renol tidak membuka suaranya. Ia merasa emosi, namun ia tetap menjaga martabat dan ketenangan dirinya."Kita nggak bisa tinggal diam! Kita harus buat gagal rencana ini!!" tekan sekutu Pak Renol yang lain.Pak Renol mulai berpikir. Jika perang saham, maka mereka akan kalah telak, jika saham milik Aries, Leo, dan Pak Jordan digabungkan menjadi satu. Jalan yang bisa Pak Renol ambil ialah dengan jalan licik, tapi orang yang sering mengeksekusi rencana liciknya telah ditangkap polisi. Tentu saja Pak Renol tidak bisa bersantai, mengingat Jack yang bisa saja membuka mulutnya kapan saja.P
Setelah berpisah dengan Ariana, Aries kembali ke rumah sakit. Ia sebenarnya penasaran, di mana Leo berada. Setelah sampai di rumah sakit, Aries masuk ke dalam kamarnya tanpa merasa ada yang aneh. CeklekSaat ia membuka pintu, ia malah terkejut karena Leo dan Daniel yang ada di dalam. "Leo?!" Aries menatap Leo yang ada di atas kursi roda. "Kamu kenapa?!" Dari pakaian pasien yang Leo gunakan, Aries mengambil kesimpulan kalau ia sedang sakit. "Kamu sakit???"Leo mengangguk. Ia tidak ingin bilang pada Aries kalau ia ditikam. "Iya, aku kecapaian, makanya aku tumbang kemarin."Aries menggelengkan kepalanya perlahan. "Pantas saja kamu susah dihubungin. Ariana juga tanya di mana kamu."Leo tersenyum. "Aku nggak mau Ariana khawatir, jadi aku nggak bilang ke Ariana kalau aku sakit."Aries menghela napasnya dalam-dalam. Ia mengerti dengan keputusan yang Leo ambil. "Terima kasih sudah mau bantu Ariana," lanjut Leo.Aries tetap tenang, walau dalam hati ia sedang salah tingkah. Ia merasa bangga