Home / Romansa / DIA YANG BELUM TERJAMAH, AKU PEMENANGNYA! / Maaf adalah Tameng Nafsu Liarnya.

Share

Maaf adalah Tameng Nafsu Liarnya.

Author: Makarimx
last update Last Updated: 2021-10-02 19:44:02

Besok adalah hari dimana kegiatan setiap tahun yang rutin di selenggarakan di sekolah itu, perkemahan jum'at, sabtu dan minggu adalah ajang mempererat silaturahmi antar murid, guru dan alumni, setiap murid tak diwajibkan ikut akan tetapi yang tak ikut rasanya akan merugi karna inilah momen untuk mengenang masa-masa SMA.

"Chan, kamu ikut kan besok?"tanya Alif sembari mengemasi barangnya dan bersiap pulang.

"Iya dong, pacar aku kan ikut, rugi dong kalau ga ikut, lagian inilah masa-masa indah di SMA kata orang-orang itu kan,"jawab pria itu dengan semangat.

"Iya pacar mu ikut tapi asal kamu tau aja, besok kita diacak lo sama sekolah untuk pemilihan bus transportasinya, jadi kamu ga bisa dekat dengan pacarmu," balas Alif lagi.

"Masa sih? ah gaseru!" balas pria itu dengan kecewanya.

"Semoga aja kalian bisa satu bus ya!" potong Ella dari belakang.

Seperti biasanya pria itu sepulang sekolah langsung menuju ketempat Lily kekasihnya itu. Mereka berencana untuk pergi membeli persiapan untuk acara besok berupa pralatan makan, jaket, sarung tangan dan lainnya. Bagi Lily ini adalah acara pertamanya diluar sekolah dan perjusami itu di adakan di daerah yang terkenal paling dingin se Provinsi.

Chan adalah anggota pramuka dahulunya dan beberapa kali naik gunung didaerah itu, setidaknya pria itu tau persiapan apa saja yang harus di persiapkan.

" yah, semoga besok kita satu bus ya!" ucap pria itu sembari membawa motornya.

"hmm iya, aku harap juga begitu, aku mau kita menikmati perjalanan berdua dan aku sudah banyak mempersiapkan bekal untuk kita nikmati di perjalanan, kalau kamu ga satu bus denganku siapa dong yang mau makan sebanyak itu bekalku," balas wanita itu dengan wajah memelas.

"kamu tenang aja besok aku usahakan kita satu bus, oke!" balas pria itu dengan semangat.

Keesokkan harinya...

"Alif, kamu dapat bus berapa?" tanya Chan yang telat datang dengan nafas terengah-engah.

"santai-santai, belum ada pembagian kok, gurunya aja masih mempersiapkan bus dan peralatan sekolah," balas arif menenangkan suasana.

"loh, udah jam berapa ini belum siap juga, rasanya aku sudah telat lama dan berfikiran udah ditinggal bus," balas pria itu keheranan.

"Chan,"sapa Lily dari kejauhan menuju pria itu.

"tuh, pacarmu datang, aku mau ke tempat Sasha dan Ella dulu ya!" ucap Alif yang berjalan meninggalkan pria itu.

"hai, kamu udah siap belum nih? dingin lo disana," ucap pria itu kepada Lily.

"siap dong!" balas wanita itu penuh semangat.

"eh aku khawatir kita ga satu bus," ucap Lily.

"hmm, bentar kamu tunggu disini, aku mau ke ruangan guru dulu mau nyelinap lihat daftar murid yang sudah di atur busnya," balas pria itu.

Pria itu bergegas menuju ruangan guru dan memasuki ruang guru dengan santai dan berjalan pelan matanya liar kesana kemari mencari daftar bus yang sudah disiapkan sekolah. Aha! itu dia daftarnya! pria itu berhasil menemukan daftar bus dan memperhatikan sekitar ruangan guru untuk memastikan tidak ada guru yang melihat. Guru yang sibuk mempersiapkan keberangkatan membuat otak liciknya berperan. Benar, pria itu dan kekasihnya tidak di tempatkan dalam satu bus bahkan jadwal keberangkatan mereka pun berbeda jauh, kekurangan bus yang di sediakan sekolah membuat bus harus bolak-balik menghantarkan dan menjemput peserta perjusami.

Otak licik pria itu memindahkan namanya ke lokasi bus yang ditempati wanitanya, dengan cara mencoret nama seseorang yang ada di sana dan memindahkan ke daftar bus pria itu dan sebaliknya.

"beres! kamu tenang aja!" ucap pria itu penub semangat kepada Lily.

"apa yang beres? kamu melakukan apa? jangan cari masalah deh!" balas Lily yang penasaran dan cemas.

"udah kamu sekarang santai dan tunggu aja, semua aman!" balas pria itu lagi.

Susunan nama peserta untuk menempati bus pun dibacakan...

Alif, sasha, Ella menerima nasib baik karna ditempatkan di satu bus, beberapa pasangan kekasih yang ada di sekolah itu terpaksa menerima tentang susunan yang telah diatur sekolah itu.

Sekolah ini memang berbasis agama yang kuat, dimana siswa disini dilarang keras untuk berpacaran, sedemikian rupa dilakukan agar siswa-siswi di sekolah ini dibatasi hubungannya. Bahkan ada yang di ketahui sekolah tentang hubungan siswa-siswi yang pacaran satu kelas dan pada saat kenaikan kelas, salah satu dari mereka di pisahkan dan di pindahkan ke kelas lain.

Nama pria itu dan wanitanya di panggil...

"yuk, kita bus 03," ajak pria itu kepada wanitanya.

Perjalanan menuju lokasi perkemahan berkisar selama tiga jam. Bus yang ditumpangi sepasang kekasih itu berangkat pukul 10.15. Didalam bus, karena susunan murid diacak membuat mereka bergabung dengan kakak dan adik kelas yang tidak mereka kenal dekat, hal inilah yang membuat mereka menghabiskan waktu berdua selama perjalanan dan saling bercengkrama.

Perjalanan diawali dengan semangat dari seluruh siswa-siswi yang ada di dalam bus itu, sorak gembira, nyanyi-nyanyian pun terdengar. Lama kelamaan suara dari siswa-siswi di dalam bus itu mulai redup dan menghilang. Setengah perjalanan berlalu, banyak dari peserta yang sudah ketiduran, bahkan hampir keseluruhan. Hanya aku dan supir yang masih sadar, Lily pun dengan tak sadarnya kepalanya sudah menempel di pundak pria itu.

Posisi duduk pria itu dan wanitanya adalah di bagian belakang, awalnya terlihat biasa saja dan pria itu menikmati pemandangan yang ada di sekitar selama perjalanan.

Entah setan apa yang melintas di fikiran pria itu yang membuat hasratnya naik. Nafsu bejatnya itu membuatnya berfikiran kotor. Lily yang tidur disebelahnya itu tanpa disadari semakin mendekat kepada pria itu dan hijab yang menutupi dadanya itu terbuka.

"kacau! cobaan apalagi ini!" ucap pria itu di dalam hatinya.

Jalan lika-liku membuat tubuh wanita yang tak sadar itu menempel ke tubuh Chan, bus yang tidak menggunakan AC ini membuat hijabnya semakin terbuka karna tertiup angin yang kencang dari luar.

"Gila! apa ini, benar fikirku sungguh besar!" ucap pria yang penuh nafsu itu dengan kagetnya.

Pria yang termakan nafsu bejatnya sedikit demi sedikit memanfaatkan situasi untuk melampiaskan nafsunya itu.

Jari jemari pelan-pelan mulai naik, terus naik menuju lengannya. Mata yang liar memperhatikan kondisi sekitar agar niat bejatnya itu tidak diketahui orang.

Sesekali supir bus memperhatikan spion tengahnya dan melihat kebelakang. Pria itu pandai untuk bersikap biasa saja seperti sedang menikmati perjalanan yang asik itu.

Situasi terkendali pelan-pelan aksinya di lancarkan, jarinya yang sudah mendekati area dada wanita itu dengan pelannya sudah mulai menempel. Nafsunya semakin mengganas! hasratnya tak terkendali, tak cukup sampai disitu. Lily yang memakai jaket yang terbuka kancingnya membuat pria itu semakin mempunyai peluang. Pria itu memasukkan tangannya ke dalam jaket wanita itu dan mulai memainkan aksinya.

"uh! Sungguh besar dan bulat!" ucap pria itu penuh nafsu.

Pria itu menggenggam dan meraba pelan dan sesekali melepaskan karena takut wanita itu terbangun.

Tikungan tajam yang dilewati bus itu membuat Si wanita jatuh ke pangkuan si pria. Hijabnya yang terbuka bawahnya membuat bagian leher baju wanita itu terbuka.

Pria bejat itu menang banyak! ia bisa langsung melihat langsung kedalam bagian dada wanita itu.

"sungguh indah! ini pengalaman pertama ku melihat isi dalam dari wanita, sungguh indah!" ucap pria yang merasa beruntung itu.

Tak tanggung-tanggung pria bejat itu ingin memasukkan tangannya kedalam leher baju wanita itu dan ingin menggenggam payudara wanita itu secara langsung.

"uh, aku ketiduran," ucap wanita itu yang mulai sadar dan bangun.

Pria itu kaget dan membatalkan niat bejatnya tadi.

"eh, iya kamu tidur sangat lelap, kamu kecapean ya?" balas pria itu dengan gugup.

"maafin aku ya, kamu aku tinggal tidur, tadi malam aku begadang ga bisa tidur," jawab wanita itu.

"tidak apa, aku menikmati perjalanan kok," balas pria itu debgan perasaan takut wanita itu mengetahui perbuatannya itu.

Perjalanan semakin dekat, banyak dari peserta yang sudah mulai bangun karena udara yang begitu dingin. Sepasanv kekasih itu menikmati indahnya pemandangan sembari menikmati bekal yang dibawa Lily.

Perjalanan yang ditempuh selama tiga jam itu usai, mereka telah sampai di lokasi perkemahan. Pria itu yang membantu Lily mengangkat barangnya dihentikan di gerbang masuk area.

"siswa pria cukup sampai disini dulu! Kalian kumpul di dekat pohon besar itu," ucap guru yang berjaga di area perkemahan.

Pria itu khawatir dan ketakutan karena telah melakukan hal keji didalam bus kepada wanitanya. Ia takut perbuatannya ini diketahui oleh guru.

Pria itu duduk dengan wajah pucat disamping siswa pria lainnya.

"kalian siswa pria, sekarang kita berada di alam liar, saya harap kalian bisa menjaga sikap, omongan dan perbuatan. Jangan pernah sesekali berbuat diluar batas wajar dan selalu ikuti instruksi dari guru." Ucap guru seksi keamanan area perkemahan didepan siswa pria yang di kumpulkan itu.

Seketika pria itu merasa lega dan wajahnya kembali cerah. Aksinya tidak di ketahui.

"Tunggu! satu lagi," potong salah satu guru penjaga yang baru datang.

Seketika wajah pria itu kembali pucat dan jantungnya berdebar kencang.

"mati aku, apalagi ini," ucap pria itu didalam hatinya penuh ketakutan.

"kalian siswa pria, kami akan menggeledah isi tas kalian semua! siapa yang kedapatan membawa minuman ber-alkohol, senjata tajam dan rokok akan kami tidak tegas dan diberikan hukuman berat! sebelum itu terjadi, kami harap kalian segera menyerahkannya langsung kepada kami, kami pastikan kalian aman dan tidak akan kami beri hukuman!" lanjut guru penjaga itu.

Tak sedikit dari siswa pria menyerahkan rokok yang dibawanya kepada guru penjaga karena takut dihukum.

Pria itu kembali lega karena ia telah menitipkan rokoknya kepada Ella teman sekelasnya dan aksi bejatnya tadi tidak di ketahui.

Pemeriksaan itu dibubarkan, siswa pria diarahkan menuju tendanya masing-masing.

Pria itu mencari posisi enak didalam tenda untuk tidurnya, tepat di samping jendela tenda agar ia bisa melihat keluar jika wanitanya itu datang dan memberikan makanan.

Usai meletakkan barangnya di tenda, pria itu bergegas menuju tenda wanitanya.

"lihat tuh, Chan masih saja pacaran disini," ucap Ella kepada Sasha dan Alif.

"makanya Ella cari doi dong," balas Alif sambil tertawa kecil.

"huhu, nasib kita sama Ella, pacarku beda sekolah, al hasil sekarang pun aku sama denganmu," balas Sasha.

Pria itu memang lebih menghabiskan waktunya berdua dengan wanitanya itu.

Hingga malampun tiba, acara makan malam pun dimulai. Siswa-siswi peserta perkemahan itu di himbau untuk segera menempati lapangan tengan dan membuat melingkar untuk bersiap melakukan makan malam.

Pria itu segera menghampiri wanitanya usai melaksanakan shalat magrib agar bisa duduk disamping wanitanya itu.

"oi Chan tunggu!" ucap Alif dari belakang mengejar pria itu.

"parah ya kamu! mentang-mentang sudah ada doi, aku sering ditinggal!" ucapnya lagi.

"hehe maaf, ayuk buruan, udah mau mulai tuh," balas pria itu.

Pria itu yang awalnya ingin duduk disebelah kekasihnya itu digagalkan Alif, dan pasrah ikut dengan Alif.

Pada malam itu banyak sekali acara di mainkan oleh panitia penyelenggara acara, dimulai dari solo song dan acara menghibur lainnya. Pria yang berdiri disamping wanitanya itu menikmati malam penuh kehangatan itu walau situasi disana sangat dingin. Jangan lupa, sekarang Alif selalu berada disamping pria itu sejingga membatasi gerak pria itu.

Hingga malam panjang telah usai, para peserta kembali ke tendanya masing-masing dan Alif duluan menuju tenda karena tak kuat dingin. Hingga menyisakan pria itu dan wanitanya.

Related chapters

  • DIA YANG BELUM TERJAMAH, AKU PEMENANGNYA!   Malam yang Panjang, Cukup! Ini Sudah Keterlaluan!!

    Angin lembut menyentuh dedaunan tua hingga gugur dan berserakkan di lapangan, suasana yang mulai tenang disaat semua peserta sudah berada di dalam tendanya masing-masing karna tak tahan dinginnya malam itu. Jam menunjukkan pukul 23.12 wib para guru dan panitia menghimbau seluruh siswa-siswi peserta untuk tidak ada lagi yang berkeliaran di luar tenda dan segera beristirahat untuk kegiatan besok pagi. Chan dan wanita itu masih berada di tempat duduk yang ada di lapangan menikmati malam itu dan tak menghiraukan dinginnya udara. Hingga teguran dari panitia yang berjaga pada malam itu agar mereka memasuki tenda masing-masing. Tetapi teguran itu tak membuat mereka kembali ke tenda karena pasangan kekasih itu belum puas menikmati malam yang nyaman disertai udara dingin malam itu, untuk mengelabui panitia mereka berpura-pura menuju tenda masing-masing tetapi kembali bertemu di halaman belakang loka

    Last Updated : 2021-10-14
  • DIA YANG BELUM TERJAMAH, AKU PEMENANGNYA!   Diatas awan, Aku menyayangimu

    Deras hujan yang menghantam bumi perkemahan disertai angin kencang membuat tenda peserta porak poranda, panitia dan peserta tak satupun yang tertidur dan saling membantu memperbaiki tenda yang hampir saja roboh. Ditengah kepanikan Alif memanfaatkan situasi ini untuk keluar lokasi perkemahan dan menelusuri area pedesaan ditemani Syarif teman satu Ekskulnya untuk mencari Chan yang tak kunjung kembali."Apalagi sekarang yang dilakukan anak itu hingga dia tak kunjung kembali!" Ucap Alif didalam hati.Syarif yang tak banyak tanya hanya menemani Alif tanpa tau tujuan mengelilingi desa.Disituasi seperti ini tak mungkin rasanya anak itu masih berkeliaran di sekitar desa ini, itulah yang ada di fikiran Alif setelah berjalan tak jaub dari lokasi perkemahan hingga ia memutuskan untuk kembali ke are

    Last Updated : 2021-10-16
  • DIA YANG BELUM TERJAMAH, AKU PEMENANGNYA!   Air terjun keramat, Telaga pengharapan dan Ajup yang nekat!

    Kabut awan indah menyelimuti pegunungan yang diapik tiga danau biru yang belum tersentuh tangan-tangan serakah. Dedaunan saling menyapa, angin membawa pesan kepada para insan yang bergantung hidup dari kehijauan dan kesuburan, ke elokan alam itu membuat Chan tak henti-henti memandang dan terus merasakan indahnya ciptaan Sang kuasa.Tangan yang di balut kepercayaan, pundak disandarkan dengan impian, mata yang ditatap penuh harapan begitulah Sang wanita memuja prianya.Kaki mulai melangkahkan pengharapan baru, memilih memaafkan dan mengikhlaskan, tangan yang diseret membawa pria itu kembali melanjutkan perjalanan dengan genggaman wanita penuh maaf itu. Di balik senyum yang mulai tergambar ia berjanji tidak akan melakukan hal konyol dan menyakiti hati wanita itu, memperhatikan wanita itu berjalan didepannya dengan satu tangan yang terus menggen

    Last Updated : 2021-10-19
  • DIA YANG BELUM TERJAMAH, AKU PEMENANGNYA!   Teriakan histeris, kerasukan di malam terakhir

    Merah merona senja menghiasi sore di pedesaan dingin yang dikelilingi danau dan di tengahi oleh gunung. Gerombolan burung mudik hilir terbang menuju tempat persembunyiannya sebelum merah merona itu di telan gelapnya malam, tetapi tidak dengan raut wajah cemas dan pucat kata yang terbata-bata menjelaskan dia siapa dan tujuannya apa hingga mendirikan camp di luar area perkemahan.Mereka adalah sekelompok pemuda yang sedang melakukan patroli dan penjagaan di area perkemahan sesuai dengan mandat kepala desa yang dimintai oleh panitia perkemahan. Untuk berjaga-jaga dan rasanya tak mungkin menyuruhnya untuk pulang adalah dengan mendaftarkannya sebagai peserta tambahan dan lokasi campnya di pindahkan ke dalam area perkemahan sek

    Last Updated : 2021-10-20
  • DIA YANG BELUM TERJAMAH, AKU PEMENANGNYA!   Sorot Mata Panjang, Membingungkan

    Dering telfon terus berbunyi tak satupun di hiraukan, tubuh lelah wajah lesu harusnya tergambar oleh kegiatan melelahkan itu akan tetapi tidak, raut wajah tegang, sorot mata tajam entah ekspresi takut atau tidak puas.Hallo.. sapa pria itu setelah sekian lama membiarkan telepon berbunyi.Ternyata itu Alif yang ingin mengambil barang yang ia titipkan pada tas Chan.Harusnya kepanikan itu tak terjadi, tetapi wanita malang itu kembali mengingat liarnya nafsu di malam panjang dan tak bisa di kendalikan.Situasinya tiba-tiba berubah, perlakuannya pada pria itu tak mengenakkan, hingga pulang pun harus beda bus, akan tetapi Sang pria hanya bisa memahami isi hati si wanita dan menerimanya. Ia tak ingin masalah ini terus berlanjut dan bia

    Last Updated : 2021-10-26
  • DIA YANG BELUM TERJAMAH, AKU PEMENANGNYA!   Pandangan yang tak biasa

    Jam menunjukan pukul 13.00, Chan melangkah sangat cepat dan tergesa-gesa, hari itu adalah hari pertama laki-laki itu memasuki sekolah barunya di kota yang mana dahulu adalah kota kelahirannya."Permisi," ucap laki-laki itu dengan nafas yang terengah-engah."Silahkan masuk," jawab kepala sekolah.Dasi yang terpasang rapi di dada laki-laki itu seketika diminta untuk dilepaskan, "Aneh sekali, biasanya memakai dasi diwajibkan di setiap sekolah," ucap Chan didalam hati."Kamu udah sholat? kalau belum kita ke masjid dulu, sholat udah mulai," ujar kepala sekolah. Sembari menuju masjid, kepala sekolah menerangkan aturan dan kebiasaan yang ada disekolah dan menunjukan kelas yang akan di tempati Chan. Sekolah baru ini mempunyai dua shif jam pelajaran dikarenakan ruangan yang

    Last Updated : 2021-10-01
  • DIA YANG BELUM TERJAMAH, AKU PEMENANGNYA!   Dia Lulusan Pesantren, Nafsuku Bangsat!

    Pukul 21.45, jari-jari yang sibuk membuat dan menghapus kembali pesan, raut wajah bingung, kaki yang di goyang-goyangkan melambangkan bingungnya pria itu untuk memulai obrolan dengan Shaly. "Apakah kamu ada ide?" tanya pria yang kebingungan itu kepada Lily. "Mulai saja!, besok aku bantu dengan berbicara langsung pada Shaly," jawab Lily. Akhirnya dengan memberanikan diri pria itu memulai percakapan, malangnya tidak ada tanggapan sama sekali oleh Shaly. Hari ke hari, pesan demi pesan dikirimkan tetapi hasilpun tetap sama tidak ada tanggapan. Dengan kesal pria itu langsung menghubungi Lily. "Apakah kamu benar-benar membantu?" isi pesan yang dikirimka

    Last Updated : 2021-10-01
  • DIA YANG BELUM TERJAMAH, AKU PEMENANGNYA!   Alasan Cinta, Menghalalkan Segalanya.

    Sore itu, dia yang kesal diiringi kekecewaan menunggu pria itu di Cafetaria tempat dimana mereka mengawali kisahhnya itu.Tak lama kemudian pria itu datang dengan wajah yang penuh dengan rasa bersalah, hanya bisa diam dan tak berani melihat ke arah mata Lily.Lily yang juga hanya diam membuat situasi saat itu menjadi hening."Aku tau kamu sayang, kamu cinta tapi ini bukan caranya!" Ucap Lily yang memulai dahulu."Aku kan sudah bilang, kamu sabar aja nanti kamu bakal dapat semuanya kok kalau kita sudah halal," sambung wanita itu.Chan yang hanya diam tak berkutik disaat wanita itu berbicara mengeluarkan air mata, menjelaskan bahwasannya wanita itu sangat mencitai pria itu akan tetapi belum bisa melakukan atau menerima perbuatan pria itu."Maafkan aku, aku menyesal," ucap pria itu.Lagi dan lagi kata maaf yang hanya keluar dari mulut pria itu.Lily bergegas mengusap air matanya dan berusaha menormalkan situasi dan mulai memesan m

    Last Updated : 2021-10-02

Latest chapter

  • DIA YANG BELUM TERJAMAH, AKU PEMENANGNYA!   Sorot Mata Panjang, Membingungkan

    Dering telfon terus berbunyi tak satupun di hiraukan, tubuh lelah wajah lesu harusnya tergambar oleh kegiatan melelahkan itu akan tetapi tidak, raut wajah tegang, sorot mata tajam entah ekspresi takut atau tidak puas.Hallo.. sapa pria itu setelah sekian lama membiarkan telepon berbunyi.Ternyata itu Alif yang ingin mengambil barang yang ia titipkan pada tas Chan.Harusnya kepanikan itu tak terjadi, tetapi wanita malang itu kembali mengingat liarnya nafsu di malam panjang dan tak bisa di kendalikan.Situasinya tiba-tiba berubah, perlakuannya pada pria itu tak mengenakkan, hingga pulang pun harus beda bus, akan tetapi Sang pria hanya bisa memahami isi hati si wanita dan menerimanya. Ia tak ingin masalah ini terus berlanjut dan bia

  • DIA YANG BELUM TERJAMAH, AKU PEMENANGNYA!   Teriakan histeris, kerasukan di malam terakhir

    Merah merona senja menghiasi sore di pedesaan dingin yang dikelilingi danau dan di tengahi oleh gunung. Gerombolan burung mudik hilir terbang menuju tempat persembunyiannya sebelum merah merona itu di telan gelapnya malam, tetapi tidak dengan raut wajah cemas dan pucat kata yang terbata-bata menjelaskan dia siapa dan tujuannya apa hingga mendirikan camp di luar area perkemahan.Mereka adalah sekelompok pemuda yang sedang melakukan patroli dan penjagaan di area perkemahan sesuai dengan mandat kepala desa yang dimintai oleh panitia perkemahan. Untuk berjaga-jaga dan rasanya tak mungkin menyuruhnya untuk pulang adalah dengan mendaftarkannya sebagai peserta tambahan dan lokasi campnya di pindahkan ke dalam area perkemahan sek

  • DIA YANG BELUM TERJAMAH, AKU PEMENANGNYA!   Air terjun keramat, Telaga pengharapan dan Ajup yang nekat!

    Kabut awan indah menyelimuti pegunungan yang diapik tiga danau biru yang belum tersentuh tangan-tangan serakah. Dedaunan saling menyapa, angin membawa pesan kepada para insan yang bergantung hidup dari kehijauan dan kesuburan, ke elokan alam itu membuat Chan tak henti-henti memandang dan terus merasakan indahnya ciptaan Sang kuasa.Tangan yang di balut kepercayaan, pundak disandarkan dengan impian, mata yang ditatap penuh harapan begitulah Sang wanita memuja prianya.Kaki mulai melangkahkan pengharapan baru, memilih memaafkan dan mengikhlaskan, tangan yang diseret membawa pria itu kembali melanjutkan perjalanan dengan genggaman wanita penuh maaf itu. Di balik senyum yang mulai tergambar ia berjanji tidak akan melakukan hal konyol dan menyakiti hati wanita itu, memperhatikan wanita itu berjalan didepannya dengan satu tangan yang terus menggen

  • DIA YANG BELUM TERJAMAH, AKU PEMENANGNYA!   Diatas awan, Aku menyayangimu

    Deras hujan yang menghantam bumi perkemahan disertai angin kencang membuat tenda peserta porak poranda, panitia dan peserta tak satupun yang tertidur dan saling membantu memperbaiki tenda yang hampir saja roboh. Ditengah kepanikan Alif memanfaatkan situasi ini untuk keluar lokasi perkemahan dan menelusuri area pedesaan ditemani Syarif teman satu Ekskulnya untuk mencari Chan yang tak kunjung kembali."Apalagi sekarang yang dilakukan anak itu hingga dia tak kunjung kembali!" Ucap Alif didalam hati.Syarif yang tak banyak tanya hanya menemani Alif tanpa tau tujuan mengelilingi desa.Disituasi seperti ini tak mungkin rasanya anak itu masih berkeliaran di sekitar desa ini, itulah yang ada di fikiran Alif setelah berjalan tak jaub dari lokasi perkemahan hingga ia memutuskan untuk kembali ke are

  • DIA YANG BELUM TERJAMAH, AKU PEMENANGNYA!   Malam yang Panjang, Cukup! Ini Sudah Keterlaluan!!

    Angin lembut menyentuh dedaunan tua hingga gugur dan berserakkan di lapangan, suasana yang mulai tenang disaat semua peserta sudah berada di dalam tendanya masing-masing karna tak tahan dinginnya malam itu. Jam menunjukkan pukul 23.12 wib para guru dan panitia menghimbau seluruh siswa-siswi peserta untuk tidak ada lagi yang berkeliaran di luar tenda dan segera beristirahat untuk kegiatan besok pagi. Chan dan wanita itu masih berada di tempat duduk yang ada di lapangan menikmati malam itu dan tak menghiraukan dinginnya udara. Hingga teguran dari panitia yang berjaga pada malam itu agar mereka memasuki tenda masing-masing. Tetapi teguran itu tak membuat mereka kembali ke tenda karena pasangan kekasih itu belum puas menikmati malam yang nyaman disertai udara dingin malam itu, untuk mengelabui panitia mereka berpura-pura menuju tenda masing-masing tetapi kembali bertemu di halaman belakang loka

  • DIA YANG BELUM TERJAMAH, AKU PEMENANGNYA!   Maaf adalah Tameng Nafsu Liarnya.

    Besok adalah hari dimana kegiatan setiap tahun yang rutin di selenggarakan di sekolah itu, perkemahan jum'at, sabtu dan minggu adalah ajang mempererat silaturahmi antar murid, guru dan alumni, setiap murid tak diwajibkan ikut akan tetapi yang tak ikut rasanya akan merugi karna inilah momen untuk mengenang masa-masa SMA. "Chan, kamu ikut kan besok?"tanya Alif sembari mengemasi barangnya dan bersiap pulang. "Iya dong, pacar aku kan ikut, rugi dong kalau ga ikut, lagian inilah masa-masa indah di SMA kata orang-orang itu kan,"jawab pria itu dengan semangat. "Iya pacar mu ikut tapi asal kamu tau aja, besok kita diacak lo sama sekolah untuk pemilihan bus transportasinya, jadi kamu ga bisa dekat dengan pacarmu," balas Alif lagi. "Masa sih? ah gaseru!" balas pria itu dengan kecewanya. "Semoga aja kalian bisa satu bus ya!" potong Ella dari belakang. Seperti biasanya pria itu sepulang sekolah langsung menuju ketempat Lily kekasihnya itu. Mereka

  • DIA YANG BELUM TERJAMAH, AKU PEMENANGNYA!   Alasan Cinta, Menghalalkan Segalanya.

    Sore itu, dia yang kesal diiringi kekecewaan menunggu pria itu di Cafetaria tempat dimana mereka mengawali kisahhnya itu.Tak lama kemudian pria itu datang dengan wajah yang penuh dengan rasa bersalah, hanya bisa diam dan tak berani melihat ke arah mata Lily.Lily yang juga hanya diam membuat situasi saat itu menjadi hening."Aku tau kamu sayang, kamu cinta tapi ini bukan caranya!" Ucap Lily yang memulai dahulu."Aku kan sudah bilang, kamu sabar aja nanti kamu bakal dapat semuanya kok kalau kita sudah halal," sambung wanita itu.Chan yang hanya diam tak berkutik disaat wanita itu berbicara mengeluarkan air mata, menjelaskan bahwasannya wanita itu sangat mencitai pria itu akan tetapi belum bisa melakukan atau menerima perbuatan pria itu."Maafkan aku, aku menyesal," ucap pria itu.Lagi dan lagi kata maaf yang hanya keluar dari mulut pria itu.Lily bergegas mengusap air matanya dan berusaha menormalkan situasi dan mulai memesan m

  • DIA YANG BELUM TERJAMAH, AKU PEMENANGNYA!   Dia Lulusan Pesantren, Nafsuku Bangsat!

    Pukul 21.45, jari-jari yang sibuk membuat dan menghapus kembali pesan, raut wajah bingung, kaki yang di goyang-goyangkan melambangkan bingungnya pria itu untuk memulai obrolan dengan Shaly. "Apakah kamu ada ide?" tanya pria yang kebingungan itu kepada Lily. "Mulai saja!, besok aku bantu dengan berbicara langsung pada Shaly," jawab Lily. Akhirnya dengan memberanikan diri pria itu memulai percakapan, malangnya tidak ada tanggapan sama sekali oleh Shaly. Hari ke hari, pesan demi pesan dikirimkan tetapi hasilpun tetap sama tidak ada tanggapan. Dengan kesal pria itu langsung menghubungi Lily. "Apakah kamu benar-benar membantu?" isi pesan yang dikirimka

  • DIA YANG BELUM TERJAMAH, AKU PEMENANGNYA!   Pandangan yang tak biasa

    Jam menunjukan pukul 13.00, Chan melangkah sangat cepat dan tergesa-gesa, hari itu adalah hari pertama laki-laki itu memasuki sekolah barunya di kota yang mana dahulu adalah kota kelahirannya."Permisi," ucap laki-laki itu dengan nafas yang terengah-engah."Silahkan masuk," jawab kepala sekolah.Dasi yang terpasang rapi di dada laki-laki itu seketika diminta untuk dilepaskan, "Aneh sekali, biasanya memakai dasi diwajibkan di setiap sekolah," ucap Chan didalam hati."Kamu udah sholat? kalau belum kita ke masjid dulu, sholat udah mulai," ujar kepala sekolah. Sembari menuju masjid, kepala sekolah menerangkan aturan dan kebiasaan yang ada disekolah dan menunjukan kelas yang akan di tempati Chan. Sekolah baru ini mempunyai dua shif jam pelajaran dikarenakan ruangan yang

DMCA.com Protection Status