Share

DICURIGAI SHANE?

last update Last Updated: 2024-10-31 12:22:00
"Kenapa Anda sangat mirip dengan adik kembar Anda, ya?"

Shane langsung bicara seperti itu dan ini membuat Kazaya benar-benar terkejut tidak menyangka Shane akan mengucapkan kalimat tersebut setelah mereka saling menatap.

Namun, Kazaya tidak mau terkecoh dengan sikap Shane yang seolah memancingnya untuk mengeluarkan jati diri yang sebenarnya di hadapan ayah Moa. Ia berusaha tenang, dan tidak memberikan reaksi berlebihan meskipun sekarang ia benar-benar terpancing dengan perasaan terkejut karena Shane seperti curiga setelah menatap matanya.

"Kami kembar identik, tentu saja mirip."

"Ya. Benar. Kembar identik itu sangat mirip, tapi, rasanya sorot mata Anda itu milik Kazaya, bukan Kazumi."

"Benarkah? Bagaimana kau bisa membuktikan tentang hal itu? Kazaya tidak suka berbisnis, dia lebih suka melukis, apakah menurut Anda akan wajar jika dia ada di sini?"

Kazaya tetap berusaha untuk menutupi jati dirinya di hadapan Shane yang memang terkenal dengan sifat telitinya saat menyelidiki
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   PENYAMARAN KAZAYA TERBONGKAR!

    "Aku sependapat dengan ayahmu, kau dan Moa harus cepat memiliki keturunan, dan aku juga ingin bertemu dengan ayahmu, Zumi, karena kami sudah menjadi besan, aku rasa kami harus banyak berinteraksi, bukan?" "Baik, Pi, aku tahu." Kazaya hanya menjawab seperti itu untuk apa yang dikatakan oleh ayah Moa. Tidak mau banyak bicara, khawatir sekarang penyamarannya terbongkar hingga bisa membahayakan segalanya. Saat Kazaya melangkah menuju ruangan di mana ia diminta untuk istirahat seperti semula, tiba-tiba saja, seseorang menariknya dan Kazaya terkejut karena ternyata orang itu adalah Shane. Tidak hanya menarik, Shane juga mendesak tubuh Kazaya ke dinding bangunan hingga rasanya Kazaya ingin melawan andai saja ia tidak ingat bahwa ia sekarang sedang menyamar menjadi Kazumi yang tidak bisa bertarung. "Lu itu sebenarnya Kazaya, kan? Lu, bukan Kazumi, gue tau lu bukan Kazumi, lu pikir lu bisa mengelabui gue?" bisik Shane sambil memandang tajam ke arah Kazaya yang memaki di dalam hati t

    Last Updated : 2024-11-02
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   RAHASIA ALEX DAN KAZUMI....

    "Aku yakin karena memang itu benar, bukan?""Sok tahu!""Sudahlah, untuk apa berpura-pura tidak peduli, aku memang tidak terlalu paham dengan kehidupan orang kaya, tapi, aku tahu kau peduli dengan keluargamu."Setelah bicara seperti itu, Bertrand perlahan keluar dari ruangan di mana Kazaya berada, tidak mau kehadirannya diketahui oleh siapapun karena jika itu terjadi, akan rumit permasalahannya dan ia tidak mau menghancurkan segalanya. Sementara itu, Moa sudah duduk di hadapan sang ayah ketika ia masuk ke dalam ruangan di mana ayahnya berada. "Sudah berapa lama kamu menikah dengan Kazumi?" Pertanyaan sang ayah cukup membuat Moa terkejut hingga perempuan itu mengerutkan keningnya seketika. Namun, Moa menjawab juga pertanyaan tersebut meskipun ia tidak paham untuk apa sang ayah memberikan pertanyaan itu padanya."Segeralah untuk hamil, kalau kau punya anak dari Kazumi, aku tidak akan sulit lagi untuk memberikan alasan untuk orang-orang yang kemungkinan menginginkan suamimu itu.""Maa

    Last Updated : 2024-11-04
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   PENYAMARAN TERBONGKAR LAGI

    "Papi mau mengirim aku ke Singapura?" tanya Moa tanpa bisa menahan rasa terkejutnya. "Ya.""Tapi, berobat di sini juga sudah bisa, Pi. Buat apa aku ke Singapura? Dokter kita juga sekarang banyak yang bisa diandalkan!""Kakimu akan meninggalkan bekas, aku tidak mau itu terjadi!""Seharusnya, sejak awal, Papi memikirkan hal itu, Papi menugaskan anak buah Papi untuk menembak aku, jika aku mati karena tembakan tersebut, Papi sama saja sudah membunuh anak sendiri!""Tidak seceroboh itu juga, aku juga akan memberikan perintah yang masuk akal jika itu adalah kamu, mereka tidak akan aku biarkan untuk membunuhmu.""Sudahlah, aku menolak! Aku banyak alasan untuk menolak permintaan Papi, yang utama adalah karena Kazumi hilang ingatan, aku harus selalu mendampingi dia, meskipun kita sudah sepakat untuk apa yang Papi katakan waktu itu, tapi tetap saja aku harus memantaunya, Kazumi suami aku, Pi, aku tidak mau meninggalkannya.""Harus ada kompensasi penolakan.""Apa?""Ya. Harus ada kompensasi pen

    Last Updated : 2024-11-06
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KEDATANGAN ALEX

    "Ayolah, Zaya, kenapa kamu jadi seperti ini? Kamu enggak percaya kalau aku itu enggak sehati sama ayahku?"Moa masih berusaha untuk melunakkan hati Kazaya, agar Kazaya tidak bertindak gegabah, dan apa yang dikatakan oleh Moa membuat Kazaya menatapnya. "Apa yang bisa lu katakan sama gue untuk membuat gue percaya lu kagak sekongkol sama bokap lu?"Moa menghela napas mendengar pertanyaan Kazaya yang dinilainya cukup sulit untuk dijawab. Namun, jika tidak dijawab, ia tahu Kazaya tidak akan menuruti permintaannya untuk tidak berbuat kekacauan. "Sebenarnya aku ingin menyelidiki apa yang sebenarnya direncanakan oleh ayahku dengan organisasi itu, ia begitu ingin membuat Kazumi bekerja sama dengan organisasi tersebut, jika aku sudah tahu yang sebenarnya, aku akan memutuskan hal meskipun itu berlawanan dengan ayahku.""Organisasi itu berhubungan dengan sindikat jaringan mafia, apalagi yang akan lu selidiki, udah jelas bokap lu pengen memperluas jaringan dengan menggabungkan semuanya jadi satu

    Last Updated : 2024-11-08
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   MENJEBAK KAZUMI

    "Kenapa tidak bisa? Kau tidak percaya padaku?" tanya Moa kembali masih berusaha untuk bersikap tenang, meskipun perasaannya sekarang tidak setenang itu."Aku tidak akan menjawab sejumlah pertanyaan darimu, Moa. Aku hanya ingin mengatakan bahwa, kalau kau memang tidak sekongkol dengan ayahmu, bantu aku untuk mencari bukti bahwa, ayahmu memang orang yang terlibat dalam insiden kecelakaan Tuan Kazama beberapa tahun yang lalu.""Dari pengakuan ayahku, bukannya kau dan Kazumi yang memiliki rencana terselubung hingga membuat ibu Kazumi tewas dan ayahnya celaka?""Aku tidak akan menjawab pertanyaan itu, karena bukan aku yang berwenang menjawabnya.""Lalu, bagaimana bisa kamu membuat aku yakin bahwa aku harus membantumu?" "Kau boleh membunuhku jika kau mendapatkan bukti bahwa aku berbicara bohong tentang apa yang sudah terjadi."Moa terdiam mendengar apa yang dikatakan oleh Alex. Hatinya dipenuhi perasaan tidak menentu, karena saat Alex mengatakan kalimat tersebut juga, wajahnya terlihat san

    Last Updated : 2024-11-10
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   CIUMAN DARI RACHEL!

    "Apakah tidak boleh?" tanya Rachel sambil menatap wajah Kazumi dengan sorot mata yang bersinar lembut. Kazumi mengalihkan pandangannya, tidak mau beradu pandang dengan perempuan tersebut tapi ia akhirnya mengiyakan saja apa yang diinginkan oleh Rachel meskipun ia berat karena khawatir akan sulit untuk bersikap.Jam makan siang sudah tiba. Dengan sangat cekatan, Rachel menyiapkan makanan itu untuk Kazumi yang hanya diperhatikan oleh Kazumi dari tempatnya duduk. "Sayang, aku sudah menyiapkan semuanya, ayo makan?" Suara Rachel membuyarkan lamunan Kazumi yang sudah sampai ke mana-mana karena canggung diperlakukan seperti itu oleh Rachel. Kazumi hanya bisa patuh, ia duduk di samping Rachel yang sudah bersemangat untuk santap siang dengannya."Rachel, ada yang ingin aku bicarakan sama kamu, terkait dari hubungan kita."Setelah beberapa suap nasi masuk ke dalam perut keduanya, Kazumi bicara seperti itu, sambil terus menolak Rachel yang ingin menyuapinya."Aku enggak mau dengar, kalau itu

    Last Updated : 2024-11-11
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   INGATAN KAZUMI KEMBALI!

    Mendengar apa yang dikatakan oleh Rachel, telapak tangan Radit mengepal, sementara itu Kazumi yang tidak menyangka dengan aksi nekat Rachel hanya bisa diam sambil berusaha untuk menahan rasa sakit di kepalanya karena tiba-tiba saja serpihan memori ingatannya yang hilang perlahan kembali akibat ciuman yang diberikan oleh Rachel terutama kenangan yang ia lalui bersama wanita tersebut.Sekuat mungkin, Kazumi bertahan agar Radit tidak curiga padanya, sampai akhirnya, lagi-lagi, Radit yang sangat tahu Rachel tidak mungkin mencium pria lain selain suaminya berbalik dan melangkah keluar dari ruangan itu tanpa banyak bicara lagi karena ia bingung akan mengatakan apa."Maaf, aku harus melakukannya karena Radit sudah curiga bahwa kau bukan Kazumi."Setelah Radit keluar dari ruangan kerja Kazumi, Rachel bicara demikian tanpa berani menatap wajah Kazumi karena mendadak ia malu sudah berbuat senekat itu saat Kazumi sebenarnya tidak boleh ditekan. Kazumi berusaha untuk duduk di kursi kerjanya, ia

    Last Updated : 2024-11-12
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   RACHEL TERUS MEMANCING

    "Akh!"Kazumi terkejut dan tidak sadar mengeluarkan suara seperti itu ketika tangan Rachel menyentuh miliknya di bawah sana yang masih terlapisi celana bahan yang dipakainya. Klien yang diajaknya bicara mengerutkan keningnya sambil menatap wajah Kazumi yang terlihat merah seperti menahan sesuatu di dalam dirinya."Tuan Kazumi tidak apa-apa?" tanyanya dengan nada suara perlahan dan Kazumi mencengkram pulpen di tangannya untuk mencoba menyamarkan perasaan terpancing birahinya saat tangan Rachel mengelus permukaan miliknya yang tertutup celana."Aku, aku tidak apa-apa, hanya sedikit tidak enak badan!" Kazumi menjawab terbata-bata, berusaha untuk membuat suaranya tidak gemetar tapi sepertinya itu tidak sepenuhnya berhasil karena Rachel saja bisa mendengar, suara Kazumi terdengar sangat gemetar akibat apa yang dilakukannya.Aku seperti ini karena kamu, Zumi. Sekian lama aku mencintaimu dalam sepihak, kamu akan membuang aku untuk perempuan itu, jadi jangan salahkan aku bersikap murahan se

    Last Updated : 2024-11-14

Latest chapter

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   DITANTANG RADIT

    Andreas dan Rachel itu bicara berduaan sedang membicarakan apa? Apa mereka berhubungan di belakang Kazumi? Mereka bertemu di rumah sakit ini karena apa?Seseorang yang memperhatikan Andreas dan Rachel itu adalah Radit. Radit yang menyelidiki tentang Kazumi atas perintah ayahnya secara tidak sengaja bertemu Andreas di jalan, lalu ia mengikuti dan ia tidak menyangka ternyata Andreas ke rumah sakit dan ada pula Rachel di rumah sakit tersebut.Radit tidak tahu jika di rumah sakit itu ada Kazumi dan Kazaya dirawat, ketika ia masih ingin mengetahui apa yang dibicarakan oleh Rachel dan juga Andreas, tiba-tiba saja...."Apa yang Anda lakukan di sini, Tuan Radit!"Tanpa diduga oleh Radit, Alex sudah berdiri di sampingnya membuat Radit terkejut dan berusaha untuk bersikap biasa agar Alex tidak tahu ia sedang menguntit sejak awal."Apakah rumah sakit ini milikmu? Aku tidak boleh ada di sini?""Rasanya aneh saja, tempat ini jauh dari kota, tapi Anda bisa sampai kemari, jika Anda sedang berobat, k

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   BERDEBAT DENGAN ANDREAS

    "Pernikahan kamu dengan Kazumi itu sebenarnya, tidak sah, Moa. Karena kau menikah dengan Kazumi saat dia hilang ingatan...."Moa tersenyum kecut mendengar apa yang diucapkan oleh Zill padanya."Dengan kata lain, kamu enggak setuju kalau aku ingin tinggal di rumah Kazumi?""Situasi Kazumi dan Kazaya sedang tidak baik-baik saja, aku rasa, jika kau ada di rumah mereka, itu akan membuat situasi mereka menjadi semakin tegang.""Kau khawatir para istri Kazumi bersikap buruk padaku?""Bisa juga sebaliknya, kan?""Kau ini teman siapa? Kau temanku tapi kau bersikap seperti musuhku!""Jangan lupa, Kazaya adalah temanku, jadi aku hanya ada di tengah-tengah, tidak memihak kalian.""Ck! Aku memang tidak pernah menang melawan kamu kalau sudah berdebat.""Sudahlah, berdamai dengan orang tua, jangan buang impian besarmu hanya karena cinta, Moa.""Hidup bahagia dengan orang yang dicintai juga salah satu impian besarku, Zill, karena kau tidak bisa merealisasikan mimpiku itu, aku rasa wajar jika aku men

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   CURAHAN HATI MOA

    Mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Alex. Untuk sesaat, Zill terdiam. Ia sedikit bingung untuk menjawab pertanyaan tersebut karena khawatir akan membuat Moa dalam kesulitan. Melihat Zill diam saja sementara ia sudah tidak sabar untuk menunggu jawaban, Alex semakin curiga, Zill benar-benar orang yang patut dicurigai. Pria itu langsung mencekal salah satu pergelangan tangan Zill dan menariknya untuk ke tempat yang lebih sepi orang. "Kenapa kamu tidak bisa menjawab? Tidak bisa menjawab karena memang kau memiliki rencana lain untuk Tuan Kazaya dan Tuan Kazumi?"Alex mendesak Zill sehingga Zill merasa gerah juga karena ia merasa jadi tertekan. "Aku tidak punya rencana apapun, aku melakukan penyelidikan itu semata-mata khawatir pada Kazaya saja. Aku dan Kazaya satu perguruan, seperti halnya Vivian yang mencemaskan Kazaya terjerumus organisasi seperti itu, seperti itulah aku merasakan hal yang sama untuk dia.""Apa yang kau lakukan pada temanku?" Sebuah suara membuat perdebatan a

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   DICURIGAI ALEX

    Sebenarnya, pertanyaan Zill sangat mudah untuk dijawab. Akan tetapi, Vivian jadi tidak bisa menjawab ketika merasakan aura Zill yang mampu membungkam mulutnya hingga ia tidak bisa bicara untuk beberapa saat. "Vi. Sekali lagi aku tegaskan, kita harus bekerjasama di sini, setelah itu jika kita sudah selamat dan sampai di tempat kita masing-masing, aku berjanji tidak akan ikut campur lagi dengan apapun yang kau dan Syena lakukan."Zill melanjutkan ucapannya, masih dengan nada seperti tadi hingga membuat Vivian menarik napas."Baiklah. Aku minta maaf sudah membuat kau marah. Tak perlu dibahas lagi, aku sudah cukup paham.""Kau bisa berjalan?""Jika tidak bisa, apakah kau akan memapah aku?""Kalau semua yang ada di sini tidak bisa berjalan, aku terpaksa memapah kalian bergantian.""Sudahlah. Pikirkan saja Kazaya dan Syena, aku tidak perlu. Aku masih bisa mengurus diriku sendiri."Zill menghela napas. Ia tidak lagi menanggapi perkataan Vivian. Tidak mau pembicaraan mereka semakin menghamba

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   GARA-GARA NAPAS BUATAN

    "Apa yang kalian lakukan di sana?"Sebuah suara membuat niat Syena yang ingin menanggapi pertanyaan menohok yang diucapkan oleh Vivian terhenti seketika.Zill menghampiri mereka tanpa Kazaya, entah di mana Kazaya diletakkan oleh Zill, hingga pria itu menghampiri Syena dan Vivian yang sedang bertengkar."Ah, tidak ada. Syena sedang kelelahan, jadi aku mengajak dia untuk istirahat sejenak."Vivian menyenggol Syena, agar Syena mengiyakan apa yang dikatakannya pada Zill, dan Syena menurut. Zill menghela napas mendengar alasan yang diucapkan oleh Syena seolah-olah ia tidak percaya dengan alasan tersebut."Tolong kerjasamanya. Kita sedang berjuang melawan maut, kita tidak tahu apa yang akan kita temui di depan, kalau kita tidak bekerja sama, bagaimana kita bisa melewati itu semua dengan baik?"Seraya bicara demikian, Zill menatap ke arah Syena dan Vivian satu persatu."Oke. Jangan khawatir, aku juga tidak mau mati di tempat seperti ini, ada banyak hal yang harus aku kerjakan dan aku tidak

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   BERTENGKAR DENGAN VIVIAN

    Mendengar apa yang diucapkan oleh Syena, Kazaya langsung menolak. Sebenarnya, Zill dan juga Vivian juga akan melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh Kazaya, namun mereka didahului Kazaya hingga keduanya jadi menatap ke arah Kazaya setelah itu mereka saling pandang.Sementara itu, mendengar Kazaya tidak setuju dengan apa yang ia katakan, sejujurnya hati Syena jadi bergemuruh. Namun, karena ia melihat Kazaya tadi mencium Vivian, Syena jadi mengabaikan perasaan bergemuruh itu dan memilih untuk tidak terpengaruh meskipun itu sangat sulit untuknya."Aku sudah memutuskan, tolong hargai keputusan yang aku buat, kondisi Kazaya jauh lebih parah dan dia seperti itu karena kecerobohan aku, jadi wajar jika aku melakukan hal ini, membawa aku yang tidak bisa berenang, itu pasti akan sulit, jadi kalian pergi saja, aku tidak masalah."Syena bicara lagi, dan kali ini, Kazaya berusaha untuk melepaskan diri dari pegangan tangan Vivian dan juga Zill.Namun, ketika nyaris bisa melepaskan pegan

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   HATI SYENA PORAK PORANDA....

    Bayangan saat ia mencium bibir Syena berkelebat lagi di benak Kazaya ketika Vivian mengucapkan pertanyaan itu padanya."Kamu enggak bisa jawab berarti, emang ada yang terjadi antara kamu dan dia, kan?" tanya Vivian lebih lanjut karena Kazaya tidak bicara sama sekali sementara ia menunggu jawaban atas pertanyaan yang ia ajukan tadi."Udahlah, kagak perlu bahas itu lagi kali, gue jadi kagak bisa mengumpulkan energi kalo lu ajak ngomong gituan melulu.""Karena kalian memang berciuman?""Lu kenapa, sih? Gue tahu, cewek itu suka baper, tapi itu bukan lu, Vi! Lu itu kagak baperan orangnya!""Aku juga punya perasaan, kamu harus ingat itu! Saat kamu menolakku karena kamu hanya menganggap bahwa aku cuma kakak kamu, kamu melakukan itu dengan santai karena kamu yakin aku bisa menerima kenyataan dengan baik lantaran menurut kamu, aku bukan wanita yang gampang terbawa perasaan, tapi, Zay. Kamu enggak tahu aku benar-benar terpuruk waktu itu!"Karena situasi jadi semakin serius, Kazaya tadinya tida

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   VIVIAN PUTUS ASA....

    Jika Vivian hanya diam saja ketika Kazaya melontarkan pertanyaan itu pada mereka, tidak bagi Zill. Ia ikut mengedarkan pandangannya ke sekitar mereka untuk mencari sosok Syena, namun, Syena memang tidak ada di mana-mana sampai Zill akhirnya bangkit. "Aku akan mencarinya," katanya pada Vivian dan Kazaya, tapi baru saja keduanya ingin menanggapi, tiba-tiba saja Syena muncul dengan penampilan yang sangat kotor."Kau darimana?" tanya Zill tanpa peduli Vivian yang menatapnya karena ia langsung melontarkan pertanyaan itu pada Syena."Aku berusaha mencari jalan keluar agar kita bisa naik tanpa harus naik."Syena menjawab pertanyaan Zill, tapi apa yang diucapkannya justru membuat Vivian tertawa karena ia merasa apa yang dikatakan oleh Syena sangat mustahil."Mencari jalan keluar agar kita bisa naik, tapi kita enggak perlu naik? Apa maksudnya? Itu mustahil! Aku dan Zill bisa sampai ke sini karena kami turun, ada jalan menurun artinya kalau kembali kita harus naik, Syena!" katanya dan ucapan V

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KEMARAHAN ZILL!

    Mendengar apa yang dipertanyakan oleh Zill, Vivian terkejut. Ia merasa tidak pernah mengatakan pada Zill bahwa ia pergi ke Samarinda Kalimantan Timur untuk menemui perempuan bernama Mitha itu, tapi mengapa Zill sampai tahu apa yang ia lakukan?Apa Mitha mengatakan pada Zill kalau aku menemuinya?Hati Vivian berbisik demikian, sambil berusaha untuk mencari kalimat yang tepat untuk ia ucapkan pada Zill."Mitha memberitahumu kalau aku menemuinya?" Akhirnya, Vivian memilih untuk melontarkan pertanyaan tersebut pada Zill."Dia bukan tipe wanita yang suka mengadu."Vivian tersenyum kecut mendengar apa yang diucapkan oleh Zill tentang perempuan tersebut. "Kau pernah ketemu dengan dia? Apakah kau mengatakan itu hanya dengan mengandalkan insting kamu saja? Instingmu itu tidak tajam, Zill. Dia sudah menikah pun kamu tidak tahu, kan?""Aku bertanya padamu, apa yang ada dalam pikiran kamu sampai kamu nekat ke sana menemuinya?"Zill tidak mau menjawab pertanyaan dari Vivian tentang hal itu, ia l

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status