Home / CEO / DI BALIK SENYUM SANG CEO / PENYAMARAN TERBONGKAR LAGI

Share

PENYAMARAN TERBONGKAR LAGI

last update Last Updated: 2024-11-06 12:22:17

"Papi mau mengirim aku ke Singapura?" tanya Moa tanpa bisa menahan rasa terkejutnya.

"Ya."

"Tapi, berobat di sini juga sudah bisa, Pi. Buat apa aku ke Singapura? Dokter kita juga sekarang banyak yang bisa diandalkan!"

"Kakimu akan meninggalkan bekas, aku tidak mau itu terjadi!"

"Seharusnya, sejak awal, Papi memikirkan hal itu, Papi menugaskan anak buah Papi untuk menembak aku, jika aku mati karena tembakan tersebut, Papi sama saja sudah membunuh anak sendiri!"

"Tidak seceroboh itu juga, aku juga akan memberikan perintah yang masuk akal jika itu adalah kamu, mereka tidak akan aku biarkan untuk membunuhmu."

"Sudahlah, aku menolak! Aku banyak alasan untuk menolak permintaan Papi, yang utama adalah karena Kazumi hilang ingatan, aku harus selalu mendampingi dia, meskipun kita sudah sepakat untuk apa yang Papi katakan waktu itu, tapi tetap saja aku harus memantaunya, Kazumi suami aku, Pi, aku tidak mau meninggalkannya."

"Harus ada kompensasi penolakan."

"Apa?"

"Ya. Harus ada kompensasi pen
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KEDATANGAN ALEX

    "Ayolah, Zaya, kenapa kamu jadi seperti ini? Kamu enggak percaya kalau aku itu enggak sehati sama ayahku?"Moa masih berusaha untuk melunakkan hati Kazaya, agar Kazaya tidak bertindak gegabah, dan apa yang dikatakan oleh Moa membuat Kazaya menatapnya. "Apa yang bisa lu katakan sama gue untuk membuat gue percaya lu kagak sekongkol sama bokap lu?"Moa menghela napas mendengar pertanyaan Kazaya yang dinilainya cukup sulit untuk dijawab. Namun, jika tidak dijawab, ia tahu Kazaya tidak akan menuruti permintaannya untuk tidak berbuat kekacauan. "Sebenarnya aku ingin menyelidiki apa yang sebenarnya direncanakan oleh ayahku dengan organisasi itu, ia begitu ingin membuat Kazumi bekerja sama dengan organisasi tersebut, jika aku sudah tahu yang sebenarnya, aku akan memutuskan hal meskipun itu berlawanan dengan ayahku.""Organisasi itu berhubungan dengan sindikat jaringan mafia, apalagi yang akan lu selidiki, udah jelas bokap lu pengen memperluas jaringan dengan menggabungkan semuanya jadi satu

    Last Updated : 2024-11-08
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   MENJEBAK KAZUMI

    "Kenapa tidak bisa? Kau tidak percaya padaku?" tanya Moa kembali masih berusaha untuk bersikap tenang, meskipun perasaannya sekarang tidak setenang itu."Aku tidak akan menjawab sejumlah pertanyaan darimu, Moa. Aku hanya ingin mengatakan bahwa, kalau kau memang tidak sekongkol dengan ayahmu, bantu aku untuk mencari bukti bahwa, ayahmu memang orang yang terlibat dalam insiden kecelakaan Tuan Kazama beberapa tahun yang lalu.""Dari pengakuan ayahku, bukannya kau dan Kazumi yang memiliki rencana terselubung hingga membuat ibu Kazumi tewas dan ayahnya celaka?""Aku tidak akan menjawab pertanyaan itu, karena bukan aku yang berwenang menjawabnya.""Lalu, bagaimana bisa kamu membuat aku yakin bahwa aku harus membantumu?" "Kau boleh membunuhku jika kau mendapatkan bukti bahwa aku berbicara bohong tentang apa yang sudah terjadi."Moa terdiam mendengar apa yang dikatakan oleh Alex. Hatinya dipenuhi perasaan tidak menentu, karena saat Alex mengatakan kalimat tersebut juga, wajahnya terlihat san

    Last Updated : 2024-11-10
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   CIUMAN DARI RACHEL!

    "Apakah tidak boleh?" tanya Rachel sambil menatap wajah Kazumi dengan sorot mata yang bersinar lembut. Kazumi mengalihkan pandangannya, tidak mau beradu pandang dengan perempuan tersebut tapi ia akhirnya mengiyakan saja apa yang diinginkan oleh Rachel meskipun ia berat karena khawatir akan sulit untuk bersikap.Jam makan siang sudah tiba. Dengan sangat cekatan, Rachel menyiapkan makanan itu untuk Kazumi yang hanya diperhatikan oleh Kazumi dari tempatnya duduk. "Sayang, aku sudah menyiapkan semuanya, ayo makan?" Suara Rachel membuyarkan lamunan Kazumi yang sudah sampai ke mana-mana karena canggung diperlakukan seperti itu oleh Rachel. Kazumi hanya bisa patuh, ia duduk di samping Rachel yang sudah bersemangat untuk santap siang dengannya."Rachel, ada yang ingin aku bicarakan sama kamu, terkait dari hubungan kita."Setelah beberapa suap nasi masuk ke dalam perut keduanya, Kazumi bicara seperti itu, sambil terus menolak Rachel yang ingin menyuapinya."Aku enggak mau dengar, kalau itu

    Last Updated : 2024-11-11
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   INGATAN KAZUMI KEMBALI!

    Mendengar apa yang dikatakan oleh Rachel, telapak tangan Radit mengepal, sementara itu Kazumi yang tidak menyangka dengan aksi nekat Rachel hanya bisa diam sambil berusaha untuk menahan rasa sakit di kepalanya karena tiba-tiba saja serpihan memori ingatannya yang hilang perlahan kembali akibat ciuman yang diberikan oleh Rachel terutama kenangan yang ia lalui bersama wanita tersebut.Sekuat mungkin, Kazumi bertahan agar Radit tidak curiga padanya, sampai akhirnya, lagi-lagi, Radit yang sangat tahu Rachel tidak mungkin mencium pria lain selain suaminya berbalik dan melangkah keluar dari ruangan itu tanpa banyak bicara lagi karena ia bingung akan mengatakan apa."Maaf, aku harus melakukannya karena Radit sudah curiga bahwa kau bukan Kazumi."Setelah Radit keluar dari ruangan kerja Kazumi, Rachel bicara demikian tanpa berani menatap wajah Kazumi karena mendadak ia malu sudah berbuat senekat itu saat Kazumi sebenarnya tidak boleh ditekan. Kazumi berusaha untuk duduk di kursi kerjanya, ia

    Last Updated : 2024-11-12
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   RACHEL TERUS MEMANCING

    "Akh!"Kazumi terkejut dan tidak sadar mengeluarkan suara seperti itu ketika tangan Rachel menyentuh miliknya di bawah sana yang masih terlapisi celana bahan yang dipakainya. Klien yang diajaknya bicara mengerutkan keningnya sambil menatap wajah Kazumi yang terlihat merah seperti menahan sesuatu di dalam dirinya."Tuan Kazumi tidak apa-apa?" tanyanya dengan nada suara perlahan dan Kazumi mencengkram pulpen di tangannya untuk mencoba menyamarkan perasaan terpancing birahinya saat tangan Rachel mengelus permukaan miliknya yang tertutup celana."Aku, aku tidak apa-apa, hanya sedikit tidak enak badan!" Kazumi menjawab terbata-bata, berusaha untuk membuat suaranya tidak gemetar tapi sepertinya itu tidak sepenuhnya berhasil karena Rachel saja bisa mendengar, suara Kazumi terdengar sangat gemetar akibat apa yang dilakukannya.Aku seperti ini karena kamu, Zumi. Sekian lama aku mencintaimu dalam sepihak, kamu akan membuang aku untuk perempuan itu, jadi jangan salahkan aku bersikap murahan se

    Last Updated : 2024-11-14
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   LAGI-LAGI TERTUNDA

    Kazumi segera menerima panggilan tersebut, dan Rachel melihat, pria itu bicara sejenak dengan orang yang menghubunginya. Rachel diam saja tanpa membenahi pakaiannya meskipun tubuhnya terlihat karena dari pergumulan mereka tadi, pakaiannya terbuka separuh. Beberapa saat kemudian, Kazumi sudah selesai menerima panggilan dari ponselnya, dan ia menatap ke arah Rachel yang diam saja menanti adegan mesra tadi kembali dilakukan oleh Kazumi untuknya."Benahi pakaianmu, aku harus menghadiri rapat."Kazumi memberikan perintah, tapi Rachel tidak bergeming sama sekali mendengar perintah itu diberikan padanya."Kamu mau menunda lagi apa yang sudah kamu lakukan?" tanya Rachel dan itu membuat Kazumi menghela napas mendengarnya. "Maaf....""Kalau begitu, kamu enggak bisa membuang aku!""Rachel, ayolah, kenapa kamu selalu menekan aku seperti ini? Perempuan lain suka tidak disentuh oleh pria yang tidak mencintai dia, tapi kenapa kamu justru sebaliknya?""Karena aku mencintaimu! Karena kamu ingin meni

    Last Updated : 2024-11-16
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   RAHASIA SI KEMBAR TERBONGKAR....

    "Apa?""Iya. Saat aku melakukan hal yang kamu katakan itu, apakah kau bisa melakukan apa yang aku katakan tadi pada Kazaya?""Rachel, kurasa aku sudah mengatakan alasanku, tentang kenapa aku tidak akan melakukan apa yang kau inginkan, aku dan Kazaya itu tidak setara, aku tahu diri, aku tidak akan mempersulit hidupku sendiri untuk memperjuangkan sesuatu yang sudah jelas tidak bisa aku perjuangkan.""Kau pernah mencoba?""Tidak, pada Kazaya, tapi aku pernah mencobanya pada orang lain, dan rasanya sesak ketika ternyata aku tetap tidak berhasil, lukanya akan semakin besar, karena ada harapan yang menyertai segala.""Ketika kamu menyukai seseorang, kamu harus meyakinkan orang itu bahwa kamu serius, Syena, bisa jadi orang yang kamu sukai menolak karena dia memiliki perasaan yang ragu dan butuh diyakinkan, kau juga akan kehilangan kesempatan jika kau mengabaikan hal ini....""Yang penting itu kamu, bukan aku, sudahlah, aku harus pulang, kau tetap di sini untuk mendampingi Kazumi, kan?"Rach

    Last Updated : 2024-11-18
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   MOA KE RUMAH KAZUMI

    "Kamu akan lelah jika kamu terus berusaha berakting menjadi diri orang lain, Kazumi...."Setelah bicara seperti itu, Syena akhirnya berbalik dan melangkah meninggalkan Kazumi yang saat itu hanya bisa diam mendengar apa yang diucapkan oleh Syena. Pikirannya menjadi penuh, kepalanya sakit, dan adegan demi adegan di otaknya berkelebat satu persatu lalu itu membuat Kazumi jadi sulit untuk mengendalikan diri dan akhirnya ia berusaha agar menguatkan diri untuk bisa melangkah ke arah ruangan kerjanya, tidak mau ada yang tahu bahwa ia sekarang sedang berusaha supaya ia tidak pingsan dan orang tahu bahwa ia sedang amnesia.Sesampainya di ruang kerjanya, Kazumi terhuyung dan saat ia berusaha menggapai apapun yang bisa ia gapai, yang ia dapatkan justru tubuh Rachel hingga dengan sangat spontan ia justru bertumpu pada tubuh istrinya tersebut."Zumi, kamu enggak papa?" tanya Rachel yang terkejut dengan apa yang terjadi pada sang suami. Ia memapah Kazumi untuk ke sofa dan mendudukkannya di sana

    Last Updated : 2024-11-20

Latest chapter

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   AKAN TERPISAH DENGAN KAZUMI?

    "Ya, Kazumi memutuskan untuk tidak mau melukis lagi, karena itu ada hubungannya dengan kematian ibunya, untuk lebih detailnya aku tidak terlalu tahu, tapi yang aku tahu, itulah alasannya.""Jadi, apakah kemungkinan karena itu, Kazumi selalu mengatakan dia bukan pembunuh? Kematian ibunya ada hubungannya dengan dia dan lukisannya, apakah benar begitu?""Mungkin....""Apakah menurut Bang Andreas, Kazumi memang membunuh ibunya?""Kurasa tidak, tapi untuk kecelakaan yang disebabkan olehnya bisa saja seperti itu.""Jadi, Kazumi menyimpan perasaan bersalah, hingga ia tidak mau melukis lagi?""Sepertinya begitu.""Terima kasih, Bang Andreas mau mengatakan hal ini padaku.""Lalu, apa yang kamu maksud dengan hal yang rahasia itu?"Syena menarik napas panjang mendengar pertanyaan yang diberikan oleh Andreas."Pernikahan antara aku dan Kazumi itu hanya pernikahan kontrak, Bang. Aku menikah dengan Kazumi untuk menepis kabar buruk bahwa Kazumi datang ke tempat hiburan malam karena ingin memburu Rac

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   SEMAKIN PENASARAN

    "Darimana Bang Andreas membuat kesimpulan kalau aku menyukai Kazaya?" tanya Syena setelah beberapa saat ia terdiam."Sejak aku melihat kalian kerap tampil bersama, aku sudah tahu ada yang aneh dari sikapmu padanya.""Bagaimana kau tahu bahwa itu Kazaya?" tanya Syena sedikit terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Andreas."Aku sangat tahu Kazumi, jadi aku bisa membedakan antara Kazumi dengan Kazaya.""Jadi, saat aku dan Kazaya tampil bersama untuk kepentingan kantor, Bang Andreas sudah tahu bahwa itu bukan Kazumi?""Ya!""Kenapa Bang Andreas tidak membocorkan kebohongan kami?""Kau pikir aku sepicik itu? Aku tidak membocorkan karena kebohongan kalian pasti ada alasannya, saat itu Kazumi belum ditemukan, untuk membuat rekan bisnis Kazumi tenang, kalian meminta Kazaya untuk menyamar jadi Kazumi, bukan?"Andreas memang bukan orang yang sederhana, dia tahu sejak awal bahwa Kazaya menyamar menjadi Kazumi, artinya dia memang benar-benar paham perbedaan Kazumi dengan Kazaya, berarti, dia mem

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   ANDREAS TIDAK SEDERHANA....

    Syena menarik napas mendengar beberapa pertanyaan yang diucapkan oleh Andreas. Hingga akhirnya...."Ya. Aku pernah menanyakan masalah ini pada Alex, tapi, Alex tidak mau menjawab. Aku tidak tahu pasti mengapa ia tidak mau menjawab pertanyaanku mengenai hal itu, yang jelas, aku sudah pernah melakukannya."Andreas menatap wajah Syena untuk sesaat setelah perempuan itu menuntaskan ucapannya."Kazumi dulu senang melukis, lukisannya sangat bagus dan bernilai seni tinggi, almarhum ibunya memang sangat menyukai lukisan, karena itulah Kazumi berusaha untuk membuat ibunya senang dengan terus melukis apapun yang diinginkan oleh ibunya."Perlahan, Andreas mulai bercerita, Syena memasang telinga dengan baik, tidak mau terlewat sedikitpun untuk mendengarkan hal yang diceritakan oleh Andreas."Apakah selain melukis, Kazumi juga berniat untuk menjadi penerus ayahnya?""Sebenarnya tidak.""Abang tau darimana?""Aku pernah mendengar Kazumi bergumam pada dirinya sendiri waktu itu, bahwa sebenarnya ia

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   SAMA-SAMA MENEMUI ANDREAS

    "Banyak keuntungan yang akan kau dapatkan, jika kau bergabung dengan kami, Kazumi, terutama untuk perusahaanmu, akan berkembang pesat sampai ke luar negeri jika kau mau patuh dengan apa yang dikatakan oleh bos kami.""Jadi, bebaskan Rachel dan keluargaku, jangan sentuh mereka, apakah kau bisa memastikan hal itu?""Asalkan kau mau menuruti apa kata bos kami, apapun yang kau inginkan, bisa dipertimbangkan.""Jadi, tunggu apalagi? Aku setuju untuk bergabung dengan kalian, tapi bebaskan Rachel, kembalikan dia ke rumah, setelah kalian mengembalikan dia ke rumah, aku baru bisa menyetujui keinginan kalian."Michael membalikkan tubuhnya dan menatap Kazumi dengan tatapan mata serius. "Kau tidak main-main dengan hal ini, bukan?""Bukankah syarat dari kalian hanya dengan cara aku bergabung dengan kalian? Jika aku bergabung, biarkan keluargaku bebas, jangan sentuh mereka!""Baiklah. Aku akan berkomunikasi dengan Tuan Ernesto dulu, kau bisa memastikan bahwa istrimu kembali ke rumah telpon saja di

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   DIPISAHKAN DENGAN RACHEL

    "Maaf, tapi itulah yang aku rasakan."Moa menarik napas panjang. Ingin membantah, tapi ia tidak bisa. Karena apa yang dipikirkan oleh Zill sebenarnya juga tengah ia pikirkan, hanya saja, Moa tidak mau mengiyakan karena ia merasa itu hanya pikirannya saja."Jadi, apakah kau punya saran?" tanyanya pada Zill."Kau yakin akan bertahan dengan pernikahan yang seperti itu?""Apa maksudmu?""Maksudku, kau yakin, akan bertahan hidup dengan Kazumi sementara pernikahan kamu dan dia bisa dikatakan tidak sah?""Tidak sah bagaimana? Aku dan Kazumi benar-benar dinikahkan oleh penghulu, bagaimana mungkin kau mengatakan bahwa pernikahan kami tidak sah?""Dia hilang ingatan, apakah layak kau menikah dengan seseorang yang sedang amnesia?"Telapak tangan Moa mengepal mendengar apa yang dikatakan oleh Zill. "Kita pernah membahas masalah ini, tapi kamu tetap tidak peduli, sekarang aku kembali membahasnya agar aku yakin, kamu memang benar-benar tidak peduli.""Sudahlah. Itu masalahku, kau tidak perlu ikut

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   SEBUAH KEKHAWATIRAN

    "Tunggu! Apa yang akan kau lakukan?!" tahan Kazumi dengan suara yang meninggi hingga pergerakan Rachel ke arah pintu terhenti seketika."Aku sudah mengatakannya dengan jelas padamu, itulah yang akan aku lakukan!""Tidak bisakah kamu diam saja di sana? Aku berusaha untuk tidak membuat Yurata marah, kenapa kau justru bersikap seperti ini?""Karena aku tidak suka kamu memaksakan diri untuk melakukan sesuatu yang tidak ingin kau lakukan!""Memangnya kau tahu aku tidak mau melakukan itu? Aku hanya sedikit canggung karena lama tidak melukis. Bukan tidak mau melukis!""Benarkah? Berarti, kau mengakui bahwa kau memang pandai melukis?""Melukis itu semua orang bisa, Rachel, kalau dia mau.""Tidak. Buktinya aku tidak bisa melukis."Kazumi ingin menanggapi apa yang dikatakan oleh Rachel, tapi tiba-tiba saja pintu dibuka dari luar dan beberapa pria masuk ke dalam hingga membuat Rachel dan Kazumi mengira mereka adalah orang-orang Yurata. Namun, ketika mereka tanpa bicara mencekal pergelangan tang

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KAZUMI GAGAL MELUKIS!

    Pertanyaan Rachel dibarengi dengan tatapan mata Rachel pada mata Kazumi yang saat itu mau tidak mau juga menatap istrinya. Kazumi ingin mengatakan tidak, tapi sentuhan jemari tangan Rachel pada rahangnya membuat ia sulit untuk bicara. Sementara itu, jantungnya berdebar kencang, seiring napas Rachel yang menyapa wajahnya disertai sentuhan jemari tangan perempuan itu pada rahangnya. "Aku...."Ucapan Kazumi terhenti ketika tiba-tiba saja, Rachel mencium bibirnya. Satu tangan perempuan itu menarik tengkuk Kazumi agar posisi bibir mereka tetap bertahan seperti itu tanpa terlepaskan. Kazumi merasa sekujur tubuhnya mendadak kaku. Sementara itu, Rachel yang sudah mendaratkan ciumannya pada bibir Kazumi perlahan bergerak mencium lebih dalam lagi. Rachel tidak tahu, sejak kapan ia seperti itu, mampu mengabaikan perasaan malunya untuk menyentuh laki-laki terlebih dahulu, tapi yang jelas yang ada di otaknya hanya satu, ia melakukan itu karena Kazumi ingin mengakhiri pernikahan mereka. Meskip

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   MULAI MENCINTAI RACHEL?

    "Lu, mau ikut? Apa yang bisa lu lakukan kalau lu ikut?" kata Kazaya dengan nada suara yang datar, dan Syena tahu ia sedang diremehkan oleh Kazaya. Namun, ia tetap tidak mau peduli dengan sikap Kazaya yang seperti itu padanya."Mungkin aku tidak bisa banyak membantu, tapi, aku akan-""Lupakan! Bawa cewek bikin gue susah bergerak, lu di rumah aja, jaga situasi di rumah tetap stabil, karena bukan kagak mungkin, relasi bisnis bokap gue akan bereaksi."Setelah bicara seperti itu pada Syena, Kazaya beranjak tanpa peduli Alex dan Syena yang sebenarnya masih tak setuju dengan apa yang dikatakannya tadi.Pria itu tidak bisa ditahan oleh Syena maupun Alex dan beberapa saat kemudian, ia sudah pergi meninggalkan rumah dengan motornya.Sepeninggal Kazaya, Alex segera menegaskan pada Syena untuk melakukan hal yang dikatakan oleh Kazaya tadi padanya. Sementara ia sendiri juga mulai melakukan pelacakan, siapa orang-orang yang membawa Kazumi, apakah benar Kazumi dan Rachel sedang dibawa oleh orang-ora

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   JADI SALING MENCURIGAI

    Melihat perubahan yang terjadi pada wajah Kazumi, Rachel buru-buru mendekati sang suami dan ingin tahu kertas apa yang diberikan oleh Yurata pada Kazumi.Tetapi, saat Rachel ingin melihat, Kazumi segera menyembunyikan kertas itu agar Rachel tidak bisa melihatnya. "Apa yang diperintahkan orang itu padamu?" tanya Rachel sambil menatap lurus ke arah suaminya tersebut."Kau tidak perlu tahu.""Kamu sekarang benar-benar sudah menjadi budak dia?""Aku tidak punya pilihan lain, Rachel!""Punya! Aku sudah bilang, aku tidak masalah dijual pada pria bernama Ernesto itu, asalkan mereka tidak menekan kamu!""Untuk apa kamu mengorbankan diri seperti itu?""Ke satu, karena aku tidak mau berutang budi padamu, yang kedua karena aku mencintaimu dengan tulus.""Tidak perlu repot-repot."Kazumi bangkit dan melangkah ke arah pintu di mana anak buah Yurata membuka kembali pintu tersebut untuk memberikan peralatan melukis.Ia menerima peralatan itu dan melangkah ke arah sudut kamar untuk mulai melakukan p

DMCA.com Protection Status