Home / Fantasi / DHAMPYR BESIDE ME / 02. Usia Ramalan

Share

02. Usia Ramalan

Author: Alara1004
last update Last Updated: 2022-09-26 14:35:40

Iris itu terbuka perlahan menampilkan amber beningnya.

Franie, gadis itu sedikit menyerngit tak suka mendapati sinar matahari menerobos gordennya.

Ia mengerang sesaat sembari merenggangkan otot-otot tubuhnya.

Dilihatnya sisi ranjangnya yang kosong. 'Ah ibu sudah pergi.' gumamnya pelan.

Ibunya adalah seorang bendahara di salah satu perusahaan swasta di Lyon, sebuah kota di Prancis, jadi wajar ia selalu ditinggalkan di pagi hari.

Franie menghela nafasnya pelan, lalu turun beranjak memasuki bilik kamar mandi yang ada guna membersihkan tubuhnya.

Tangannya terhenti mengusap tubuhnya, begitu ambernya menangkap corak merah yang mengelilingi lehernya.

Seketika sekelabat kejadian semalam menghampirinya. Jemari-jemarinya bergerak pelan menyentuh corak-corak tersebut.

Moist pekat malam itu kembali terngiang.

'Kau siapa?'

Pertanyaan itu kembali terulang di dalam benaknya.

Sebuah hembusan nafas kasar menjadi akhir dari ketermenungannya sebelum tungkai ramping itu melangkah keluar dari kamar mandi.

Hari ini ia merupakan hari pertamanya menjadi mahasiswa semester akhir di De Lyon, university. Seusai mandi, ia segera bersiap menuju kampus.

"Huga, kau tidak ke sekolah?" tanyanya begitu mendapati Huga masih bermalasan di ruang tamu. Huga tak menjawab, ia merasakan aura yang tidak biasa dari kakaknya. Jujur, ia tidak membenci Franie, hanya ia sedikit takut dengan keberadaan wanita tersebut.

"Kalau begitu aku pergi dulu, jangan sembarang membuka pintu untuk orang lain." selesai berpesan pada Huga, Franie menuju mobilnya yang terparkir di halaman depan rumah. Bersiap berangkat ke kampus dan memulai pengalaman baru.

...

Hari ini seperti biasa semuanya berjalan normal, mungkin karena hari pertama masuk setelah liburan musim panas, mahasiswa tingkat akhir banyak yang tidak menampakkan batang hidungnya. Hanya ada segerombolan murid baru yang memenuhi koridor fakultas hukum.

Berpikir tidak ada yang perlu ia lakukan, Franie memutuskan untuk kembali ke rumah.

Drtt..

Sebuah pesan singkat menghentikan langkahnya, oh itu dari ibunya. Dengan cepat jemarinya membuka pesan tersebut.

Sial, ia lupa, hari ini adalah hari ulang tahunnya yang ke-20. Hari dimana ia akan masuk usia legal. Ibunya baru saja mengirimkan ucapan selamat ulang tahun untuknya dan memberitahunya agar singgah ke toko kue di ujung blok rumah, ibunya telah memesan sebuah kue ulang tahun untuknya.

Franie tidak dapat menyembunyikan wajah sumringahnya, hari yang indah setelah malam yang mencekam.

....

"Hai Franie, ingin mengambil kue pesanan ibumu?"

"Ya, Marrie. Apakah sudah siap?"

"Tentu dan selamat ulang tahun untukmu. Apakah kau akan pergi berdoa ke gereja sebentar sore?"

"Ya, aku akan. Bagaimanapun aku sudah berumur 20 tahun dan aku harus berterimakasih untuk umur tersebut."

"Ok, Have a nice day and God bless you. Sampai jumpa..!"

"Iya, terimakasih."

Franie melangkah ringan menghampiri pintu masuk rumahnya, apakah Huga masih di rumah? pikirnya penasaran. Ia tidak cukup dekat dengan adik cowoknya tersebut, entah mengapa mereka canggung satu sama lain dan sampai detik ini ia tidak mengetahui alasan Huga menjauhinya.

"Kau sudah pulang?" sambut Huga yang nampak terkejut. Franie mengangguk kecil. "Ya, hari ini hari ulang tahunku. Ibu berencana mengadakan pesta kecil untukku. Aku baru saja mengambil kue yang ia pesan."

Huga tidak berbicara lagi, dalam diam ia langsung masuk ke kamarnya. Franie hanya menghela nafas, tidak ingin terlalu ambil pusing dengan sikap Huga dan memperburuk harinya.

Ia meletakkan kue ulang tahunnya pada meja makan, sesaat ia melirik arlojinya. Disana telah menunjukan pukul tujuh sore, ia harus ke gereja dan memanjatkan doa untuk hari ulang tahunnya.

Tidak sempat mengganti pakaiannya, Franie bergegas pergi ke gereja yang jaraknya sekitar 200 meter dari rumahnya.

Ia berdoa di gereja sekitar satu jam, hingga matahari benar-benar menghilang di telan bumi.

"Franie, selamat ulang tahun. Semoga Tuhan memberkatimu selalu." ucap seorang suster begitu Franie selesai berdoa.

"Terimakasih suster, Tuhan memberkatimu juga." balas Franie.

"Tunggu sebentar, ada sesuatu untukmu."

Suster tersebut memasuki sebuah ruangan dan kembali dengan kotak kecil ditangannya.

"Ini untukmu, anggap saja sebagai hadiah ulang tahun. Ini.. bisa melindungimu dari roh jahat, tolong simpan dengan baik."

Dengan ragu-ragu Franie membuka kotak tersebut dan membukanya, didalam kotak itu ada sebuah kalung bermotif salib yang kecil.

"Terimakasih suster, aku akan menggunakannya nanti. Kalau begitu saya pergi dulu, sampai jumpa."

Sepanjang perjalanan pulang Franie merasakan bulu badannya meremang, padahal saat ini bukan musim hujan maupun salju. Franie menggosok pelan lengannya dan mempercepat langkahnya hingga tiba-tiba kotak yang di genggamnya terlempar jauh, terjatuh dalam trotoar.

Franie shock dengan apa yang terjadi, sekelabat angin baru saja berhembus kearahnya dengan sangat kencang, seperti menampar nya dan membuat ia kehilangan keseimbangan.

Firasat Franie mendadak buruk, segera ia berlari dengan sekuat tenaga. Jantungnya berdegup kencang, ia merasakan seseorang tengah mengikutinya. Ia tidak tahu siapa itu, yang pasti ia tidak ingin berbalik.

"Ibu... tolong buka pintunya!!" Franie menggedor pintu rumah dengan brutal, ia terlalu panik untuk menekan password rumah.

"Kamu kenapa?"

Mengabaikan pertanyaan ibunya, Franie menerobos masuk dan terjatuh dekat sofa ruang tamu.

"Aku... seseorang mengejarku."

"Siapa? Ibu tidak melihat seorang pun di luar sana. Mungkin itu hanya ketakutanmu saja. Ayo bangun, dan tiup lilinnya.." nyonya Netha menuntun Franie untuk bangun.

Franie yang masih lemas, sedikit bergetar bangun dari lantai dan melangkah kecil menuju kue ulang tahunnya yang berada di meja makan.

"Make a wish."

Franie mengatupkan kedua tangannya membuat harapan untuk yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya, yakni harapan agar ia terlepas dari mimpi buruknya di setiap malam purnama.

Wushhh....

Baru saja ia ingin meniup lilinya, sekelabat angin kembali lewat dan memadamkan lilin ulang tahunnya. Ini bukan sekali, Franie menyadarinya, angin itu tak biasa.

"Ibu, aku pikir seseorang mengikutiku hingga kesini."

"Apa maksudmu? Jangan buat ibu takut. Tidak ada seorang pun disini selain kau dan ibu, serta Huga di kamarnya."

Franie hanya tersenyum tipis. "Ibu benar, mungkin hanya perasaanku saja."

Tanpa ia sadari, seseorang tengah melihatnya dengan intens tepat di sampingnya. Ya, Neon memiliki kekuatan menjadi tidak terlihat. Selain tidak terlihat, ia juga memiliki kekuatan memasuki mimpi, speed power, dan menjadi manusia. Itu belum seberapa, jika ia menjadi vampir murni maka kekuatannya akan bertambah.

Neon menyeringai, Franie telah mencapai usia tersebut, dengan kata lain ia telah mencapai umur yang di ramalkan. Ini bertanda Franie akan segera bertemu dengannya.

Neon menyeringai samar... setelah penantian yang panjang akhirnya hari itu tiba. Ia sudah tidak sabar menjalankan misi 'anak takdir' tersebut. Franie.. akan segera ia lenyapkan, mimpinya untuk menjadi vampir murni sudah di depan mata.

....

....

Related chapters

  • DHAMPYR BESIDE ME   03. Bisikan Gaib

    Franie terbangun dari tidur nyenyaknya. Matanya bergulir, memandangi sekitarnya dengan buram. Di pojok ruangan sepasang manik merah pekat menyapa retina Franie. Dengan perlahan sosok itu berjalan mendekat. Sayapnya yang besar dan kokoh menyapu lantai, menyisakan serbuk-serbuk hitam di setiap jejaknya.“Ka-kau siapa?” tanya Franie tercekat, nyaris berbisik.Sosok itu berjongkok di depan Franie, tangannya yang besar mengelus pipi wanita tersebut.“Menurutmu?”Seringai sosok itu membuat Franie bergidik ngeri, sepasang taring tajam mencuat dari sela-sela bibirnya. Sebercak darah segar nampak jelas di sudut bibir tersebut.Franie meneguk ludahnya kasar, perlahan ia meringkuk ketakutan. Sosok itu hanya menatap Franie datar lalu tak lama kemudian pergi meninggalkanku bersamaan dengan sebuah bisikan lembut.“Kau milikku, tak akan ku lepaskan. Sampai bertemu.”Slash........"AKH!”Franie terlonjak bangun dari tidurnya, terduduk di atas ranjang dengan penampilan acak. Tanpa sadar jemarinya teran

    Last Updated : 2022-09-26
  • DHAMPYR BESIDE ME   04. Kerajaan Valient

    Flashback Di sebuah pegunungan yang jauh tersembunyi dari keramaian, di atas awan, memisahkan langit dan bumi, terdapat sebuah kerajaan yang tak terlihat selaput retina manusia. Disana... hiduplah sekelompok makhluk mitologi.Klan tertinggi dari mahkluk tersebut yakni Vampir, diikuti, Centaurus, Griffin, Medusa, Hydra, para Peri dan yang terakhir makhluk setengah manusia yang menjijikkan yakni Dhampyr. Meskipun mereka masih memiliki darah vampir yang mengalir pada tubuh mereka, tetap saja bagi negeri "Valient", Dhampyr merupakan kasta yang tidak bisa mereka tolerir. Bersetubuh dengan manusia adalah hal paling hina bagi kaum mereka.Raja Vampir kala itu yakni Demusta Valient III, dalam sayembaranya ke dunia manusia, tanpa sengaja jatuh cinta dengan anak dara setempat. Dikarenakan ulahnya tersebut, maka wanita yang diketahui bernama Jenice Halfone itu mengandung seorang anak lelaki setengah vampir. Tentu ini adalah aib besar bagi pihak kerajaan.Demi menutupi ulah busuknya, ia berniat

    Last Updated : 2022-09-28
  • DHAMPYR BESIDE ME   05. Iblis Yang Memberontak

    Neon menggunakan speed power (kecepatan berlari) dan menyembunyikan dirinya pada hutan belantara di belakang kampus. Taring yang ia sembunyikan kini mencuat keluar dan merobek sudut bibirnya."ARGGGHHHHH!" erangan kuat penuh akan kesakitan menggelegar nyaring.Tubuh Neon diangkat dan dibanting pada pohon maple yang berada dibelakangnya.Iblis itu memberontak dan mencabik-cabik tubuh Neon. Mata Neon menggelap, bola mata yang awalnya bewarna moist pekat kini berubah menjadi merah darah.Tubuh ringkih Neon terus menghantam tanah dan pohon yang ada. Iblis ini terlalu kuat. Neon bisa mengerti, semua terjadi karena darah rose blood memicu insting iblis dan dirinya sebagai Dhampyr. Gabungan iblis dan dirinya membuat Neon tidak bisa mengendalikan apapun. Ia juga menginginkan darah Franie, hanya ini bukan saatnya. Dia harus menjalankan misi sesuai ramalan Demriasi."ARGHHHH! HENTIKAN!" Jerit Neon dengan suara serak. Neon sadar, ia tidak bisa mengendalikan iblis ini seorang diri. Segera ia men

    Last Updated : 2022-09-28
  • DHAMPYR BESIDE ME   06. Neon dan Wujud Aslinya

    Franie mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan. Namun, tidak ada yang mencurigakan. Suara ini... berulang kali menyapa dirinya. Suara tersebut terus menggema didalam kepala, menganggu pikiran Franie. Satu lagi... Rose blood? Apa maksudnya?Franie tidak mengerti. Apakah ini bagian dari khayalan atau halusinasi? Mimpi itu tidak datang lagi malam kemarin. Namun digantikan dengan suara-suara yang berkumandang memanggil dirinya dengan sebutan rose blood.Ingin rasanya Franie teriak. Ia stress dengan kondisi mentalnya yang semakin kacau. Dari kecil setiap purnama, ia selalu dihampiri iblis dalam mimpinya. Tidak ada tahun yang benar-benar memberikan ketenangan pada Franie. Semuanya semakin memburuk belakangan ini. Suara-suara itu..."ARGHHH! KUMOHON HENTIKAN!""Nona Rosetta, ada apa?" seru Miss. Weronika selaku dosen hukum pidana.Franie menjambak rambutnya, seolah-olah mengusir suara yang terus mengusik. Neon yang berada di belakang, seketika menghentikan telepati yang ia kirim. Neon ha

    Last Updated : 2022-09-30
  • DHAMPYR BESIDE ME   07. Raungan Iblis

    "TAHAN NAFSUMU!""Argghtt! Hhhh! AAAAARRRRRHHHH!".Neon terpental, terhempas dan membentur apapun yang berada di sekelilingnya, bahkan ketika tenaganya telah terkuras habis, tubuh tingginya masih mengglepar di atas lantai. Selalu seperti ini, tubuhnya akan sekarat saat melawan iblis yang bersemayam dalam dirinya. kekuatannya tak cukup mampu melenyapkan energi hitam pekat yang perlahan-lahan tumbuh dan kapanpun dapat mengambil alih tubuhnya."NEON!". Jerit seorang wanita dari seberang paviliun, ia melesat cepat menghampiri putranya."Argghhtt! Uhhukk". Kembali...tubuh tinggi itu terhempas di atas lantai, menimbulkan suara debam yang cukup keras. tak tanggung-tanggung darah segar mengalir dari sela-sela bibirnya. Wanita cantik itu pun makin menjerit histeris."Neon! Putraku!... DEMUSTA LAKUKAN SESUATU KUMOHON!".Tubuh Neon dibanting dengan keras pada tembok kerajaan. Sayapnya perlahan mengepak, giginya yang rapi mencuat dan ia jatuh terkapar.Matanya menampilkan warna merah pekat.. Raj

    Last Updated : 2023-06-25
  • DHAMPYR BESIDE ME   08. Kunjungan malam

    Malam itu Franie terjaga.. ia tidak dapat mengatupkan matanya. Amber hijaunya bergerak resah, was-was, menelisik setiap sudut kamarnya. Ia bahkan takut menatap cermin. Bayangan diri Neon, matanya.. taringnya.. cengkeramannya... masih segar dalam ingatan Franie.La Netha berulang kali masuk dan mengecek Franie yang tak kunjung tertidur. Ada hal yang ingin sampaikan pada Franie, tetapi ia tahan. Penjelasan terlarang...yang sulit ia deskripsikan.Huga yang mendengar bunyi derit pintu terus menerus, menghempaskan kasar selimutnya. Ia tidak dapat tidur dengan nyenyak. Franie, kakaknya itu tidak bisakah sehari saja berperilaku normal? Malam ini Franie tidak menjerit seperti biasanya, tetapi derit pintu yang menggema dalam kesunyian malam menjadi saksi bahwa Franie tengah terjaga. Dan seperti biasa, ibu mereka pasti akan terus mengunjungi kamar Franie, menenangkan kakaknya tersebut."Kau belum bisa tidur? Bagaimana wujudnya? Apakah menyeramkan?"Franie mengangguk lemah. Neon... seratus kali

    Last Updated : 2023-06-28
  • DHAMPYR BESIDE ME   01. Rose Blood

    "AKH..""Franie, kau baik-baik saja?" teriakan wanita paruh baya dibawah sana tak ayal menghentikan aksi seorang gadis berumur 19 tahun tersebut.Gadis itu, Franie Rosetta. Ia terus mencengkram erat sisi ranjangnya begitu dirasakannya sesuatu tak kasat mata kembali mencekiknya. Ingin sekali Franie membuka matanya, namun sepasang hazel pekat, di alam bawah sadarnya itu seakan terus menariknya, menatapnya nyalang."UHUK-UHUK."BRAK."Kau Baik-baik saja nak?"Nyonya La Netha, wanita itu dengan cepat menghampiri sang putri.Franie menggeleng pelan, nafasnya menderu. Irisnya membesar menampilkan jelas ambernya yang bergetar ketakutan."T-Tidak ibu. I-ia kembali mencekikku." bersamaan dengan itu pula sepekat cairan kental menyembur keluar dari mulutnya.Sang bunda terkejut, ia hampir saja menjerit. Ditariknya Franie, mendekap anak gadisnya itu erat. Membiarkan bajunya ternoda oleh cairan pekat tersebut.Ringisan tangisan yang tertahan mulai terlantun pelan dari bibir Franie, dibalik dekapan

    Last Updated : 2022-09-26

Latest chapter

  • DHAMPYR BESIDE ME   08. Kunjungan malam

    Malam itu Franie terjaga.. ia tidak dapat mengatupkan matanya. Amber hijaunya bergerak resah, was-was, menelisik setiap sudut kamarnya. Ia bahkan takut menatap cermin. Bayangan diri Neon, matanya.. taringnya.. cengkeramannya... masih segar dalam ingatan Franie.La Netha berulang kali masuk dan mengecek Franie yang tak kunjung tertidur. Ada hal yang ingin sampaikan pada Franie, tetapi ia tahan. Penjelasan terlarang...yang sulit ia deskripsikan.Huga yang mendengar bunyi derit pintu terus menerus, menghempaskan kasar selimutnya. Ia tidak dapat tidur dengan nyenyak. Franie, kakaknya itu tidak bisakah sehari saja berperilaku normal? Malam ini Franie tidak menjerit seperti biasanya, tetapi derit pintu yang menggema dalam kesunyian malam menjadi saksi bahwa Franie tengah terjaga. Dan seperti biasa, ibu mereka pasti akan terus mengunjungi kamar Franie, menenangkan kakaknya tersebut."Kau belum bisa tidur? Bagaimana wujudnya? Apakah menyeramkan?"Franie mengangguk lemah. Neon... seratus kali

  • DHAMPYR BESIDE ME   07. Raungan Iblis

    "TAHAN NAFSUMU!""Argghtt! Hhhh! AAAAARRRRRHHHH!".Neon terpental, terhempas dan membentur apapun yang berada di sekelilingnya, bahkan ketika tenaganya telah terkuras habis, tubuh tingginya masih mengglepar di atas lantai. Selalu seperti ini, tubuhnya akan sekarat saat melawan iblis yang bersemayam dalam dirinya. kekuatannya tak cukup mampu melenyapkan energi hitam pekat yang perlahan-lahan tumbuh dan kapanpun dapat mengambil alih tubuhnya."NEON!". Jerit seorang wanita dari seberang paviliun, ia melesat cepat menghampiri putranya."Argghhtt! Uhhukk". Kembali...tubuh tinggi itu terhempas di atas lantai, menimbulkan suara debam yang cukup keras. tak tanggung-tanggung darah segar mengalir dari sela-sela bibirnya. Wanita cantik itu pun makin menjerit histeris."Neon! Putraku!... DEMUSTA LAKUKAN SESUATU KUMOHON!".Tubuh Neon dibanting dengan keras pada tembok kerajaan. Sayapnya perlahan mengepak, giginya yang rapi mencuat dan ia jatuh terkapar.Matanya menampilkan warna merah pekat.. Raj

  • DHAMPYR BESIDE ME   06. Neon dan Wujud Aslinya

    Franie mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan. Namun, tidak ada yang mencurigakan. Suara ini... berulang kali menyapa dirinya. Suara tersebut terus menggema didalam kepala, menganggu pikiran Franie. Satu lagi... Rose blood? Apa maksudnya?Franie tidak mengerti. Apakah ini bagian dari khayalan atau halusinasi? Mimpi itu tidak datang lagi malam kemarin. Namun digantikan dengan suara-suara yang berkumandang memanggil dirinya dengan sebutan rose blood.Ingin rasanya Franie teriak. Ia stress dengan kondisi mentalnya yang semakin kacau. Dari kecil setiap purnama, ia selalu dihampiri iblis dalam mimpinya. Tidak ada tahun yang benar-benar memberikan ketenangan pada Franie. Semuanya semakin memburuk belakangan ini. Suara-suara itu..."ARGHHH! KUMOHON HENTIKAN!""Nona Rosetta, ada apa?" seru Miss. Weronika selaku dosen hukum pidana.Franie menjambak rambutnya, seolah-olah mengusir suara yang terus mengusik. Neon yang berada di belakang, seketika menghentikan telepati yang ia kirim. Neon ha

  • DHAMPYR BESIDE ME   05. Iblis Yang Memberontak

    Neon menggunakan speed power (kecepatan berlari) dan menyembunyikan dirinya pada hutan belantara di belakang kampus. Taring yang ia sembunyikan kini mencuat keluar dan merobek sudut bibirnya."ARGGGHHHHH!" erangan kuat penuh akan kesakitan menggelegar nyaring.Tubuh Neon diangkat dan dibanting pada pohon maple yang berada dibelakangnya.Iblis itu memberontak dan mencabik-cabik tubuh Neon. Mata Neon menggelap, bola mata yang awalnya bewarna moist pekat kini berubah menjadi merah darah.Tubuh ringkih Neon terus menghantam tanah dan pohon yang ada. Iblis ini terlalu kuat. Neon bisa mengerti, semua terjadi karena darah rose blood memicu insting iblis dan dirinya sebagai Dhampyr. Gabungan iblis dan dirinya membuat Neon tidak bisa mengendalikan apapun. Ia juga menginginkan darah Franie, hanya ini bukan saatnya. Dia harus menjalankan misi sesuai ramalan Demriasi."ARGHHHH! HENTIKAN!" Jerit Neon dengan suara serak. Neon sadar, ia tidak bisa mengendalikan iblis ini seorang diri. Segera ia men

  • DHAMPYR BESIDE ME   04. Kerajaan Valient

    Flashback Di sebuah pegunungan yang jauh tersembunyi dari keramaian, di atas awan, memisahkan langit dan bumi, terdapat sebuah kerajaan yang tak terlihat selaput retina manusia. Disana... hiduplah sekelompok makhluk mitologi.Klan tertinggi dari mahkluk tersebut yakni Vampir, diikuti, Centaurus, Griffin, Medusa, Hydra, para Peri dan yang terakhir makhluk setengah manusia yang menjijikkan yakni Dhampyr. Meskipun mereka masih memiliki darah vampir yang mengalir pada tubuh mereka, tetap saja bagi negeri "Valient", Dhampyr merupakan kasta yang tidak bisa mereka tolerir. Bersetubuh dengan manusia adalah hal paling hina bagi kaum mereka.Raja Vampir kala itu yakni Demusta Valient III, dalam sayembaranya ke dunia manusia, tanpa sengaja jatuh cinta dengan anak dara setempat. Dikarenakan ulahnya tersebut, maka wanita yang diketahui bernama Jenice Halfone itu mengandung seorang anak lelaki setengah vampir. Tentu ini adalah aib besar bagi pihak kerajaan.Demi menutupi ulah busuknya, ia berniat

  • DHAMPYR BESIDE ME   03. Bisikan Gaib

    Franie terbangun dari tidur nyenyaknya. Matanya bergulir, memandangi sekitarnya dengan buram. Di pojok ruangan sepasang manik merah pekat menyapa retina Franie. Dengan perlahan sosok itu berjalan mendekat. Sayapnya yang besar dan kokoh menyapu lantai, menyisakan serbuk-serbuk hitam di setiap jejaknya.“Ka-kau siapa?” tanya Franie tercekat, nyaris berbisik.Sosok itu berjongkok di depan Franie, tangannya yang besar mengelus pipi wanita tersebut.“Menurutmu?”Seringai sosok itu membuat Franie bergidik ngeri, sepasang taring tajam mencuat dari sela-sela bibirnya. Sebercak darah segar nampak jelas di sudut bibir tersebut.Franie meneguk ludahnya kasar, perlahan ia meringkuk ketakutan. Sosok itu hanya menatap Franie datar lalu tak lama kemudian pergi meninggalkanku bersamaan dengan sebuah bisikan lembut.“Kau milikku, tak akan ku lepaskan. Sampai bertemu.”Slash........"AKH!”Franie terlonjak bangun dari tidurnya, terduduk di atas ranjang dengan penampilan acak. Tanpa sadar jemarinya teran

  • DHAMPYR BESIDE ME   02. Usia Ramalan

    Iris itu terbuka perlahan menampilkan amber beningnya.Franie, gadis itu sedikit menyerngit tak suka mendapati sinar matahari menerobos gordennya.Ia mengerang sesaat sembari merenggangkan otot-otot tubuhnya.Dilihatnya sisi ranjangnya yang kosong. 'Ah ibu sudah pergi.' gumamnya pelan.Ibunya adalah seorang bendahara di salah satu perusahaan swasta di Lyon, sebuah kota di Prancis, jadi wajar ia selalu ditinggalkan di pagi hari.Franie menghela nafasnya pelan, lalu turun beranjak memasuki bilik kamar mandi yang ada guna membersihkan tubuhnya.Tangannya terhenti mengusap tubuhnya, begitu ambernya menangkap corak merah yang mengelilingi lehernya.Seketika sekelabat kejadian semalam menghampirinya. Jemari-jemarinya bergerak pelan menyentuh corak-corak tersebut.Moist pekat malam itu kembali terngiang.'Kau siapa?'Pertanyaan itu kembali terulang di dalam benaknya.Sebuah hembusan nafas kasar menjadi akhir dari ketermenungannya sebelum tungkai ramping itu melangkah keluar dari kamar mandi.

  • DHAMPYR BESIDE ME   01. Rose Blood

    "AKH..""Franie, kau baik-baik saja?" teriakan wanita paruh baya dibawah sana tak ayal menghentikan aksi seorang gadis berumur 19 tahun tersebut.Gadis itu, Franie Rosetta. Ia terus mencengkram erat sisi ranjangnya begitu dirasakannya sesuatu tak kasat mata kembali mencekiknya. Ingin sekali Franie membuka matanya, namun sepasang hazel pekat, di alam bawah sadarnya itu seakan terus menariknya, menatapnya nyalang."UHUK-UHUK."BRAK."Kau Baik-baik saja nak?"Nyonya La Netha, wanita itu dengan cepat menghampiri sang putri.Franie menggeleng pelan, nafasnya menderu. Irisnya membesar menampilkan jelas ambernya yang bergetar ketakutan."T-Tidak ibu. I-ia kembali mencekikku." bersamaan dengan itu pula sepekat cairan kental menyembur keluar dari mulutnya.Sang bunda terkejut, ia hampir saja menjerit. Ditariknya Franie, mendekap anak gadisnya itu erat. Membiarkan bajunya ternoda oleh cairan pekat tersebut.Ringisan tangisan yang tertahan mulai terlantun pelan dari bibir Franie, dibalik dekapan

DMCA.com Protection Status