โMereka gak bakal setuju sma hal ini.โ Sir Marcus sepertinya enggak menganggap perkataanku serius.Lihat.Sambil menjawab, dia malah asyik mengisi kantong minum dengan anggur.โTapi, bisa dicoba, โkan.โSir Marcus menggeleng. Mendengkus geli.โAda yang lucu?โ Sekali lagi, aku enggak mau berprasangka buruk, tapi kayaknya sejak awal dia nganggep penderitaan orang ini adalah hal yang remeh-temeh.Mungkin Tuan Triumph juga begitu.Itulah yang ngebuat orang-orang kayak Brown muncul.Itu yang ngebuat mereka gak sabar dan berpikir kalau kekerasan adalah jalan satu-satunya.โAku inget-inget sebentar saranmu, Nona. Mereka rela gak diupah, tapi nuntut peniadaan pajak. Oke. Entah otakku yang bermaslah atau ini semua cuma candaan?โโItu jalan tengah terbaik. Mogok kerja dan protes mereka bakal diakhiri. Semua kembali seperti semula.โSir Marcus menggeleng. โSemua gak langsung kembali seperti semula.โ Pria itu megalihkan atensi penuhnya ke aku sekarang. โNona bilang tau garis besarnya, โkan? Masa
Ada bisik-bisik.Di istana.Di jalan-jalan Ibukota.Di seluruh pelosok negeri.โBangsawan kini bisa ngebunuh warganya yang gak bersalah?โโDi mana keadilan?โโRaja dipengaruhi oleh sekumpulan iblis yang cuma haus kekuasaan.โโSinggasana itu dikutuk. Tahta itu dikutuk.โโNegeri ini akan mendapat murka besar dari Yang Maha Tinggi.โEmang gak persis sama, tapi kau ngertilah maksudnya gimana.Rentetan rencanya berhasil dan sayap-sayap pengaruh Devon mulai kekikis oleh kobaran api.Hitam. Membara. Tak kenal ampun.Kelaparan dan musim dingin udah jadi isu utama yang bahkan bikin orang paling lemah pun bisia seberani monster.Belum lagi insiden di Triad lalu.Ketakutan akan melahrikan kebencian yang bertumpuk-tumpuk. Menunggu untuk meledak ketika pemicunya dilepasin.Dan bahkan, setelah semua yang terjadi, yang mereka khawatirkan adalah nyawa seorang bajingan?โYang dia lakukan ke Sir Marcus itu keterlaluan. Siapa yang tau dia, dengan kekuatan serupa monster begitu, dia gak bakal berkhianat
Informasi adalah kekuatan. Itu hukum mutlak. Karenanya ada peribahasa: diam adalah emas. Makin banyak yang kau katakan, makin pasti pula hidupmu gak bakal panjang. Aku tentu gak mau ada peristiwa berdarah-darah di saat yang seharusnya menjadi hari paling bahagia dalam diriku. Tapi, bukannya aku enggak memprediksi ini. Devon paling benci soal pengkhianatan. Lebih-lebih, kalau pelakunya justru yang sudah pernah diberi pengampunan. Sejak pagi, ada kaba heboh yang beredar. Bahkan, seakan aku adalah patung yang gak bisa merespons dan mendengar, para periasku terang-terangan mengatakan beberapa hal penting yang โฆ enggak terllau mengejutkan. Kediama Beasley digrebek. Noah ditangkap. Dan sejumlah bangsawan lain yang konon bersekongkol dengannya juga. Terancam dieksekusi. Aku heran, kenapa orang itu begitu tolol memercayakan sebuah rahasia krusial ke wanita yang baru dia kenal. Huft โฆ kayaknya, semua lelaki emang sama aja. Aku bisa ngelihat iring-iringan mereka digiring dari pekara
Aku enggak pernah sebahagia hari ini.Semuanya terasa sempurna.Semuanya terasa lengkap.Emang, hari ini berjalan sebiasa hari yang lain.Natalie bangun pagi-pagi, masih penuh senyum lelah seperti biasa, dan sempat-sempatnya memberi kecupan selamat pagi sembari diiringi kekehan jahil.Aku, masih setengah mengantuk, merangkak naik dari kasur.Menguap. Mengumpulkan nyawa. Berpikir, kegiatan bodoh macam apa yang bakal kulakuin nanti.Hari ini akhir pekan. Biasanya Ayah dan Sepupu David enggak pergi ke ladang, dan aku cuma mesti ke barak selama setengah hari untuk bantu bersih-bersih sambil ngasih laporan formal ke Sir Wilder.Mancing? Lagi malas.Latihan menembak? Setelah Pete si bocah berengsek itu hampir mengenai separuh wajahku dalam tantangan sinting? Aku udah trauma.Pintu kamar digebrak paksa dan begitu ingin kulabrak pelakunya, yang datang justru seorang malaikat kecil.โGendong, Ayah! Gendong!โAku berdecak. Setengah malas, setengah menggoda.Meski akhirnya kulakuin juga. โKamu i
Hamba terbangun dengan kuping berdenging dan kepala berputar-putar.Banyak hal mengerikan yang terjadi.Kebakaran. Kerusuhan. Kekejian.Bukan.Ini masalah yang berada di luar kehendak Hamba.Ini konflik di mana Hamba seharusnya tidak mengomentariHamba tidak berhak.Hamba tidak berhakApalagi, dalam mimpi aneh itu, Tuan Yang Mulia tumbang.Apa yang sebenarnya Hamba pikirkan?Itu asumsi bahaya. Bener-bener bahaya.Apa pikiran Hamba perlahan-lahan dilahap oleh setan-setan? Apa kini Hamba termasuk sebagai yang terkontaminasi?Ini tidak bisa dibiarkanHamba akan meracuni yang lain.Hamba mesti melaporkannya.Hamba mesti dieliminasi.โ...ngun! โฆ angun! Bangun! Hei, bangun!โHamba mendengar suara-suara lagi.Apa itu khayalan lain?Itu pasti mereka.Para setan-setan.Hamba merasa takut, enggak.Hamba tak boleh merasa takut.Para hamba hanya boleh mengabdi dan patuh. Itu tujuan hidup mutlak.Bukan. Itu bukan keharusan yang membuat Hamba terpaksa, melainkan bentuk belas kasih.Kemuliaan. Karen
Ini situasi yang sulit, sumpah.Dengar, begini-begini aku punya perasaan sensitif.Meski kami cuma bersama beberapa kali, Noah ninggalin bekas kenangan yang lumayan sukar dilupain.Dan sampai sekarang Devon belum nyentuh aku.Dia itu impoten, ya? Atau emang enggak suka cewek?โSaya sibuk, Nona DawverโโDonovan.โ Sampai berapa kali mesti kuingatin, sih? โAku bukan Dawver lagi, ingat?โ Ini emang ketentuan yang rada asing di Indonesia, tapi kayaknya dunia ini punya budaya yang berkiblat ke Baratโdi mana nama keluarga seorang gadis bakal โdibuangโ kalau udah menikah.โBenar. Rachel. Saya minta maaf.โUntuk menutupi kesuraman itu, aku terpaksa mendatangi kamar George.Bukannya doyan sama yang tua-tuaโsingkirin pemikiran menjijikkan bin ngawur itu, deh (dapet ilham dari mana, sih, kalian ini?).Ini seperti kau diberi pilihan antara sayur basi dan pengharum ruangan.Yang satu punya tampilan dan harum enak, tapi gak bakal bikin kenyang. Sedangkan yang satu mematikan, tapi seenggaknya berhasil
Apa?Kubilag tragedi Willvile itu begitu berpengaruh hingga mengubahku jadi pecandu?Lupain.Oke.Udah dibilag, pikiranku akhir-akhir ini gak jernih dan yang terlintas ya โฆ antara celetukan asal atau kesimpulan ngawur.Emang ada suatu perubahan.Tapi, gak sesignfikan itu.Hah?Terus apa yang kulakuin di penjara baawah tanah, katamu?Bisa dibilang, untuk mengenang nostalgia.Itu seakan terjadi bertahun-tahun lalu. Ketika semuanya masih terasa sederhana.Atau enggak.Enggak pernah ada hal yang bener-bener sederhana dalam hidupku, sih.Kalau gak kepalang susah, ya sukar setengah mampus.Alasan lain? Untuk menagih hutang.Kerajaan menjanjikan keadilan. Tapi, udah tiga raja yang bergantian, tapi sampai sekarang keadilan itu belum terwujud.Sebagi sosok ratu teladan yang penuh kemurahan hati, jelita, dan berpihak sepenuhnya pada kepentingan bersama, aku bakal mewujudkan keadilan itu sendiri.Enggak seperti sebelum-sebelumnya, para pengawal bahkan enggak repot-repot mempertanyakan maksud ke
Lari.Lari.Ke mana?Tidak boleh.Tidak berhak.Aku sepantasnya matiTidak. Bukan aku.Tapi, Hamba.Tak pernh ada aku. Hanya ada Kotoran Cokelat. Hanya ada seorang Hamba.Jatuh.Terguling.Sakit. Sakit. Sakit.Bukan. Ini bagian dari pendisiplinan.Pendisisiplinan apa?Dari Tuan Yang Mulia.Tuan Yang Mulia siapa?Terguliing. Terguling. Menabrak pohon. TerantukBerkunang-kunang.Tak sadarkan diri.Dongeng itu kembali mewujud dan menghantui pikiran.Itu kisah Folwin kecil.Bukan. Sejak awal, dia belum besar. Dia seorang bocah yang tak tahu apa-apa.Dan setan-setan itu โฆ itu cuma Makhluk Agung.Itu manusia.Itu Tuan Yang Mulia. Itu Tuan Sterling.Folwin kecil yang diculik kemudian dibelenggu. Dirantai. Diperjualbelikan.Aku diperjualbelikan.Folwin dihancurkan. Dibuang. Tak pernah ada. Berganti menjadi individu anyar bernama Orang Baru.Hamba yang siap ditempat. Seperti yang lain.Apa ini kehidupan selanjutnya?Apa seorang Hamba pernah menjadi aku? Bukan.Ini kenangan enggak penting!Ini
Percaya atau enggak, semua ini bener-bener di luar kendali.Aku juga ngira aku bakal mati kala itu.Emang pastinya bakal ada serangan.Di antara daerah lain, penjagaan kami hampir serapuh tahu. Bahkan cuma dengan dua puluh orang terlatih, kastil ini akan langsung jatuh.Tapi, ya โฆ enggak secepat itu, setan.Mana, ketika mereka datang, mereka bawa satu pasukan penuh pula.Kira-kira jumlahnya ada sekitar dua belas ribu orang. Bersenjata lengkap. Armor mengilap. Bahkan ada artileri.Upaya yang sia-sia untuk menyerbu kastil enggak berharga.Padahal, kalau mereka minta aku nyerah baik-baik, bakal langsung kulakukan.api, orang-orang ini punya pemikiran aneh tentang musuhnya. Bahwa kami dianggap sebagai perwujudan setan yang mesti dibasmi, diperkosa, dibantai hingga musnah dan menjamin kemenangan.Maka, sembari menunggu mana pilihan paling pas yang bakal kudapat, aku mendapat kemuliaan untuk ngehuni penjara bawah tanah.Aku pernah ke sini sekali.Kala itu lebih ramai.Ada si Wilson tolol it
Malam udah begitu larut ketika akhirya kami bertatap mukaDevon nampak jauh lebih murug dari sebelumnya.Dqan enggak mau repot-repot untuk membuak pembicaraan.Jadilah mesti aku yang mengeluarkan suara duluan. โBoleh aku tidur bersama? Untuk hari ini?โโAda esuatu yang terjadi?โโAku mimpi buruk.Setelah beragam pertimbangan bisu dan sesi tatap-tatapan memuakkan yang berasa terjadi setahun, Devon akhirnya ngangguIsi dalamnya gak jauh beda dengan bilik pribadi yang kusinggahi.Kasur raksasa berkelambu.Lemari mahoni yang tingginya satu setengah kali manusia dewasa. Tapestri dan pernak-pernik keemasan yang menghiasi segenap dinding.Hanya aja semuanya tersamarkan oleh benderang lampu yang begitu redup. Melebur dalam kerlap-kerlip yang justru menciptakan suasana yang lebih menenangkan dan damai.Kayaknya emang isi kamar itu mencerminkan kepribadian seseorang.โPerlu saya hidupkan lampunya?โAku menggeleng pelanDevon ngangguk. Kaku.Atau cuma aku yang berpikir demikian?Dengar.Ini buka
Sejak awal ini konyol. Bilangnya udah enggak seperti dulu lagi, tapi apa yang kulakuin di sini? Terjebak dalam dunia khayal tempat seharusnya aku enggak berada. Aku lebih penasaran, seberapa lama samaran murahan ini bakal bertahan. Maksudku, cuma selembar kain hitam bertudung yang dari bagian bahu hingga lengannnya koyak-koyak, bukannya kami bakal langsung dicurigain. Lagi, si Jeanette tolol ini juga gak nyiapin aku alas kaki. Apa dia enggak mempertimbangkan semua ini? Kayaknya aku terlalu berharap banyak. Pada akhirnya, meski dijulukin pahlawan dan penjahat perangโtergantung dari mana kau dengernyaโnih cewek masih remaja. Pribadi berpikiran sempit yang punya semangat sekonyol orang pengidap gangguan jiwa. Selain prajurit, aku nyaksiin demonstrasi. Kumpulan massa dari para rakyat jelata dengan proporsi tubuh abnormal yang mendengarkan ceramah orang-orang teler. Orang-orang teler yang mengatakan โkebenaranโ. โNegeri ini udah dikutuk di hari pertama Pengkhianat itu diangkat
`โItu gak mungkin.โBard sepertinya yang paling mengerti. โAku tau dia temanmu, tapi โฆ orang-orang akan selalu berubah, hingga pada titikk yan gak bisa kau kenalin.โBanyak yang bilang itu kabar angin, tapi berdasarkan pengalmanku dari berbagai sisi, itu merupakan kebenaran yang cuma dilebih-lebihkanEntah di bagian mananya, tapi hanya ada satu simpulan: banyak orang mati di Ibukota.โAku mau keluar cari angin dulu.โYang lain menanggapi dalam bungkam.Mengerti apa yang kurasakan.Sejak hari itu, aku udah berjanji.Pada diri sendiri, bahwa mulai sekarang aku bakal nyiptain โperubahanโ.Tapi, bukan seperti yang dikehendaki Brown dan kawanannya.Visi mereka terlalu liar, brutal, dan tak manusiawi.Oh, tentu aku dengar soal mereka juga.Tentang gaung revolusi yang diserukan seluruh penjuru negeri.Mereka bahkan berani bawa-bawa nama Dia Yang Menguasai Langit dan Bumi. Menyebut kampaye kekerasan itu sebagai Perang Suci.Itu keterlaluan. Itu mesti kuhentikan.Tapi, tidak secara langsung.Be
Malam udah begitu larut ketika akhirya kami bertatap mukaDevon nampak jauh lebih murug dari sebelumnya.Dqan enggak mau repot-repot untuk membuak pembicaraan.Jadilah mesti aku yang mengeluarkan suara duluan. โBoleh aku tidur bersama? Untuk hari ini?โโAda esuatu yang terjadi?โโAku mimpi buruk.Setelah beragam pertimbangan bisu dan sesi tatap-tatapan memuakkan yang berasa terjadi setahun, Devon akhirnya ngangguIsi dalamnya gak jauh beda dengan bilik pribadi yang kusinggahi.Kasur raksasa berkelambu.Lemari mahoni yang tingginya satu setengah kali manusia dewasa. Tapestri dan pernak-pernik keemasan yang menghiasi segenap dinding.Hanya aja semuanya tersamarkan oleh benderang lampu yang begitu redup. Melebur dalam kerlap-kerlip yang justru menciptakan suasana yang lebih menenangkan dan damai.Kayaknya emang isi kamar itu mencerminkan kepribadian seseorang.โPerlu saya hidupkan lampunya?โAku menggeleng pelanDevon ngangguk. Kaku.Atau cuma aku yang berpikir demikian?Dengar.Ini bukan
โNyamankan dirimu sendiri, Rachel. Enggak usah terlalu tegang begitu. Aku enggak bakal nyakitin kamu atau gimana, kok. Gimana pun, kita ini temen lama, bukan?โYa? Kalau begitu, biarkan kudaratkan satu pukulan paling kuat yang kubisa ke wajah bodohmu itu.Mungkin, setelahnya, aku jadi enggak terlalu gugup lagi.Karena gimana ya โฆBelum ada tiga hari sejak kedatangan bajingan-bajingan asing ini, dan mereka udah memperlakukan istana bak rumah sendiri.Kamar-kamar tamu ditempati sembarangan.Barak dan persenjataan dikuasai.Tentara-tentara yang tersisa dilucutiโalasannya sih untuk ngehindari kekerasan yang enggak perlu.Itu dalih tololโatau mungkin enggak?Entahlah.Karena, terlepas dari info ini valid atau enggak, jumlah pasukannya enggak kurang dari 15 ribu.Membanjiri kota dengan intimdasi dan todongan yang dibalut dengan begitu manis hingga nampak seperti persembahan yang menarik.Apa salah satu di antara mereka ada yang punya kemampuan memgendalikan pikiran, ya?Makudku, mengubah per
Itu konsep yang asing: ketakutan.Apa aku pernah takut sebelumnya?Ah, ya.Nostalgia lain.Masa lalu lain.Emangnya aku semacam pecundang yang nganggur ya?Aku gak punya waktu untuk melanglangbuana ke perkara yang bahkan enggak penting.Lagian, ketakutan itu respons yang sealami rasa lapar.Bahkan orang paling berani pun bisa gentar ketika di ambang kematian.Tapi, apa yang bikini ini jadi berbeda?TOK! TOK! TOK!Aku menyahut, hamper sepelan lirihan. โMasuk.โMeski tanpa berbalik ke belakang, aku bisa menyadari tatapan iba George yang mencolok. โIni kekejian yang enggak bisa dimaafkan. Bisa-bisanya mereka โฆ oh, demi Yang Maha PenyayaโโโKamu dapetin anak itu?โ Aku lagi enggak ingin dengar nama-Nya di saat kayak begini.Entah itu yang mereka sembah atau apa pun yang pernah menemuiku di masa lalu.Namun, George justru bungkam.Apa dia pergi diam-diiam, ya?Cih, orang-orang ini.Emang, ya. Kau diamkan sekali dan mereka pikir kau itu figur lemah yang bisa dikuasai.Ketika berbalik, aku me
Orang-orang Willvile bakal digantung, dan aku enggak ngerasain apa-apa.Dengar.Gini-gini, aku masih punya empatI. Kesenstifian hati. Dan rasa manusiawi.Tapi, apa pula yang bisa dikasihani dari para bajingan barbar itu?Enggak dulu maupun sekarang, kerjanya selalu menyusahkan.Lebih-lebih si Evelyn sialan itu yang masih bisa memasang senyum meski udah di atas dudukan. Bahkan ketika lehernyadipasang jerat dan algojo ambil ancang-ancang.Cuma bangsawan yang diberi hak untuk ngasih tahu pesan terakhirnyaโseperti yang kubilang sebelum-sebelum ini: persetan sama rakyat jelataDan binatang-binatang itu punya hak yang lebih rendah lagiDigantung adalah hukuman yang terlalu ringan.Ya โฆ meskipun ngelihat mereka menggelayut sambil menggelepar-gelepar di udara mata, melotot, dan mulut mengap-mengap karena kehilangan napas secara pelan-pelan itu lumayan muasin; tapi kebiadaban mereka belum diganjar sepenuhnya.Andai aja regulasi negeri fiktif sialan ini lebih simpel, udah kuberi mereka hukuman
โLagi?โPercuma saja, dari sudut pandang mereka, apa pun yang kukatakan bakal menjadi geraman yang membuat bulu kuduk merinding.Bahkan meski aku tak punya niat membunuhโdan tak pernah demikian.Itu semua bukan untuk tujuan keji seperti itu.Hari itu aku kehilangan segalanya.Kebahagiaan. Harapan. Tujuan.Dan itu membuatku bertanya-tanya, untuk apa?Apakah ini pantas?Apakah aku seberdosa itu?Namun, bak belaian paling lembut, gemulai, dan menentramkan; sebentuk suara agung menyahut dari langit.Memberi pencerahan paling absud sekaligus paling masuk akal.Dewa mengambil, dewa juga memberi.Ibu, Fio, Janine, dan semua orang adalah harga mahal yang tak sepadan dengan nyawakuโawalnya, pemikiran bodoh kayak begitu entah kenapa terlintas.Tapi, kekekalan ini merupakan berkah niscaya yang datang bukan untuk disia-siakan.Neraka kosong dan para iblis ada di sini. Aku adalah titisan yang dikirim untuk membasmi mereka.Memusnahkan kekejian. Membumihanguskan kejahatan. Meluluhlantakkan segala w