Share

[TOM] Semunya Begitu Sempurna (Dan Begitu Kurang)

Aku enggak pernah sebahagia hari ini.

Semuanya terasa sempurna.

Semuanya terasa lengkap.

Emang, hari ini berjalan sebiasa hari yang lain.

Natalie bangun pagi-pagi, masih penuh senyum lelah seperti biasa, dan sempat-sempatnya memberi kecupan selamat pagi sembari diiringi kekehan jahil.

Aku, masih setengah mengantuk, merangkak naik dari kasur.

Menguap. Mengumpulkan nyawa. Berpikir, kegiatan bodoh macam apa yang bakal kulakuin nanti.

Hari ini akhir pekan. Biasanya Ayah dan Sepupu David enggak pergi ke ladang, dan aku cuma mesti ke barak selama setengah hari untuk bantu bersih-bersih sambil ngasih laporan formal ke Sir Wilder.

Mancing? Lagi malas.

Latihan menembak? Setelah Pete si bocah berengsek itu hampir mengenai separuh wajahku dalam tantangan sinting? Aku udah trauma.

Pintu kamar digebrak paksa dan begitu ingin kulabrak pelakunya, yang datang justru seorang malaikat kecil.

“Gendong, Ayah! Gendong!”

Aku berdecak. Setengah malas, setengah menggoda.

Meski akhirnya kulakuin juga. “Kamu i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status