Beranda / Romansa / DENDAM SANG PUTRI / Bab 23. ADA YANG MENCURIGAI PUTRI KIMBERLEY 

Share

Bab 23. ADA YANG MENCURIGAI PUTRI KIMBERLEY 

Penulis: Vanessa_nesa
last update Terakhir Diperbarui: 2022-02-03 11:14:20

"Sudah diamlah kau!" teriak Jose kencang. Untung saja suara orang-orang terdengar sangat riuh sekali membicarakan tingkah aneh Wilona alias Putri Kimberley, sehingga suaranya saat memanggil Jose dan Daroll dengan sebutan paman tadi tidak terdengar sama sekali oleh mereka.

"Ayo, ikut kami!" Daroll membantu menyeret Putri Kimberley. 

Semua mata memandangi mereka, lalu kembali menekuni acara penyambutan yang sempat tertunda tadi. Tingkah Putri Kimberley sungguh diluar dugaan semua orang.

"Putri, kenapa kau bertingkat bodoh seperti itu? Beruntung semua orang menganggap kau tak waras. Jadi hanya ini lah hukuman untukmu!" Jose berbisik pada Putri Kimberley.

"Paman aku tidak dapat menguasai diri saat aku melihat Ayah kandungku ada di dekatku. Bahkan pesan Ibu saja aku lupa," suara Putri Kimberley terdengar lirih, sepertinya ia menyesali sikap bodohnya tadi.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • DENDAM SANG PUTRI   Bab 24. KEMARAHAN ZELENA

    Langkah kaki renta itu kian dekat dengan Wilona alias Putri Kimberley. "Ehem … ehem." Sempat ia berdehem dua kali sebelum akhirnya memberanikan diri untuk bertanya pada gadis yang ada di hadapannya itu. "Hai, gadis?" sapanya dengan suara lembutnya. "Nyonya?" Putri Kimberley sadar ada yang sedang menyapanya. Kemudian ia abaikan dulu makanan yang sedang ada di piring yang ada di tangannya. "Dari mana asalmu, gadis?" Mata tuanya tak berkedip sedikitpun mengamati garis wajah Putri Kimberley yang menurutnya sangat istimewa itu. "Hm, dari desa yang letaknya di pinggiran hutan, Nyonya," jelasnya berbohong. Sebab ia bingung sekali untuk menyebutkan tempat tinggalnya yang sebenarnya. "Katakan namamu Wilona, dan katakan saja kalau kau adalah anak seorang petani miskin," itu pesan ibunya sebelum ia berangkat pertama kali menuju Istana Ke

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-06
  • DENDAM SANG PUTRI   Bab 25. SIASAT ZELENA

    "Pam …" Putri Kimberley kembali membungkam mulutnya, saat dilihatnya lelaki yang menahan tangan Zelena itu adalah Daroll. Daroll memberi isyarat pada Putri Kimberley untuk tidak melanjutkan ucapannya."Daroll, lepaskan tanganku. Atau kuadukan perbuatanmu ini pada Suamiku. Apakah kau lupa siapa Suamiku?" Dengan senyum pongahnya Zelena menghentakkan tangannya dari cengkeraman Daroll.Perlu diingat, bahwa Daroll menyimpan dendam yang sangat besar pada Zelena. Karena Zelena telah membuatnya mendekam selama belasan tahun dalam penjara bawah tanah, oleh karena fitnah keji wanita laknat ini.Tapi demi mendengar ancaman wanita itu, Daroll bergeming dan beringsut dari tempat itu. Daroll tak ingin lebih jauh berurusan dengan wanita berhati iblis ini. Baginya bukan ini cara melawannya, tapi melawannya harus dengan kecerdasan."Tunggu saja saat yang tepat kau harus mendekam dalam penjara baw

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-09
  • DENDAM SANG PUTRI   Bab 26. KISAH DARI REBECCA

    Nyonya Rebecca, kenapa kau kembali ke kamarmu lagi?" Emilly yang sedang berdiri di depan pintu kamarnya memandangi Rebecca yang sedang menuju ke kamarnya. "Zelena yang memintaku untuk kembali ke kamar!" Wajah itu terlihat redup, dan memilih diam saat Emilly mendatanginya. "Bukankah semua orang di dalam istana ini juga diminta oleh Raja untuk berkumpul di sana? Setidaknya untuk menikmati sajian istimewa yang disajikan oleh koki istana," ucap Emilly dan berhenti tepat di hadapan wanita tua itu. "Betul, tapi bukan Zelena namanya jika tidak merusak kesenangan orang lain." Rebecca mencibirkan bibirnya sedikit. "Sabar saja Nyonya. Sama seperti aku yang juga harus berusaha menahan hati saat berada di dekat Zelena." Entah kenapa Emilly selalu merasa nyaman saat sedang berdekatan dengan wanita tua ini. Wanita yang sudah c

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-12
  • DENDAM SANG PUTRI   Bab 27. KERIUHAN DI ISTANA

    Keduanya lalu saling berpandangan. "Ayo kita lihat keluar!" Rebecca menarik tangan Emilly. Dan gadis itu pun bangkit, lalu berjalan mengikuti Rebecca. Mereka angkat gaun mereka sedikit, agar mereka dapat dengan mudah berlari menuju ke halaman samping istana untuk melihat apa yang sedang terjadi. Keriuhan mulai terdengar. Suara derap langkah kaki kuda pun memekakkan telinga. "Ada apa ini sebenarnya?" Rebecca bergumam, sambil sepasang kaki tuanya terus berlari menuju ke tempat itu. "Kita lihat saja nanti, Nyonya!" Napas Emilly tersengal, sangat susah payah ia mengaturnya. Saat sampai di pintu samping istana, keduanya terperanjat saat mereka lihat kuda-kuda berlarian kian kemari. Ringkikan mereka pun jadi satu dengan suara derap langkah mereka.

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-13
  • DENDAM SANG PUTRI   Bab 28. KEPUTUSAN YANG MENYAKITKAN

    Rebecca dengan tertatih berdiri, lalu berjalan menuju pintu.Kreeeiiikkk …Setelah pintu kamarnya terbuka, tampak dua orang wanita yang memakai gaun dan perhiasan yang sangat indah, mereka adalah Zelena dan Putri Juliette.Keduanya tampak bertolak pinggang. Mata membesar seperti hendak keluar dari rongganya.Pemandangan itu sungguh membuat Rebecca ketakutan."A-a-ada apa …?" Rebecca tergagap, dan pandangannya tak mau lepas menatap wajah mereka yang mengerikan."Apakah kau menyembunyikan si tolol itu?" bentak Zelena dengan suara lantangnya, tentu saja itu membuat telinga Rebecca dan kedua orang lainnya pekak."Siapa yang kau maksud, Permaisuri?" Seperti tidak tulus Rebecca saat menyebut dengan sebutan

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-18
  • DENDAM SANG PUTRI   Bab 29. PERMOHONAN MAAF SANG RAJA

    Terhuyung-huyung Putri Kimberley saat tarikan tangan kekar Chaiden membawanya untuk keluar dari kamar Rebecca.Emilly, Rebecca dan kedua wanita licik itu hanya memandangi mereka dengan tatapan tak berdaya."Hei, awas minggir!" Para orang-orang kepercayaan Pangeran Alden meminta Putri Juliette dan Zelena menggeser tubuh mereka agar Wilona dan Chaiden dapat keluar dengan mudah."Dasar sialan!" maki Putri Juliette kasar. Wajahnya sudah serupa peri jahat yang tak punya hati."Pangeran, apa kita langsung kembali ke kerajaan kita? Sementara hari sudah mulai gelap!" Salah seorang kepercayaan Pangeran Alden menanyakan rencana mereka selanjutnya.Pangeran Alden yang dari tadi hanya diam, menoleh sekilas pada orang kepercayaannya itu, lalu kembali menatap lurus kedepan sambil terus mengayun lang

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-19
  • DENDAM SANG PUTRI   Bab 30. Kembali Ke Istana

    Setelah menginap semalaman di Kerajaan White Tiger, rombongan Pangeran Alden pun bergerak meninggalkan istana kerajaan itu.Kunjungan yang semula bertujuan untuk membicarakan hubungannya lebih lanjut dengan Putri Juliette dan untuk mempererat hubungan antar kerajaan ternyata batal.Peristiwa bodoh yang didalangi oleh Zelena dan Putri Juliette sendiri membuat Pangeran Alden harus berpikir ulang lagi untuk rencananya itu. Ia harus berbicara lagi dengan ayahnya, Raja Daltun dan ibunya, Permaisuri Sarah.Sungguh Sang Pangeran tak pernah menyangka tujuan baiknya mengunjungi karajaan Raja Rehard hanya meninggalkan kekesalan dan penyesalan saja di hati lelaki tampan nan rupawan itu.Sepanjang perjalanan kembali ke kerajaannya, wajah Pangeran Alden terlihat muram. Pangeran yang terkenal dengan kesabarannya ini entah kenapa sangat mar

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-05
  • DENDAM SANG PUTRI   Bab 31. Mendengar Kisah Dari Sang Ibu

    "Kalau begitu ayo, Ibu lanjutkan pembicaraan Ibu tadi!" Suara Pangeran Alden terdengar cukup tegas, sepertinya ia tidak main-main menghadapi masalah ini."Ibu hanya ingin mengatakan bahwa sebenarnya yang kami jodohkan dengan kau adalah Putri Kimberley, putri Raja Rehard dari permaisurinya yang bernama Permaisuri Alice, yang disebut ayahmu tadi. Itu saja!" Wanita itu menatap dalam-dalam kedua mata putranya itu. Sebenarnya ia tidak ingin perjodohan ini dari dulu, sebab ia memang dari dulu tidak menyukainya sosok Zelena yang dikenalnya hanya seorang selir yang terkenal licik, walau wajahnya sungguh cantik dan menawan.Intuisinya mengatakan kalau Putri Juliette bukanlah anak biologis dari Raja Rehard. Tapi itu hanya sebatas dugaan yang tidak memiliki bukti."Jadi, mana keduanya, Bu?" todong Pangeran Alden lagi pada Permaisuri Sarah."H

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-05

Bab terbaru

  • DENDAM SANG PUTRI   Bab 41. Siapa Mereka?

    Putri Kimberley terus nekat menuruni anak tangga untuk mendatangi kandang Jessy dan Rurry, dua hewan kesayangannya.Teriakan sang ibu tak lagi digubrisnya. Selama seminggu tidak pernah bertemu dengan keduanya membuat kerinduan di hati Sang Putri kian membuncah."Jessy! Rurry! Aku datang!" teriak Putri Kimberley memecah kesunyian malam.Dengkuran binatang malam pun seakan ikut berpacu mengisi kesunyian malam itu. Namun sedikit pun tidak membuat nyali Putri Kimberley menjadi ciut. Tak ada ketakutan yang menghinggapi hatinya saat itu."Ngghhhiiik! Ngghhhiiik!" ringkikan Jessy kuda kesayangan Sang Putri pun terdengar seolah ingin menyambutnya. Kreeeiiikkk …Tangan gadis cantik itu pun terlihat tak ragu saat membuka pintu kandang keduanya."Heiiii … apa kalian sudah tidur?" Bola matanya ia besarkan mencoba menembus pekatnya malam."Ngghhhiiik …" "Kau kah itu Jessy?" tangannya meraba-raba ruangan tempat tinggal kedua hewan kesayangannya itu, mencoba meraih keduanya.Haaaappp …Tiba-tiba a

  • DENDAM SANG PUTRI   Bab 40. Jangan Ada Yang Tahu Kalau Kita Masih Hidup

    "Kim, dari mana kau kenal dengan Dorothy?""Saat aku pertama kali hendak pergi mengikuti tes menjadi perawat kuda Pangeran Alden waktu itu, Bu. Aku beristirahat di rumahnya," jelasnya sambil bermanja memeluk tubuh ibunya. Kerinduannya pada sang ibu membuatnya ingin selalu dekat pada wanita ini."Oh, aku rasa Dorothy yang kau maksud adalah Dorothy yang aku kenal itu. Apa kau pernah menceritakannya padaku?" Lagi-lagi ia mencoba mengingat soal Dorothy."Sepertinya belum, Bu. Tapi, entahlah. Aku sering lupa dengan apa yang pernah aku katakan, mungkin karena kesibukan ku merawat kuda-kuda Pangeran Alden. Oh, ya, dua kesayanganku, Rury dan Jessy mana Bu?""Mereka ada di bawah. Besok kau bisa menemuinya." Permaisuri Alice masih penasaran dengan wanita bernama Dorothy tadi."Iya, Bu, aku sanga

  • DENDAM SANG PUTRI   Bab. 39. Nyonya Dorothy?

    Putri Kimberley menunduk. Gadis itu bingung harus melakukan apa. Mengaku tentang siapa dia sebenarnya, atau terus menyimpan semuanya rapat-rapat sampai saatnya tiba ia bisa mengungkapnya.“Wilona, seperti ada yang kau sembunyikan padaku. Apa kau tidak menganggap aku ini sebagai orang yang kau sayangi?” suara Dorothy mulai merendah, ia tak ingin gadis cantik yang membuatnya jatuh hati ini merasa takut mendengar suaranya yang keras.“Heeem, Nyonya boleh aku habiskan susu ini?” Putri Kimberley berusaha mengalihkan pembicaraan, padahal susu dalam gelasnya sudah habis.Dengan tersenyum tipis, Dorothy mengangguk kecil.“Tapi, susu dalam gelasmu itu sudah habis, Sayang,” ucapnya sambil menahan rasa gelinya melihat tingkah canggung gadis itu,“Oh…” mu

  • DENDAM SANG PUTRI   Bab 38. Sebuah Kebingungan

    “Sebentar, Nyonya Dorothy, biar aku lihat Tuan Freddy. Semoga tidak terjadi apa-apa dengannya,” ujar gadis itu, dan langsung bangkit dari duduknya.Setelah berada di luar kamar, Putri Kimberley, mengedarkan pandangannya, matanya mencari-cari arah sumber suara lelaki itu. Akhirnya, ia mendapatkannya.Putri Kimberley, melangkahkan kakinya menuju ke luar arah depan rumah itu.“Ada apa Freddy?” tanyanya saat ia sudah berada di dekat lelaki itu.“Lihat Wilona, rombongan prajurit istana baru saja lewat!” jawabnya, sambil tangannya menunjuk ke arah jalanan.Ekor mata Putri Kimberley melihat apa yang dikatakan lelaki itu barusan.Dilihatnya memang banyak sekali para prajurit dari istana Kerajaan White Tiger di sana, mereka menunggangi

  • DENDAM SANG PUTRI   Bab 37. Kedatangan Tamu Istimewa

    Bab 37. Kedatangan Tamu Istimewa “Dorothy coba lihat siapa yanga datang!” Freddy menggerakkan tubuh istrinya itu. Matanya membuka sedikit, lalu membesar setelah tahu siapa yang datang. “Freddy, apakah aku tidak salah lihat?” “Nyonya Dorothy … apa kau tidak suka aku datang?” Wilona alias Putri Kimberley mendekat dan duduk di sisi ranjang. “Ooooohhhhh … Wilona, sungguh aku mengharapkan kau datang. Dari tadi malam aku dan Freddy hanya membicarakanmu dan berharap kau datang mengunjungi kami di sini,” mata itu mulai berair, dan jatuh di kedua pipinya yang keriput. “Betulkah, Nyonya Dorothy?” tangannya langsung memeluk tubuh itu. Dorothy hanya mengangguk, mulutnya tak mampu untuk bicara, hanya isakannya saja yang kini mulai terdengar.

  • DENDAM SANG PUTRI   Bab 36. Kerinduan Dorothy

    "Bukan … bukan aku sok tahu, Freddy, tapi itu hanya dugaanku saja.""Sama saja, Dorothy!" Bibir tebal lelaki itu mencibir pada sang istri.Dorothy hanya diam, ia tak ingin menanggapi lagi ucapan Freddy, lelaki yang sedikitpun tak pernah bersikap romantis pada dirinya."Ayo, kita pulang! Matahari sudah mulai meninggi!" Lelaki itu bangkit dan berjalan menuju sapi-sapinya.Dorothy yang masih terlihat diam, akhirnya mengikuti juga langkah sang suami."Ayo, kita pulaaaang!" Freddy dengan suaranya yang melengking meminta pada sapi-sapinya itu untuk kembali ke kandang mereka.Dorothy pun membantunya.Setelah selesai memasukkan sapi-sapinya masuk ke dalam kandang, lalu keduanya pun masuk ke dalam rumah mereka yang sederhana namun

  • DENDAM SANG PUTRI   Bab 35. Bersiap Melakukan Penyelidikan

    Jose masuk ke dalam istana.“Emilly harus tahu kalau besok Putri Juliette akan memulai penyelidikan terhadap hilangnya perhiasan Permaisuri Alice.”Jose menuju kamar gadis itu.Setelah mengetuk beberapa kali pintu itu, tiba-tiba pintu langsung terbuka.“Paman Jose …?” Emilly terkejut dengan siapa yang ada di hadapannya. Matanya menatap lelaki itu dengan rasa penuh tanda tanya. Sebab ini adalah hal jarang terjadi, Jose mendatanginya sampai ke kamarnya.“Emilly, maaf jika aku mengganggumu. Ada hal penting yang ingin aku bicarakan padamu!” Jose berbisik saat mengatakan itu. Wajahnya menoleh ke kanan ke kiri mengawasi keadaan sekitarnya. Ia tak ingin pembicaraannya dengan Emilly ada yang mendengarnya.Ternyata, sekitar kamar gadis itu terlihat sepi, sebab orang-orang sibuk melakukan kegiatannya masing-masing.

  • DENDAM SANG PUTRI   Bab 34. Bertemu Sahabat Lama

    Pekerja tua itu terus menatap Putri Juliette hingga menghilang."Putriku sekarang ini adalah putri seorang raja yang berkuasa di negeri ini. Bagaimana aku bisa dekat dengannya, atau sekedar untuk memeluk tubuhnya. Kerinduan ini tak mungkin terhapus tanpa ada obat yang membuatnya hilang dengan sendirinya." Robinson diam, ia tak sadar ada yang sedang memperhatikannya."Maaf, lelaki tua! Apakah kau baru bekerja di sini?" Seorang lelaki berpakaian seragam kebesaran kerajaan datang mendekat pada pekerja tua itu."Y-y-ya, Tuan!" jawabnya tergagap.Pandangannya berpindah pada sosok lelaki yang saat ini ada di sampingnya.Matanya sedikit menyipit, ia mencoba mengenali orang itu."Aku sepertinya tidak asing dengan orang ini," pikirannya dalam hati.&n

  • DENDAM SANG PUTRI   Bab 33. Seorang Pekerja Baru Di Istana

    Setelah hasrat keduanya tersalurkan, Raja Rehard tertidur di pangkuan selir cantiknya itu. Namun Zelena membiarkannya saja. Wanita itu tak menyangka kalau saat ini ia sedang berdekatan dengan seorang raja. Tak pernah ia bermimpi bisa seperti ini. Zelena mendekatkan bibirnya pada telinga sang raja dan ia membisikkan sesuatu,”Rajaku Sayang, aku tak hanya menginginkan menjadi selirmu saja, tapi aku ingin menjadi wanita nomor satu dalam hatimu. Ya, Permaisuri Alice akan aku singkarkan juga, tapi tentunya dengan cara yang halus. Dan aku punya caranya!” Sebuah senyuman licik mengembang di sudut bibirnya. Sang raja tak mendengar itu, lelaki perkasa itu terlihat terlelap sekali. “Ibu! Ibu!” Zelena tersentak dari lamunannya. Suara teriakan Putri Juliette memaksanya untuk kembali masuk ke dalam kehidupannya saat ini. Bayangan-bayang masalalunya seketika menghilang.

DMCA.com Protection Status