Chapter: Bab 15. SEBUAH RENCANA GILA Bimo bersama Anggita mengitari Harvard University, ada perasaan campur aduk di hati mereka. Dengan mobil sport keluaran terbarunya, Bimo dan Anggita mengitari universitas yang menjadi salah satu universitas terbaik di dunia itu. "Aku tak menyangka bisa menginjakkan kaki di sini, Kak!" Anggita dengan mata berbinarnya memuji keindahan universitas itu. "Sama seperti aku, Gita. Tapi memang seperti itulah hidup. Hidup seperti sebuah misteri. Baru kemarin kita berada di gubuk reyot, sekarang kita sudah berada di sini." Bimo tak kalah takjubnya memandang gedung yang berdiri gagah di hadapan mereka. Dalam kekaguman mereka, sebenarnya ada sebersit luka di hati keduanya. "Coba seandainya ada Luna dan Deandra-ku sayang, pastinya aku akan merasa lebih bahagia." Bimo menunduk menyapu rerumputan yang ia injak. "Hei, Kak
Last Updated: 2022-01-22
Chapter: Bab 14. MASSACHUSETTS "Bu Luna?! Bu Luna kenapa?" Bi Asih yang baru saja masuk ke dalam kamarnya, mengguncang tubuh Luna yang berteriak-teriak histeris memanggil-manggil nama kekasih hatinya itu. "Sabar Bu. Percayalah suatu hari nanti Pak Bimo pasti akan kembali," ujar Bi Asih berusaha menghibur hati sang majikan. Tapi Luna terus saja berteriak-teriak, hingga Bi Asih harus mendekapnya kencang sekali, sambil berbisik, "percayalah ada Tuhan yang akan menjaga kita, Bu!" Mendengar itu, Luna seketika terdiam. Ia ingat, Bimo pernah mengatakan itu padanya, saat ingin menenangkan dirinya dari rasa kecewa terhadap Marcel. Bi Asih senang melihat sang majikan sudah tenang. Ia pun kemudian melepas dekapannya. "Bu Luna sekarang harus makan!" "Saya tidak berselera makan, Bi!" Luna memalingkan wajahnya. "Tapi harus dipaksakan, Bu, biar nggak saki
Last Updated: 2022-01-18
Chapter: Bab 13. SEPERTI KISAH DALAM DONGENG Dengan tangannya yang mulai gemetar, Jerry menggesek layar ponselnya untuk menjawab panggilan itu. "Halo, Jer! Apa kamu sudah dapat informasi tentang suamiku?" lirih terdengar suara Luna, sepertinya ia habis menangis. Tentu saja itu membuat Jerry tak tega mendengarnya. Ia seperti berada dalam suatu dilema. "Eeemm, belum Bu!" jawab Jerry ragu. Ia usap-usap wajahnya dengan kasar menggunakan sapu tangannya, karena tiba-tiba keringat mengucur deras dari dahinya. "Kamu di mana sekarang?" Luna seperti kecewa mendengar jawaban dari orang kepercayaannya yang satu ini. "Sa-ya lagi di jalan, Bu. Seharian saya mencari keberadaan Pak Bimo." ucap Jerry dengan kebohongannya. Seperti ada beban berat yang menghimpit dadanya saat ini. Namun susah payah Jerry untuk mencampakkannya. "Ya sudah, kalau begitu," suara Luna terdengar menggantung. Lalu samb
Last Updated: 2022-01-18
Chapter: Bab 12. SEANGGUN BIDADARI Meski Bimo sudah menunduk, namun tetap saja ia dapat melihat bayangan seseorang dari balik kaca mobilnya yang gelap. "Luna," bisiknya lirih. Selanjutnya, Bimo menginjakkan pedal gas mobilnya dalam-dalam. Mobil pun melesat cepat seperti kilat yang ingin meninggalkan bayang-bayang seseorang yang begitu anggun di mata Bimo, seanggun bidadari. Empat puluh lima menit kemudian, akhirnya sampai juga mereka di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Ternyata ini pengalaman pertama ketiganya menginjakkan kaki di tempat itu. Sebelum keluar dari mobil, Bimo sempat menelepon seseorang. "Jerry, kamu sudah di mana? Aku sudah sampai di bandara. Apa kamu sudah menyiapkan segala sesuatunya, termasuk dokumen penting, agar aku dan dua anggota keluargaku yang lain bisa terbang ke tempat yang menjadi tujuanku saat ini?" suara Bimo jelas sekali terdengar oleh dua ora
Last Updated: 2022-01-18
Chapter: Bab 11. MENINGGALKAN SEBUAH PENDERITAAN Mendengar suara ketukan pintu dari luar, Anggita bergegas keluar kamar dan segera menuju pintu. Sebuah wajah yang tak asing, tiba-tiba muncul, saat ia baru saja membukakan pintu. "Nak Gita, memangnya siapa yang datang? Kok tumben-tumbenan ada mobil mewah di halaman rumah Pak Sunaryo? Bimo, ya, yang pulang, dan mobil itu adalah mobil majikannya?" Anggita malas untuk menjawab. Tetangga yang satu ini memang suka sok tahu. Anggita hanya mengangguk, dan memohon maaf pada tetangganya yang biasa ia panggil dengan sebutan Mpok Lilis itu, ia katakan jika ia sedang banyak pekerjaan. Mpok Lilis langsung manyun. Padahal ia sudah bersemangat untuk ngobrol bersama Anggita. Tapi rencananya itu harus buyar, saat Anggita menolaknya secara halus. "Ya, sudah kalau begitu. Nanti aja Mpok ke sini lagi!" ujarnya kesal, sambil membenarkan sarung yang ia kenakan, ia pun pergi me
Last Updated: 2022-01-18
Chapter: Bab 10. MENEMUI AYAH "Ayah! Ayah …!" Bimo lantas masuk sambil berteriak-teriak keras memanggil ayahnya. Semenit kemudian, seorang gadis berparas manis keluar dari kamar ayahnya. "Kak Bimo?!" Gadis itu menghampiri Bimo, dan sempat menyebutkan namanya. Bimo tahu kalau gadis manis dengan rambut hitam panjang terurai ini, adalah seorang perawat yang waktu itu di minta Luna untuk merawat ayahnya, sebelum ia dan Luna menikah dulu. "Hm, siapa nama kamu Dik?" Bimo mengerutkan keningnya, mencoba mengingat siapa nama gadis yang usianya mungkin terpaut beberapa tahun lebih muda dari usianya. "Anggita, Kak Bimo," jawabnya sopan sekali. Suaranya terdengar lembut, dan cara berpakaiannya terlihat jelas, kalau Anggita adalah gadis yang menjaga sekali kehormatannya. Saat itu, tubuh tinggi semampainya di balut kemeja putih dan jeans denim berwarna Biru Dongker yang tidak memamerkan lekuk
Last Updated: 2022-01-18
Chapter: Bab 41. Siapa Mereka?Putri Kimberley terus nekat menuruni anak tangga untuk mendatangi kandang Jessy dan Rurry, dua hewan kesayangannya.Teriakan sang ibu tak lagi digubrisnya. Selama seminggu tidak pernah bertemu dengan keduanya membuat kerinduan di hati Sang Putri kian membuncah."Jessy! Rurry! Aku datang!" teriak Putri Kimberley memecah kesunyian malam.Dengkuran binatang malam pun seakan ikut berpacu mengisi kesunyian malam itu. Namun sedikit pun tidak membuat nyali Putri Kimberley menjadi ciut. Tak ada ketakutan yang menghinggapi hatinya saat itu."Ngghhhiiik! Ngghhhiiik!" ringkikan Jessy kuda kesayangan Sang Putri pun terdengar seolah ingin menyambutnya. Kreeeiiikkk …Tangan gadis cantik itu pun terlihat tak ragu saat membuka pintu kandang keduanya."Heiiii … apa kalian sudah tidur?" Bola matanya ia besarkan mencoba menembus pekatnya malam."Ngghhhiiik …" "Kau kah itu Jessy?" tangannya meraba-raba ruangan tempat tinggal kedua hewan kesayangannya itu, mencoba meraih keduanya.Haaaappp …Tiba-tiba a
Last Updated: 2022-05-12
Chapter: Bab 40. Jangan Ada Yang Tahu Kalau Kita Masih Hidup"Kim, dari mana kau kenal dengan Dorothy?""Saat aku pertama kali hendak pergi mengikuti tes menjadi perawat kuda Pangeran Alden waktu itu, Bu. Aku beristirahat di rumahnya," jelasnya sambil bermanja memeluk tubuh ibunya. Kerinduannya pada sang ibu membuatnya ingin selalu dekat pada wanita ini."Oh, aku rasa Dorothy yang kau maksud adalah Dorothy yang aku kenal itu. Apa kau pernah menceritakannya padaku?" Lagi-lagi ia mencoba mengingat soal Dorothy."Sepertinya belum, Bu. Tapi, entahlah. Aku sering lupa dengan apa yang pernah aku katakan, mungkin karena kesibukan ku merawat kuda-kuda Pangeran Alden. Oh, ya, dua kesayanganku, Rury dan Jessy mana Bu?""Mereka ada di bawah. Besok kau bisa menemuinya." Permaisuri Alice masih penasaran dengan wanita bernama Dorothy tadi."Iya, Bu, aku sanga
Last Updated: 2022-03-20
Chapter: Bab. 39. Nyonya Dorothy?Putri Kimberley menunduk. Gadis itu bingung harus melakukan apa. Mengaku tentang siapa dia sebenarnya, atau terus menyimpan semuanya rapat-rapat sampai saatnya tiba ia bisa mengungkapnya.“Wilona, seperti ada yang kau sembunyikan padaku. Apa kau tidak menganggap aku ini sebagai orang yang kau sayangi?” suara Dorothy mulai merendah, ia tak ingin gadis cantik yang membuatnya jatuh hati ini merasa takut mendengar suaranya yang keras.“Heeem, Nyonya boleh aku habiskan susu ini?” Putri Kimberley berusaha mengalihkan pembicaraan, padahal susu dalam gelasnya sudah habis.Dengan tersenyum tipis, Dorothy mengangguk kecil.“Tapi, susu dalam gelasmu itu sudah habis, Sayang,” ucapnya sambil menahan rasa gelinya melihat tingkah canggung gadis itu,“Oh…” mu
Last Updated: 2022-03-19
Chapter: Bab 38. Sebuah Kebingungan“Sebentar, Nyonya Dorothy, biar aku lihat Tuan Freddy. Semoga tidak terjadi apa-apa dengannya,” ujar gadis itu, dan langsung bangkit dari duduknya.Setelah berada di luar kamar, Putri Kimberley, mengedarkan pandangannya, matanya mencari-cari arah sumber suara lelaki itu. Akhirnya, ia mendapatkannya.Putri Kimberley, melangkahkan kakinya menuju ke luar arah depan rumah itu.“Ada apa Freddy?” tanyanya saat ia sudah berada di dekat lelaki itu.“Lihat Wilona, rombongan prajurit istana baru saja lewat!” jawabnya, sambil tangannya menunjuk ke arah jalanan.Ekor mata Putri Kimberley melihat apa yang dikatakan lelaki itu barusan.Dilihatnya memang banyak sekali para prajurit dari istana Kerajaan White Tiger di sana, mereka menunggangi
Last Updated: 2022-03-19
Chapter: Bab 37. Kedatangan Tamu IstimewaBab 37. Kedatangan Tamu Istimewa “Dorothy coba lihat siapa yanga datang!” Freddy menggerakkan tubuh istrinya itu. Matanya membuka sedikit, lalu membesar setelah tahu siapa yang datang. “Freddy, apakah aku tidak salah lihat?” “Nyonya Dorothy … apa kau tidak suka aku datang?” Wilona alias Putri Kimberley mendekat dan duduk di sisi ranjang. “Ooooohhhhh … Wilona, sungguh aku mengharapkan kau datang. Dari tadi malam aku dan Freddy hanya membicarakanmu dan berharap kau datang mengunjungi kami di sini,” mata itu mulai berair, dan jatuh di kedua pipinya yang keriput. “Betulkah, Nyonya Dorothy?” tangannya langsung memeluk tubuh itu. Dorothy hanya mengangguk, mulutnya tak mampu untuk bicara, hanya isakannya saja yang kini mulai terdengar.
Last Updated: 2022-03-16
Chapter: Bab 36. Kerinduan Dorothy"Bukan … bukan aku sok tahu, Freddy, tapi itu hanya dugaanku saja.""Sama saja, Dorothy!" Bibir tebal lelaki itu mencibir pada sang istri.Dorothy hanya diam, ia tak ingin menanggapi lagi ucapan Freddy, lelaki yang sedikitpun tak pernah bersikap romantis pada dirinya."Ayo, kita pulang! Matahari sudah mulai meninggi!" Lelaki itu bangkit dan berjalan menuju sapi-sapinya.Dorothy yang masih terlihat diam, akhirnya mengikuti juga langkah sang suami."Ayo, kita pulaaaang!" Freddy dengan suaranya yang melengking meminta pada sapi-sapinya itu untuk kembali ke kandang mereka.Dorothy pun membantunya.Setelah selesai memasukkan sapi-sapinya masuk ke dalam kandang, lalu keduanya pun masuk ke dalam rumah mereka yang sederhana namun
Last Updated: 2022-03-14