Share

Bab. 69

Sekitar tiga puluh menit kemudian, sebuah mobil masuk dan parkir di depan pondok lesehan

Seorang pria berwajah dingin tampak keluar dari balik pintu pengemudi. Sementara itu seorang pria muda berwajah tampan keluar dari sisi pintu yang lain.

Menyadari kedatangan keduanya, Pak Hamdan langsung bangkit berdiri. Pria tua itu melambaikan tangannya sambil tersenyum lebar.

Erlangga dan Alex datang menggampiri keduanya dan duduk di kursi kosong di seberang meja.

"Selamat pagi semuanya. Maaf saya datang terlambat," kata Erlangga tulus.

"Ah, tidak apa-apa. Di kota besar memang selalu macet saat pagi hari. Lagipula, kami juga baru memesan makanan. Mungkin mereka akan mengantarnya sebentar lagi," sahut Pak Hamdan ramah.

"Jadi ... bagaimana perkembangan kasusnya?" tanya Erlangga tanpa basa-basi. Dia mengalihkan perhatiannya pada pria berseragam coklat di depannya.

Kebebasan Liana cukup membuatnya terkejut padahal dia sudah melakukan segalanya untuk menjerat mereka, tetapi usahanya masih saja gagal
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status