Share

Bab. 66

Erlangga tersenyum meski hatinya terasa sakit.

Dia menghela napasnya panjang. Rasanya Erlangga ingin tertawa lebar.

Menertawakan nasib sialnya karena kehilangan ibu tapi mendapatkan ayah. Dan juga menertawakan kebodohan ayahnya yang memiliki istri tetapi tidak putranya.

Kegelisahan di hati Prabujaya meningkat saat dia melihat perubahan pada ekspresi wajah Erlangga yang terjadi tiba-tiba.

"Kenapa kamu malah tersenyum? Apa ada yang lucu?" Prabujaya bertanya saat dadanya menegang dan pikiran paranoid memenuhi pikirannya ketika melihat Erlangga tersenyum dengan ekspresi wajahnya yang gelap.

"Mamaku memang bukan istri Papa sebab itu Papa tidak begitu perduli padanya walaupun Papa adalah Papaku. Karena itu Papa lebih memihak pada Mama Liana karena dia itu istri sah Papa. Tapi sayangnya, anaknya bukanlah anak Papa." Er berkata dengan dingin.

Prabujaya tercengang hingga tak mampu untuk berbicara.

Otaknya berusaha keras mencerna setiap kata-kata yang baru saja diucapkan oleh Erlangga.

Belum se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status