James beserta pasukan Mafia digiring ke penjara khusus di kota Houston. Berdekatan dengan Markas kemiliteran.Sementara itu, iringan mobil yang membawa Adam dan Lusiana telah sampai di Markas besar kemiliteran. Seketika seorang Pengawal membukakan pintu mobil dan menyambut kedatangan Sang Jenderal. Di depan kantor, telah berjejer rapih para prajurit penjaga. "Kepada Panglima besar, hormat gerak!" seru seorang prajurit di ujung barisan. Mereka serentak melakukan penghormatan militer. Adam membalas memberikan penghormatan. Lalu melangkahkan kaki menuju ke dalam kantor. Di belakang Adam. Lusiana tampak terheran-heran. "Benarkah dia suamiku?""Aku benar-benar tak menyangka dia segagah ini!" Ucap Lusiana, dengan memandang penuh senyuman. wajahnya tampak berseri. Di dalam kantor, Seorang Letnan Kolonel menyodorkan tangan kepada Adam untuk menyambutnya. "Selamat Siang Jendral, kami sangat senang anda telah kembali lagi ke dalam kesatuan. silahkan masuk," ucap Letkol Herry. "Terima k
Semua mata tertuju pada selembar surat yang dibawa oleh sang Menteri.Lalu Menteri pertahanan berkata, "Jendral Adam. Ini adalah surat penyerahan kekuasaan atas semua perusahaan milik anda. silahkan ditanda tangani,"Sang Menteri menyodorkan surat itu ke hadapan Adam.Adam menerima surat tersebut dan membacanya secara seksama.Lusiana tampak berada di samping Adam. Wanita itu turut memperhatikan setiap detail isi dalam surat. Adam menatap Lusiana. Mengisyaratkan sebuah persetujuan dari istrinya.Lusiana menganggukkan kepala. Dan akhirnya Adam mengambil pulpen yang tersedia lalu menggoreskan tinta di lembaran surat penyerahan kuasa tersebut.Setelah penandatangan selesai, seluruh pejabat di ruangan itu bertepuk tangan. Menandakan kini Adam telah kembali menjadi pemilik perusahaan yang sah."Selamat Jenderal Adam, kini kepemilikan Harvest Group telah kembali ke tangan anda. Semoga kejayaan perusahaan anda senantiasa bersinar kembali," ucap Menteri pertahanan, seraya berjabat tangan den
Tentu saja hal itu mengejutkan seluruh pengunjung restoran saat melihat kejadian itu.Adam mencoba menenangkan Lusiana yang tampak murka. Ia menarik pelan tangan istrinya itu agar duduk kembali."Demi lelaki hina itu kamu membelanya? Memalukan sekali aku punya Kakak seperti kamu!" seru Jhony, memandang sinis."Mungkin dia sudah dipelet oleh si Adam itu! Orang bisa berbuat apapun untuk mendapatkan harta!" saut seorang temannya."Hahaha... Sedari awal aku sudah curiga. Kenapa si Lusiana mau saja menikah dengan Gembel seperti dia!" ucap Jhony tertawa memandangi Adam."Mungkin Lusiana sudah bosan dengan lelaki kaya. Makanya dia rela menikah dengan lelaki sampah seperti Adam!" saut seroang temannya.Sejatinya mereka tak mengetahui. Bahwasanya restoran yang ia duduki saat ini adalah restoran bintang lima yang merupakan anak perusahaan milik Adam."Jika kalian tidak bisa tenang dan membuat keributan di sini. Lebih baik kalian keluar dari restoran ini!" bentak Adam, menatap tajam Jhony dan te
"Terima kasih. Aku ingin istirahat. Tolong siapkan aku kamar yang bersih malam ini!" Perintah Adam. "Siap Jenderal! kamar Anda sudah kami persiapkan sebersih dan serapih mungkin. Silahkan masuk pak," ucap sang penjaga. "Yap. Terima kasih. Aku masuk dulu," Lalu Adam melangkah masuk ke dalam rumah megahnya. Pertama kalinya semenjak dia hilang ingatan 2 tahun silam. Para pelayan dan Penjaga telah berdiri berjejer di dalam rumah. Mereka melakukan penyambutan yang meriah. "Selamat datang Jenderal Besar Adam!""Kami sudah menunggu kehadiran anda!"Teriak para pelayan dan penjaga."Terima kasih. Biarkan aku beristirahat malam ini. Dimana kamarnya?" tanya Adam.Lantas seorang Penjaga menuntun Adam menuju ke sebuah kamar yang berada di Lantai 2."Ini kamar Bapak Adam. kamar ini tidak ada satupun orang yang memasukinya terkecuali pelayan yang bertugas membersihkan. Kami selalu menjaganya tetap bersih dan rapih," ucap Sang Penjaga. Adam terpaku memandang sebuah kamar yang sangat megah dan
Dengan segenap kemampuan. Dody mencoba mengeluarkan mobil Forklift yang terjebak di dalam dinding beton. Para karyawan ikut membantunya. Mereka mendorong mobil itu ke belakang. Hingga akhirnya mobil itu dapat keluar dari dinding yang telah berlubang.Seorang manager produksi sangat mengapreasi keberhasilan Dody. "Bagus! Kerjamu sangat memuaskan. Aku akan memberitahukan kepada atasan agar kamu bisa dipromosikan naik jabatan. Siapa nama kamu?" tanya Manager produksi, terkesan dengan Dody.Dody sedikit panik. Ia lantas menunjuk sebuah nama yang berada di baju dinas petugas keamanan tersebut."Ini nama saya Pak," ucapnya, mengarahkan jari telunjuknya ke sebuah nama di bajunya."Dano? Oh, baik. Saya akan catat nama bapak," ucap Manager produksi itu.Kegiatan produksi kembali normal. Sang Manager pun tersenyum puas."Bagus Dano, ayo kamu masuk ruangan saya. Saya akan memberikan sesuatu kepada kamu," ucap Manager produksi itu."T–tidak usah Pak, saya akan kembali berjaga. Lain kali saja,"
Adam melepaskan tembakan melalui sebuah celah di ruangan pribadinya. Tiba-tiba selongsong peluru melesat dan membentur pucuk senapan. Adam tersentak lalu menarik kembali senapannya dan bersembunyi di balik dinding.Dan tiba-tiba Ratusan peluru melesat menghantam tembok dan pekarangan Kantor Kemiliteran. Beruntung, seluruh jendela telah terpasang kaca anti peluru hingga setiap timah panas yang melesat tak dapat menembus ke dalam.Adam menyadari bahwa keadaan pasukannya di luar mulai terdesak. Kala tembakan Machine gun dari pasukan Mafia dilepaskan secara membabi buta.Adam merangsek mengendap-endap menuju ke arah musuh. Untuk melakukan penyusupan seperti yang ia lakukan saat berada dalam peperangan.Hanya dalam sekejap mata, Sang Jendral telah berada di belakang para penembak Machine gun yang tengah berdiri di atas mobil Jeep Wrangler."Hey manusia bedebah!" pekik Adam, mengalihkan perhatian mereka.Penembak itu seketika menengok ke belakang. Tanpa berlama-lama, sebuah tembakan peluru
"Aku tak akan membiarkan kau melakukan tindakan gila! Kau hentikan, atau aku yang akan menghentikannya!" ucap Adam, dengan tegas di hadapan Mr. Big."Tindakan gila? apa yang kau maksud itu?" ucap Mr. Big, berpura-pura polos di depan Adam."Tindakan gilamu dan Sujack sangat fatal dan bisa membahayakan Para pasukan yang mengkonsumsinya! Aku sudah tau semua kebusukanmu. Kau telah mencampur obat-obatan perusahaan HJ Farma dengan Psikotropika!" ucap Adam, murka."Hahaha... Rupanya kau telah mengetahuinya. Ya, memang aku sudah mencampurkan beberapa obat-obatan itu dengan Psikotropika. Kalau kau tidak suka, silahkan hadapi aku!" ucap Mr. Big, menantang.Para pasukan langsung mengarahkan pucuk senjatanya ke arah Mr. Big. Ketegangan tak dapat terelakkan. Para pasukan Pengawal Mr. Big turut membidik senjatanya ke arah Adam dan pasukannya. Namun, Adam langsung memberikan isyarat dengan merentangkan tangannya ke atas. Dan senjata mereka langsung diturunkan kembali oleh pasukannya."Aku terima tan
Di Markas Besar Kemiliteran, Adam telah berada di ruangan pribadinya.Letnan Lehman duduk di bangku Sofa depan Adam, dan tak sengaja Lehman melihat adanya sebuah goresan luka di wajah Adam."Mohon izin bertanya Jendral, kenapa wajah anda terluka seperti itu?" tanya Lehman.Tadinya Adam tak menyadarinya. Namun, Lehman memberitahukannya. Lantas Adam mengambil sebuah cermin kecil lalu berkaca."Aku tak habis pikir. ternyata bertarung dengan Mr. Big lumayan menguras tenagaku. Kemampuan dia sangat kontras dengan tubuhnya. Demi harga diri seorang lelaki, aku tak akan mau kalah dalam pertarungan," ucap Adam.Letnan Lehman mengerutkan keningnya. "Bagaimana bisa orang sebesar itu bertarung?" tanya Letnan Lehman."Kau tau, Mr Big adalah seorang master kungfu. Dia berlatih saat masih muda. Jadi sudah sewajarnya dia masih memiliki sisa kekuatannya," ujar Adam..Lantas Letnan Lehman semakin penasaran apa yang dikatakan Adam. "Ternyata Mr. big adalah seorang Petarung?" tanyanya."Ya, dia adalah pe