Share

Istana Rudiant

Penulis: F Azzam
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-19 08:25:28

Tentu saja hal itu mengejutkan seluruh pengunjung restoran saat melihat kejadian itu.

Adam mencoba menenangkan Lusiana yang tampak murka. Ia menarik pelan tangan istrinya itu agar duduk kembali.

"Demi lelaki hina itu kamu membelanya? Memalukan sekali aku punya Kakak seperti kamu!" seru Jhony, memandang sinis.

"Mungkin dia sudah dipelet oleh si Adam itu! Orang bisa berbuat apapun untuk mendapatkan harta!" saut seorang temannya.

"Hahaha... Sedari awal aku sudah curiga. Kenapa si Lusiana mau saja menikah dengan Gembel seperti dia!" ucap Jhony tertawa memandangi Adam.

"Mungkin Lusiana sudah bosan dengan lelaki kaya. Makanya dia rela menikah dengan lelaki sampah seperti Adam!" saut seroang temannya.

Sejatinya mereka tak mengetahui. Bahwasanya restoran yang ia duduki saat ini adalah restoran bintang lima yang merupakan anak perusahaan milik Adam.

"Jika kalian tidak bisa tenang dan membuat keributan di sini. Lebih baik kalian keluar dari restoran ini!" bentak Adam, menatap tajam Jhony dan te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Helmy Abdullah
entah bodoh atau gila , masa Adam punya rumah mewah tapi Lusi sebagai istri tak di ajak pulang ke rumahnya dan paul anak nya di lupakan ini cerita yang tidak masuk akal
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • DENDAM SANG PANGLIMA   Kebusukan

    "Terima kasih. Aku ingin istirahat. Tolong siapkan aku kamar yang bersih malam ini!" Perintah Adam. "Siap Jenderal! kamar Anda sudah kami persiapkan sebersih dan serapih mungkin. Silahkan masuk pak," ucap sang penjaga. "Yap. Terima kasih. Aku masuk dulu," Lalu Adam melangkah masuk ke dalam rumah megahnya. Pertama kalinya semenjak dia hilang ingatan 2 tahun silam. Para pelayan dan Penjaga telah berdiri berjejer di dalam rumah. Mereka melakukan penyambutan yang meriah. "Selamat datang Jenderal Besar Adam!""Kami sudah menunggu kehadiran anda!"Teriak para pelayan dan penjaga."Terima kasih. Biarkan aku beristirahat malam ini. Dimana kamarnya?" tanya Adam.Lantas seorang Penjaga menuntun Adam menuju ke sebuah kamar yang berada di Lantai 2."Ini kamar Bapak Adam. kamar ini tidak ada satupun orang yang memasukinya terkecuali pelayan yang bertugas membersihkan. Kami selalu menjaganya tetap bersih dan rapih," ucap Sang Penjaga. Adam terpaku memandang sebuah kamar yang sangat megah dan

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-19
  • DENDAM SANG PANGLIMA   Keberhasilan Sersan Dody

    Dengan segenap kemampuan. Dody mencoba mengeluarkan mobil Forklift yang terjebak di dalam dinding beton. Para karyawan ikut membantunya. Mereka mendorong mobil itu ke belakang. Hingga akhirnya mobil itu dapat keluar dari dinding yang telah berlubang.Seorang manager produksi sangat mengapreasi keberhasilan Dody. "Bagus! Kerjamu sangat memuaskan. Aku akan memberitahukan kepada atasan agar kamu bisa dipromosikan naik jabatan. Siapa nama kamu?" tanya Manager produksi, terkesan dengan Dody.Dody sedikit panik. Ia lantas menunjuk sebuah nama yang berada di baju dinas petugas keamanan tersebut."Ini nama saya Pak," ucapnya, mengarahkan jari telunjuknya ke sebuah nama di bajunya."Dano? Oh, baik. Saya akan catat nama bapak," ucap Manager produksi itu.Kegiatan produksi kembali normal. Sang Manager pun tersenyum puas."Bagus Dano, ayo kamu masuk ruangan saya. Saya akan memberikan sesuatu kepada kamu," ucap Manager produksi itu."T–tidak usah Pak, saya akan kembali berjaga. Lain kali saja,"

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-19
  • DENDAM SANG PANGLIMA   Serangan Di Markas Militer

    Adam melepaskan tembakan melalui sebuah celah di ruangan pribadinya. Tiba-tiba selongsong peluru melesat dan membentur pucuk senapan. Adam tersentak lalu menarik kembali senapannya dan bersembunyi di balik dinding.Dan tiba-tiba Ratusan peluru melesat menghantam tembok dan pekarangan Kantor Kemiliteran. Beruntung, seluruh jendela telah terpasang kaca anti peluru hingga setiap timah panas yang melesat tak dapat menembus ke dalam.Adam menyadari bahwa keadaan pasukannya di luar mulai terdesak. Kala tembakan Machine gun dari pasukan Mafia dilepaskan secara membabi buta.Adam merangsek mengendap-endap menuju ke arah musuh. Untuk melakukan penyusupan seperti yang ia lakukan saat berada dalam peperangan.Hanya dalam sekejap mata, Sang Jendral telah berada di belakang para penembak Machine gun yang tengah berdiri di atas mobil Jeep Wrangler."Hey manusia bedebah!" pekik Adam, mengalihkan perhatian mereka.Penembak itu seketika menengok ke belakang. Tanpa berlama-lama, sebuah tembakan peluru

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-19
  • DENDAM SANG PANGLIMA   Pertarungan Tak Seimbang

    "Aku tak akan membiarkan kau melakukan tindakan gila! Kau hentikan, atau aku yang akan menghentikannya!" ucap Adam, dengan tegas di hadapan Mr. Big."Tindakan gila? apa yang kau maksud itu?" ucap Mr. Big, berpura-pura polos di depan Adam."Tindakan gilamu dan Sujack sangat fatal dan bisa membahayakan Para pasukan yang mengkonsumsinya! Aku sudah tau semua kebusukanmu. Kau telah mencampur obat-obatan perusahaan HJ Farma dengan Psikotropika!" ucap Adam, murka."Hahaha... Rupanya kau telah mengetahuinya. Ya, memang aku sudah mencampurkan beberapa obat-obatan itu dengan Psikotropika. Kalau kau tidak suka, silahkan hadapi aku!" ucap Mr. Big, menantang.Para pasukan langsung mengarahkan pucuk senjatanya ke arah Mr. Big. Ketegangan tak dapat terelakkan. Para pasukan Pengawal Mr. Big turut membidik senjatanya ke arah Adam dan pasukannya. Namun, Adam langsung memberikan isyarat dengan merentangkan tangannya ke atas. Dan senjata mereka langsung diturunkan kembali oleh pasukannya."Aku terima tan

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-19
  • DENDAM SANG PANGLIMA   Koff VS Adam

    Di Markas Besar Kemiliteran, Adam telah berada di ruangan pribadinya.Letnan Lehman duduk di bangku Sofa depan Adam, dan tak sengaja Lehman melihat adanya sebuah goresan luka di wajah Adam."Mohon izin bertanya Jendral, kenapa wajah anda terluka seperti itu?" tanya Lehman.Tadinya Adam tak menyadarinya. Namun, Lehman memberitahukannya. Lantas Adam mengambil sebuah cermin kecil lalu berkaca."Aku tak habis pikir. ternyata bertarung dengan Mr. Big lumayan menguras tenagaku. Kemampuan dia sangat kontras dengan tubuhnya. Demi harga diri seorang lelaki, aku tak akan mau kalah dalam pertarungan," ucap Adam.Letnan Lehman mengerutkan keningnya. "Bagaimana bisa orang sebesar itu bertarung?" tanya Letnan Lehman."Kau tau, Mr Big adalah seorang master kungfu. Dia berlatih saat masih muda. Jadi sudah sewajarnya dia masih memiliki sisa kekuatannya," ujar Adam..Lantas Letnan Lehman semakin penasaran apa yang dikatakan Adam. "Ternyata Mr. big adalah seorang Petarung?" tanyanya."Ya, dia adalah pe

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-19
  • DENDAM SANG PANGLIMA   Pertumpahan Darah Di Depan H.J Farma

    Sebilah belati meleset dari punggung Adam. Sontak saja Koff tersentak melihat kejadian di luar nalarnya. Ia memandangi Adam dengan mata terbelalak dan membatu. Adam memiliki teknik kecepatan yang luar biasa dalam mengelak dari serangan.Tiba-tiba Adam langsung menyikutnya ke belakang hingga mengenai wajah Koff.Luka lebam seketika bersarang di wajah Koff karena terkena sikutan keras Adam.Namun Koff masih berdiri, Adam langsung menghantam kepala Koff dengan tinjunya.Pria bertubuh besar itu pun jatuh seketika terkena kerasnya kepalan tangan Adam.Adam menggenggam leher Koff dengan kencang hingga membuatnya sesak nafas."A–akk..." Koff mencoba berbicara. Namun begitu sulitnya untuk sekedar mengucap sebuah kata."Kau mencoba membunuhku ya?! Sekarang aku yang akan membunuhmu!" ucap Adam seraya terus mencekik lehernya.Salah satu penjaga pabrik diam-diam menghubungi Sujack. Saat keadaan mulai terdesak karena seseorang yang diandalkan dapat dikalahkan begitu saja oleh Adam."Selamat Pagi

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-19
  • DENDAM SANG PANGLIMA   Kembalinya Kepemilikan AR Hospital Ke Tangan Adam

    Adam memiliki insting yang sangat kuat. Ia seketika mengetahui bahwa dirinya terancam. Adam langsung menengok ke arah sebuah Jendela di lantai dua. Terlihat sebuah moncong Basoka mengarah kepadanya. Dengan cepat Adam melepaskan tembakan ke arah Sujack. Sontak saja ia tersentak kala satu peluru panas membentur Basokanya.Ia lantas menarik kembali senjatanya itu dari Jendela dan bersembunyi di balik dinding."Hey, keluar kau pengecut!" teriak Adam.Sujack mencari cara untuk mengusir Adam dari rumahnya. Sekali lagi ia memberanikan diri mengeluarkan Basoka lalu membidik Jenderal Adam.Tiba-tiba, sebuah peluru melesat ke arah Sujack dan kali ini mengenai pundaknya.Sujack terkena tembakan hingga membuatnya berlumuran darah dan terkapar dengan satu peluru panas bersarang di pundak. Para anak buahnya seketika berhamburan dari markasnya membawa senjata.Tanpa berbasa-basi. Para anak buah Sujack menembaki lima mobil Jeep anti peluru yang dibawa pasukan Militer dengan Machine gun. Beruntung A

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-19
  • DENDAM SANG PANGLIMA   Tawanan Pemberontak

    "Semua baik-baik saja Pak. selama ini pengelolaan Rumah Sakit diwakilkan dari Menteri Pertahanan," ucap Seorang Dokter.Namun, di tengah pertemuan antara Adam dengan para dokter. Tiba-tiba ponselnya berbunyi."Selamat Pagi Jenderal Adam. Saya dari Markas Militer melaporkan. Bahwa ada serangan dari kelompok bersenjata ke markas Militer. mereka langsung melarikan diri setelah kami melakukan penembakan balasan."Mendengar laporan dari seorang prajurit. Adam terkejut lalu berkata, "Baik, sebentar lagi saya akan menuju ke sana," ucap Adam. Lalu sambungan telepon diakhiri.Adam memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku. "Ada apa Pak Adam? Ada sesuatu yang terjadi lagi denganmu?" tanya seorang dokter."Ada sesuatu terjadi di markas Militer. Saya akan segera ke markas militer. Terima kasih telah menyambut saya!" ucap Adam, lalu ia langsung berdiri dari bangku Sofa."Baik Pak, kami hanya bisa mendoakan keselamatan anda. Semoga semua baik-baik saja Pak," ucap seorang Dokternya.Adam menganggu

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-19

Bab terbaru

  • DENDAM SANG PANGLIMA   Any Tertangkap

    Wanita itu tampak begitu agresif kepada Adam. Membuat Adam semakin geram kepadanya."Aku tidak mengenalmu!""Pergi Kamu!" Adam membentak wanita itu.Namun perempuan itu semakin tak terkendali layaknya seorang pemabuk."Sayang, jangan begitu dong. Kamu kan sudah menyewa jasaku. Harusnya kamu menerima aku untuk melayani kamu...""Pergi!" Tiba-tiba Adam mendorong wanita itu lalu melangkah pergi begitu saja.Ia meninggalkannya di luar gerbang seorang diri.Namun sebenarnya, wanita itu tidaklah datang seorang diri.Ia melirik sambil tersenyum seseorang di sisi jalanan yang tengah merekam video.Lalu ia memberikan sebuah jempolnya yang menandakan semua berjalan dengan lancar.***Adam kembali ke dalam pagar dan menghampiri Lusiana yang tengah berdiri menunggunya di pekarangan."Ada apa sih? Kenapa ada suara seorang wanita?" tanya Lusiana, khawatir."Orang gila baru saja datang di rumah kita. Abaikan, Kita masuk saja ke rumah," ucap Adam.Lusiana yang penasaran tiba-tiba melangkahkan kaki ke

  • DENDAM SANG PANGLIMA   Mertua Jahanam

    Mendengar permintaan Any, Lusiana dan Adam saling bertatapan.Lalu Lusiana kembali menatap Any seraya menggelengkan kepala. "Aku gak tau lagi harus berbicara apa. Jumlah itu terlalu besar. Untuk apa uang sebanyak itu ma?"Any lantas menjawab, "Sejujurnya, mama terpaksa meminjam uang kepadamu. Dikarenakan Mama memiliki hutang pada bank dan harus diganti dalam satu bulan ini.""Astaga, hutang untuk apa ma?" tanya Lusiana."Mama baru saja membeli mobil baru. Mobil yang lama sudah reot. Mama malu membawanya," Ucap Any.Mengetahui hal itu, Lusiana semakin murka terhadap Any. Kehidupannya yang terlalu hedonis membuat Any terjebak ke dalam jeratan hutang."Mama sangat keterlaluan. Padahal mobil mama masih bagus dan layak pakai. Kenapa Mama mudah sekali membuang-buang uang untuk suatu hal yang kurang berguna!" Seru Lusiana."Mama malu, Teman-teman arisan Mama sudah memiliki mobil baru yang mewah. Tapi mama, selama 3 tahun ini belum mengganti mobil baru," Jawab Any.Mendengarnya ucapan Any, me

  • DENDAM SANG PANGLIMA   Any Meminjam Uang

    Setelah memakan waktu setengah jam perjalanan, mobil yang membawa Adam telah tiba di AR Hospital.Mereka keluar dari mobil lalu seorang penjaga keamanan seketika menghampiri."Selamat datang pak Adam dan ibu Lusiana," Ucap penjaga keamanan tersebut."Terima kasih, apakah semua sudah berkumpul di ruang rapat?" tanya Adam."Sudah pak. Silahkan bapak menuju ke sana. Karena seluruh petinggi sudah menunggu bapak," Ucap sang petugas keamanan.Lalu Adam berbalik badan dan menatap Lusiana yang tengah duduk di bangku tengah."Lusiana, kamu mau ikut denganku ke dalam?" tanya Adam.Lusiana tampak tengah memperhatikan ponselnya. Namun ia seketika berbalik arah memandang Adam dan berkata."Tidak, biar aku akan menunggumu saja. Aku sedang berkomunikasi dengan keluarga," Ucap Lusiana."Baik, tak apa. Kamu tunggu saja di sini. Aku akan kembali beberapa jam lagi," Jawab Adam."Aduh, apakah bisa sedikit dipercepat?""Aku harus ke rumah mama. Karena keadaan mama sedang tidak baik-baik saja," ucap Lusian

  • DENDAM SANG PANGLIMA   Panggilan Any Kepada Lusiana

    Setelah dua jam pertempuran berdarah. Suara sirine ambulance terdengar berdatangan. Untuk membawa jasad seluruh anggota mafia dan dua pemimpinnya untuk kemudian dibawa menuju ke rumah sakit kepolisian.Adam dan seluruh pasukannya kembali ke Kediamannya.Di istana Rudiant, Lusiana dan Paul menunggunya dengan harap-harap cemas.Kala mobil Pasukan telah tiba, raut wajah sumringah seketika terpancar dari wajah Lusiana.Adam keluar dari mobil langsung menghampiri Lusiana yang tengah menggendong Paul."Lusiana! Kamu sudah menungguku dari tadi?" tanya Adam, seraya melangkah mendekati istri dan anaknya."Aku sudah sangat mengkhawatirkanmu, kamu kenapa lama sekali pulangnya?" tanya Lusiana."Kami mendapat perlawanan sengit saat melakukan penyergapan. Beruntung seluruh pasukan selamat dalam bertugas," Ucap Adam."Bagus kalau begitu, aku pikir akan banyak memakan korban. Tapi ternyata semua baik-baik saja," Ucap Lusiana."Ya sudah, mari kita masuk rumah. Aku sudah sangat lelah dan lapar,"ucap Ad

  • DENDAM SANG PANGLIMA   Kematian Dasvanco Dan George

    Mendengar suara bising di ruangan parkir, membuat semua orang mengalihkan perhatiannya."Tolong periksa di ruangan parkir!" Seru Dasvanco kepada anak buahnya."Siap tuan!" Jawab salah satu anak buahnya.Lalu dua anak buah menuju ke ruangan parkir yang tak jauh dari ruangan tengah.Sesampainya di parkiran mobil, mereka terkejut melihat ban mobil yang telah kempes."Sungguh aneh! Bagaimana mungkin ban mobil ini bisa kempes dengan sendirinya," Ucap salah satu mafia, terlihat keheranan."Biar aku yang memeriksanya," Ucap rekannya.Lalu ia memeriksa ban mobil itu dengan seksama.Tiba-tiba sebuah peluru melesat menembus kepala dua mafia tersebut.Dua anggota mafia seketika tewas di tempat.Hingga 10 menit berselang, Dasvanco menunggu dua anak buahnya. Namun tak kunjung kembali ke hadapannya."Kenapa mereka berdua tidak kembali! Tolong periksa keadaan mereka!" Seru Dasvanco."Siap Tuan,"jawab salah satu anak buahnya.Lalu ia menuju ke ruangan parkir tersebut.Dan selang beberapa menit, satu

  • DENDAM SANG PANGLIMA   Penyergapan Di Gedung Tua

    Saat malam mulai menjelang, sebuah mobil audy hitam telah tiba di depan istana Rudiant.Dua pengawal seketika menghampiri untuk menyambutnya."Selamat malam Tuan Jody, senang anda bersedia untuk datang memenuhi panggilan. Pak Adam sudah menunggu anda," Ucap Sang pengawal."Ya, di mana dia sekarang?" tanya Jody."Pak Adam sudah menunggu anda di ruang tamu. Silahkan masuk Tuan," Ucap sang pengawal."Baik, Terima kasih," Jawab Jody.Lalu ia melangkah menuju ke arah pintu rumah. Saat ia memasuki rumah bak istana tersebut.Adam langsung berdiri dari bangku sofa. Dan menyambut kedatangan Jody."Selamat datang Jody, bagaimana kabar anda sekarang?" tanya Adam, seketika menyodorkan tangan kepadanya."Aku baik-baik saja. Bagaimana juga dengan keadaan anda sekarang?" tanya Jody."Akhir-akhir ini, aku dibuat pusing oleh para mafia. Mereka sedang gencar-gencarnya melakukan serangan balas dendam. Tadi pagi, rumah sakit diserang oleh seseorang tak dikenal. Dan aku mengundang kamu kesini untuk menany

  • DENDAM SANG PANGLIMA   Target Selanjutnya

    Sekelebat bayang seketika melesat dan secara mengejutkan, George telah menghilang dari hadapan Adam.Kecepatan gerakan George membuat seluruh mata yang melihatnya begitu terperangah.Kepalan tinju yang ia layangkan meleset dari sasaran. Dan tiba-tiba sebuah tendangan mengarah ke kepala Adam.Adam terdorong ke depan terkena tendangan yang mengenai belakang kepalanya.Namun tubuhnya yang besar dan kuat tak akan mudah ditumbangkan oleh kekuatan George. Bahkan jika sebuah mobil menabraknya dengan kecepatan tinggi.George bersiul, Adam langsung teralihkan oleh suara di belakangnya.Dan seketika, sebuah tinju melesat menghantam wajah Adam.Kecepatannya yang sangat tinggi membuat Adam kesulitan untuk menghindarinya.Adam kembali terdorong ke belakang dengan keadaan yang hampir terjungkal.George tertawa terpingkal-pingkal melihat Adam yang kewalahan."Hahaha! Jendral sampah!""Ternyata kekuatanmu tak seberapa bagiku!" Seru George, tertawa puas.Lantas Adam kembali menegakkan badannya. Lalu m

  • DENDAM SANG PANGLIMA   Benih Pertarungan

    12 jam telah berlalu, namun tanda-tanda kedatangan kelompok Mafia belum juga terlihat.Kendaraan barakuda telah disiagakan di beberapa sudut kota.Sniper tentara Nasional bersembunyi di antara bangunan-bangunan di pusat kota.Di ruangan pribadi Jendral Adam. Letjen Charles tengah duduk di hadapannya."Aku rasa mereka sudah tau bahwa rencana mereka telah bocor," ucap Adam."Tapi tidak mungkin mereka takut walaupun pusat kota telah dijaga ketat oleh pasukan khusus. Mereka memiliki peralatan tempur yang mumpuni untuk melawan pasukan," ucap Letjen Charles."Berarti ini adalah bagian dari strategi mereka untuk mengelabuhi kita. Mereka pasti memiliki mata-mata yang tersebar di dalam kota. Dan untuk memancing kedatangan mereka. Tarik pasukan Barakuda. Jangan sampai terlihat mencolok. Cukup dengan pasukan-pasukan sniper dan Intel untuk menyebar di penjuru kota," ucap Adam."Baik, aku akan instruksikan aparat di lapangan untuk kembali ke markas. Sementara persenjataan akan dikirim melalui mobi

  • DENDAM SANG PANGLIMA   Sang Provokator

    Sesampainya di Kota Wales. Pemandangan tak biasa menghiasi kota.Suara riuh warga begitu terdengar. Mereka berjalan beriringan dengan satu tuntutan. "Jendral Pelanggar HAM harus dihukum mati."Banyak warga yang terprovokasi dengan berita di media. Tanpa mengetahui kebenaran yang jelas dari sebuah informasi.Di sebuah jalanan yang dipenuhi oleh demonstran.Adam yang berada di dalam mobil dengan berani keluar menghampiri para demonstran.Sontak saja para warga berlarian lalu menyerang Adam."Itu dia pembunuhnya!""Orang seperti ini tidak pantas disebut Jendral!"Banyak para warga yang tersulut emosi."Tenanglah Masyarakat!""Saya akan bicara yang sebenarnya terjadi!""Semua masalah ini sudah selesai!"Namun para warga tak mengindahkan perkataan Adam.Hingga puluhan batu terlempar mengenai kepala Adam.Lalu seketika para pengawal dari tentara dan kepolisian membentuk barisan.Para demonstran begitu terkejut melihat Adam yang tak terdapat sedikitpun luka."Biarkan aku mendekati mereka! Ak

DMCA.com Protection Status