Dengan segenap kemampuan. Dody mencoba mengeluarkan mobil Forklift yang terjebak di dalam dinding beton. Para karyawan ikut membantunya. Mereka mendorong mobil itu ke belakang. Hingga akhirnya mobil itu dapat keluar dari dinding yang telah berlubang.Seorang manager produksi sangat mengapreasi keberhasilan Dody. "Bagus! Kerjamu sangat memuaskan. Aku akan memberitahukan kepada atasan agar kamu bisa dipromosikan naik jabatan. Siapa nama kamu?" tanya Manager produksi, terkesan dengan Dody.Dody sedikit panik. Ia lantas menunjuk sebuah nama yang berada di baju dinas petugas keamanan tersebut."Ini nama saya Pak," ucapnya, mengarahkan jari telunjuknya ke sebuah nama di bajunya."Dano? Oh, baik. Saya akan catat nama bapak," ucap Manager produksi itu.Kegiatan produksi kembali normal. Sang Manager pun tersenyum puas."Bagus Dano, ayo kamu masuk ruangan saya. Saya akan memberikan sesuatu kepada kamu," ucap Manager produksi itu."T–tidak usah Pak, saya akan kembali berjaga. Lain kali saja,"
Adam melepaskan tembakan melalui sebuah celah di ruangan pribadinya. Tiba-tiba selongsong peluru melesat dan membentur pucuk senapan. Adam tersentak lalu menarik kembali senapannya dan bersembunyi di balik dinding.Dan tiba-tiba Ratusan peluru melesat menghantam tembok dan pekarangan Kantor Kemiliteran. Beruntung, seluruh jendela telah terpasang kaca anti peluru hingga setiap timah panas yang melesat tak dapat menembus ke dalam.Adam menyadari bahwa keadaan pasukannya di luar mulai terdesak. Kala tembakan Machine gun dari pasukan Mafia dilepaskan secara membabi buta.Adam merangsek mengendap-endap menuju ke arah musuh. Untuk melakukan penyusupan seperti yang ia lakukan saat berada dalam peperangan.Hanya dalam sekejap mata, Sang Jendral telah berada di belakang para penembak Machine gun yang tengah berdiri di atas mobil Jeep Wrangler."Hey manusia bedebah!" pekik Adam, mengalihkan perhatian mereka.Penembak itu seketika menengok ke belakang. Tanpa berlama-lama, sebuah tembakan peluru
"Aku tak akan membiarkan kau melakukan tindakan gila! Kau hentikan, atau aku yang akan menghentikannya!" ucap Adam, dengan tegas di hadapan Mr. Big."Tindakan gila? apa yang kau maksud itu?" ucap Mr. Big, berpura-pura polos di depan Adam."Tindakan gilamu dan Sujack sangat fatal dan bisa membahayakan Para pasukan yang mengkonsumsinya! Aku sudah tau semua kebusukanmu. Kau telah mencampur obat-obatan perusahaan HJ Farma dengan Psikotropika!" ucap Adam, murka."Hahaha... Rupanya kau telah mengetahuinya. Ya, memang aku sudah mencampurkan beberapa obat-obatan itu dengan Psikotropika. Kalau kau tidak suka, silahkan hadapi aku!" ucap Mr. Big, menantang.Para pasukan langsung mengarahkan pucuk senjatanya ke arah Mr. Big. Ketegangan tak dapat terelakkan. Para pasukan Pengawal Mr. Big turut membidik senjatanya ke arah Adam dan pasukannya. Namun, Adam langsung memberikan isyarat dengan merentangkan tangannya ke atas. Dan senjata mereka langsung diturunkan kembali oleh pasukannya."Aku terima tan
Di Markas Besar Kemiliteran, Adam telah berada di ruangan pribadinya.Letnan Lehman duduk di bangku Sofa depan Adam, dan tak sengaja Lehman melihat adanya sebuah goresan luka di wajah Adam."Mohon izin bertanya Jendral, kenapa wajah anda terluka seperti itu?" tanya Lehman.Tadinya Adam tak menyadarinya. Namun, Lehman memberitahukannya. Lantas Adam mengambil sebuah cermin kecil lalu berkaca."Aku tak habis pikir. ternyata bertarung dengan Mr. Big lumayan menguras tenagaku. Kemampuan dia sangat kontras dengan tubuhnya. Demi harga diri seorang lelaki, aku tak akan mau kalah dalam pertarungan," ucap Adam.Letnan Lehman mengerutkan keningnya. "Bagaimana bisa orang sebesar itu bertarung?" tanya Letnan Lehman."Kau tau, Mr Big adalah seorang master kungfu. Dia berlatih saat masih muda. Jadi sudah sewajarnya dia masih memiliki sisa kekuatannya," ujar Adam..Lantas Letnan Lehman semakin penasaran apa yang dikatakan Adam. "Ternyata Mr. big adalah seorang Petarung?" tanyanya."Ya, dia adalah pe
Sebilah belati meleset dari punggung Adam. Sontak saja Koff tersentak melihat kejadian di luar nalarnya. Ia memandangi Adam dengan mata terbelalak dan membatu. Adam memiliki teknik kecepatan yang luar biasa dalam mengelak dari serangan.Tiba-tiba Adam langsung menyikutnya ke belakang hingga mengenai wajah Koff.Luka lebam seketika bersarang di wajah Koff karena terkena sikutan keras Adam.Namun Koff masih berdiri, Adam langsung menghantam kepala Koff dengan tinjunya.Pria bertubuh besar itu pun jatuh seketika terkena kerasnya kepalan tangan Adam.Adam menggenggam leher Koff dengan kencang hingga membuatnya sesak nafas."A–akk..." Koff mencoba berbicara. Namun begitu sulitnya untuk sekedar mengucap sebuah kata."Kau mencoba membunuhku ya?! Sekarang aku yang akan membunuhmu!" ucap Adam seraya terus mencekik lehernya.Salah satu penjaga pabrik diam-diam menghubungi Sujack. Saat keadaan mulai terdesak karena seseorang yang diandalkan dapat dikalahkan begitu saja oleh Adam."Selamat Pagi
Adam memiliki insting yang sangat kuat. Ia seketika mengetahui bahwa dirinya terancam. Adam langsung menengok ke arah sebuah Jendela di lantai dua. Terlihat sebuah moncong Basoka mengarah kepadanya. Dengan cepat Adam melepaskan tembakan ke arah Sujack. Sontak saja ia tersentak kala satu peluru panas membentur Basokanya.Ia lantas menarik kembali senjatanya itu dari Jendela dan bersembunyi di balik dinding."Hey, keluar kau pengecut!" teriak Adam.Sujack mencari cara untuk mengusir Adam dari rumahnya. Sekali lagi ia memberanikan diri mengeluarkan Basoka lalu membidik Jenderal Adam.Tiba-tiba, sebuah peluru melesat ke arah Sujack dan kali ini mengenai pundaknya.Sujack terkena tembakan hingga membuatnya berlumuran darah dan terkapar dengan satu peluru panas bersarang di pundak. Para anak buahnya seketika berhamburan dari markasnya membawa senjata.Tanpa berbasa-basi. Para anak buah Sujack menembaki lima mobil Jeep anti peluru yang dibawa pasukan Militer dengan Machine gun. Beruntung A
"Semua baik-baik saja Pak. selama ini pengelolaan Rumah Sakit diwakilkan dari Menteri Pertahanan," ucap Seorang Dokter.Namun, di tengah pertemuan antara Adam dengan para dokter. Tiba-tiba ponselnya berbunyi."Selamat Pagi Jenderal Adam. Saya dari Markas Militer melaporkan. Bahwa ada serangan dari kelompok bersenjata ke markas Militer. mereka langsung melarikan diri setelah kami melakukan penembakan balasan."Mendengar laporan dari seorang prajurit. Adam terkejut lalu berkata, "Baik, sebentar lagi saya akan menuju ke sana," ucap Adam. Lalu sambungan telepon diakhiri.Adam memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku. "Ada apa Pak Adam? Ada sesuatu yang terjadi lagi denganmu?" tanya seorang dokter."Ada sesuatu terjadi di markas Militer. Saya akan segera ke markas militer. Terima kasih telah menyambut saya!" ucap Adam, lalu ia langsung berdiri dari bangku Sofa."Baik Pak, kami hanya bisa mendoakan keselamatan anda. Semoga semua baik-baik saja Pak," ucap seorang Dokternya.Adam menganggu
Lepasnya pemuda tersebut membuat Perhatian pasukan terpecah. Satu sisi pasukan harus berjibaku melawan para pemberontak. Namun, di satu sisi para pasukan harus mencari keberadaan seorang pemuda pemberontak yang bersembunyi di dalam markas.Pemuda itu mengendap-endap masuk ke dalam sebuah ruangan persenjataan. Dan mengambil satu buah senjata M16 lalu mengisi pelurunya.Tiba-tiba seorang prajurit memergokinya. "Hey, kamu!" Saat peluru hampir dilepaskan dari senapan Sang Prajurit. Secara tiba-tiba, Pemuda pemberontak langsung memberondongnya dengan peluru panas. Seorang prajurit itu tewas seketika di dalam ruangan.Pemuda pemberontak menarik jasad sang prajurit itu dan dalam waktu yang sangat cepat ia melucuti pakaiannya. Lalu memakai seragamnya untuk melakukan penyamaran.Pemuda itu lantas keluar dari ruangan. Dan Para tentara yang tengah sibuk berjibaku dengan pasukan pemberontak belum menyadari bahwa seorang berpakaian loreng itu adalah pemuda Pemberontak."Hey, kamu kenapa malah dia