Sebilah belati meleset dari punggung Adam. Sontak saja Koff tersentak melihat kejadian di luar nalarnya. Ia memandangi Adam dengan mata terbelalak dan membatu. Adam memiliki teknik kecepatan yang luar biasa dalam mengelak dari serangan.Tiba-tiba Adam langsung menyikutnya ke belakang hingga mengenai wajah Koff.Luka lebam seketika bersarang di wajah Koff karena terkena sikutan keras Adam.Namun Koff masih berdiri, Adam langsung menghantam kepala Koff dengan tinjunya.Pria bertubuh besar itu pun jatuh seketika terkena kerasnya kepalan tangan Adam.Adam menggenggam leher Koff dengan kencang hingga membuatnya sesak nafas."A–akk..." Koff mencoba berbicara. Namun begitu sulitnya untuk sekedar mengucap sebuah kata."Kau mencoba membunuhku ya?! Sekarang aku yang akan membunuhmu!" ucap Adam seraya terus mencekik lehernya.Salah satu penjaga pabrik diam-diam menghubungi Sujack. Saat keadaan mulai terdesak karena seseorang yang diandalkan dapat dikalahkan begitu saja oleh Adam."Selamat Pagi
Adam memiliki insting yang sangat kuat. Ia seketika mengetahui bahwa dirinya terancam. Adam langsung menengok ke arah sebuah Jendela di lantai dua. Terlihat sebuah moncong Basoka mengarah kepadanya. Dengan cepat Adam melepaskan tembakan ke arah Sujack. Sontak saja ia tersentak kala satu peluru panas membentur Basokanya.Ia lantas menarik kembali senjatanya itu dari Jendela dan bersembunyi di balik dinding."Hey, keluar kau pengecut!" teriak Adam.Sujack mencari cara untuk mengusir Adam dari rumahnya. Sekali lagi ia memberanikan diri mengeluarkan Basoka lalu membidik Jenderal Adam.Tiba-tiba, sebuah peluru melesat ke arah Sujack dan kali ini mengenai pundaknya.Sujack terkena tembakan hingga membuatnya berlumuran darah dan terkapar dengan satu peluru panas bersarang di pundak. Para anak buahnya seketika berhamburan dari markasnya membawa senjata.Tanpa berbasa-basi. Para anak buah Sujack menembaki lima mobil Jeep anti peluru yang dibawa pasukan Militer dengan Machine gun. Beruntung A
"Semua baik-baik saja Pak. selama ini pengelolaan Rumah Sakit diwakilkan dari Menteri Pertahanan," ucap Seorang Dokter.Namun, di tengah pertemuan antara Adam dengan para dokter. Tiba-tiba ponselnya berbunyi."Selamat Pagi Jenderal Adam. Saya dari Markas Militer melaporkan. Bahwa ada serangan dari kelompok bersenjata ke markas Militer. mereka langsung melarikan diri setelah kami melakukan penembakan balasan."Mendengar laporan dari seorang prajurit. Adam terkejut lalu berkata, "Baik, sebentar lagi saya akan menuju ke sana," ucap Adam. Lalu sambungan telepon diakhiri.Adam memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku. "Ada apa Pak Adam? Ada sesuatu yang terjadi lagi denganmu?" tanya seorang dokter."Ada sesuatu terjadi di markas Militer. Saya akan segera ke markas militer. Terima kasih telah menyambut saya!" ucap Adam, lalu ia langsung berdiri dari bangku Sofa."Baik Pak, kami hanya bisa mendoakan keselamatan anda. Semoga semua baik-baik saja Pak," ucap seorang Dokternya.Adam menganggu
Lepasnya pemuda tersebut membuat Perhatian pasukan terpecah. Satu sisi pasukan harus berjibaku melawan para pemberontak. Namun, di satu sisi para pasukan harus mencari keberadaan seorang pemuda pemberontak yang bersembunyi di dalam markas.Pemuda itu mengendap-endap masuk ke dalam sebuah ruangan persenjataan. Dan mengambil satu buah senjata M16 lalu mengisi pelurunya.Tiba-tiba seorang prajurit memergokinya. "Hey, kamu!" Saat peluru hampir dilepaskan dari senapan Sang Prajurit. Secara tiba-tiba, Pemuda pemberontak langsung memberondongnya dengan peluru panas. Seorang prajurit itu tewas seketika di dalam ruangan.Pemuda pemberontak menarik jasad sang prajurit itu dan dalam waktu yang sangat cepat ia melucuti pakaiannya. Lalu memakai seragamnya untuk melakukan penyamaran.Pemuda itu lantas keluar dari ruangan. Dan Para tentara yang tengah sibuk berjibaku dengan pasukan pemberontak belum menyadari bahwa seorang berpakaian loreng itu adalah pemuda Pemberontak."Hey, kamu kenapa malah dia
Lusiana tampak mengerutkan keningnya saat memandangi Adam. Layaknya seorang Jendral, Adam tampak begitu gagah dengan setelan baju dinas lengkap dengan lencananya."Kebetulan tadi aku sedang berjalan-jalan sore. Tak sengaja aku melihatmu. Apakah kamu mau pulang Lusiana?" tanya Adam."Iya, Tapi Bus belum juga datang sudah setengah jam aku di sini," ucap Lusiana, Lalu pandangannya beralih ke pakaian yang dikenakan Adam. "Duh, kamu sangat gagah sekarang, bangga banget punya suami seperti kamu, Adam" ucap Lusiana, tersenyum.Tentu saja pujian dari sang istri membuat ia merasa bahagia. "Hmm.. Sekarang kamu bisa memuji aku ya. Dulu kamu kenapa tidak pernah memujiku," ucap Adam, menyengir."Bagaimanapun kamu, aku tetap bangga kok. apalagi dengan perawakanmu yang sekarang ini. kelihatan lebih rapih dan berwibawa. Bahkan Tubuhmu semakin atletis, rambut yang bergaya Buzz cut, serta aku lihat kamu sekarang semakin tegas dan berani," ucap Lusiana, tersenyum."Hahaha... Istriku bisa saja, Ya sudah
Selepas Adam pergi. Any melirik cek yang dipegang oleh Lusiana. Tiba-tiba Any mencoba merenggut cek itu namun dengan cepatnya Lusiana menghindari tangannya."Mama apa-apaan sih! Ini untuk Paul, bukan untuk Mama!" seru Lusiana, kesal."Kamu jangan menerima uang dari Adam. Mama yakin itu adalah uang haram. Sini biar Mama yang pegang untuk menjadi barang bukti!" ucap Any, beralasan.Namun, Lusiana tak begitu saja mempercayai perkataan Any."Tidak Ma, aku gak akan menyerahkannya untuk Mama, aku tau apa yang ada di dalam otak Mama!" seru Lusiana, kesal."Kamu tidak usah banyak tanya. Intinya semua yang berasal dari Adam itu mencurigakan. Lebih baik kamu jangan pegang uang itu. Nanti kamu malah kena masalah dengan hukum!" "Mana mungkin Adam punya uang sebanyak itu kalau tidak dengan melakukan kejahatan!" ucap Any.Lusiana tampak semakin jengkel kepada Any.Kali ini Lusiana mulai geram karena kesabaran terus diuji dengan tuduhan tak mendasar yang dilayangkan Any kepada suaminya."Sudah ya,
Keesokan harinya, Pasukan telah bersiap di markas besar kemiliteran. Setidaknya, 30 personel akan dikerahkan. Dan 30 pasukan Ajudan Pribadi Adam akan ikut dalam operasi ini.Kemudian puluhan mobil militer berjalan beriringan menuju ke sebuah hutan di pedalaman yang menjadi basis kekuatan para pemberontak di kaki gunung. Dengan waktu tempuh 5 jam mereka melakukan perjalanan darat. Dari daerah perkotaan hingga daerah pedesaan mereka lalui. Dan akhirnya mereka telah sampai di Hutan yang sangat terlarang bagi warga setempat untuk memasukinya. hutan yang sangat berbahaya karena terdapat markas besar bagi kelompok bersenjata. Saat iringan mobil Militer telah memasuki kaki gunung, belum ada tanda-tanda keberadaan musuh. Hanya ada kesunyian dan kegelapan di antara rimbunnya pepohonan.Puluhan pasukan tampaknya mulai letih. Adam memerintahkan untuk sejenak berhenti di sebuah tanah lapang.Seluruh Pasukan keluar dari mobil lapis baja dan membuat kemah di tengah tanah itu.Hingga hari mulai g
Rentetan tembakan dilepaskan Adam dari atas mobil Wrangler. Membuat para pemberontak terdesak dan lari tunggang langgang menuju ke pedalaman hutan.Pasukan pemberontak yang berada di hutan sebelah timur melakukan penembakan brutal terhadap pasukan Republik. Letnan Lehman hingga merasa kewalahan menghadapi kebrutalan mereka. lantas ia menelepon Adam melalui HT."Lapor Jendral, serangan musuh terkonsentrasi di sisi timur. Mohon bantuan pasukan. Tentara pemberontak melebihi kapasitas pasukan kami!""Baik, laporan saya terima. Pasukan saya segera kesana!" Jawab Adam.Adam lantas membawa beberapa pasukan dengan mobil lapis baja ke arah timur.Suara tembakan terdengar semakin nyaring di telinga. Tiba-tiba di pertengahan jalan, di saat Jendral Adam dan beberapa pasukan hampir sampai. Tiba-tiba saja peluru dari sniper musuh hampir mengenai kepala. Mereka memang sudah mengincar Sang Jenderal hidup atau mati."Tiarap!" seru Adam, saat menyadari pasukan musuh menembakinya.Kaca Jendela mobil Je