Share

284

Dea duduk diam di tepi ranjang, tatapannya terpaku pada ponsel di tangannya. Jari-jarinya bergerak di atas layar, tetapi ia ragu-ragu untuk mengetik balasan. Kegelisahan yang tadi hanya berputar di pikirannya, kini berubah menjadi beban nyata yang semakin berat.

"Aku harus jawab apa?" bisiknya pada diri sendiri.

Kepalanya terasa penuh dengan berbagai kemungkinan. Ia bisa saja menceritakan segalanya, jujur tentang Andre dan perasaannya, tapi ia tahu risiko yang akan ditimbulkan. Persahabatannya dengan Monica bisa hancur. Namun, jika ia terus menyimpan rahasia ini, ketegangan di antara mereka mungkin akan semakin memburuk. Monica terlalu peka untuk tidak menyadari ada yang salah.

Pikiran Dea terus berputar-putar, sampai akhirnya ia memutuskan untuk menarik napas panjang dan mengetik sesuatu yang sederhana:

"Aku baik-baik aja, Mon. Mungkin cuma lagi capek belakangan ini. Kita ketemu nanti ya, biar bisa ngobrol lebih enak."

Dea menekan tombol kirim, merasa lega dan sekaligus cemas. Ia be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status