Share

283

Dea yang baru sampai rumah langsung merebahkan diri di ranjang. Kamarnya yang selalu rapi dan dingin membuat ia perlahan tertidur. Namun tiba-tiba ia terperanjat karena mimpi di kejar Monica. Napas wanita itu terengah sampai keringan dingin bercucuran di dahinya.

"Astaghfirullahaladzim, kenapa aku mimpi seperti itu," keluhnya mengatur kesadaran.

Apa gara-gara aku menyembunyikan soal Mas Andre yang ingin mengenalku lebih dekat ya? batin Dea risau.

Sejujurnya aku takut jika Monica akan membenciku. Kemungkinan tanpa sadar rasa bersalahku sampai ke alam mimpi. Semoga saja pilihanku buat nggak bilang Andre mengakui perasaannya ke aku adalah hal yang tepat, harap Dea masih dalam hati. Ia melihat jam dinding menunjukkan pukul 18.00 WIB, ini waktu untuk menunaikan ibadah.

"Sayang, Mama masuk ya?" izin Nala setelah mengetuk pintu beberapa kali. Dea yang akan mandi kembali mengurungkan niatnya, lantas menjawab. "Iya Ma."

"Eh, kok belum ganti baju?" kaget Nala yang baru masuk ke kamar putrinya.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status