Share

131

"Sepertinya mereka tidak mau menerimaku Ma. Bagaimana aku bisa hidup tenang dengan suamiku kalau mereka tak mau menganggapku? Tidak ada gunanya aku hidup, aku ingin mati Ma," isak Icha. Kedua tangannya menjambak rambutnya dengan kuat, ia tak bisa mengendalikan kegetiran di hatinya setelah masa persidangan usai. Ia masih teringat bagaimana kedua orangtua Kevin memandangnya dengan jijik.

"Tidak Sayang, jangan bicara seperti itu. Mereka hanya terkejut karena tidak tau status kalian." Maya mencoba menenangkan putrinya. Ia berusaha melepaskan cengkeraman tangan wanita itu dari rambut yang kusut.

"Tenang saja Sayang. Papa sudah memberitahu Kevin untuk menemuimu. Keluarganya Papa pastikan akan menerimamu dengan baik dan Jalang itu akan merasakan akibatnya." Kali ini Seno ikut menenangkan Icha. Ia masih memakai kemeja lengkap karena baru pulang dari kantor. Lelaki itu segera mendekap tubuh putrinya. "Jangan sekali-sekali bicara ingin mengakhiri hidup Sayang. Papa dan Mama sedang mati-matian m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status