Share

127

'Apalagi yang dia inginkan?' tanya Kevin dalam hati.

Nino masih fokus dengan layar ponsel sahabatnya. Nama Seno tersemat dengan singkat di sana. Namun dengan satu kata tersebut berhasil mengubah atmosfer menjadi menegangkan.

"Tidak berhenti berhenti tuh," ucap lelaki itu yang langsung mengarahkan tatapannya ke Kevin. Helaan napas terdengar dari orang di dalamnya. Dengan terpaksa lelaki itu menggeser icon Phone berwarna hijau. Nino membasahi tenggorokan ya dengan air, entah kenapa ia merasa cemas.

"Hallo Assalamualaikum," salam Kevin dengan nada dibuat setenang mungkin. Ia tak lupa meloudspeaker agar Nino bisa mendengarnya.

"Aku ada di depan sekolahmu. Temui aku sekarang." Sambungan telepon pun terputus tanpa ucapan akhir.

Kedua sohib saling menatap satu sama lain. Seakan melakukan telepati dan mempertanyakan, apa yang akan dilakukan selanjutnya.

"Gua cabut dulu,' pamit Kevin pada Nino.

"Yakin lu?" Nino seakan mencegah temannya agar tidak berbuat gegabah ketika menghadapi Seno.

Hanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status