Share

128

"Bu Dea, bisa bicara sebentar?" tanya lelaki itu to the point.

"Bisa Pak."

Andre menganggukkan kepala lantaran mengatakan, "mari ke ruangan saya."

Dea sempat melirik ke beberapa rekan kerjanya yang sedang penasaran. Andre keluar terlebih dahulu.

"Ada apa ya?" celetuk Sinta.

Dea menghela napasnya pelan. "Sepertinya masalah saya yang sering izin," jawabnya dengan mata sedikit berair.

Melihat respon rekan kerjanya yang ketakutan beberapa guru mencoba menenangkan Dea dengan lembut. "Aduh Bu Dea jangan nangis ya. Bu Dea kan terpaksa izin beberapa kali karena sakit. Ini aja kepalanya keliatan masih parah."

"Bener Bu Dea, jangan takut. InsyaAllah Pak Andre akan kasih solusi yang baik. Jadi tenang saja."

"Bener Bu," sahut Sinta yang ikut iba.

Absensi sekolah ini tidak bisa dimanipulasi, karena memakai sidik jari sebagai login. Jadi tidak ada yang bisa menggantikannya untuk mengisi presensi. Ia mencoba meluaskan hati untuk menerima semua konsekuensi yang harus dihadapi. Masukan lembut dari r
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status