Kamis pagi ini, dibalik selimut hello kittynya, ia bersembunyi dari terik matahari yang tampak silau memancar lewat jendela kaca kamar kosannya, Gadis itu bernama, Widya Anastasya, namun akrab disapa dengan sapaan widy, gadis sederhana yang merantau jauh dari orang tuanya, demi menjadi tulang punggung keluarga itu. Saat ini ia bekerja disebuah konter HP sebagai sales produk Smartphone yang cukup terkenal.
***
Driingg dring... Dering Jam weker Kuno pemberian ibunya, sekitar 7 tahun lalu, sebagai hadiah ulang tahun ke 17. Jam itu tampak awet, dan terawat, karena widy memang benar-benar sangat menghargai satu-satunya pemberian ibunya itu.
Dengan cekatan widy meraih jamnya lalu melihat kearah angka, yang menunjukkan pukul 09.00 pagi, sesuai dengan yang telah ia setel semalam sebelum ia tidur.Tak ingin telat, dengan buru buru ia merapikan tempat tidurnya, lalu bergegas kekamar mandi.
Setelah selesai, ia memakai seragamnya yang sejak awal bekerja, ia merasa sangat risih memakainya bagaimana tidak, widy harus memakai baju yang super ketat, dilengkapi dengan rok mini hitam setengah paha, dan make up yg harus terlihat menarik perhatian, setiap harinya.
meskipun begitu, widy sangat menghargai pekerjaan yang telah ia geluti selama hampir 2 tahun belakangan ini, dari gajinya tiap bulan itulah, ia bisa mengirimkan uang bulanan untuk ayah, ibunya, serta biaya sekolah adiknya, yang masih kelas 2 SMP dikampung.
Setibanya diparkiran depan konter, ia bergegas memarkirkan motor yang sampai saat ini masih berstatus credit,
saat memasuki konter, widy selalu saja menjadi pusat perhatian rekan-rekan kerja lelakinya,Tidak bisa dipungkiri, widy yang kini berusia 24tahun ini, memang mempunyai body goals yang sangat menggoda, tinggi badanya sekitar 165cm, terbilang cukup tinggi untuk ukuran seorang wanita, ditambah payudaranya yang bulat dan kencang, kulit putih yang mulus, didukung dengan wajah cantik, hidung mancung, alis tebal, bulu mata lentik, bibir tipis yang sangat menggoda, dan disertai ginsul manis yang menjadi kebanggaannya.
Tukk tukk tukk tukk..., seketika lamunan widy terhenti, kala melihat seorang lelaki tampan berdiri di depan meja etalase smartphonenya,..
Sejenak widy membisu ketika memperhatikan laki laki tampan dihadapannya,
"oh... Tuhan inikah sosok asli yang ramai diperbincangkan oleh kebanyakan kaum hawa?" jerit batin widy
bagaimana tidak, laki laki yang sekarang dihadapannya adalah sosok idaman para wanita dikota itu, laki laki itu bernama Devan praditya, pemilik perusahaan sarung sutera terkenal, bahkan kerap kali tampil diacara televisi sebagai narasumber pengusaha muda, sukses dan inspiratif.
Devan praditya akrab disapa dengan sapaan " Pak Dev" dikalangan kantornya, namun kerap kali ia menolak disebut pak, karena terkesan tua untuk dirinya padahal memang seharusnya, wajar saja dengan sebutan "Pak" diusianya yang menjelang 30 tahun itu.
"hei.... bengong aja teruss!" sambil mengibas-ngibaskan telapak tangannya di depan mata widy"
"Ohh... astaga maaf maaf pak...," selamat siang apakah ada yang bisa saya bantu? ucap widy sedikit gugup karena sadar akan kesalahannya
"Pakk... apakah saya setua itu?" devan sedikit judes"maaf yah pakk, ehh mas...," widy semakin gugup"nihh..., hape saya rusak masih bisa diperbaiki nggak?"
"ini mau diperbaiki pak eh mas?" widy melotot tak percaya"emangnya kenapa, jadul?" jangan liat betuknya yah ini sangat penting untuk saya! tegas devan meyakinkan."Masnya.., gimana kalau ganti hape?" kami punya produk terbaru sambil memperlihatkan smartphone keluaran terbaru dari brand tempat ia bekerja,
"nggak mau mbak..., saya punya yang lebih mahal dari hape mbak" sambil mengeluarkan smartphone tercanggih tahun ini dari balik jasnya' tidak main main smartphone itu dibandrol dengan harga 30jutaan, udah jelaskan mbak?? sambung devan agak kesal."oh.. baik mas maaf yah!"merasa malu akan perkataan devan,
"saya tanya ke kak yudi dulu yah mas, apakah hape mas masih bisa diperbaiki atau tidak,silahkan menunggu sebentar!" ucap widy lalu berjalan masuk kearah ruangan tempat service smartphone.Selang bebera menit, widy berjalan kearah devan.
"Mas... kata kak yudi masih bisa diperbaiki kok tapi belum bisa diambil hari ini, soalnya harus antri dulu sama hape yang lebih dulu masuk, paling lambat besok baru bisa selesai.""nggak bisa hari ini yah?" soalnya saya sangat butuh hape itu! dev dengan muka melas
"nggak bisa mas, ini udah peraturan disini, maaf kalo nggak mau bawa ketempat lain saja!" widy sedikit sinisDevan, berpikir sejenak diantara semua tukang service yang ia datangi cuma tempat ini yang menjajikan, dan bisa memperbaiki, sementara ditempat lain mereka cuma berkata hapenya sudah jadul mas, dan alatnya sudah tidak ada ditempat kami...!" jadi mau tidak mau devan harus menunggu sampai besok untuk bisa menggunakan hape tersebut.
"Yah sudah..., yang penting besok selesai yah!" sini nomor ponsel kamu! ucap devan sambil menyodorkan smarphonenya kepada widy
"untuk apa yah mas?" tanya widy bingung"jangan berpikiran aneh, saya cuma mau menghubungi kamu kalau ingin mengambil hape saya yang diperbaiki, soalnya saya gak bisa bolak balik kesini," devan meyakinkan."gak usah nomor saya deh mas..," nomor masnya ajah, supaya nanti kalau udah selesai, langsung saya hubungin' widy menyodorkan smartphonenya.
"oke..., baiklah asal jangan disebarkan yah mbak, saya kan banyak fans!" Devan meyunggingkan bibir berusaha mencairkan suasana yang sedari tadi sedikit mencekam."yah nggaklah mas, ngapain juga sebar sebar nomor orang," widy manyun,
devan semakin gemas melihat ekpresi manyun widy, sebenarnya didalam hati dev ia sangat terpukau melihat kecantikan widy, yang memang sedari tadi ia sudah menyadarinya, namun devan adalah tipe laki laki yang tidak mau mengekspresikan kekagumannya terhadap orang lain, dan selalu pintar berakting untuk menyembunyikan kekagumannya.Disisi lain widy yang sibuk mengetikkan nomor ponselnya diponsel devan, tanpa ia sadari devan sedari tadi memperhatikan lekukan lekan buah dada widy yang tampak jelas bulat berisi dan kencang.
Dilubuk hati dev' yang paling dalam ingin sekali rasanya ia memegang payudara milik widy, meremasnya dan memainkannya dengan lidah namun lamunannya terhenti,
"mas... mass... apaan sih mas...?" ucap widy sambil menyilangkan kedua tangannya didepan dada, karena memergoki devan yang melihat kearah payudaranya,
"jangan salah paham yah, saya cuma memikirkan hape saya yang rusak." devan mengelak,"melamun sih melamun mas, tapi jangan menatap kearah saya dong saya jadi geli!" tutur widy geli,
devan tersenyum, menyadari bahwa wanita yang didepannya adalah wanita lugu yang menggemaskan."oke saya pemisi dulu, besok jangan lupa kabarin saya," ucap devan"baik mas pasti." tutur widy lembut.Diwarung bakso mas fais, terlihat dua wanita cantik dengan polesan make up flawles, dan baju seragam super ketat membelalakan mata beberapa pengunjung warung, mereka tak lain adalah widy dan sahabatnya lyla, tidak bisa dipungkiri kedua sahabat ini adalah wanita yang berbadan ramping bak gitar spanyol, disertai wajah yang tak kalah dengan model model cantik.Lyla pratiwi, adalah sahabat widy sejak SMA, ia memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikannya dikarenakan pada saat kelulusan sekolahnya, bukannya mendapat sambutan hangat dari kedua orang tuanya, ia malah mendapatkan pahit yang amat mendalam,Bagaimana tidak, setibanya dirumah dia tidak sengaja mendengar pertengakaran hebat mama dan papanya yang memutuskan bercerai, karena papanya ketahuan berselingkuh dengan teman kantornya, mulai sejak saat itu, lyla tidak lagi berkeinginan untuk melanjutkan studynya dan memutuskan kekota dan mengajak widy untuk mencari pekerjaan, lyla tidak lagi sudi memakai uang pe
Dikamar kosan yang dia sewa selama 2tahun belakangan, tampak widy dan lyla berbaring menatap langit-langit kamar, rupanya lyla memutuskan untuk menginap dikamar widy hanya untuk mencari teman ngobrol."widd..., kamu kenapa sih nggak pernah pacaran?" sindir lyla"Lyla... jangan aneh-aneh deh" sergah widy"Emang kamu enggak mau gitu ngerasain sensasi pacaran, ciuman, sambil diraba-raba, hahahah tawa lyla pecah mendengar perkataannya sendiri yang sangat menggelikan."apaan sih gue mah ogah...!" setidaknya suamiku nanti bakalan bangga kalau aku masih polos, lanjut widy menatap tajam."tapi wid, enak tau hahaha..., tawa lyla pecah menggoda sahabatnya."lyla.., aku mau nanya kekamu," bisik widy"apaan?" ucap lyla"aku selalu mikirin pak devan akhir-akhir ini, " widy meringis"ha... siapa? Pak devan yang seminggu lalu datang, bawah ponselnya yang rusak itu yah?" sahut lyla memastikan."iya Lyl, waktu itukan dia kesini buat ambil H
"Mami..., Aku benar benar tidak mencintai fenny mi, aku cuma menginginkan widy jadi istriku!" pungkas dev kesal "gak ada alasan yah dev... mami sudah membicarakan ini dengan Maminya fenny" ungkap ibu tiri dev tak kalah garang,"tapi mi, aku bukan anak kecil lagi?" bentak devan"nggak ada tapi-tapian, kalau kamu menolak mami nggak segan segan bertindak buruk sama perempuan yang menggoda kamu itu!" Sergah ibu tirinya Kesal "mami jangan pernah sentuh dia mi, aku gak akan kembali kerumah ini jika mami melukai widy sedikit saja," devan berlalu meninggalkan ibu melinda yang masih berdiri dengan tatapan sinisnya, Devan melaju membawa motor gedenya, dibawah hujan yang deras ia meneteskan air mata kesedihan mengingat ayah dan ibu tirinya yang terus mengekangnya seperti anak kecil, padahal devan sudah melakukan apapun yang mereka mau. Mulai dari kecil devan tidak pernh dibebaskan bergaul dengan anak-anak sebayanya, devan hanya dituntut belajar setiap hari sampai saat dia menjadi pengusaha t
Didepan meja makan, tampak keluarga pak herman ayah kandung devan bersama ibu tirinya melinda, tampak juga disana hadir devan dan gadis pirang yaitu adik tiri devan bernama rika,"devan, 3 hari lagi papi dan mami akan pergi melamar fenny tidak ada alasan untuk menolak dan kamu harus patuh perintah papi." tegas pak herman"tapi pi, kenapa ini mendadak dan lagi pula aku bukan anak kecil yang bisa papi atur sesuka hati papi?" ucap devan memelas"tidak ada tapi-tapian," teriak emosi pak hermawan meledak lalu ia meninggalkan meja makan."tuhh... papi kamu jadi marah, pokoknya mami nggak mau kamu bikin malu papi sama mami yah dev, lagi pula wanita yang kau sukai bukanlah wanita sederajat dengan kita, kamu jangan membantah perintah papimu atau mami akan menyakiti kekasihmu dan keluarganya, camkan itu dev." ungkap ibutirinya lalu meninggalkan meja makan.kini tinggal rika dan devan."Kak devan, sabar yah! rika kesekolah dulu." ucap rika halus berusaha
Sudah hampir 2 jam widy berusaha memejamkan mata, namun ia sama sekali tidak bisa tertidur, didalam pikirannya ia hanya memikirkan kata-kata apa yang harus ia ucapkan kepada devan untuk memutuskan hubungannya. "pak... bu... apa yang harus widy lakukan sekarang? aku mencintai devan tapi aku juga tidak ingin bapak,ibu dan juga rika celaka karena aku," Rintih batin widy dengan air mata yang bercucuran membasahi seprai bantalnya. ***"Wid..., mata kamu sembab banget, kamu abis nangis?" tanya lyla kepo"Maaf ya lyl..., aku belum bisa cerita banyak," tuturnya parau sambi merapikan meja kerjanya.Lyla hanya terdiam melihat sahabatnya, ia tahu betul jika widy adalah sosok kuat, namun melihat keadaan sahabatnya yang sangat berbeda, terlihat begitu dalam dengan kesedihannya, lyla memilih untuk tidak berkomentar sampai widy mengatakan yang sebenarnya. "Sayang kamu dimana?" sapa devan lembut melalui sambungan telepon"Biasa ditempat kerja, kenapa?" tanya widy
Sudah hampir 2 jam widy berusaha memejamkan mata, namun ia sama sekali tidak bisa tertidur, didalam pikirannya ia hanya memikirkan kata-kata apa yang harus ia ucapkan kepada devan untuk memutuskan hubungannya. "pak... bu... apa yang harus widy lakukan sekarang? aku mencintai devan tapi aku juga tidak ingin bapak,ibu dan juga rika celaka karena aku," Rintih batin widy dengan air mata yang bercucuran membasahi seprai bantalnya. ***"Wid..., mata kamu sembab banget, kamu abis nangis?" tanya lyla kepo"Maaf ya lyl..., aku belum bisa cerita banyak," tuturnya parau sambi merapikan meja kerjanya.Lyla hanya terdiam melihat sahabatnya, ia tahu betul jika widy adalah sosok kuat, namun melihat keadaan sahabatnya yang sangat berbeda, terlihat begitu dalam dengan kesedihannya, lyla memilih untuk tidak berkomentar sampai widy mengatakan yang sebenarnya. "Sayang kamu dimana?" sapa devan lembut melalui sambungan telepon"Biasa ditempat kerja, kenapa?" tanya widy
Didepan meja makan, tampak keluarga pak herman ayah kandung devan bersama ibu tirinya melinda, tampak juga disana hadir devan dan gadis pirang yaitu adik tiri devan bernama rika,"devan, 3 hari lagi papi dan mami akan pergi melamar fenny tidak ada alasan untuk menolak dan kamu harus patuh perintah papi." tegas pak herman"tapi pi, kenapa ini mendadak dan lagi pula aku bukan anak kecil yang bisa papi atur sesuka hati papi?" ucap devan memelas"tidak ada tapi-tapian," teriak emosi pak hermawan meledak lalu ia meninggalkan meja makan."tuhh... papi kamu jadi marah, pokoknya mami nggak mau kamu bikin malu papi sama mami yah dev, lagi pula wanita yang kau sukai bukanlah wanita sederajat dengan kita, kamu jangan membantah perintah papimu atau mami akan menyakiti kekasihmu dan keluarganya, camkan itu dev." ungkap ibutirinya lalu meninggalkan meja makan.kini tinggal rika dan devan."Kak devan, sabar yah! rika kesekolah dulu." ucap rika halus berusaha
"Mami..., Aku benar benar tidak mencintai fenny mi, aku cuma menginginkan widy jadi istriku!" pungkas dev kesal "gak ada alasan yah dev... mami sudah membicarakan ini dengan Maminya fenny" ungkap ibu tiri dev tak kalah garang,"tapi mi, aku bukan anak kecil lagi?" bentak devan"nggak ada tapi-tapian, kalau kamu menolak mami nggak segan segan bertindak buruk sama perempuan yang menggoda kamu itu!" Sergah ibu tirinya Kesal "mami jangan pernah sentuh dia mi, aku gak akan kembali kerumah ini jika mami melukai widy sedikit saja," devan berlalu meninggalkan ibu melinda yang masih berdiri dengan tatapan sinisnya, Devan melaju membawa motor gedenya, dibawah hujan yang deras ia meneteskan air mata kesedihan mengingat ayah dan ibu tirinya yang terus mengekangnya seperti anak kecil, padahal devan sudah melakukan apapun yang mereka mau. Mulai dari kecil devan tidak pernh dibebaskan bergaul dengan anak-anak sebayanya, devan hanya dituntut belajar setiap hari sampai saat dia menjadi pengusaha t
Dikamar kosan yang dia sewa selama 2tahun belakangan, tampak widy dan lyla berbaring menatap langit-langit kamar, rupanya lyla memutuskan untuk menginap dikamar widy hanya untuk mencari teman ngobrol."widd..., kamu kenapa sih nggak pernah pacaran?" sindir lyla"Lyla... jangan aneh-aneh deh" sergah widy"Emang kamu enggak mau gitu ngerasain sensasi pacaran, ciuman, sambil diraba-raba, hahahah tawa lyla pecah mendengar perkataannya sendiri yang sangat menggelikan."apaan sih gue mah ogah...!" setidaknya suamiku nanti bakalan bangga kalau aku masih polos, lanjut widy menatap tajam."tapi wid, enak tau hahaha..., tawa lyla pecah menggoda sahabatnya."lyla.., aku mau nanya kekamu," bisik widy"apaan?" ucap lyla"aku selalu mikirin pak devan akhir-akhir ini, " widy meringis"ha... siapa? Pak devan yang seminggu lalu datang, bawah ponselnya yang rusak itu yah?" sahut lyla memastikan."iya Lyl, waktu itukan dia kesini buat ambil H
Diwarung bakso mas fais, terlihat dua wanita cantik dengan polesan make up flawles, dan baju seragam super ketat membelalakan mata beberapa pengunjung warung, mereka tak lain adalah widy dan sahabatnya lyla, tidak bisa dipungkiri kedua sahabat ini adalah wanita yang berbadan ramping bak gitar spanyol, disertai wajah yang tak kalah dengan model model cantik.Lyla pratiwi, adalah sahabat widy sejak SMA, ia memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikannya dikarenakan pada saat kelulusan sekolahnya, bukannya mendapat sambutan hangat dari kedua orang tuanya, ia malah mendapatkan pahit yang amat mendalam,Bagaimana tidak, setibanya dirumah dia tidak sengaja mendengar pertengakaran hebat mama dan papanya yang memutuskan bercerai, karena papanya ketahuan berselingkuh dengan teman kantornya, mulai sejak saat itu, lyla tidak lagi berkeinginan untuk melanjutkan studynya dan memutuskan kekota dan mengajak widy untuk mencari pekerjaan, lyla tidak lagi sudi memakai uang pe
Kamis pagi ini, dibalik selimut hello kittynya, ia bersembunyi dari terik matahari yang tampak silau memancar lewat jendela kaca kamar kosannya, Gadis itu bernama, Widya Anastasya, namun akrab disapa dengan sapaan widy, gadis sederhana yang merantau jauh dari orang tuanya, demi menjadi tulang punggung keluarga itu. Saat ini ia bekerja disebuah konter HP sebagai sales produk Smartphone yang cukup terkenal.***Driingg dring... Dering Jam weker Kuno pemberian ibunya, sekitar 7 tahun lalu, sebagai hadiah ulang tahun ke 17. Jam itu tampak awet, dan terawat, karena widy memang benar-benar sangat menghargai satu-satunya pemberian ibunya itu.Dengan cekatan widy meraih jamnya lalu melihat kearah angka, yang menunjukkan pukul 09.00 pagi, sesuai dengan yang telah ia setel semalam sebelum ia tidur.Tak ingin telat, dengan buru buru ia merapikan tempat tidurnya, lalu bergegas kekamar mandi.Setelah selesai, ia memakai seragamnya yang sejak awal bekerja, ia mera