"Mami..., Aku benar benar tidak mencintai fenny mi, aku cuma menginginkan widy jadi istriku!" pungkas dev kesal
"gak ada alasan yah dev... mami sudah membicarakan ini dengan Maminya fenny" ungkap ibu tiri dev tak kalah garang,
"tapi mi, aku bukan anak kecil lagi?" bentak devan"nggak ada tapi-tapian, kalau kamu menolak mami nggak segan segan bertindak buruk sama perempuan yang menggoda kamu itu!" Sergah ibu tirinya Kesal"mami jangan pernah sentuh dia mi, aku gak akan kembali kerumah ini jika mami melukai widy sedikit saja," devan berlalu meninggalkan ibu melinda yang masih berdiri dengan tatapan sinisnya,Devan melaju membawa motor gedenya, dibawah hujan yang deras ia meneteskan air mata kesedihan mengingat ayah dan ibu tirinya yang terus mengekangnya seperti anak kecil, padahal devan sudah melakukan apapun yang mereka mau.
Mulai dari kecil devan tidak pernh dibebaskan bergaul dengan anak-anak sebayanya, devan hanya dituntut belajar setiap hari sampai saat dia menjadi pengusaha termuda dikotanya, berkat dukungan ayahnya yang memang seorang pengusaha senior sukses.
"Devan... kamu ngapain malem-malem kesini?" tutur widy tak percaya.
"aku ada masalah dirumah jadi aku kesini," jelas devan"kamu mau ngusir aku juga?" lanjut devan"yah tuhan dev, aku gak pernah niat nyuruh kamu pergi, yah udah aku bikin minuman hangat dulu yah!" ucap widy menenangkanmelihat devan yang gemetar karena kedinginan widy memberikan handuk kepada devan,"dev, buka baju kamu pake handuk ini entar kamu masuk angin," pungkas widyseketika devan membuka bajunya didepan widy, nampak dada bidang kotak-kotak devan yang sangat kekar
widy berusaha mengalihkan pandangannya,"aku kekamar mandi yah celana aku basah semua," terang devandevan keluar dengan hanya menggunakan handuk kecil milik widy,
widy semakin salah tingkah melihat devan hanya menggunakan handuk dengan sesuatu yang menonjol dibagian depan milik devan, devan memang lelaki perkasa yang memiliki Jauhar yang terbilang ukuran jumbo.Devan kembali duduk tetapi tidak disofa tempat iya duduk sebelumnya, karena ia berpikir sofa itu sudah basah sehingga memutuskan duduk disofa ukuran kecil yang muat untuk dua orang tepat disamping tepat disamping widy,
teguk demi teguk ia meminum kopi capucinno buatan widy,
widy yang sedari tadi sudah mulai ngantuk menyenderkan bahunya disandaran sofa, lalu devan mengalihkan perhatian widy."widy..." panggil dev hangat
"hmmm..." sambil melihat kearah devan,langsung saja mendarat ciuman hangat dibibir widy terasa hangat dengan permainan lidah devan yang sangat berpengalaman, membuat widy terhanyut akan buaian..,Devan paham betul bahwa wanita yang sedang beradu nikmat dengannya adalah seoarang wanita yang belum pernah berhubungan seks atau masih perawan,
desahan demi desahan yang widy keluarkan semakin menambah kenikmatan yang dirasakan devan, widy menggeliat hebat.
devan mengecup dahi widy sambil memeluknya dari belakang
"aku sangat menyayangi kamu... wid,"
Aku juga dev.. jangan tinggalkan aku " rintih widy meyadari keperawanannya yang baru saja direnggut oleh devan.***
"Devan seminggu lagi acara pertuanganmu akan digelar!" tegas ibu tirinya"tapi mii, aku sama sekali tidak ingin melakukannya!" tutur dev memelas"jangan buat papi marah dan mencabut semua fasilitas yang kamu miliki dev!" bentak ayah devan penuh amarah"Terserah kalian, aku tidak akan hadir!" teriak devan, meninggakan meja makan, padahal ia sama sekali belum menyentuh makan malamnya."Lyla... aku punya rahasia!" bisik widy menyunggingkan senyuman
"apa wid...? ayo cepetan aku penasaran!" ucap lyla memelas"Tau gak... seminggu yang lalu devan ngajak aku nikah ly..., devan romantis banget aku suka kangen kalau ngebayangin dia" tutur widy dengan mata berbinar-binar,"romantis? kalian pasti udah ciumankan?" tanya lyla kepo
"hmmm...," bisik widy, mengannguk malu,"Apa jangan-jangan dev juga udah mecahin perawan kamu wid?"
"hemm, gimana yah ngomongnya abis aku nggak bisa ngontrol perasaan aku lyla!" ungkap widy sedikit canggung,"yah ampun wid... kok kamu seceroboh itu gimana kalo di mainin kamu?" jerit lyla histeris
"kaliankan kenalnya baru seminggu wid...!" lyla meringis khawatir
"abis gimana lyla, aku benar-benar terbawa suasana!" bisik widy lalu memasang wajah manyun,"tapi beneran yah lyla aku ngerasa kalo pak dev tulus," lanjutnya.
"yah semoga ajah yah, widbtw, gimana rasanya wid sakit enakkan?" ungkap lyla semakin penasaran."hmmm... sakit sih, tapi lebih banyak enaknya Lyla," lanjut widy terbahak merasa dirinya sudah mulai gila"huu... dasar, awas ajah kalau setelah ini kamu jadi ketagihan..!" ucap lyla memberi kritikan"masa iyya sih?" tanya widy"iya jelas... lihat aja nanti," bisik lyla meyakinkan.Didepan meja makan, tampak keluarga pak herman ayah kandung devan bersama ibu tirinya melinda, tampak juga disana hadir devan dan gadis pirang yaitu adik tiri devan bernama rika,"devan, 3 hari lagi papi dan mami akan pergi melamar fenny tidak ada alasan untuk menolak dan kamu harus patuh perintah papi." tegas pak herman"tapi pi, kenapa ini mendadak dan lagi pula aku bukan anak kecil yang bisa papi atur sesuka hati papi?" ucap devan memelas"tidak ada tapi-tapian," teriak emosi pak hermawan meledak lalu ia meninggalkan meja makan."tuhh... papi kamu jadi marah, pokoknya mami nggak mau kamu bikin malu papi sama mami yah dev, lagi pula wanita yang kau sukai bukanlah wanita sederajat dengan kita, kamu jangan membantah perintah papimu atau mami akan menyakiti kekasihmu dan keluarganya, camkan itu dev." ungkap ibutirinya lalu meninggalkan meja makan.kini tinggal rika dan devan."Kak devan, sabar yah! rika kesekolah dulu." ucap rika halus berusaha
Sudah hampir 2 jam widy berusaha memejamkan mata, namun ia sama sekali tidak bisa tertidur, didalam pikirannya ia hanya memikirkan kata-kata apa yang harus ia ucapkan kepada devan untuk memutuskan hubungannya. "pak... bu... apa yang harus widy lakukan sekarang? aku mencintai devan tapi aku juga tidak ingin bapak,ibu dan juga rika celaka karena aku," Rintih batin widy dengan air mata yang bercucuran membasahi seprai bantalnya. ***"Wid..., mata kamu sembab banget, kamu abis nangis?" tanya lyla kepo"Maaf ya lyl..., aku belum bisa cerita banyak," tuturnya parau sambi merapikan meja kerjanya.Lyla hanya terdiam melihat sahabatnya, ia tahu betul jika widy adalah sosok kuat, namun melihat keadaan sahabatnya yang sangat berbeda, terlihat begitu dalam dengan kesedihannya, lyla memilih untuk tidak berkomentar sampai widy mengatakan yang sebenarnya. "Sayang kamu dimana?" sapa devan lembut melalui sambungan telepon"Biasa ditempat kerja, kenapa?" tanya widy
Kamis pagi ini, dibalik selimut hello kittynya, ia bersembunyi dari terik matahari yang tampak silau memancar lewat jendela kaca kamar kosannya, Gadis itu bernama, Widya Anastasya, namun akrab disapa dengan sapaan widy, gadis sederhana yang merantau jauh dari orang tuanya, demi menjadi tulang punggung keluarga itu. Saat ini ia bekerja disebuah konter HP sebagai sales produk Smartphone yang cukup terkenal.***Driingg dring... Dering Jam weker Kuno pemberian ibunya, sekitar 7 tahun lalu, sebagai hadiah ulang tahun ke 17. Jam itu tampak awet, dan terawat, karena widy memang benar-benar sangat menghargai satu-satunya pemberian ibunya itu.Dengan cekatan widy meraih jamnya lalu melihat kearah angka, yang menunjukkan pukul 09.00 pagi, sesuai dengan yang telah ia setel semalam sebelum ia tidur.Tak ingin telat, dengan buru buru ia merapikan tempat tidurnya, lalu bergegas kekamar mandi.Setelah selesai, ia memakai seragamnya yang sejak awal bekerja, ia mera
Diwarung bakso mas fais, terlihat dua wanita cantik dengan polesan make up flawles, dan baju seragam super ketat membelalakan mata beberapa pengunjung warung, mereka tak lain adalah widy dan sahabatnya lyla, tidak bisa dipungkiri kedua sahabat ini adalah wanita yang berbadan ramping bak gitar spanyol, disertai wajah yang tak kalah dengan model model cantik.Lyla pratiwi, adalah sahabat widy sejak SMA, ia memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikannya dikarenakan pada saat kelulusan sekolahnya, bukannya mendapat sambutan hangat dari kedua orang tuanya, ia malah mendapatkan pahit yang amat mendalam,Bagaimana tidak, setibanya dirumah dia tidak sengaja mendengar pertengakaran hebat mama dan papanya yang memutuskan bercerai, karena papanya ketahuan berselingkuh dengan teman kantornya, mulai sejak saat itu, lyla tidak lagi berkeinginan untuk melanjutkan studynya dan memutuskan kekota dan mengajak widy untuk mencari pekerjaan, lyla tidak lagi sudi memakai uang pe
Dikamar kosan yang dia sewa selama 2tahun belakangan, tampak widy dan lyla berbaring menatap langit-langit kamar, rupanya lyla memutuskan untuk menginap dikamar widy hanya untuk mencari teman ngobrol."widd..., kamu kenapa sih nggak pernah pacaran?" sindir lyla"Lyla... jangan aneh-aneh deh" sergah widy"Emang kamu enggak mau gitu ngerasain sensasi pacaran, ciuman, sambil diraba-raba, hahahah tawa lyla pecah mendengar perkataannya sendiri yang sangat menggelikan."apaan sih gue mah ogah...!" setidaknya suamiku nanti bakalan bangga kalau aku masih polos, lanjut widy menatap tajam."tapi wid, enak tau hahaha..., tawa lyla pecah menggoda sahabatnya."lyla.., aku mau nanya kekamu," bisik widy"apaan?" ucap lyla"aku selalu mikirin pak devan akhir-akhir ini, " widy meringis"ha... siapa? Pak devan yang seminggu lalu datang, bawah ponselnya yang rusak itu yah?" sahut lyla memastikan."iya Lyl, waktu itukan dia kesini buat ambil H
Sudah hampir 2 jam widy berusaha memejamkan mata, namun ia sama sekali tidak bisa tertidur, didalam pikirannya ia hanya memikirkan kata-kata apa yang harus ia ucapkan kepada devan untuk memutuskan hubungannya. "pak... bu... apa yang harus widy lakukan sekarang? aku mencintai devan tapi aku juga tidak ingin bapak,ibu dan juga rika celaka karena aku," Rintih batin widy dengan air mata yang bercucuran membasahi seprai bantalnya. ***"Wid..., mata kamu sembab banget, kamu abis nangis?" tanya lyla kepo"Maaf ya lyl..., aku belum bisa cerita banyak," tuturnya parau sambi merapikan meja kerjanya.Lyla hanya terdiam melihat sahabatnya, ia tahu betul jika widy adalah sosok kuat, namun melihat keadaan sahabatnya yang sangat berbeda, terlihat begitu dalam dengan kesedihannya, lyla memilih untuk tidak berkomentar sampai widy mengatakan yang sebenarnya. "Sayang kamu dimana?" sapa devan lembut melalui sambungan telepon"Biasa ditempat kerja, kenapa?" tanya widy
Didepan meja makan, tampak keluarga pak herman ayah kandung devan bersama ibu tirinya melinda, tampak juga disana hadir devan dan gadis pirang yaitu adik tiri devan bernama rika,"devan, 3 hari lagi papi dan mami akan pergi melamar fenny tidak ada alasan untuk menolak dan kamu harus patuh perintah papi." tegas pak herman"tapi pi, kenapa ini mendadak dan lagi pula aku bukan anak kecil yang bisa papi atur sesuka hati papi?" ucap devan memelas"tidak ada tapi-tapian," teriak emosi pak hermawan meledak lalu ia meninggalkan meja makan."tuhh... papi kamu jadi marah, pokoknya mami nggak mau kamu bikin malu papi sama mami yah dev, lagi pula wanita yang kau sukai bukanlah wanita sederajat dengan kita, kamu jangan membantah perintah papimu atau mami akan menyakiti kekasihmu dan keluarganya, camkan itu dev." ungkap ibutirinya lalu meninggalkan meja makan.kini tinggal rika dan devan."Kak devan, sabar yah! rika kesekolah dulu." ucap rika halus berusaha
"Mami..., Aku benar benar tidak mencintai fenny mi, aku cuma menginginkan widy jadi istriku!" pungkas dev kesal "gak ada alasan yah dev... mami sudah membicarakan ini dengan Maminya fenny" ungkap ibu tiri dev tak kalah garang,"tapi mi, aku bukan anak kecil lagi?" bentak devan"nggak ada tapi-tapian, kalau kamu menolak mami nggak segan segan bertindak buruk sama perempuan yang menggoda kamu itu!" Sergah ibu tirinya Kesal "mami jangan pernah sentuh dia mi, aku gak akan kembali kerumah ini jika mami melukai widy sedikit saja," devan berlalu meninggalkan ibu melinda yang masih berdiri dengan tatapan sinisnya, Devan melaju membawa motor gedenya, dibawah hujan yang deras ia meneteskan air mata kesedihan mengingat ayah dan ibu tirinya yang terus mengekangnya seperti anak kecil, padahal devan sudah melakukan apapun yang mereka mau. Mulai dari kecil devan tidak pernh dibebaskan bergaul dengan anak-anak sebayanya, devan hanya dituntut belajar setiap hari sampai saat dia menjadi pengusaha t
Dikamar kosan yang dia sewa selama 2tahun belakangan, tampak widy dan lyla berbaring menatap langit-langit kamar, rupanya lyla memutuskan untuk menginap dikamar widy hanya untuk mencari teman ngobrol."widd..., kamu kenapa sih nggak pernah pacaran?" sindir lyla"Lyla... jangan aneh-aneh deh" sergah widy"Emang kamu enggak mau gitu ngerasain sensasi pacaran, ciuman, sambil diraba-raba, hahahah tawa lyla pecah mendengar perkataannya sendiri yang sangat menggelikan."apaan sih gue mah ogah...!" setidaknya suamiku nanti bakalan bangga kalau aku masih polos, lanjut widy menatap tajam."tapi wid, enak tau hahaha..., tawa lyla pecah menggoda sahabatnya."lyla.., aku mau nanya kekamu," bisik widy"apaan?" ucap lyla"aku selalu mikirin pak devan akhir-akhir ini, " widy meringis"ha... siapa? Pak devan yang seminggu lalu datang, bawah ponselnya yang rusak itu yah?" sahut lyla memastikan."iya Lyl, waktu itukan dia kesini buat ambil H
Diwarung bakso mas fais, terlihat dua wanita cantik dengan polesan make up flawles, dan baju seragam super ketat membelalakan mata beberapa pengunjung warung, mereka tak lain adalah widy dan sahabatnya lyla, tidak bisa dipungkiri kedua sahabat ini adalah wanita yang berbadan ramping bak gitar spanyol, disertai wajah yang tak kalah dengan model model cantik.Lyla pratiwi, adalah sahabat widy sejak SMA, ia memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikannya dikarenakan pada saat kelulusan sekolahnya, bukannya mendapat sambutan hangat dari kedua orang tuanya, ia malah mendapatkan pahit yang amat mendalam,Bagaimana tidak, setibanya dirumah dia tidak sengaja mendengar pertengakaran hebat mama dan papanya yang memutuskan bercerai, karena papanya ketahuan berselingkuh dengan teman kantornya, mulai sejak saat itu, lyla tidak lagi berkeinginan untuk melanjutkan studynya dan memutuskan kekota dan mengajak widy untuk mencari pekerjaan, lyla tidak lagi sudi memakai uang pe
Kamis pagi ini, dibalik selimut hello kittynya, ia bersembunyi dari terik matahari yang tampak silau memancar lewat jendela kaca kamar kosannya, Gadis itu bernama, Widya Anastasya, namun akrab disapa dengan sapaan widy, gadis sederhana yang merantau jauh dari orang tuanya, demi menjadi tulang punggung keluarga itu. Saat ini ia bekerja disebuah konter HP sebagai sales produk Smartphone yang cukup terkenal.***Driingg dring... Dering Jam weker Kuno pemberian ibunya, sekitar 7 tahun lalu, sebagai hadiah ulang tahun ke 17. Jam itu tampak awet, dan terawat, karena widy memang benar-benar sangat menghargai satu-satunya pemberian ibunya itu.Dengan cekatan widy meraih jamnya lalu melihat kearah angka, yang menunjukkan pukul 09.00 pagi, sesuai dengan yang telah ia setel semalam sebelum ia tidur.Tak ingin telat, dengan buru buru ia merapikan tempat tidurnya, lalu bergegas kekamar mandi.Setelah selesai, ia memakai seragamnya yang sejak awal bekerja, ia mera