Home / Romansa / DARAH PERAWAN / Bab 3 Tunangan Devan

Share

Bab 3 Tunangan Devan

Author: Miss queen
last update Last Updated: 2021-08-31 15:51:01

Dikamar kosan yang dia sewa selama 2tahun belakangan, tampak widy dan lyla berbaring menatap langit-langit kamar, rupanya lyla memutuskan untuk menginap dikamar widy hanya untuk mencari teman ngobrol.

"widd..., kamu kenapa sih nggak pernah pacaran?" sindir lyla

"Lyla... jangan aneh-aneh deh" sergah widy

"Emang kamu enggak mau gitu ngerasain sensasi pacaran, ciuman, sambil diraba-raba, hahahah tawa lyla pecah mendengar perkataannya sendiri yang sangat menggelikan.

"apaan sih gue mah ogah...!" setidaknya suamiku nanti bakalan bangga kalau aku masih polos, lanjut widy menatap tajam.

"tapi wid, enak tau hahaha..., tawa lyla pecah menggoda sahabatnya.

"lyla.., aku mau nanya kekamu," bisik widy

"apaan?"  ucap lyla

"aku selalu mikirin pak devan akhir-akhir ini, " widy meringis

"ha... siapa? Pak devan yang seminggu lalu datang, bawah ponselnya yang rusak itu yah?" sahut lyla memastikan.

"iya Lyl, waktu itukan dia kesini buat ambil HPnya, nah, mulai saat itu, aku gak tahu kenapa wajahnya  hadir terus dalam pikiran aku...?" apa jangan jangan karena aku belum berhasil ngembaliin uangnya jadi wajahnya terngiang-ngiang dipikiran aku? tanya widy polos

"Yah..., kalo menurut aku sih, kamu itu mulai jatuh cinta pada pandangan pertama, ehh.. salah pada pandangan kedua." ejek lyla mengoceh

"masa sih lyla? jangan sampai amit-amit, orangnya arogan kayak gitu juga!" potong widy, sambil mengetuk-ngetuk kepalanya, dengan punggung jarinya.

"tapi, kenyataannya kamu nggak bisa ngilangin dia dalam pikiran kamukan, kamu selalu terbayang-bayang wajahnya, sampai kamu nggak bisa tidurkan?" pungkas lyla meyakinkan.

"kamu kok tau banget yang aku rasain lyla?" widy meringis dengan mata berkaca-kaca, sambil memeluk sahabatnya yang memang dari sejak SMA tidak pernah ada rahasia diantara keduanya, bahkan pada saat Lyla pecah perawan setahun yang lalu saja, ia dengan gamblang menceritakan kepada widy tentang rasa sakit yang ia derita saat itu, sehingga widy yang mendengarkan curhatan sahabatnya, menjadi ngeri dan tidak berminat untuk berpacaran.

*** 

"widy..., bangun" teriak lyla menggoyangkan tubuh widy. Lyla yang tampaknya sudah rapi dan mempesona, berjalan kearah cermin untukelihat kembali penampilannya.

"wid, mumpung libur aku mau jalan sama yoga yah!" seru lyla,

"yahh.., pergi sana ganggu orang tidur ajah," jerit suara widy serak

"okey bye....' cetus lyla.

plakkkk..., suara pintu yang sangat keras karena lyla yang menutup pintu dengan tidak hati-hati,

"lyla..., awas kamu yah!" jeritt widy.

***

grrt..grtt...grtt..suara getar ponsel, widy meraih ponselnya matanya terbelalak'

"pak devan" memanggil

"ngapain pagi-pagi nelfonin orang?" sahut widy judes, menahan rasa gelisa karena semalaman hampir tidak bisa tidur, karena membayangkan wajah devan.

"katanya kamu mau ngembaliin uang, kok nggak muncul-muncul kamu modus yah?" ejek devan merayu

"pak, saya baru libur hari ini, jangan salah paham dulu!" tegas widy meyakinkan.

"nggak kok saya ihklas uangnya buat kamu, saya cuma bercanda" ungkap devan.

"Widya... apa kamu bersedia makan siang dengan saya?" lanjut dev

"seperti disambar geledek, widy yang semalaman susah tidur gara gara devan, sekarang mengajaknya makan siang?" jerit batinnya dalam hati.

"emmmm ta...tapi pak...," gumam widy kaku.

belum sampai perkataan widy, devan langsung melanjutkan perbincangannya,

"aku jemput jam 12 yah," bye!! ucap devan dan memutuskan sambungan telefonnya.

yah...,tuhan bagaimana ini rintih 'batin widy.

widy bergegas kearah lemari melihat lihat pakaian apa yang cocok untuk ia pakai, widy juga tidak sanggup menolak karena batinnya terus berkata ia harus bertemu devan untuk melepas keresahannya

** 

"Aku sudah didepan Kosmu wid!" seru devan ditelfon

"Iya aku keluar sekarang" pungkas widy singkat.

Betapa terkejutnya devan karena kali ini pemandangan yang tak biasa yang ia temui, widy berjalan menuju mobil devan, tampak menawan dengan kaos putih polos ketat pas dibody goalsnya dengan celana jeans abu yang melekat dikaki jenjangnya, semakin nampak lekukan tubuh widy yang berbentuk gitar spanyol dilengkapi dengan hells 3cm yang menunjang penampilannya.

Ditempat mereka makan, nampak seorang wanita sexy berkulit sawo matang berjalan menuju meja mereka, wanita sexy itu bernama fenny, anak seorang pengusaha ternama yang bekerja sama dengan perusahaan ayah devan, mereka juga diketahui sedang dijodohkan oleh orang tua mereka, namun devan tidak pernah setuju dengan rencana ayahnya.

"haii..., dev apa kabar kamu kok nggak ngabarin kalau mau makan disini juga?" seru Fenny

"silahkan duduk mba," ucap widy ramah sambil menunjuk salah satu kursi disamping devan.

"Fenn... aku nggak suka yah kamu seenaknya!" ungkap devan menahan emosi.

"kenapa akukan tunangan kamu? kita sudah dijodohkan jadi aku gak mau yah kalo orang-orang melihat kamu dengan perempuan lain," ucap fenny semakin nyolot.

mendengar perkataan fenny widy merasa bersalah dan terus menunduk kaku, takut jika dikatakan perebut tunangan orang" rintih batinnya.

"Maaf mba, maaf yah jangan bertengkar saya benar benar tidak tau situasi kalian saya mau pulang duluan!" tutur widy lalu meraih ponselnya, berdiri dan hendak meninggalkan meja makan.

baru tiga langkah iya berjalan devan sudah memegang tangannya lalu menariknya keluar dan meninggalkan fenny sendirian.

"Dev..., awas yah kamu aku laporin sama papi kamu!" teriak fenny kesal karena devan memilih menarik widy dibandingkan menemaninya dimeja makan.

**

Perjalan kekosan widy terasa sunyi mencekam tidak ada perbincangan apapun sesampainya didepan kos

"mas... jangan hubungi aku lagi yah kamu harus baik sma tunangan kamu, kasihan dia kayaknya cinta banget sama kamu," ucap widy menunduk merasa bersalah pada fenny

"widya... kamu gak tau fenny kaya gimana, dia pintar acting dia cuma suka popularitas aku ajah!" dev menjelaskan

"udahlah mas, aku bukan siapa-siapa kamu nggak usah merasa bersalah, aku turun dulu yah," ucap widy sambil membuka pintu mobil,

tapi belum sempat ia turun dari mobil, devan sudah lebih dulu menarik tangan widy lalu jatuh menyender ke kursi mobil, dengan sigap devan melayangkan bibirnya kebibir widy lalu melumat bibir tipisnya, memainkan lidahnya meskipun tidak dibalas oleh widya,

widya hanya terdiam kaku, karena sangat kaget devan begitu berani menciumnya, ia juga tidak bisa berbuat apa-apa karena ia sudah terlanjur merasakan hangatnya ciuman devan yang baru pertama kali ia rasakan seumur hidupnya.

"wid... aku mulai jatuh hati sama kamu, sejak aku mengunjungi kosanmu!" ucap devan dengan mata berkaca-kaca.

Widy diam membisu, memikirkan mengapa perasaannya sama persis seperti yang devan rasakan...,

"aku mau kamu menikah denganku!" tutur Devan tulus.

"ap... apa menikah?" gumam widy tampak tak percaya, bagaimana bisa pria yang baru ia kenal seminggu yang lalu mengajakknya menikah.

"iya aku ingin kamu jadi istriku tatap devan penuh ketulasan," sambil mengelus pipi widy

"tapi, fenny bukan kah dia adalah tunangan mu dev...?" ucap widy

"kami memang sudah bertunangan dan berencana dijodohkan oleh kedua orang tua kami, tapi aku gak cinta wid!" sergah dev

"widy, kamu harus percaya sama aku, aku nggak bakal mempermainkan kamu, aku hanya butuh waktu meyakinkan kedua orang tuaku kalau kamu adalah pilihanku!" tutur devan semakin menunjukkan ketulsannya

Widy mengangguk sambil tersenyum berusaha membuat devan tidak mendalami kesedihannya, lalu devan memeluk widy dengan penuh kasih sayang.

Related chapters

  • DARAH PERAWAN   Bab 4 Virgin

    "Mami..., Aku benar benar tidak mencintai fenny mi, aku cuma menginginkan widy jadi istriku!" pungkas dev kesal "gak ada alasan yah dev... mami sudah membicarakan ini dengan Maminya fenny" ungkap ibu tiri dev tak kalah garang,"tapi mi, aku bukan anak kecil lagi?" bentak devan"nggak ada tapi-tapian, kalau kamu menolak mami nggak segan segan bertindak buruk sama perempuan yang menggoda kamu itu!" Sergah ibu tirinya Kesal "mami jangan pernah sentuh dia mi, aku gak akan kembali kerumah ini jika mami melukai widy sedikit saja," devan berlalu meninggalkan ibu melinda yang masih berdiri dengan tatapan sinisnya, Devan melaju membawa motor gedenya, dibawah hujan yang deras ia meneteskan air mata kesedihan mengingat ayah dan ibu tirinya yang terus mengekangnya seperti anak kecil, padahal devan sudah melakukan apapun yang mereka mau. Mulai dari kecil devan tidak pernh dibebaskan bergaul dengan anak-anak sebayanya, devan hanya dituntut belajar setiap hari sampai saat dia menjadi pengusaha t

    Last Updated : 2021-08-31
  • DARAH PERAWAN   Bab 5 Ancaman

    Didepan meja makan, tampak keluarga pak herman ayah kandung devan bersama ibu tirinya melinda, tampak juga disana hadir devan dan gadis pirang yaitu adik tiri devan bernama rika,"devan, 3 hari lagi papi dan mami akan pergi melamar fenny tidak ada alasan untuk menolak dan kamu harus patuh perintah papi." tegas pak herman"tapi pi, kenapa ini mendadak dan lagi pula aku bukan anak kecil yang bisa papi atur sesuka hati papi?" ucap devan memelas"tidak ada tapi-tapian," teriak emosi pak hermawan meledak lalu ia meninggalkan meja makan."tuhh... papi kamu jadi marah, pokoknya mami nggak mau kamu bikin malu papi sama mami yah dev, lagi pula wanita yang kau sukai bukanlah wanita sederajat dengan kita, kamu jangan membantah perintah papimu atau mami akan menyakiti kekasihmu dan keluarganya, camkan itu dev." ungkap ibutirinya lalu meninggalkan meja makan.kini tinggal rika dan devan."Kak devan, sabar yah! rika kesekolah dulu." ucap rika halus berusaha

    Last Updated : 2021-09-03
  • DARAH PERAWAN   Bab 6 Perpisahan Widy dan Devan

    Sudah hampir 2 jam widy berusaha memejamkan mata, namun ia sama sekali tidak bisa tertidur, didalam pikirannya ia hanya memikirkan kata-kata apa yang harus ia ucapkan kepada devan untuk memutuskan hubungannya. "pak... bu... apa yang harus widy lakukan sekarang? aku mencintai devan tapi aku juga tidak ingin bapak,ibu dan juga rika celaka karena aku," Rintih batin widy dengan air mata yang bercucuran membasahi seprai bantalnya. ***"Wid..., mata kamu sembab banget, kamu abis nangis?" tanya lyla kepo"Maaf ya lyl..., aku belum bisa cerita banyak," tuturnya parau sambi merapikan meja kerjanya.Lyla hanya terdiam melihat sahabatnya, ia tahu betul jika widy adalah sosok kuat, namun melihat keadaan sahabatnya yang sangat berbeda, terlihat begitu dalam dengan kesedihannya, lyla memilih untuk tidak berkomentar sampai widy mengatakan yang sebenarnya. "Sayang kamu dimana?" sapa devan lembut melalui sambungan telepon"Biasa ditempat kerja, kenapa?" tanya widy

    Last Updated : 2021-10-09
  • DARAH PERAWAN   Bab 1 Pertemuan Singkat

    Kamis pagi ini, dibalik selimut hello kittynya, ia bersembunyi dari terik matahari yang tampak silau memancar lewat jendela kaca kamar kosannya, Gadis itu bernama, Widya Anastasya, namun akrab disapa dengan sapaan widy, gadis sederhana yang merantau jauh dari orang tuanya, demi menjadi tulang punggung keluarga itu. Saat ini ia bekerja disebuah konter HP sebagai sales produk Smartphone yang cukup terkenal.***Driingg dring... Dering Jam weker Kuno pemberian ibunya, sekitar 7 tahun lalu, sebagai hadiah ulang tahun ke 17. Jam itu tampak awet, dan terawat, karena widy memang benar-benar sangat menghargai satu-satunya pemberian ibunya itu.Dengan cekatan widy meraih jamnya lalu melihat kearah angka, yang menunjukkan pukul 09.00 pagi, sesuai dengan yang telah ia setel semalam sebelum ia tidur.Tak ingin telat, dengan buru buru ia merapikan tempat tidurnya, lalu bergegas kekamar mandi.Setelah selesai, ia memakai seragamnya yang sejak awal bekerja, ia mera

    Last Updated : 2021-08-31
  • DARAH PERAWAN   Bab 2 Sahabat

    Diwarung bakso mas fais, terlihat dua wanita cantik dengan polesan make up flawles, dan baju seragam super ketat membelalakan mata beberapa pengunjung warung, mereka tak lain adalah widy dan sahabatnya lyla, tidak bisa dipungkiri kedua sahabat ini adalah wanita yang berbadan ramping bak gitar spanyol, disertai wajah yang tak kalah dengan model model cantik.Lyla pratiwi, adalah sahabat widy sejak SMA, ia memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikannya dikarenakan pada saat kelulusan sekolahnya, bukannya mendapat sambutan hangat dari kedua orang tuanya, ia malah mendapatkan pahit yang amat mendalam,Bagaimana tidak, setibanya dirumah dia tidak sengaja mendengar pertengakaran hebat mama dan papanya yang memutuskan bercerai, karena papanya ketahuan berselingkuh dengan teman kantornya, mulai sejak saat itu, lyla tidak lagi berkeinginan untuk melanjutkan studynya dan memutuskan kekota dan mengajak widy untuk mencari pekerjaan, lyla tidak lagi sudi memakai uang pe

    Last Updated : 2021-08-31

Latest chapter

  • DARAH PERAWAN   Bab 6 Perpisahan Widy dan Devan

    Sudah hampir 2 jam widy berusaha memejamkan mata, namun ia sama sekali tidak bisa tertidur, didalam pikirannya ia hanya memikirkan kata-kata apa yang harus ia ucapkan kepada devan untuk memutuskan hubungannya. "pak... bu... apa yang harus widy lakukan sekarang? aku mencintai devan tapi aku juga tidak ingin bapak,ibu dan juga rika celaka karena aku," Rintih batin widy dengan air mata yang bercucuran membasahi seprai bantalnya. ***"Wid..., mata kamu sembab banget, kamu abis nangis?" tanya lyla kepo"Maaf ya lyl..., aku belum bisa cerita banyak," tuturnya parau sambi merapikan meja kerjanya.Lyla hanya terdiam melihat sahabatnya, ia tahu betul jika widy adalah sosok kuat, namun melihat keadaan sahabatnya yang sangat berbeda, terlihat begitu dalam dengan kesedihannya, lyla memilih untuk tidak berkomentar sampai widy mengatakan yang sebenarnya. "Sayang kamu dimana?" sapa devan lembut melalui sambungan telepon"Biasa ditempat kerja, kenapa?" tanya widy

  • DARAH PERAWAN   Bab 5 Ancaman

    Didepan meja makan, tampak keluarga pak herman ayah kandung devan bersama ibu tirinya melinda, tampak juga disana hadir devan dan gadis pirang yaitu adik tiri devan bernama rika,"devan, 3 hari lagi papi dan mami akan pergi melamar fenny tidak ada alasan untuk menolak dan kamu harus patuh perintah papi." tegas pak herman"tapi pi, kenapa ini mendadak dan lagi pula aku bukan anak kecil yang bisa papi atur sesuka hati papi?" ucap devan memelas"tidak ada tapi-tapian," teriak emosi pak hermawan meledak lalu ia meninggalkan meja makan."tuhh... papi kamu jadi marah, pokoknya mami nggak mau kamu bikin malu papi sama mami yah dev, lagi pula wanita yang kau sukai bukanlah wanita sederajat dengan kita, kamu jangan membantah perintah papimu atau mami akan menyakiti kekasihmu dan keluarganya, camkan itu dev." ungkap ibutirinya lalu meninggalkan meja makan.kini tinggal rika dan devan."Kak devan, sabar yah! rika kesekolah dulu." ucap rika halus berusaha

  • DARAH PERAWAN   Bab 4 Virgin

    "Mami..., Aku benar benar tidak mencintai fenny mi, aku cuma menginginkan widy jadi istriku!" pungkas dev kesal "gak ada alasan yah dev... mami sudah membicarakan ini dengan Maminya fenny" ungkap ibu tiri dev tak kalah garang,"tapi mi, aku bukan anak kecil lagi?" bentak devan"nggak ada tapi-tapian, kalau kamu menolak mami nggak segan segan bertindak buruk sama perempuan yang menggoda kamu itu!" Sergah ibu tirinya Kesal "mami jangan pernah sentuh dia mi, aku gak akan kembali kerumah ini jika mami melukai widy sedikit saja," devan berlalu meninggalkan ibu melinda yang masih berdiri dengan tatapan sinisnya, Devan melaju membawa motor gedenya, dibawah hujan yang deras ia meneteskan air mata kesedihan mengingat ayah dan ibu tirinya yang terus mengekangnya seperti anak kecil, padahal devan sudah melakukan apapun yang mereka mau. Mulai dari kecil devan tidak pernh dibebaskan bergaul dengan anak-anak sebayanya, devan hanya dituntut belajar setiap hari sampai saat dia menjadi pengusaha t

  • DARAH PERAWAN   Bab 3 Tunangan Devan

    Dikamar kosan yang dia sewa selama 2tahun belakangan, tampak widy dan lyla berbaring menatap langit-langit kamar, rupanya lyla memutuskan untuk menginap dikamar widy hanya untuk mencari teman ngobrol."widd..., kamu kenapa sih nggak pernah pacaran?" sindir lyla"Lyla... jangan aneh-aneh deh" sergah widy"Emang kamu enggak mau gitu ngerasain sensasi pacaran, ciuman, sambil diraba-raba, hahahah tawa lyla pecah mendengar perkataannya sendiri yang sangat menggelikan."apaan sih gue mah ogah...!" setidaknya suamiku nanti bakalan bangga kalau aku masih polos, lanjut widy menatap tajam."tapi wid, enak tau hahaha..., tawa lyla pecah menggoda sahabatnya."lyla.., aku mau nanya kekamu," bisik widy"apaan?" ucap lyla"aku selalu mikirin pak devan akhir-akhir ini, " widy meringis"ha... siapa? Pak devan yang seminggu lalu datang, bawah ponselnya yang rusak itu yah?" sahut lyla memastikan."iya Lyl, waktu itukan dia kesini buat ambil H

  • DARAH PERAWAN   Bab 2 Sahabat

    Diwarung bakso mas fais, terlihat dua wanita cantik dengan polesan make up flawles, dan baju seragam super ketat membelalakan mata beberapa pengunjung warung, mereka tak lain adalah widy dan sahabatnya lyla, tidak bisa dipungkiri kedua sahabat ini adalah wanita yang berbadan ramping bak gitar spanyol, disertai wajah yang tak kalah dengan model model cantik.Lyla pratiwi, adalah sahabat widy sejak SMA, ia memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikannya dikarenakan pada saat kelulusan sekolahnya, bukannya mendapat sambutan hangat dari kedua orang tuanya, ia malah mendapatkan pahit yang amat mendalam,Bagaimana tidak, setibanya dirumah dia tidak sengaja mendengar pertengakaran hebat mama dan papanya yang memutuskan bercerai, karena papanya ketahuan berselingkuh dengan teman kantornya, mulai sejak saat itu, lyla tidak lagi berkeinginan untuk melanjutkan studynya dan memutuskan kekota dan mengajak widy untuk mencari pekerjaan, lyla tidak lagi sudi memakai uang pe

  • DARAH PERAWAN   Bab 1 Pertemuan Singkat

    Kamis pagi ini, dibalik selimut hello kittynya, ia bersembunyi dari terik matahari yang tampak silau memancar lewat jendela kaca kamar kosannya, Gadis itu bernama, Widya Anastasya, namun akrab disapa dengan sapaan widy, gadis sederhana yang merantau jauh dari orang tuanya, demi menjadi tulang punggung keluarga itu. Saat ini ia bekerja disebuah konter HP sebagai sales produk Smartphone yang cukup terkenal.***Driingg dring... Dering Jam weker Kuno pemberian ibunya, sekitar 7 tahun lalu, sebagai hadiah ulang tahun ke 17. Jam itu tampak awet, dan terawat, karena widy memang benar-benar sangat menghargai satu-satunya pemberian ibunya itu.Dengan cekatan widy meraih jamnya lalu melihat kearah angka, yang menunjukkan pukul 09.00 pagi, sesuai dengan yang telah ia setel semalam sebelum ia tidur.Tak ingin telat, dengan buru buru ia merapikan tempat tidurnya, lalu bergegas kekamar mandi.Setelah selesai, ia memakai seragamnya yang sejak awal bekerja, ia mera

DMCA.com Protection Status