Share

96. Mencari Ki Wungkuk

Sinar mentari menembus dahan dan daun pohon jati yang memenuhi lembah di perbatasan wilayah Candikapura. Dari Astakencana, wilayah penghasil perak dan tembaga ini hanya berjarak setengah hari berkuda. Daerahnya banyak dialiri sungai berbatu dan berpasir. Akan sangat dangkal bila tidak ada hujan di hulu.

Berbekal petunjuk dari Adipati Kertajaya, Arya mengarahkan kudanya pada sebuah penginapan tempat para pembeli hasil perak dan tembaga Candikapura bermalam. Sebuah penginapan sederhana di tepi sungai Arutala yang seolah memantulkan kembali sinar rembulan di atasnya.

Arya turun dari kudanya dan segera berjalan memasuki penginapan itu. Bangunan berbahan kayu dan bambu itu tampak sepi. Namun terdengar suara tawa banyak pria di lantai atas. Arya menghampiri sebuah meja besar di muka pintu, sepertinya tempat para pendatang memesan kamar.

“Ada yang bisa aku bantu, Anak Muda?” tanya seorang pria tua bungkuk dengan tongkat kayu menyangga tubuhnya.

“Aku mencari Ki Wungkuk. Dimana aku bisa men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status