Share

Sukses

Author: Valen Ash
last update Last Updated: 2020-10-20 16:38:21

Laluna mendapatkan pelanggan pertama dan disediakan satu buah bilik kamar. Laluna sedikit berkeringat, dalam hatinya dia meyakinkan diri bahwa ini adalah sebuah peran. Pria itu tidak terlalu tua ataupun terlalu muda tapi Laluna masih berusia sangat muda, menurutnya ini sangat tidak adil jika di usianya harus kehilangan kesucianya. 

Pria itu memandangnya dengan tatapan sangat menjijikkan. Laluna mencoba tidak ketakutan dan sedikit bernegosiasi. Inilah salah satu keahliannya.

"Bisakah aku berkenalan denganmu?" Laluna memulai pembicaraan dengan pria itu.

"Ternyata kamu cukup ramah untuk melayani pelanggan, Aku Sam. Siapa namamu? Aku rasa kamu adalah wanita baru disini." pria itu bertanya balik.

"Ya, namaku Laluna. Aku cuma berharap kamu tidak Kecewa dengan pelayananku. Sebelumnya aku akan pergi ke kamar mandi." Laluna mulai dengan rencananya.

Pria itu baik tapi tetap saja seorang Pria hidung belang. Dia tetap menginginkan sebuah pelayanan pelacur untuk memuaskan hasratnya.

Laluna menanggalkan dress mininya dan hanya mengenakan bikini yang cukup seksi, tubuhnya sangat ideal dengan bentuk yang sangat indah luka yang tadi masih terlihat basah dan Laluna sadar itu masih terasa sakit. Dia mengambil kater itu dan menyayat perlahan bagian dada depan, bagian perut bagian pundak, bagian leher dan bagian lengan kanan dan lengan kiri, paha kanan dan kiri, betis kanan dan kiri hingga ujung kaki. Lidahnya terus bergetar menahan rasa sakit seperti sudah ada di ambang kematian. Darah sudah memenuhi sekujur tubuhnya. Dia mencoba menikmati rasa sakit itu tanpa teriakan. Mulutnya menggigit dressnya sendiri. Hingga perasaan sakit itu bisa dia tahklukkan. 

Pria itu sudah memanggilnya dengan percaya diri Laluna keluar dengan menggunakan bikini lalu berjalan mendekati pria itu tanpa rasa takut. Dia menahan segala gejolak dan rasa sakit untuk sebuah peran yang sangat penting ini.

"Aku hanya berharap kamu tidak kecewa melihat tubuhku Sam." ungkap Laluna dengan Nada sama sekali tidak bergetar dan seolah baik-baik saja.

Sam berbalik dan melihat tubuh Laluna penuh dengan darah dan sayatan.

Laluna berjalan mendekatinya dan Sam terus mundur seperti sangat ketakutan. Wajahnya tidak tampak kekecewaan tapi lebih seperti terkejut.

"Laluna kenapa Tubuhmu seperti itu? Kamu membuatku takut. Disini jika wanita terluka parah dia tidak akan berguna lagi. Lukamu sangat menjijikkan. Ambil uang ini! aku akan pergi saja." Sam meletakkan sejumlah uang diatas ranjang dan sesegera mungkin mengenakan kemejanya.

"Maaf Sam bisakah kamu memberiku testimoni yang baik saat ditanya Oleh mereka. Aku sangat membutuhkan uang tapi apa dayaku jika tubuhku seperti ini." Laluna merasakan rencana ini berhasil tinggal menunggu waktu untuknya berganti profesi.

"Baiklah." Sam segera pergi meninggalkan kamar itu.

Setelah Sam keluar Laluna bergeming sakit di tubuhnya tak terelakkan lagi. Dia pergi ke kamar mandi dan membasuh tubuhnya yang penuh dengan darah. Kemudian dia mengeringkannya dan memakai pakaiannya lagi.

Berjalan keluar dari bilik kamar membawa sebongkah uang bukanlah hal yang aneh di kastil itu. Inilah pekerjaan yang lazim di tempat ini, banyak orang melihat Laluna tanpa rasa tertekan membuat mereka berpendapat bahwa Laluna menikmatinya. Luka sayatan itu belum terlalu kelihatan, Laluna hanya sedikit menahan sakit yang membuat kelu sekujur tubuhnya. Langkah kakinya di percepat untuk kembali ke ruang rias.

Laluna menanggalkan lagi pakaiannya dan segera mandi bubuk obat yang sama seperti yang di siram oleh Rina. Ruang rias itu masih sangat sepi, karena semua orang telah masuk bilik untuk melayani pelanggan. Madam Lati tiba-tiba bertepuk tangan masuk ke ruang rias itu karena belum ada satu jam pelanggan merasa puas dengan pelayanan Laluna. Ketika mata madam Lati mendekat dan melihat sekujut tubuhnya telah tersiram bubuk obat luka itu semakin kentara dan membuat Madam Lati sedikit geram.

"Apa yang kamu lakukan dengan tubuhmu?" madam Lati menghentak dan membalikan tubuh Laluna untuk mengarah ke hadapanya.

"Bukankah ini hasil siksaan yang kamu mau?"Laluna menahan perih disekujur tubuhnya.

"Tidak! Sabetan itu tidak berbentuk seperti ini." Madam Lati mencerna luka apa yang ada di tubuh Laluna.

Tiba-tiba Madam Lati menarik kesimpulan.

"Jangan bilang kamu sengaja menyayat tubuhmu sendiri agar tidak laku di hadapan pelanggan?" Madam Lati hampir marah.

Laluna tersenyum sinis memandang Madam Lati seolah mengisyaratkan hal itu memang benar.

"Kamu gadis macam apa? Kamu benar-benar gila. Lukamu ini jika mengering akan terlihat sangat mengerikan. Kamu memang Gadis kurang ajar!" Madam Lati geram dan menampar pipi kanan Laluna hingga ujung bibirnya mengeluarkan darah.

Laluna mengusap darah dari ujung bibirnya dan berkata dengan begitu santai,"Apakah aku mengecewakanmu? Apakah pelanggan itu marah kepadamu? Apakah dia tidak puas?" Pertanyaan ini membuat madam Lati berfikir keras.

'Gadis ini memang cerdas, dia bisa melakukan hal nekat diluar dugaanku. Benar kata Pak Ramonta aku harus berhati-hati dengan gadis ini. Apa yang sebenarnya dia inginkan?' pikir Madam Lati memandang Laluna masih dengan kesal.

"Dasar Gadis licik. Apa yang sebenarnya kamu inginkan?" tanya Madam Lati.

"Aku dengar masih ada satu pekerjaan lagi disini." Laluna mengambil kaos dan celana jinsnya kemudian memakainya.

"Jangan menatapku seperti itu!! Aku lebih tertarik menjadi pencuri dibanding menjual tubuhku kepada pria hidung belang. Kamu sangat paham aku ahli bela diri dan aku tidak bisa bersikap layaknya seorang wanita, kamu tidak mau kan jika aku merusak bisnismu disini dengan membunuh banyak pelanggan." Laluna selesai memakai Celana Jinsnya.

Madam Lati berbalik arah untuk menyembunyikan matanya yang berkaca-kaca karena dia pernah kehilangan anak kandungnya ketika dia memilih untuk menjadi seorang pencuri, dia sendiri sangat trauma ketika melihat mereka dibunuh dengan sadis.

"Tidak!! Pekerjaan itu bisa membuat kamu terbunuh jika kamu tidak ahli di bidang ini." kata Madam Lati.

"Wah, wah, wah. Apa aku tidak salah dengar? Kamu mengasianiku? Ternyata masih ada kelemahan di balik sifatmu yang galak itu. Aku yakin Pak Ramonta sudah mengatakannya padamu. Jika aku bukan gadis biasa, aku sangat yakin dengan pekerjaan ini. Jika resikonya aku harus mati itu bukan menjadi urusanmu lagi benar kan? Mereka yang di ruang bawah tanah saja kamu biarkan. Mengapa aku tidak? Yang menjadi pertanyaanku sekarang adalah pencuri seperti apa sampai itu bisa membunuhku?" Laluna semakin penasaran.

'Gadis ini sepertinya serius dengan ucapannya. Jika memang hal itu yang dia inginkan, aku bisa mengabulkannya. Aku juga takut akan membuat bisnis ini hancur karena perbuatannya. Setidaknya aku bisa membicarakan hal ini dengan pak Ramonta. Dia memang gadis yang sangat mengerikan. Jika dia berhasil maka uangnya juga akan lima kali lipat dari gaji seorang Wanita penghibur.' gumam madam Lati.

"Baiklah ikut denganku! Lukamu itu juga tidak akan menguntungkan agensi ini karena mereka sudah pasti akan menolak gadis seperti kamu." Madam Lati berjalan keluar menuju ke ruang paling ujung di kastil itu.

Semua mata Pelacur dimana-mana memandang Laluna begitu sinis.  Laluna masih merintih karena rasa sakit di tubuhnya belum hilang tapi bubuk itu benar-benar bekerja dengan baik karena bisa mengurangi sedikit rasa nyerinya. 

Laluna sudah berada di ruangan kantor Madam Lati dan melihat banyak Foto wanita terbunuh bahkan tidak sedikit yang disiksa. Semua foto itu sangat mengerikan.

"Nasibmu akan seperti mereka, jika kamu memilih menjadi pencuri. Tugasmu bukan sekedar mencuri uang atau mencuri makanan, karena agensi ini membuka jasa untuk mencuri informasi, dokumen untuk pembebasan narapidana secara ilegal. Memang pekerjaan ini bertolak belakang dengan seorang pengacara yang mencari bukti untuk mengungkap kejahatan karena tugas pencuri disini adalah melenyapkan bukti kejahatan termasuk membunuh saksi, menyuap saksi, membakar dokumen dan lain-lain agar terdakwa bebas. Jujur kita akan selalu berhasil lolos dari kecurigaan kepolisian karena mereka mudah di suap dengan jasa Wanita penghibur yang kita miliki. Tapi bukan berarti kamu dalam keadaan aman karena mereka yang memberi tugas biasanya adalah orang pemerintahan atau bahkan kalangan pejabat penting di Nepal yang sangat berpengaruh dan kaya raya karena itu juga jika kamu gagal maka mereka akan segera mengejarmu lalu membunuhmu dengan kejam. Wanita-wanita malang ini semua gagal pada tugas pertamanya. Bagaimana masih tertarik dengan pekerjaan ini?" madam Lati memberikan waktu Laluna untuk sejenak berfikir.

'Kedua pekerjaan itu memang bukan pekerjaan yang lazim dan semua keluar dari ajaran agama. Aku harus mengorbankan diriku sendiri untuk berbuat dosa, tapi aku punya firasat ada kebebasan dengan pekerjaan ini karena aku sendiri yakin aku bisa melakukannya. Aku hanya tinggal bermain cantik. Ini adalah awal aku bisa berbuat sesuatu untuk mereka dan bisa pulang ke Indonesia.' gumam Laluna dalam hati.

"Aku akan tetap melakukannya. Bagaimana dengan gajiku jika berhasil?" spontan Laluna bertanya.

"Wow kamu memang gadis yang menarik, kamu akan mendapatkan lima kali lipat dari gaji sebelumnya sebagai seorang wanita penghibur dan agensi ini akan meminta tiga puluh persen dari gaji yang kamu dapatkan. Bagaimana, cukup menggiurkan bukan?" Madam Lati masih sedikit meremehkan Laluna.

"Sangat Fantastis. Ada sekitar tujuh puluh persen gaji yang aku dapatkan dan aku minta empat puluh persen kamu kirimkan ke orang tuaku dan sisanya kamu bisa berikan kepadaku. Jika kamu mengambil keuntungan lebih dari tiga puluh persen itu kemudian uang itu tidak sampai kepada orang tuaku maka aku bisa membunuhmu dan juga membunuh Pak Ramonta. Tapi jika itu tidak terjadi kamu akan sangat bangga memiliki aku karena aku bisa membuat agensi ini miliki cukup banyak uang dan aku ada dua keinginan yang harus kamu penuhi." jelas Laluna sambil memainkan bolpoin di meja.

"Kamu bisa mengancamku?Jangan terlalu percaya diri! Semua itu akan kamu dapatkan jika kamu masih hidup. Baiklah akan aku turuti semua kemauanmu. Cepat katakan dua keinginanmu itu!" Madam Lati terlihat sedikit geram.

Laluna menatap mata Madam Lati begitu intens.

"Aku ingin nama asliku dan wajahku di sembunyikan ini akan sangat menguntungkan untuk pekerjaan ini karena aku jadi sangat sulit dilacak, jika kamu membocorkannya jemari manis di tanganmu itu akan menghilang dengan mengenaskan dan kamu akan mati perlahan. Akan aku pastikan itu. Panggil aku Rula dan aku ingin di sediakan lima topeng yang berbeda untuk menutupi sebagian wajahku." jelas Laluna dengan sangat tegas.

'Gadis ini penuh dengan pertimbangan. Ku akui dia memang cerdas.' Puji Madam Lati dalam hati.

Madam Lati menghela nafas.
"Baiklah aku menyetujuinya, pekerjaan ini membutuhkan pelatihan selama empat tahun tapi bukan berarti kamu tidak bekerja kamu akan dilatih untuk mencuri hal yang ringan seperti uang, makanan, barang dan lain-lain. Untuk menjadi pencuri profesional kamu harus menginjak usia minimal enam belas tahun jika usiamu sekarang dua belas tahun menurut data yang aku dapatkan berarti kamu mendapatkan waktu yang sangat pas jika selesai dari pelatihan ini. Pekerjaan ini memang membuat kamu bebas berkeliling keseluruh penjuru Negara ini tapi kamu tidak akan bisa keluar dari Nepal. Lagian kamu sudah tahu resikonya jika kamu pulang akan seperti apa? Gaji pertamamu selama empat tahun belum sebesar lima kali lipat. Gajimu masih sama seperti gaji seorang wanita penghibur tapi itu sesuai berapa banyak barang atau uang yang bisa kamu curi. Kehidupanmu akan berubah ketika kamu mahir mencuri, kamu bebas berpesta, berbelanja dan kamu bebas untuk keluar masuk kastil ini. Bahkan kamu boleh tinggal diluar selama yang kamu mau, kita akan memberikan handphone ketika selesai empat tahun pelatihan untuk janjian dengan client. Handphone itu sepenuhnya di sadap jadi apapun yang kamu lakukan kita akan tahu dan sebelum empat tahun selesai walaupun kamu memiliki banyak uang kamu tidak boleh membeli handphone hanya itu yang tidak bisa kamu beli." Madam Lati menjelaskan panjang lebar mekanismenya. 

Dan mulai hari itu juga Laluna berpindah profesi dan kali ini misinya benar-benar sukses.













Related chapters

  • Comeback With You   Mulai Pelatihan

    Laluna kembali ke ruang rias. Dia menemukan Sania mendapatkan serangan lidi seperti yang dia terima. Laluna membiarkan itu terjadi karena hal itulah yang membuatnya selamat. Sania seperti baru saja dianiyaya oleh pelanggan wajahnya membiru dan badannya luka berat masih di tambah serangan lidi itu.Beberapa menit kemudian serangan itu di hentikan. Kedua tangan Sania di lepaskan, kali ini Sania tidak menangis dia hanya merintih dan menahan sakit. Laluna mengambil bubuk obat dan di siramkan ke tubuh Sania. Barulah rasa sakit akibat sayatan dan pukulan itu memaksa peluhnya untuk jatuh, perlahan memakai celana kain dan kaosnya lalu duduk disamping Laluna."Apakah kamu berhasil?" tanya Laluna yang juga masih merasaka

    Last Updated : 2020-10-20
  • Comeback With You   Pelatihan Pertama

    "Kalian berdua sudah datang. Duduklah!" Pak kepala itu duduk berhadapan dengan mereka."Benarkah kamu Rula dan Tasya?" tanya Pak Kepala itu."Iya aku Rula dan dia Tasya" jawab Laluna singkat."Kenapa kalian berdua menggunakan topeng?"Tanya Pak Kepala itu."Karena kami banyak menyimpan luka, aku takut akan terasa menjijikkan ketika melihat luka yang ada di wajah kita berdua." jelas Laluna yang sudah mempersiapkan jawaban itu sejak dalam perjalanan tadi."Hemm, aku juga dengar dari Lati. Dia bilang kalian melukai diri kalian sendiri demi berganti profesi menjadi pencuri. Apakah itu benar?" tambah Pak Kepala itu yang mulai sedikit penasaran.Laluna sangat mahir untuk bersikap tenang. Dia sama sekali tidak terlihat bingung ataupun gugup ketika menjawab pertanyaan."Kami sebenarnya tidak pandai melayani pria, bahkan kami berdua kadang sulit bersikap ramah. Karena banyak

    Last Updated : 2020-10-20
  • Comeback With You   Pelatihan kedua

    Laluna yang terkejut membuat dia memandang Sania lagi dan memberi kode untuk berbuat sesuatu.Mereka berdua tiba-tiba berdiri dan memandang Albi yang juga ikut berdiri, mereka berdua mendorongnya perlahan ke dinding lalu menahannya berdiri dengan dihalangi tubuh Laluna dan Sania."Ap-apa yang akan kalian lak-lakukan?" Albi terlihat sangat ketakutan."Apa yang kamu dengar barusan?"tanya Sania menatap intens mata Albi."Ti-ti-tidak ada, aku tidak mendengar apa-apa, aku hany

    Last Updated : 2020-10-20
  • Comeback With You   Terbiasa

    "Sya ... Sepertinya kita akan tidur nyenyak kali ini." Laluna bersandar di pintu sambil memandang Sania."Iya La, aku tidak menyangka. Ternyata kastil itu memang tempat penyiksaan, buktinya saja pencuri bisa hidup enak disini. Ayo masuk! Kita harus mandi." kata Sania sambil masuk ke kamar itu dan mencoba empukknya ranjang di depan matanya."Tapi kita selamanya tidak bisa di tempat ini. Setelah dua minggu ini hidup kita akan berpindah-pindah dan menggunakan kaki kita untuk berlari sampai kita bisa pulang." jelas Laluna yang akhirnya berbaring di atas ranjang."Aku tahu, kita akan mulai mencari j

    Last Updated : 2020-10-20
  • Comeback With You   Langkah Awal

    Dua minggu telah berlalu, Laluna dan Sania benar-benar menjadi pencuri terbaik di angkatan itu. Segala yang diajarkan telah mereka kuasai dengan cepat. Pak Kepala juga sangat mengakui hal itu, hari kebebasan mereka ada di depan mata sekarang karena mereka sudah dipercaya untuk keluar dari gedung putih.Mereka berdandan menjadi wanita cantik saat di luar walaupun Laluna sedikit tomboy sekarang dan selalu menggunakan cadar yang berbeda bahkan topeng yang berbeda di setiap aksi dan kesempatan. Mereka selalu bermain cantik setiap menjalankan aksinya, disisi lain mereka berdua malah banyak menolong orang-orang yang kelaparan dan orang-orang miskin.Setelah tiga tahun berlalu mereka berdua berhasil menjadi penc

    Last Updated : 2020-10-20
  • Comeback With You   Kecurigaan

    Sudah tiga bulan sama sekali tidak ada surat untuk para orang tua dari mereka yang dikirim menjadi pekerja di Nepal termasuk orang tua Laluna yang selalu berdoa untuk keselamatan anaknya itu."Ayah, bagaimana kabar dari anak kita? Haruskah kita bertanya kepada pak Ramonta?Aku benar-benar cemas, sudah tiga bulan tidak ada surat ataupun kabar sama sekali. Setiap bulan hanya uang yang mengalir, tapi jika anak kita terjadi sesuatu aku juga tidak akan memaafkan diriku sendiri." keluh Ibu Laluna yang terus meneteskan air mata.Ayah Laluna memeluk istrinya itu."Sabar sayang, aku yakin anak kita baik-baik saja. Dia gadis yang tangguh, wa

    Last Updated : 2020-10-20
  • Comeback With You   Misi yang tidak mungkin

    Pria itu ternyata adalah salah seorang tentara yang dikirim Indonesia untuk menyelidiki perdagangan manusia di Nepal. Namanya adalah Dirga.Setelah kembali dia buru-buru melihat Foto-foto yang yang di temukan di kastil itu. Dia menemukan dua Foto yang menurut penghuni kastil memilih menjadi pencuri dari pada menjadi pelacur. Dirga menemukan Foto Laluna saat berusia dua belas tahun.'Wanita ini sangat mirip dengan gadis ini, tidak salah lagi. Jika di dalam kastil itu tidak di perbolehkan membawa barang elektronik dan juga handphone apalagi terhubung melalui internet tidak mungkin pengirim surel ada di dalam kastil. Dia bisa tahu dengan mudah tentang kastil karena dia dulu pernah berada di dalam kastil, tuj

    Last Updated : 2020-10-20
  • Comeback With You   Menikmati Liburan

    Sania menghentikan mobilnya di sebuah hutan yang banyak sekali pepohonan tinggi disana."Kamu nggak salah memilih tempat ini? Memang rumah seperti apa yang kamu beli?" Laluna penasaran."Ketika kita memiliki kekayaan melimpah aku sudah berinvestasi ke rumah ini. Ini bukan sembarangan rumah La, mungkin Gerbang Luarnya terasa seperti rumah berhantu tapi jika kamu sudah masuk ke dalam. Kamu akan betah." Sania menyingkirkan ranting kecil di sebelah gerbang yang penuh daun Kering itu.Sania menekan tombolnya dan gerbang itu terbuka.

    Last Updated : 2020-10-20

Latest chapter

  • Comeback With You   Pulang

    Keadaan Laluna sudah membaik dia sudah di perbolehkan keluar dari rumah sakit. Pemerintah Indonesia akan segera memulangkan mereka semua besok"San, maafkan aku ya! Aku membuatmu sangat khawatir." kata Laluna yang masih merasakan sakit di punggung dan perutnya itu."Kamu fokus saja dengan kesembuhanmu!Ini kedua kalinya kamu membuat jantungku hampir copot." Jelas Sania sambil mendorong Laluna menggunakan kursi roda menuju ke mobil.Dirga menghampiri Laluna dan menghentikan laju kursi roda itu. Dia memberikan Bunga yang dia beli di toko sebelah rumah sakit.Mata Laluna tiba-tiba berbinar melihat Dirga memberikan bunga itu dengan penuh perhatian."Terimakasih." Laluna tersenyumDirga sangat bahagia melihat Laluna sudah kembali tersenyum."Apakah keadaanmu sudah membaik?" tanya Dirga membelai rambut Laluna.Dengan perasaan malunya Laluna menatap antara Dirga dengan penuh kebahagiaan."Iya aku sudah membaik." jawab Laluna.

  • Comeback With You   Evakuasi 6

    Waktu sudah menunjukkan jam tujuh mereka berangkat ke Pokhara. Laluna, Sania, Diyon, Dirga dan Namo sudah berangkat menggunakan mobil putih Laluna. Empat puluh menit kemudian mereka sampai di tempat yang di arahkan Pak Kepala. Disana tampak Pak Kepala dan Albi duduk berdampingan bersama Arsi dan pelatih Rin. mereka sudah menunggu Laluna dan juga Sania. "Kalian bertiga tunggulah di meja nomor empat, kalian boleh pesan makanan sesuka hati! Jangan lupa aktifkan headset kalian! Kami berdua akan menemui mereka." Sania dan Laluna menuju meja makan Pak Kepala. "Dirga, Namo ini baru namanya rejeki nomplok." Kata Diyon yang sedang membaca menu makanan. Dirga memukul kepalanya. "Bisa diam tidak, kita disini harus menjaga mereka berdua!" Dirga duduk dan Fokus mendengarkan pembicaraan yang terjadi disana. Pak kepala terkejut melihat kedua wanita itu datang dengan topeng seperti dulu saat awal mereka bertemu. "Silahkan duduk!" Pak Kepala me

  • Comeback With You   Evakuasi 5

    "Lalu apa yang selanjutnya kita lakukan pak? Apakah kita harus memberikan informasi rumah ini kepada Madam Lati?" tanya Arsi."Tidak, Madam Lati tidak boleh tahu. Kita sendiri yang akan mengunjungi rumah itu. Kita harus memastikan bahwa mereka berdua memang masih hidup. Kita akan membantu Laluna dan Sania, mereka juga sudah banyak membantu kita saat masih di gedung putih ini." jawab Pak Kepala.'Kalian berdua memang gadis yang istimewa. Aku berharap kalian memang masih hidup.' Batin Pak Kepala.Sania mendapatkan akses CCTV dirumah lamanya itu. Dia ingin tahu siapa orang yang akan datang kesana dan memeriksa rumahnya. Sania juga masih memasang penyadap di seluruh ruangan."Kita tunggu siapa tamu yang akan datang ke rumah ini?" Ujar Sania sambil duduk di depan komputernya.Hari sudah menjelang malam, mereka menunggu tapi tidak ada seorang pun yang datang. Mereka semua sangat lelah dan sangat lapar.

  • Comeback With You   Evakuasi 4

    Malam hari itu madam Lati marah besar kepada semua pengawal."Kenapa kalian semuanya tidak pecus menjaga kastil ini? Apakah kalian sudah menyelidiki siapa pria dan wanita itu?" Madam Lati berbicara dengan nada tinggi."Sudah madam, pengawal kami ada yang berhasil memotret wanita dan pria itu dan ini adalah rekaman CCTV belakang kastil." pengawal itu memberikan laptop kepada madam Lati.Madam Lati melihat foto dan video itu, sedikit mengenali postur tubuh Laluna tapi dia sendiri masih ragu.

  • Comeback With You   Evakuasi 3

    Semua pelacur itu berteriak-teriak karena dicengkeram beberapa bodyguard."Madam ampunilah kami! Tolong biarkan kami bekerja! Kami tidak akan kabur, jangan bawa kami keruang bawah tanah!" Salah satu pelacur dari Indonesia itu memohon di kaki madam Lati tapi sepertinya madam Lati sudah bersikap anti pati.Dua puluh tiga orang wanita penghibur dari Indonesia di sekap di Ruang bawah tanah. Mereka benar-benar disiksa dan disuruh bekerja tanpa gaji.***Sania mendapatkan Informasi bahwa kastil itu yang diketahui masyarakat hanya bisnis pelacurannya saja sedangkan perbudakan dan pembunuhan di ruang bawah tanah sama sekali tidak pernah terkekspos media. Mereka juga tidak pernah melaporkan jika mengambil tenaga kerja luar negeri jadi yang terdaftar hanyalah penduduk asli Nepal sebagai pekerja disana. Menurut pemerintah bisnis itu juga sektor pariwisata jadi mereka tidak akan pernah menutup bisnis itu.

  • Comeback With You   Evakuasi 2

    Tiba-tiba Dari arah tangga Sania naik ke atas."Apa kalian berke ..." Sania berhenti bertanya melihat posisi mereka seperti itu lalu berbalik Sania tersenyum.Mereka berdua menoleh dan bangun dari posisi itu dengan sangat canggung. Mereka salah tingkah dan bingung harus berbuat apa."A-Akku a-akan mengambil gelas lagi." Laluna turun menabrak Sania dengan langkah kaki yang begitu cepat.Sania cukup terkejut dan dia mengikutinya ke Dapur.

  • Comeback With You   Evakuasi 1

    Langit hampir gelap Laluna dan Dirga pergi kesebuah taman di dekat danau, mendengar dari masyarakat ada seperti pesta rakyat disana. Biasanya turis atau wisatawan berkunjung ke tempat ini untuk menari, menikmati makanan tradisional khas Nepal atau sekedar menikmati pemandangan perbukitan dan Danau dengan Lampu di malam hari.Laluna menggunakan handphone barunya untuk mengirimkan pesan ke Sania."San, sepertinya aku tidak aka

  • Comeback With You   Menikmati Liburan 2

    Di gedung putih mereka benar-benar merasa kehilangan. Pak Kepala baru sadar jika mereka berdua selama ini menggunakan nama samaran."Kedua wanita itu, mereka adalah orang yang gigih dan baik hati kenapa harus terbunuh juga." Albi mengusap air matanya karena merasa sangat kehilangan di depan pak Kepala dan para pelatih juga anggota yang lain di aula sambil menonton berita.Laluna dan Sania memang dikenal dermawan, baik hati dan penuh dengan candaan. Mereka bisa tiba-tiba ceria tapi bisa tiba-tiba serius, mereka berdua selalu menjadi penolong bagi siapapun yang mengenal mereka berdua.Albi

  • Comeback With You   Menikmati Liburan

    Sania menghentikan mobilnya di sebuah hutan yang banyak sekali pepohonan tinggi disana."Kamu nggak salah memilih tempat ini? Memang rumah seperti apa yang kamu beli?" Laluna penasaran."Ketika kita memiliki kekayaan melimpah aku sudah berinvestasi ke rumah ini. Ini bukan sembarangan rumah La, mungkin Gerbang Luarnya terasa seperti rumah berhantu tapi jika kamu sudah masuk ke dalam. Kamu akan betah." Sania menyingkirkan ranting kecil di sebelah gerbang yang penuh daun Kering itu.Sania menekan tombolnya dan gerbang itu terbuka.

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status