Share

Terbiasa

Author: Valen Ash
last update Last Updated: 2020-10-20 16:42:39

"Sya ... Sepertinya kita akan tidur nyenyak kali ini." Laluna bersandar di pintu sambil memandang Sania.

"Iya La, aku tidak menyangka. Ternyata kastil itu memang tempat penyiksaan, buktinya saja pencuri bisa hidup enak disini. Ayo masuk! Kita harus mandi." kata Sania sambil masuk ke kamar itu dan mencoba empukknya ranjang di depan matanya.

"Tapi kita selamanya tidak bisa di tempat ini. Setelah dua minggu ini hidup kita akan berpindah-pindah dan menggunakan kaki kita untuk berlari sampai kita bisa pulang." jelas Laluna yang akhirnya berbaring di atas ranjang.

"Aku tahu, kita akan mulai mencari jalan keluar! La Aku mandi duluan ya." Sania mengambil handuk dan bergegas ke kamar mandi.

"Hemm ..." Laluna masih menikmati langit-langit di kamar itu.

'Aku merasa sedikit demi sedikit penyiksaan itu akan berakhir, disini jauh lebih baik dari pada dugaanku. Aku hanya terpikir kata-kata pak Kepala untuk tidak bercerita tentang kastil itu di tempat ini? Memangnya ada apa? Seperti ada sesuatu? Apa mungkin madam Lati dan Pak Kepala bermusuhan? Ah tidak,tidak jika mereka bermusuhan tidak mungkin mereka bisa bekerja sama. Atau mungkin ada hal yang membuat mereka tidak sepaham?' gumam Laluna.

Beberapa menit kemudian Tasya selesai mandi.

"La...Jangan bengong, segera mandi! Badanku terasa perih tapi aku cukup lega berada di tempat ini." kata Sania sambil mengusap-usap rambut basahnya.

"Aku juga Sya, Baiklah aku mandi." Laluna mengambil handuk dan bergegas ke kamar mandi.

Akhirnya malam itu mereka bisa beristirahat untuk menyambut pelatihan di hari esok.

***

Sinar matahari perlahan masuk ke kamar itu dan lonceng berbunyi begitu nyaring. Albi mengetuk pintu dengan sangat keras.

"Thok,thok,thok. Buka Laluna!Buka Sya!" 
Teriakan Albi membangunkan mereka berdua

"Kenapa dia mengetuk pintu keras sekali?" Laluna menguap dan meregangkan ototnya tidak lupa dia memasang topengnya lalu beranjak dari tempat tidur dan membuka pintu.

"Ada apa Albi?" Laluna masih menguap.

"Peraturan disini jika tidak bangun pagi maka tidak akan mendapatkan sarapan. Aku lupa menberitahukan semalam, jika kalian sampai tidak makan aku bisa kena marah pak Kepala. Ayo cepat ke ruang tengah!" Albi mengajak mereka berdua.

Tanpa berfikir panjang Laluna dan Sania yang hanya mengenakan celana training dan kaos akhirnya mengikuti Albi yang sangat tergesa-gesa itu.

Betapa terkejutnya mereka saat melihat banyak pria sangar dan wanita-wanita kekar sedang menyantap beberapa porsi makanan yang melimpah itu.

"Sepertinya disini tidak ada orang menderita. Bukankah mereka semua pencuri?" Laluna penasaran karena mewahnya makanan di pagi itu.

"Jangan terkejut! Hal ini biasa, pencuri kelas kakap adalah pencuri kaya raya. Hampir semua orang disini punya penghasilan jutaan, mereka punya Rumah mewah dan apartement diluar gedung ini tapi kontrak untuk mengumpulkan hasil curian tetap penting." jawab Albi sambil mengambilkan piring untuk mereka berdua.

"Ini Gila, pencuri macam apa sampai di halalkan di negara ini? Apa mereka setelah kaya tidak bisa menjadi orang biasa dan mungkin berhenti menjadi pencuri?" tanya Sania semakin heran.

"Mereka ada yang sudah pensiun. Tapi mungkin bentuk Terimakasih dengan pak Kepala yang menjadikan mereka hidup enak seperti sekarang makanya mereka masih terus datang. Mereka itu semua gelandangan yang kelaparan dulu, pak Kepala juga tidak punya uang makanya dia membuat agensi ini. Dengan cara mencuri mereka bisa makan dan bisa hidup layak. Pak Kepala hanya ingin menolong, aku sadar caranya salah tapi nasi sudah menjadi bubur dan mereka sudah terbiasa dengan profesi ini." Jelas Albi yang juga mengambil nasi dan lauk-pauknya.

"Oh jadi begitu, aku ada satu pertanyaan untukmu bisakah kita bertiga makan di sebelah sana!" Laluna meminta Albi.

"Baiklah." Albi hanya menurut dan Sania juga mengikutinya.

"Mengapa aku dan tasya tidak boleh membicarakan tentang kastil itu di tempat ini?"Laluna mencoba berbicara lirih.

"Bisa tidak kita ganti topik, aku bisa kena marah kalau membahas hal ini." Albi sepertinya merasa takut.

"Albi aku mohon! Aku sangat penasaran." Laluna mencoba memohon.

Melihat mereka benar-benar memohon akhirnya Albi luluh juga.

"Baiklah, hanya sekali. Jawabannya, karena Pak Kepala tidak ingin mereka semua tahu bahwa kastil itu menyimpan dunia kejahatan melebihi apapun. Sedangkan Agensi ini di dirikan untuk menolong orang, Mengapa kok gedung putih ini satu agensi dengan kastil itu? Karena dulu Pak Kepala sempat terjerat hutang makanya gedung putih ini di beli oleh pemilik kastil itu dan di jadikan satu Agensi. Kemarin Pak Kepala sedang mengurus untuk memisahkan Agensi ini lagi karena hutangnya sudah lunas, ketakutan pak Kepala jika kejahatan kastil terbongkar maka gedung ini akan tutup jika masih dalam satu agensi yang sama. Pak Kepala akan sangat terpukul jika gedung ini tutup." jelas Albi.

"Oke cukup aku tidak akan pernah membahasnya lagi." tambah Albi.

"Terimakasih banyak Albi." ucap Laluna.

'Berarti aku tidak bisa gegabah, agensi ini tidak boleh di sangkut pautkan dengan kastil itu. Dendamku hanya pada kastil itu, sepertinya aku harus menikmati selama beberapa tahun disini dan menunggu saat yang tepat untuk membongkar kekejaman di kastil itu.' gumam Laluna mencoba mengerti.

Mereka bertiga menghabiskan makanannya lalu bergegas mandi baru setelah itu mempersiapkan pelatihan hari ini.

***
Pagi itu langit jauh dari mendung mereka semua bergegas ke hutan di belakang gedung putih, banyak pohon tinggi dan jurang yang terlihat curam. Disinilah pelatihan menembak, memanah dan panjat tebing di adakan. Kenapa hal ini harus di lakukan? Karena pencuri harus bisa naik turun dinding rumah tanpa takut dan harus mahir ketika di buru polisi atau di buru penjahat bersenjata. Karena musuh yang sebenarnya adalah orang- orang yang takut rahasianya terbongkar. 

Sania dan Laluna sangat bersemangat ketika mereka diajarkan pertama kali untuk memegang senjata sepeti pistol, senapan Dan juga busur panah. 

Disana juga di adakan kompetisi untuk menembak dan memanah untuk pemula. 

Laluna dan Sania sangat serius saat melakukan latihan ini. Saat kompetisi di mulai antar anggota mereka sangat siap.

Pelatih Rin dan pelatih Yur yang menjadi pelatih pada hari ini benar-benar terpukau dengan kemampuan Laluna dan Sania.

"Lihat kedua wanita bertopeng itu. Mereka seperti bukan wanita sembarangan, mereka sangat mahir memegang senjata. Kita lihat saat perang antar anggota setelah ini! Jika mereka menang, firasatku mengatakan mereka berdua jadi generasi pertama dari kastil itu yang tidak akan terbunuh sebagai pencuri. Menembak bukan keahlian yang cepat di kuasai oleh wanita, bagaimana menurutmu Rin?" tanggapan Pelatih Yur.

"Aku juga punya firasat yang sama denganmu, mereka berdua sama-sama memiliki keahlian yang lengkap walaupun belum sempurna. Aku dengar Tasya juga ahli di bidang IT sedangkan Rula ahli bela diri. Mereka berdua sama-sama memiliki analisa yang baik untuk membaca keadaan. Kemudian hari ini mereka berdua menguasai untuk memegang senjata, tinggal memolesnya sedikit lagi mereka akan menjadi pencuri hebat. Yang pasti kedua wanita bertopeng ini membuatku penasaran, mereka cantik tapi seperti memiliki sebuah motif tersembunyi." Pelatih Rin mulai dengan penilaianya.

"Apa maksudmu dengan motif tersembunyi?" tanya Pelatih Yur penasaran.

"Mereka itu sangat pemberani Yur, tidak seperti wanita-wanita sebelumnya yang memilih menjadi pencuri hanya untuk melarikan diri. Mereka tidak. Aku dengar dari pak Kepala mereka keluar dari kastil bukan untuk melarikan diri Tapi Karena mereka ingin menjadi pencuri. Mereka rela menyayat tubuhnya untuk keluar dari kastil itu, kemudian walapun sudah di takut-takuti akan ada yang terbunuh karena pekerjaan ini. Mereka tidak ada rasa takut sama sekali, aku paling penasaran dengan Rula, dia terlihat wanita cerdas bukan wanita yang mudah di tipu. Pertama kali aku melihatnya entah firasatku mengatakan, wanita itu mungkin tidak akan terbunuh tapi bisa menjadi pembunuh. Menurutku walaupun dia masih muda tapi tatapan mata itu penuh dengan dendam." Analisa seorang pelatih Rin.

"Benarkah begitu? Baiklah kita akan segera melihat perkembangannya." pelatih Yur sedikit terkejut.

Kompetisi perang antar anggota dimulai dengan pistol mainan di desain benar-benar dalam sebuah game yang mengharuskan mereka waspada. Laluna dan Sania sama-sama melawan keduanya cukup cekatan saat beralih dari satu bilik ke bilik yang lain. Benar dugaan para pelatih kedua wanita itu memang Wonder Woman. Mereka benar-benar menguasai cara menmbak. 

"Doorrrr" 
Suara tembakan 

Raza berbalik dan terkena peluru yang membuatnya harus mundur. Sekarang tersisa Laluna dan Sania.

Mereka berdua tetap bersikap profesional. Ketika harus berlari, melompat dan menyergap akhirnya mereka berdua tertembak bersamaan.

Saat pertarungan berakhir Pelatih Rin dan Yur mendatangi mereka berdua dan bertepuk tangan.

"Hebat, hebat, kalian sangat menikmati peran ini. Seperti ada ambisi di diri kalian tapi over all we like this.  Aku penasaran kenapa kalian tidak ingin membuka topeng itu?" puji pelatih Yur.

"Karena ada luka di balik topeng ini, aku tidak ingin kalian merasa jijik melihatnya." jawab Laluna sambil tersenyum.

"Ohh, apa lukanya sangat mengerikan?" tanya pelatih Yur sekali lagi.

"Lumayan." jawab Tasya.

"Kami kembali ke gedung dulu pelatih." kata mereka berdua meninggalkan hutan itu.

"Rasanya pertanyaanku tidak terjawab. Aku masih belum yakin dengan jawaban mereka." pelatih Yur masih sangat penasaran.











Related chapters

  • Comeback With You   Langkah Awal

    Dua minggu telah berlalu, Laluna dan Sania benar-benar menjadi pencuri terbaik di angkatan itu. Segala yang diajarkan telah mereka kuasai dengan cepat. Pak Kepala juga sangat mengakui hal itu, hari kebebasan mereka ada di depan mata sekarang karena mereka sudah dipercaya untuk keluar dari gedung putih.Mereka berdandan menjadi wanita cantik saat di luar walaupun Laluna sedikit tomboy sekarang dan selalu menggunakan cadar yang berbeda bahkan topeng yang berbeda di setiap aksi dan kesempatan. Mereka selalu bermain cantik setiap menjalankan aksinya, disisi lain mereka berdua malah banyak menolong orang-orang yang kelaparan dan orang-orang miskin.Setelah tiga tahun berlalu mereka berdua berhasil menjadi penc

    Last Updated : 2020-10-20
  • Comeback With You   Kecurigaan

    Sudah tiga bulan sama sekali tidak ada surat untuk para orang tua dari mereka yang dikirim menjadi pekerja di Nepal termasuk orang tua Laluna yang selalu berdoa untuk keselamatan anaknya itu."Ayah, bagaimana kabar dari anak kita? Haruskah kita bertanya kepada pak Ramonta?Aku benar-benar cemas, sudah tiga bulan tidak ada surat ataupun kabar sama sekali. Setiap bulan hanya uang yang mengalir, tapi jika anak kita terjadi sesuatu aku juga tidak akan memaafkan diriku sendiri." keluh Ibu Laluna yang terus meneteskan air mata.Ayah Laluna memeluk istrinya itu."Sabar sayang, aku yakin anak kita baik-baik saja. Dia gadis yang tangguh, wa

    Last Updated : 2020-10-20
  • Comeback With You   Misi yang tidak mungkin

    Pria itu ternyata adalah salah seorang tentara yang dikirim Indonesia untuk menyelidiki perdagangan manusia di Nepal. Namanya adalah Dirga.Setelah kembali dia buru-buru melihat Foto-foto yang yang di temukan di kastil itu. Dia menemukan dua Foto yang menurut penghuni kastil memilih menjadi pencuri dari pada menjadi pelacur. Dirga menemukan Foto Laluna saat berusia dua belas tahun.'Wanita ini sangat mirip dengan gadis ini, tidak salah lagi. Jika di dalam kastil itu tidak di perbolehkan membawa barang elektronik dan juga handphone apalagi terhubung melalui internet tidak mungkin pengirim surel ada di dalam kastil. Dia bisa tahu dengan mudah tentang kastil karena dia dulu pernah berada di dalam kastil, tuj

    Last Updated : 2020-10-20
  • Comeback With You   Menikmati Liburan

    Sania menghentikan mobilnya di sebuah hutan yang banyak sekali pepohonan tinggi disana."Kamu nggak salah memilih tempat ini? Memang rumah seperti apa yang kamu beli?" Laluna penasaran."Ketika kita memiliki kekayaan melimpah aku sudah berinvestasi ke rumah ini. Ini bukan sembarangan rumah La, mungkin Gerbang Luarnya terasa seperti rumah berhantu tapi jika kamu sudah masuk ke dalam. Kamu akan betah." Sania menyingkirkan ranting kecil di sebelah gerbang yang penuh daun Kering itu.Sania menekan tombolnya dan gerbang itu terbuka.

    Last Updated : 2020-10-20
  • Comeback With You   Menikmati Liburan 2

    Di gedung putih mereka benar-benar merasa kehilangan. Pak Kepala baru sadar jika mereka berdua selama ini menggunakan nama samaran."Kedua wanita itu, mereka adalah orang yang gigih dan baik hati kenapa harus terbunuh juga." Albi mengusap air matanya karena merasa sangat kehilangan di depan pak Kepala dan para pelatih juga anggota yang lain di aula sambil menonton berita.Laluna dan Sania memang dikenal dermawan, baik hati dan penuh dengan candaan. Mereka bisa tiba-tiba ceria tapi bisa tiba-tiba serius, mereka berdua selalu menjadi penolong bagi siapapun yang mengenal mereka berdua.Albi

    Last Updated : 2020-10-20
  • Comeback With You   Evakuasi 1

    Langit hampir gelap Laluna dan Dirga pergi kesebuah taman di dekat danau, mendengar dari masyarakat ada seperti pesta rakyat disana. Biasanya turis atau wisatawan berkunjung ke tempat ini untuk menari, menikmati makanan tradisional khas Nepal atau sekedar menikmati pemandangan perbukitan dan Danau dengan Lampu di malam hari.Laluna menggunakan handphone barunya untuk mengirimkan pesan ke Sania."San, sepertinya aku tidak aka

    Last Updated : 2020-10-20
  • Comeback With You   Evakuasi 2

    Tiba-tiba Dari arah tangga Sania naik ke atas."Apa kalian berke ..." Sania berhenti bertanya melihat posisi mereka seperti itu lalu berbalik Sania tersenyum.Mereka berdua menoleh dan bangun dari posisi itu dengan sangat canggung. Mereka salah tingkah dan bingung harus berbuat apa."A-Akku a-akan mengambil gelas lagi." Laluna turun menabrak Sania dengan langkah kaki yang begitu cepat.Sania cukup terkejut dan dia mengikutinya ke Dapur.

    Last Updated : 2020-10-20
  • Comeback With You   Evakuasi 3

    Semua pelacur itu berteriak-teriak karena dicengkeram beberapa bodyguard."Madam ampunilah kami! Tolong biarkan kami bekerja! Kami tidak akan kabur, jangan bawa kami keruang bawah tanah!" Salah satu pelacur dari Indonesia itu memohon di kaki madam Lati tapi sepertinya madam Lati sudah bersikap anti pati.Dua puluh tiga orang wanita penghibur dari Indonesia di sekap di Ruang bawah tanah. Mereka benar-benar disiksa dan disuruh bekerja tanpa gaji.***Sania mendapatkan Informasi bahwa kastil itu yang diketahui masyarakat hanya bisnis pelacurannya saja sedangkan perbudakan dan pembunuhan di ruang bawah tanah sama sekali tidak pernah terkekspos media. Mereka juga tidak pernah melaporkan jika mengambil tenaga kerja luar negeri jadi yang terdaftar hanyalah penduduk asli Nepal sebagai pekerja disana. Menurut pemerintah bisnis itu juga sektor pariwisata jadi mereka tidak akan pernah menutup bisnis itu.

    Last Updated : 2020-10-20

Latest chapter

  • Comeback With You   Pulang

    Keadaan Laluna sudah membaik dia sudah di perbolehkan keluar dari rumah sakit. Pemerintah Indonesia akan segera memulangkan mereka semua besok"San, maafkan aku ya! Aku membuatmu sangat khawatir." kata Laluna yang masih merasakan sakit di punggung dan perutnya itu."Kamu fokus saja dengan kesembuhanmu!Ini kedua kalinya kamu membuat jantungku hampir copot." Jelas Sania sambil mendorong Laluna menggunakan kursi roda menuju ke mobil.Dirga menghampiri Laluna dan menghentikan laju kursi roda itu. Dia memberikan Bunga yang dia beli di toko sebelah rumah sakit.Mata Laluna tiba-tiba berbinar melihat Dirga memberikan bunga itu dengan penuh perhatian."Terimakasih." Laluna tersenyumDirga sangat bahagia melihat Laluna sudah kembali tersenyum."Apakah keadaanmu sudah membaik?" tanya Dirga membelai rambut Laluna.Dengan perasaan malunya Laluna menatap antara Dirga dengan penuh kebahagiaan."Iya aku sudah membaik." jawab Laluna.

  • Comeback With You   Evakuasi 6

    Waktu sudah menunjukkan jam tujuh mereka berangkat ke Pokhara. Laluna, Sania, Diyon, Dirga dan Namo sudah berangkat menggunakan mobil putih Laluna. Empat puluh menit kemudian mereka sampai di tempat yang di arahkan Pak Kepala. Disana tampak Pak Kepala dan Albi duduk berdampingan bersama Arsi dan pelatih Rin. mereka sudah menunggu Laluna dan juga Sania. "Kalian bertiga tunggulah di meja nomor empat, kalian boleh pesan makanan sesuka hati! Jangan lupa aktifkan headset kalian! Kami berdua akan menemui mereka." Sania dan Laluna menuju meja makan Pak Kepala. "Dirga, Namo ini baru namanya rejeki nomplok." Kata Diyon yang sedang membaca menu makanan. Dirga memukul kepalanya. "Bisa diam tidak, kita disini harus menjaga mereka berdua!" Dirga duduk dan Fokus mendengarkan pembicaraan yang terjadi disana. Pak kepala terkejut melihat kedua wanita itu datang dengan topeng seperti dulu saat awal mereka bertemu. "Silahkan duduk!" Pak Kepala me

  • Comeback With You   Evakuasi 5

    "Lalu apa yang selanjutnya kita lakukan pak? Apakah kita harus memberikan informasi rumah ini kepada Madam Lati?" tanya Arsi."Tidak, Madam Lati tidak boleh tahu. Kita sendiri yang akan mengunjungi rumah itu. Kita harus memastikan bahwa mereka berdua memang masih hidup. Kita akan membantu Laluna dan Sania, mereka juga sudah banyak membantu kita saat masih di gedung putih ini." jawab Pak Kepala.'Kalian berdua memang gadis yang istimewa. Aku berharap kalian memang masih hidup.' Batin Pak Kepala.Sania mendapatkan akses CCTV dirumah lamanya itu. Dia ingin tahu siapa orang yang akan datang kesana dan memeriksa rumahnya. Sania juga masih memasang penyadap di seluruh ruangan."Kita tunggu siapa tamu yang akan datang ke rumah ini?" Ujar Sania sambil duduk di depan komputernya.Hari sudah menjelang malam, mereka menunggu tapi tidak ada seorang pun yang datang. Mereka semua sangat lelah dan sangat lapar.

  • Comeback With You   Evakuasi 4

    Malam hari itu madam Lati marah besar kepada semua pengawal."Kenapa kalian semuanya tidak pecus menjaga kastil ini? Apakah kalian sudah menyelidiki siapa pria dan wanita itu?" Madam Lati berbicara dengan nada tinggi."Sudah madam, pengawal kami ada yang berhasil memotret wanita dan pria itu dan ini adalah rekaman CCTV belakang kastil." pengawal itu memberikan laptop kepada madam Lati.Madam Lati melihat foto dan video itu, sedikit mengenali postur tubuh Laluna tapi dia sendiri masih ragu.

  • Comeback With You   Evakuasi 3

    Semua pelacur itu berteriak-teriak karena dicengkeram beberapa bodyguard."Madam ampunilah kami! Tolong biarkan kami bekerja! Kami tidak akan kabur, jangan bawa kami keruang bawah tanah!" Salah satu pelacur dari Indonesia itu memohon di kaki madam Lati tapi sepertinya madam Lati sudah bersikap anti pati.Dua puluh tiga orang wanita penghibur dari Indonesia di sekap di Ruang bawah tanah. Mereka benar-benar disiksa dan disuruh bekerja tanpa gaji.***Sania mendapatkan Informasi bahwa kastil itu yang diketahui masyarakat hanya bisnis pelacurannya saja sedangkan perbudakan dan pembunuhan di ruang bawah tanah sama sekali tidak pernah terkekspos media. Mereka juga tidak pernah melaporkan jika mengambil tenaga kerja luar negeri jadi yang terdaftar hanyalah penduduk asli Nepal sebagai pekerja disana. Menurut pemerintah bisnis itu juga sektor pariwisata jadi mereka tidak akan pernah menutup bisnis itu.

  • Comeback With You   Evakuasi 2

    Tiba-tiba Dari arah tangga Sania naik ke atas."Apa kalian berke ..." Sania berhenti bertanya melihat posisi mereka seperti itu lalu berbalik Sania tersenyum.Mereka berdua menoleh dan bangun dari posisi itu dengan sangat canggung. Mereka salah tingkah dan bingung harus berbuat apa."A-Akku a-akan mengambil gelas lagi." Laluna turun menabrak Sania dengan langkah kaki yang begitu cepat.Sania cukup terkejut dan dia mengikutinya ke Dapur.

  • Comeback With You   Evakuasi 1

    Langit hampir gelap Laluna dan Dirga pergi kesebuah taman di dekat danau, mendengar dari masyarakat ada seperti pesta rakyat disana. Biasanya turis atau wisatawan berkunjung ke tempat ini untuk menari, menikmati makanan tradisional khas Nepal atau sekedar menikmati pemandangan perbukitan dan Danau dengan Lampu di malam hari.Laluna menggunakan handphone barunya untuk mengirimkan pesan ke Sania."San, sepertinya aku tidak aka

  • Comeback With You   Menikmati Liburan 2

    Di gedung putih mereka benar-benar merasa kehilangan. Pak Kepala baru sadar jika mereka berdua selama ini menggunakan nama samaran."Kedua wanita itu, mereka adalah orang yang gigih dan baik hati kenapa harus terbunuh juga." Albi mengusap air matanya karena merasa sangat kehilangan di depan pak Kepala dan para pelatih juga anggota yang lain di aula sambil menonton berita.Laluna dan Sania memang dikenal dermawan, baik hati dan penuh dengan candaan. Mereka bisa tiba-tiba ceria tapi bisa tiba-tiba serius, mereka berdua selalu menjadi penolong bagi siapapun yang mengenal mereka berdua.Albi

  • Comeback With You   Menikmati Liburan

    Sania menghentikan mobilnya di sebuah hutan yang banyak sekali pepohonan tinggi disana."Kamu nggak salah memilih tempat ini? Memang rumah seperti apa yang kamu beli?" Laluna penasaran."Ketika kita memiliki kekayaan melimpah aku sudah berinvestasi ke rumah ini. Ini bukan sembarangan rumah La, mungkin Gerbang Luarnya terasa seperti rumah berhantu tapi jika kamu sudah masuk ke dalam. Kamu akan betah." Sania menyingkirkan ranting kecil di sebelah gerbang yang penuh daun Kering itu.Sania menekan tombolnya dan gerbang itu terbuka.

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status