Beranda / Romansa / Comeback With You / Siksaan Pertama

Share

Siksaan Pertama

Penulis: Valen Ash
last update Terakhir Diperbarui: 2020-10-20 16:35:26

Laluna sengaja membiarkan dirinya disiksa, dengan cara seperti itu maka tubuhnya akan penuh luka dan tidak akan laku untuk di jual kepada pria hidung belang, siasatnya ini juga menjadi awal untuk mengumpulkan bukti tentang perdagangan manusia di Kastil ini. Selama di tempat ini mereka memang tidak di perbolehkan menggunakan barang elektronik seperti telepon genggam atau handphone bahkan surat-menyurat juga di batasi. Dengan cara ini juga dia bisa meminta kepada mereka untuk bisa berbicara dengan Pak Ramonta.

Wanita itu berjalan dengan sangat geram menghampiri Laluna, pengawal itu membuat Laluna berlutut. Wanita ini menjambak rambut Laluna hingga merah kulit kepalanya.

"Tolol!! Kamu ingin kabur ha? Dasar Gadis bodoh, kamu ingin membuatku menyiksamu seperti orang-orang di ruang bawah tanah?" umpatan wanita itu membuat Laluna tertawa.

"Hahahahha..." Laluna tertawa di depan wanita yang akan dijual itu.

Semua pengawal yang melihat hal itu memukuli dan menampar wajah Laluna sampai mengeluarkan darah segar dari ujung bibir dan ujung matanya.

Semua wanita yang melihatnya meneteskan air mata, mereka berteriak.

"Aww, cukup jangan siksa dia lagi!!" Sania berteriak karena tidak tahan.

"Diam!!" Wanita itu berteriak dengan mata melotot kearah Sania.

Sania terdiam dengan gemetar.

Laluna masih tertawa, dia tidak melawan sama sekali padahal tangannya sudah kembali di ikat lagi.

"Hahahhaha, yang Tolol itu kamu!! Silahkan siksa aku sesuka hatimu. Bunuh aku juga boleh, buat banyak goresan di tubuhku sebanyak yang kamu mau! Itu bukan kerugian besar buatku! Tapi sebelum itu hubungkan aku dengan pak Ramonta di Indonesia ada yang ingin aku bicarakan denganya!" Laluna menatap wanita itu dengan bengis.

"Kamu hanya gadis kecil, berani sekali melawanku? Kamu ini siapa ha? Orang kaya? Investor?Minta di hubungkan dengan Konglomerat seperti Pak Ramonta. Kamu pikir aku akan menuruti perkataanmu?" 
Wanita itu mengernyitkan dahi dengan tatapan mengejek.

Tiba-tiba handphonenya berdering.

"Kring,Kring,Kring" 

"Wah, wah, wah. Kamu bisa seberuntung ini. Pak Ramonta menelponku." 

Wanita itu mengangkat telponnya.

"Halo, apa kabar pak Ramonta?"

"Ada yang harus kuberitahukan kepadamu." 

"Iya, aku mendengarkan."

"Kamu harus berhati-hati dengan gadis yang terikat itu, dia sangat ahli bela diri dan sangat cerdas. Jangan mudah percaya padanya! berikan handphone itu kepadanya aku ingin bicara!" 

"Baiklah."

Wanita itu me-loadspeaker handphonenya ketelinga Laluna.

Laluna sangat geram dan kesal

"Dasar Bajingan!! Kamu membiusku lagi sebelum aku berangkat. Apa kamu ingin aku membunuh semua orang disini agar uangmu tidak mengalir lagi ha?"

"Pelankan suaramu gadis manis, aku akan tetap menepati janjiku untuk memberikan uang kepada keluargamu dengan catatan kamu tidak boleh kabur dari Nepal. Jika kamu mencoba kabur dari negara itu. Maka orang tuamu dan adikmu akan aku bunuh! Jika kamu menurut dengan mereka kamu juga akan mendapatkan banyak uang disana."


"Jadi kamu juga mengancamku! Baiklah kita sepakat jika kamu tidak menepati janji aku juga akan membunuh para pekerja ini. Dan aku pastikan dana yang tiap bulan mengalir akan berhenti. Bagaimana?"

"Dasar gadis kurang ajar!!kamu bisa mengancamku juga. Baiklah kita sepakat."

"Aku ada satu permintaan lagi biarkan mereka tiap bulan mengirim surat ke keluarganya agar orang tua mereka tidak khawatir."

"Kamu tidak perlu repot karena aku sudah menyiapkan surat palsu agar mereka tenang dirumah."

"Dasar licik."

"Berikan pada wanita itu lagi!!" perintah pak Ramonta

"Bagaimana masih ada yang bisa ku bantu Pak Ramonta?"

"Jika gadis itu berbuat ulah laporkan padaku!" 

"Baiklah pak." 

Telpon itu berakhir

Wanita itu dengan tiba-tiba mencengkeram rahang Laluna dan menggertak.

"Dengarkan aku baik-baik, hari ini aku ingin memberimu pelajaran karena kamu sudah menendangku hingga pingsan. Kamu minta aku untuk menyiksamu kan tadi, aku akan mengabulkan." wanita itu mencengkeram mulut Laluna makin keras Lalu menyeret Laluna dengan menjambak rambutnya.

"Aaawww, kamu akan membawaku kemana?" Laluna terus berteriak sampai akhirnya dia sampai di ruang rias.

Wanita itu melemparnya ke tengah wanita-wanita penghibur atau lebih dikenal pelacur.
Mereka seperti sudah tidak ada rasa malu bahkan mungkin bangga dengan pekerjaan ini. Melihat ada Gadis yang di lempar, salah satu dari mereka langsung bertanya kepada wanita itu.

"Harus ku apakan gadis kecil ini?" tanya salah seorang pelacur.

"Ajarkan dia sesuatu yang membuatnya Jera. Kalian paham kan maksudku?" wanita itu memberi isyarat lalu pergi meninggalkan tempat itu

'Mengapa perasaanku tidak enak?' batin Laluna.

 Ada sekitar lima orang wanita penghibur mendekat kesekeliling Laluna dengan tatapan sangat tajam. Laluna mencoba untuk mundur tapi tidak bisa.

Mereka melucuti seluruh pakaian Laluna kemudian kedua tangannya di ikat di sudut yang berbeda. Sehingga posisinya berdiri terlentang tanpa busana. Para pelacur itu mengambil dua buah lidi panjang kemudian menyerang setiap bagian tubuh Laluna hingga memerah dan terluka. 

Serangan pertama

Laluna merasakan perih

Serangan kedua 

Laluna mereteskan air mata 

Sampai serangan puluhan kali 

Kaki dan tangannya mulai lemas.

Mereka tertawa dan menghentikan sabetan itu. Salah satu wanita itu berbisik di telinga Laluna.

"Gadis manis tubuhmu sangat mulus. Pasti kamu masih suci, tercium aroma perawan di tubuhmu." Wanita itu membelai sekujur tubuh Laluna.

Laluna tidak bisa mengeluarkan suaranya lagi, rasa sakit itu membuatnya sangat menderita. Terasa mati rasa ketika di belai wanita itu.

"Jika kamu tidak bisa memuaskan pelanggan, kamu akan mendapatkan hukuman seperti ini. oh ya perkenalkan aku seniormu disini. Namaku Rina, siapa namamu?" wanita itu membelai rambut Laluna.

Laluna sangat lemas dan kesakitan bagaimanapun dia tetap seorang wanita.

"Na-namaku Laluna, a-apa aku boleh bertanya padamu?" tanya Laluna dengan suara parau menahan rasa perih di tubuhnya.

"Bertanyalah." Jawab Rina.

"Apakah wanita yang penuh luka masih di minati oleh pelanggan?" tanya Laluna.

"Mungkin harganya akan turun dan mungkin juga kamu tidak akan berguna lagi." Jawab Rina sambil memotong kuku panjangnya.

"Lalu wanita itu nasibnya akan bagaimana?" tanya Laluna masih menahan rasa sakit.

"Sebenarnya disini ada satu pekerjaan lagi yaitu menjadi seorang pencuri. Tapi wanita disini kebanyakan tidak sanggup dengan pekerjaan ini. Karena mereka harus punya keahlian mencopet, berlari dan juga bersembunyi bahkan membunuh. Jika mereka sanggup mungkin bisa mengambil pekerjaan itu karena mereka juga akan di gaji lumayan besar, mereka juga akan lolos dari kecurigaan polisi karena polisi mudah di suap Oleh wanita penghibur. Pasti kamu paham kan maksudku. Tapi kalau wanita ini sudah tidak berguna lagi dia akan di jadikan budak di ruang bawah tanah dan perlahan-lahan mereka akan mati dengan sendirinya karena tidak ada orang yang memberi mereka makan. Agensi ini memang kejam tapi kehidupan pelacur disini sangat mewah jika mereka menurut, kita tidak selalu di kurung di kastil ini. Mereka akan keluar dan di pesan oleh banyak pejabat dan konglomerat. Tapi tetap di jaga ketat oleh pengawal. Mereka keluar hanya untuk melayani pelanggan. Namun, jika mereka tidak menurut selain di kurung di kastil ini, mereka bisa disiksa dan akhirnya ke ruang bawah tanah dan di biarkan mati." Rina kembali duduk memoles wajahnya lagi karena dia akan siap untuk menerima pelanggan.

"Apa kamu tidak memiliki keluarga? Jika mereka mati bagaimana dengan keluarga mereka yang mungkin bukan dari Nepal." sepertinya Laluna ingin bertanya lebih jauh.

"Kematian akan di manipulasi sebagai kecelakaan bisa jadi setelah mereka mati akan di bakar hingga menghitam lalu di kembalikan ke keluarganya seakan dia meninggal karena kebakaran. Sepertinya aku tidak perlu menjawab hal pribadiku disini. aku tidak akan berbuat jahat padamu. Aku yakin kamu pasti befikir untuk menjadi pencuri. Jika melihat tubuhmu yang semulus dan sebagus ini madam Lati wanita yang menjambakmu kesini tadi tidak akan meloloskanmu. Kamu tidak berfikir kan untuk melukai tubuhmu sendiri, sekarang aku akan mendandanimu dan malam ini kamu akan bersiap menjadi seorang pelacur." Penjelasan panjang diberikan oleh Rina.

'Dia tahu aku sedang berfikir hal yang sama dengannya. Mungkin mulai sekarang aku harus menghapus diriku yang feminim dan benar-benar mengeluarkan sisi tomboy yang selalu aku sembunyikan demi ibuku. Malam ini aku tidak akan membiarkan siapapun menikmati tubuhku. Walaupun aku harus memainkan peran ini sebaik mungkin.' gumam Laluna.

Laluna mengikuti semua perkataan Rina, bahkan dia di dandani sangat cantik saat itu dengan gaun hitam yang sangat terbuka. Didalam ruang rias yang sangat penuh dengan alat make up serta gaun-gaun indah.
Lukanya masih basah tapi sudah harus di pekerjakan, sebelum memakai gaun itu, Rina menyiramkan obat bubuk ke seluruh tubuh Laluna yang terluka. Ini benar-benar terasa seperti cambukan hukuman mati saat di penjara, sakit ditubuhnya itu harus di tahan bahkan mungkin Laluna akan menambahnya lagi. 

Hari itu terasa begitu cepat, Laluna masih menggigit bibirnya sendiri untuk menutupi ketakutan dan kegelisahanya. Banyak sekali rencana di dalam otaknya untuk keluar dari prostitusi ini. Dalam hatinya terus-menerus mengucapkan doa dan maaf untuk orang tuanya. Dia terpaksa melakukan ini agar semua orang selamat termasuk teman-temannya disini. Mungkin hari ini mereka juga dipersiapkan untuk melayani para pria hidung belang itu, semua itu memukul keras hatinya yang sedikit tersayat membayangkan mereka tidak berdaya. 

Malam itu Laluna mencari benda tajam yang ada di kotak-kotak make up. Dia berharap ada pisau lipat atau kater yang bisa di dibawanya. Setelah dua kotak terbuka dia menemukan kater lumayan besar, selagi orang-orang berada di luar dia mengambil sebuah bandana rambut dan mengikatkannya di paha kanannya kemudian diselipkan kater itu disana. Dia merapikan lagi dress mininya itu agar bandana dan kater itu sempurna untuk disembunyikan.

Laluna melihat semua wanita-wanita yang berangkat bersamanya itu mulai masuk ke beberapa ruangan rias termasuk ruangan yang dipakai Laluna. Sania terlihat sangat murung dan memilih duduk di sebelah Laluna.

"Kamu tahu kita tidak akan pernah bisa pergi dari sini!" kata Sania sedikit pasrah kemudian memoles wajahnya perlahan dengan bedak dan make up.

"Aku tahu kita tidak ada harapan untuk sekarang. Tapi bisakah kamu tidak menyerah? Ada pekerjaan lain disini sebagai seorang pencuri tapi tubuh kita tidak boleh mulus. Aku rasa jika kamu mau, kita bisa melakukannya hari ini." pendapat Laluna memberikan ide untuk Sania.

Sania menangkap maksud dari Laluna.
"Bagaimana dengan yang lain?" Sania tiba-tiba merasakan sedih melihat wanita-wanita itu yang sudah terlihat pasrah.

"Kita harus keluar dari sini untuk menyelamatkan mereka. Jujur kita tidak ada pilihan lain, jika mereka lebih memilih menjadi pencuri, maka kemungkinan rencana kita gagal. Ada misi tersembunyi dibalik ini semua. Karena mungkin kita bisa merasakan kebebasan diluar kastil ini dan kita bisa berbuat sesuatu." Laluna mencoba menjelaskan dengan lirih.

Laluna perlahan menunjukkan kater yang ada di paha kanannya.

"Lakukanlah hal itu didepan pelanggan." Laluna mencoba membuat Sania mengerti.

Beberapa menit kemudian Rina memanggil Laluna karena tamu sudah berdatangan. Laluna memegang pundak Sania lalu meninggalkan dia untuk menemui Rina.

Sania berfikir keras sampai akhirnya dia memutuskan untuk melakukannya. Dia melakukan hal yang sama persis dengan Laluna. Kemudian para senior menghampiri mereka yang sudah berdandan dan siap menerima pelanggan.

Pengalaman pahit dimulai...






Bab terkait

  • Comeback With You   Sukses

    Laluna mendapatkan pelanggan pertama dan disediakan satu buah bilik kamar. Laluna sedikit berkeringat, dalam hatinya dia meyakinkan diri bahwa ini adalah sebuah peran. Pria itu tidak terlalu tua ataupun terlalu muda tapi Laluna masih berusia sangat muda, menurutnya ini sangat tidak adil jika di usianya harus kehilangan kesucianya.Pria itu memandangnya dengan tatapan sangat menjijikkan. Laluna mencoba tidak ketakutan dan sedikit bernegosiasi. Inilah salah satu keahliannya."Bisakah aku berkenalan denganmu?" Laluna memulai pembicaraan dengan pria itu."Ternyata kamu cukup ramah untuk melay

    Terakhir Diperbarui : 2020-10-20
  • Comeback With You   Mulai Pelatihan

    Laluna kembali ke ruang rias. Dia menemukan Sania mendapatkan serangan lidi seperti yang dia terima. Laluna membiarkan itu terjadi karena hal itulah yang membuatnya selamat. Sania seperti baru saja dianiyaya oleh pelanggan wajahnya membiru dan badannya luka berat masih di tambah serangan lidi itu.Beberapa menit kemudian serangan itu di hentikan. Kedua tangan Sania di lepaskan, kali ini Sania tidak menangis dia hanya merintih dan menahan sakit. Laluna mengambil bubuk obat dan di siramkan ke tubuh Sania. Barulah rasa sakit akibat sayatan dan pukulan itu memaksa peluhnya untuk jatuh, perlahan memakai celana kain dan kaosnya lalu duduk disamping Laluna."Apakah kamu berhasil?" tanya Laluna yang juga masih merasaka

    Terakhir Diperbarui : 2020-10-20
  • Comeback With You   Pelatihan Pertama

    "Kalian berdua sudah datang. Duduklah!" Pak kepala itu duduk berhadapan dengan mereka."Benarkah kamu Rula dan Tasya?" tanya Pak Kepala itu."Iya aku Rula dan dia Tasya" jawab Laluna singkat."Kenapa kalian berdua menggunakan topeng?"Tanya Pak Kepala itu."Karena kami banyak menyimpan luka, aku takut akan terasa menjijikkan ketika melihat luka yang ada di wajah kita berdua." jelas Laluna yang sudah mempersiapkan jawaban itu sejak dalam perjalanan tadi."Hemm, aku juga dengar dari Lati. Dia bilang kalian melukai diri kalian sendiri demi berganti profesi menjadi pencuri. Apakah itu benar?" tambah Pak Kepala itu yang mulai sedikit penasaran.Laluna sangat mahir untuk bersikap tenang. Dia sama sekali tidak terlihat bingung ataupun gugup ketika menjawab pertanyaan."Kami sebenarnya tidak pandai melayani pria, bahkan kami berdua kadang sulit bersikap ramah. Karena banyak

    Terakhir Diperbarui : 2020-10-20
  • Comeback With You   Pelatihan kedua

    Laluna yang terkejut membuat dia memandang Sania lagi dan memberi kode untuk berbuat sesuatu.Mereka berdua tiba-tiba berdiri dan memandang Albi yang juga ikut berdiri, mereka berdua mendorongnya perlahan ke dinding lalu menahannya berdiri dengan dihalangi tubuh Laluna dan Sania."Ap-apa yang akan kalian lak-lakukan?" Albi terlihat sangat ketakutan."Apa yang kamu dengar barusan?"tanya Sania menatap intens mata Albi."Ti-ti-tidak ada, aku tidak mendengar apa-apa, aku hany

    Terakhir Diperbarui : 2020-10-20
  • Comeback With You   Terbiasa

    "Sya ... Sepertinya kita akan tidur nyenyak kali ini." Laluna bersandar di pintu sambil memandang Sania."Iya La, aku tidak menyangka. Ternyata kastil itu memang tempat penyiksaan, buktinya saja pencuri bisa hidup enak disini. Ayo masuk! Kita harus mandi." kata Sania sambil masuk ke kamar itu dan mencoba empukknya ranjang di depan matanya."Tapi kita selamanya tidak bisa di tempat ini. Setelah dua minggu ini hidup kita akan berpindah-pindah dan menggunakan kaki kita untuk berlari sampai kita bisa pulang." jelas Laluna yang akhirnya berbaring di atas ranjang."Aku tahu, kita akan mulai mencari j

    Terakhir Diperbarui : 2020-10-20
  • Comeback With You   Langkah Awal

    Dua minggu telah berlalu, Laluna dan Sania benar-benar menjadi pencuri terbaik di angkatan itu. Segala yang diajarkan telah mereka kuasai dengan cepat. Pak Kepala juga sangat mengakui hal itu, hari kebebasan mereka ada di depan mata sekarang karena mereka sudah dipercaya untuk keluar dari gedung putih.Mereka berdandan menjadi wanita cantik saat di luar walaupun Laluna sedikit tomboy sekarang dan selalu menggunakan cadar yang berbeda bahkan topeng yang berbeda di setiap aksi dan kesempatan. Mereka selalu bermain cantik setiap menjalankan aksinya, disisi lain mereka berdua malah banyak menolong orang-orang yang kelaparan dan orang-orang miskin.Setelah tiga tahun berlalu mereka berdua berhasil menjadi penc

    Terakhir Diperbarui : 2020-10-20
  • Comeback With You   Kecurigaan

    Sudah tiga bulan sama sekali tidak ada surat untuk para orang tua dari mereka yang dikirim menjadi pekerja di Nepal termasuk orang tua Laluna yang selalu berdoa untuk keselamatan anaknya itu."Ayah, bagaimana kabar dari anak kita? Haruskah kita bertanya kepada pak Ramonta?Aku benar-benar cemas, sudah tiga bulan tidak ada surat ataupun kabar sama sekali. Setiap bulan hanya uang yang mengalir, tapi jika anak kita terjadi sesuatu aku juga tidak akan memaafkan diriku sendiri." keluh Ibu Laluna yang terus meneteskan air mata.Ayah Laluna memeluk istrinya itu."Sabar sayang, aku yakin anak kita baik-baik saja. Dia gadis yang tangguh, wa

    Terakhir Diperbarui : 2020-10-20
  • Comeback With You   Misi yang tidak mungkin

    Pria itu ternyata adalah salah seorang tentara yang dikirim Indonesia untuk menyelidiki perdagangan manusia di Nepal. Namanya adalah Dirga.Setelah kembali dia buru-buru melihat Foto-foto yang yang di temukan di kastil itu. Dia menemukan dua Foto yang menurut penghuni kastil memilih menjadi pencuri dari pada menjadi pelacur. Dirga menemukan Foto Laluna saat berusia dua belas tahun.'Wanita ini sangat mirip dengan gadis ini, tidak salah lagi. Jika di dalam kastil itu tidak di perbolehkan membawa barang elektronik dan juga handphone apalagi terhubung melalui internet tidak mungkin pengirim surel ada di dalam kastil. Dia bisa tahu dengan mudah tentang kastil karena dia dulu pernah berada di dalam kastil, tuj

    Terakhir Diperbarui : 2020-10-20

Bab terbaru

  • Comeback With You   Pulang

    Keadaan Laluna sudah membaik dia sudah di perbolehkan keluar dari rumah sakit. Pemerintah Indonesia akan segera memulangkan mereka semua besok"San, maafkan aku ya! Aku membuatmu sangat khawatir." kata Laluna yang masih merasakan sakit di punggung dan perutnya itu."Kamu fokus saja dengan kesembuhanmu!Ini kedua kalinya kamu membuat jantungku hampir copot." Jelas Sania sambil mendorong Laluna menggunakan kursi roda menuju ke mobil.Dirga menghampiri Laluna dan menghentikan laju kursi roda itu. Dia memberikan Bunga yang dia beli di toko sebelah rumah sakit.Mata Laluna tiba-tiba berbinar melihat Dirga memberikan bunga itu dengan penuh perhatian."Terimakasih." Laluna tersenyumDirga sangat bahagia melihat Laluna sudah kembali tersenyum."Apakah keadaanmu sudah membaik?" tanya Dirga membelai rambut Laluna.Dengan perasaan malunya Laluna menatap antara Dirga dengan penuh kebahagiaan."Iya aku sudah membaik." jawab Laluna.

  • Comeback With You   Evakuasi 6

    Waktu sudah menunjukkan jam tujuh mereka berangkat ke Pokhara. Laluna, Sania, Diyon, Dirga dan Namo sudah berangkat menggunakan mobil putih Laluna. Empat puluh menit kemudian mereka sampai di tempat yang di arahkan Pak Kepala. Disana tampak Pak Kepala dan Albi duduk berdampingan bersama Arsi dan pelatih Rin. mereka sudah menunggu Laluna dan juga Sania. "Kalian bertiga tunggulah di meja nomor empat, kalian boleh pesan makanan sesuka hati! Jangan lupa aktifkan headset kalian! Kami berdua akan menemui mereka." Sania dan Laluna menuju meja makan Pak Kepala. "Dirga, Namo ini baru namanya rejeki nomplok." Kata Diyon yang sedang membaca menu makanan. Dirga memukul kepalanya. "Bisa diam tidak, kita disini harus menjaga mereka berdua!" Dirga duduk dan Fokus mendengarkan pembicaraan yang terjadi disana. Pak kepala terkejut melihat kedua wanita itu datang dengan topeng seperti dulu saat awal mereka bertemu. "Silahkan duduk!" Pak Kepala me

  • Comeback With You   Evakuasi 5

    "Lalu apa yang selanjutnya kita lakukan pak? Apakah kita harus memberikan informasi rumah ini kepada Madam Lati?" tanya Arsi."Tidak, Madam Lati tidak boleh tahu. Kita sendiri yang akan mengunjungi rumah itu. Kita harus memastikan bahwa mereka berdua memang masih hidup. Kita akan membantu Laluna dan Sania, mereka juga sudah banyak membantu kita saat masih di gedung putih ini." jawab Pak Kepala.'Kalian berdua memang gadis yang istimewa. Aku berharap kalian memang masih hidup.' Batin Pak Kepala.Sania mendapatkan akses CCTV dirumah lamanya itu. Dia ingin tahu siapa orang yang akan datang kesana dan memeriksa rumahnya. Sania juga masih memasang penyadap di seluruh ruangan."Kita tunggu siapa tamu yang akan datang ke rumah ini?" Ujar Sania sambil duduk di depan komputernya.Hari sudah menjelang malam, mereka menunggu tapi tidak ada seorang pun yang datang. Mereka semua sangat lelah dan sangat lapar.

  • Comeback With You   Evakuasi 4

    Malam hari itu madam Lati marah besar kepada semua pengawal."Kenapa kalian semuanya tidak pecus menjaga kastil ini? Apakah kalian sudah menyelidiki siapa pria dan wanita itu?" Madam Lati berbicara dengan nada tinggi."Sudah madam, pengawal kami ada yang berhasil memotret wanita dan pria itu dan ini adalah rekaman CCTV belakang kastil." pengawal itu memberikan laptop kepada madam Lati.Madam Lati melihat foto dan video itu, sedikit mengenali postur tubuh Laluna tapi dia sendiri masih ragu.

  • Comeback With You   Evakuasi 3

    Semua pelacur itu berteriak-teriak karena dicengkeram beberapa bodyguard."Madam ampunilah kami! Tolong biarkan kami bekerja! Kami tidak akan kabur, jangan bawa kami keruang bawah tanah!" Salah satu pelacur dari Indonesia itu memohon di kaki madam Lati tapi sepertinya madam Lati sudah bersikap anti pati.Dua puluh tiga orang wanita penghibur dari Indonesia di sekap di Ruang bawah tanah. Mereka benar-benar disiksa dan disuruh bekerja tanpa gaji.***Sania mendapatkan Informasi bahwa kastil itu yang diketahui masyarakat hanya bisnis pelacurannya saja sedangkan perbudakan dan pembunuhan di ruang bawah tanah sama sekali tidak pernah terkekspos media. Mereka juga tidak pernah melaporkan jika mengambil tenaga kerja luar negeri jadi yang terdaftar hanyalah penduduk asli Nepal sebagai pekerja disana. Menurut pemerintah bisnis itu juga sektor pariwisata jadi mereka tidak akan pernah menutup bisnis itu.

  • Comeback With You   Evakuasi 2

    Tiba-tiba Dari arah tangga Sania naik ke atas."Apa kalian berke ..." Sania berhenti bertanya melihat posisi mereka seperti itu lalu berbalik Sania tersenyum.Mereka berdua menoleh dan bangun dari posisi itu dengan sangat canggung. Mereka salah tingkah dan bingung harus berbuat apa."A-Akku a-akan mengambil gelas lagi." Laluna turun menabrak Sania dengan langkah kaki yang begitu cepat.Sania cukup terkejut dan dia mengikutinya ke Dapur.

  • Comeback With You   Evakuasi 1

    Langit hampir gelap Laluna dan Dirga pergi kesebuah taman di dekat danau, mendengar dari masyarakat ada seperti pesta rakyat disana. Biasanya turis atau wisatawan berkunjung ke tempat ini untuk menari, menikmati makanan tradisional khas Nepal atau sekedar menikmati pemandangan perbukitan dan Danau dengan Lampu di malam hari.Laluna menggunakan handphone barunya untuk mengirimkan pesan ke Sania."San, sepertinya aku tidak aka

  • Comeback With You   Menikmati Liburan 2

    Di gedung putih mereka benar-benar merasa kehilangan. Pak Kepala baru sadar jika mereka berdua selama ini menggunakan nama samaran."Kedua wanita itu, mereka adalah orang yang gigih dan baik hati kenapa harus terbunuh juga." Albi mengusap air matanya karena merasa sangat kehilangan di depan pak Kepala dan para pelatih juga anggota yang lain di aula sambil menonton berita.Laluna dan Sania memang dikenal dermawan, baik hati dan penuh dengan candaan. Mereka bisa tiba-tiba ceria tapi bisa tiba-tiba serius, mereka berdua selalu menjadi penolong bagi siapapun yang mengenal mereka berdua.Albi

  • Comeback With You   Menikmati Liburan

    Sania menghentikan mobilnya di sebuah hutan yang banyak sekali pepohonan tinggi disana."Kamu nggak salah memilih tempat ini? Memang rumah seperti apa yang kamu beli?" Laluna penasaran."Ketika kita memiliki kekayaan melimpah aku sudah berinvestasi ke rumah ini. Ini bukan sembarangan rumah La, mungkin Gerbang Luarnya terasa seperti rumah berhantu tapi jika kamu sudah masuk ke dalam. Kamu akan betah." Sania menyingkirkan ranting kecil di sebelah gerbang yang penuh daun Kering itu.Sania menekan tombolnya dan gerbang itu terbuka.

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status