Sarah adalah seorang gadis cerdas dan polos. Dia terlahir di tengah keluarga yang dibilang jauh dari kata cukup. Terlahir sebagai anak terakhir dari dua bersaudara membuat Sarah menjadi anak kesayangan di keluarganya. Ibu dan kakaknya begitu menyayangi dan memanjakannya. Meski bukan dengan kemewahan, namun Sarah selalu dimanjakan dengan limpahan kasih sayang dari ibu dan kakak perempuannya, Wulan.
Ayahnya telah meninggal saat Sarah hendak mengikuti ujian akhir sekolah di SMA. Meski demikian hal itu tidak menjadikannya sebagai penghambat untuk mendapatkan nilai sempurna di ujian akhirnya.
***
Singkat kata Sarah telah lulus SMA dengan nilai ujian akhir yang sangat memuaskan. Dia mendapatkan peringkat dua tingkat provinsi. Sarah berniat bekerja setelah lulus SMA untuk membantu keuangan keluarga, namun niatnya harus diurungkan karena kakak dan ibunya tidak menyetujui rencananya itu.
"Pokoknya kamu harus kuliah nak!" kata sang ibu dengan tegas.
"Tapi bu. Uang darimana untuk membayar biaya kuliah Sarah nanti?" jawab Sarah dengan suara bergetar.
"Kamu kan bisa mendaftar beasiswa. Aku yakin kamu bisa dapat beasiswa. Bukankah selama ini kamu juga sekolah dengan bergantung pada beasiswa" jawab Wulan, kakak perempuan Sarah.
"Iya nak. Betul kata kakakmu. Kamu harus kuliah daripada menjadi buruh pabrik. Kamu bisa hidup lebih baik dengan membangun karir setelah lulus kuliah nanti." kata sang ibu penuh kelembutan.
Akhirnya Sarah pun memutuskan untuk mencari beasiswa demi bisa melanjutkan pendidikannya hingga perguruan tinggi sesuai keinginan ibu dan kakaknya. Sarah mendaftar ke berbagai perguruan tinggi melalui jalur prestasi.
Mohon dukungan like dan komennya yaa teman😊
"Akhirnya semua kelengkapan berkas sudah lengkap dan siap dikirimkan." batin Sarah sambil memasukkan lembaran-lembaran kertas yang merupakan berkas pendaftaran kuliah ke dalam map.Sarah mengumpulkan berkas-berkasnya ke bagian kesiswaan di SMA-nya untuk dikirimkan ke perguruan tinggi yang dituju secara kolektif.Beberapa hari berlalu tanpa ada perkembangan informasi dari pihak perguruan tinggi.***Suatu pagi dirumah Sarah tiba-tiba ada seorang kurir datang yang mengirimkan sebuah amplop berisi surat. Ternyata surat itu dari kampus X di kota Jember yang menyatakan bahwa Sarah diterima di kampus tersebut."Terimakasih pak." ucap Sarah pada kurir tersebut yang hendak beranjak pergi."Sama-sama neng" jawab kurir itu singkat.Sarah kemudian berlalu dan berlari menghampiri ibunya yang sedang memasak di dapur dengan membawa surat dari kampus X. Kemudian Sarah memeluk ibunya dari belakang sambil berbisik "Ibuuu,,, Sarah diterima di kampus X
Sesuai perintah ibunya, Sarah menghubungi sepupunya yang bernama Indri. Dulu sewaktu kecil, Indri pernah dititipkan ke ibu Sarah dan diasuh hingga remaja kemudian setelah dewasa, Indri kembali diambil orangtuanya untuk dikuliahkan di kota tempat mereka tinggal."[Selamat sore mbak Indri, ini saya Sarah, anak bu Lia]" isi pesan Sarah yang dikirimkan ke Indri, sepupunya.Lama tak mendapat balasan, Sarah merasa ada kecemasan menyelimuti pikirannya. Beberapa saat kemudian dia melihat ponselnya untuk mengecek apakah ada pesan balasan dari Indri. Namun ternyata tak ada pesan satupun yang masuk. Selang beberapa saat kemudian, Sarah kembali mengecek ponselnya namun tetap belum ada balasan dari sepupunya itu. Sarah merasa putus asa. "Apakah mbak Indri tidak menerima pesan yang kukirimkan? Atau mungkin mbak Indri berubah pikiran untuk membantuku?" gumam Sarah dalam hatinya. Pikirannya mulai menerka-nerka segala kemungkinan. Sarah bertarung dengan asumsi-asumsi yang berkecamuk di
Esok harinya Sarah pergi ke Bank ABC untuk mengambil uang di rekeningnya. Setelah menerima uangnya, Sarah bergegas pergi ke Universitas X untuk melakukan pembayaran uang masuk kuliahnya.Selesai dengan urusan pembayaran dan administrasi pendaftaran, Sarah segera kembali ke kota tempat tinggalnya.4 jam berlalu dan tibalah Sarah dirumahnya."Bu, Sarah sudah pulang" ucap Sarah dengan nada lelah seraya membuka pintu rumah."Iya nak. Kamu istirahat dulu. Setelah itu jangan lupa mandi dan makan ya." jawab sang ibu.Sarah berlalu menuju kamar untuk meletakkan tasnya diatas nakas. Lalu dia segera ke kamar mandi untuk membersihkan diri.Selesai mandi, Sarah langsung menuju kamarnya untuk beristirahat tanpa makan terlebih dahulu. Dia berbaring diatas kasurnya dan tanpa disadari Sarah pun terlelap tidur.***Sinar mentari menerobos masuk ke kamar Sarah melewati celah-celah jendela. Pagi sudah tiba. Sarah menggeliat diatas kasur lalu mena
Setelah mendiskusikan dengan ibunya, akhirnya Sarah telah mendapat sebuah keputusan untuk memilih."Sarah akan tetap melanjutkan untuk masuk kuliah di kampus X, bu. Sarah tidak ingin mengecewakan mbak Indri yang sudah membantu kita membayarkan uang masuk kuliahnya. Lagipula jika dibatalkan, uang pembayarannya tidak akan kembali dan kita tidak bisa mengembalikan uangnya pada mbak Indri meskipun uang tersebut tidak akan dimintanya kembali" kata Sarah mencoba menjelaskan pada ibunya.Ibu Sarah hanya mengangguk tanda bahwa dia memahami dan menerima keputusan anaknya."Baiklah kalau itu keputusanmu Sarah. Segera berikan kabar ke guru SMA-mu itu bahwa kamu tidak bisa menerima beasiswa yang diberikan.""Iya bu. Ini Sarah hendak ke sekolah untuk memberitahukan keputusan Sarah pada bu Rita."Sarah pun kembali ke sekolah untuk menyampaikan keputusannya. Bu Rita pun memahami dan menerima keputusan Sarah tersebut.Setelah urusan di sekolahnya selesai, S
"Sudah beres semua. Barang-barang sudah dikemas ke dalam tas dan koper. Siap untuk berangkat" batin Sarah dalam hatinya.Sarah kemudian merapikan tas dan kopernya di dalam kamar. Disusun di sebelah lemari pakaiannya dan tas-tas tersebut siap diangkut untuk dibawa ke tempat tinggal baru Sarah di kota Jember. Disana Sarah akan tinggal dirumah kos bersama teman SMAnya yang sama-sama kuliah di kota tersebut.Selesai membereskan semua barangnya, Sarah lalu berbaring diatas kasurnya dan bersiap tidur karena saat itu jam sudah menunjukkan pukul 21.45.***Keesokan harinya.."Sarah bangun. Ini sudah jam 8. Sebentar lagi mobil yang disewa akan segera datang. Cepat siap-siap." ujar Wulan sambil menggoyang-goyangkan badan Sarah agar dia terbangun dari tidurnya."Hhmmm." jawab Sarah sambil menggeliat dan meregangkan kedua tangannya diatas kasur.Sarah pun kemudian bergegas bangun dan mandi. Setelah itu dia mengambil sarapan dan makan diruang teng
Malam pun tiba. Hujan deras disertai angin dan petir menggelegar sedang mengguyur tempat itu.Tiba-tiba.."Tok..tok..tok." pintu kamar Sarah diketuk dari arah luar.Tanpa berkata apapun Sarah langsung membuka pintu dan betapa senangnya dia melihat siapa yang datang."Aahh Okta. Akhirnya kamu sampai juga." ujar Sarah sambil mempersilahkan Okta masuk ke kamarnya. Okta merupakan teman SMA Sarah yang akan tinggal sekamar dengannya. Okta akan berkuliah dikampus yang berbeda dengan Sarah."Iya Sarah. Aku memang berangkat sore karena ada beberapa hal yang harus aku selesaikan terlebih dahulu dirumah." jawab Okta.Keduanya pun akhirnya masuk ke dalam kamar kos dan melanjutkan mengobrol di dalam."Kayaknya hujannya sudah reda. Keluar cari makan yukk. Laper banget nih." ujar Okta."Ide bagus. Bentar ya aku ambil jaket dulu." jawab SarahKeduanya lalu pergi keluar kos untuk mencari warung makan. Cuaca malam itu begitu dingin. Kabut
Seminggu berlalu..Hari ini merupakan hari Senin. Sarah sibuk mempersiapkan segala yang dibutuhkan untuk mengikuti kegiatan Ospek yang merupakan program pengenalan kampus.Pukul 06.30 Sarah berangkat menuju kampusnya yang berjarak hanya 500 meter dari rumah kosnya. Dengan memakai kaos seragam berwarna putih dan celana training hitam juga sepatu sneakers hitam, Sarah berjalan kaki seorang diri menuju kampus.Sepuluh menit berlalu, Sarah tiba di halaman kampus.Di lapangan depan aula sudah banyak kerumunan mahasiswa-mahasiswi baru yang akan mengikuti ospek.Sarah memasuki barisan dengan tulisan Teknik di depannya yang menunjukkan bahwa barisan tersebut adalah mahasiswa jurusan Teknik di kampus itu.Apel pagi akan segera dimulai."Selamat pagi teman-teman mahasiswa semuanya." sapa ketua BEM yang berdiri di depan barisan mahasiswa baru."Selamat pagi kak," serentak suara mahasiswa baru menjawab dengan penuh semangat.Setelah
Seminggu acara ospek telah dijalankan dan sebagai penutup kegiatan maka akan diadakan acara malam keakraban di GOR kampus agar para mahasiswa baru semakin akrab dengan para mahasiswa senior di kampus itu.Acara malam itu juga bertujuan untuk memperkenalkan kegiatan ekstrakurikuler yang ada di kampus tersebut. Setiap organisasi mengirimkan beberapa perwakilan untuk tampil di acara pentas seni malam itu.Saat malam tiba.Pukul 18.00 Sarah kembali berangkat menuju kampus untuk mengikuti malam keakraban. Disana dia bertemu dan berkumpul dengan mahasiswa mahasiswi yang nantinya akan menjadi teman sekelasnya.Sarah saling berkenalan dengan yang lainnya.Di jurusan Teknik hanya ada 6 perempuan termasuk Sarah dan 34 laki-laki. Jurusan ini memang tak banyak menerima mahasiswa karena memang masih baru dan program percontohan di kampus itu. Dengan kata lain, Sarah dan teman-temannya adalah angkatan pertama di jurusan tersebut.Sarah berkumpul dengan te