Esok harinya Sarah pergi ke Bank ABC untuk mengambil uang di rekeningnya. Setelah menerima uangnya, Sarah bergegas pergi ke Universitas X untuk melakukan pembayaran uang masuk kuliahnya.
Selesai dengan urusan pembayaran dan administrasi pendaftaran, Sarah segera kembali ke kota tempat tinggalnya.
4 jam berlalu dan tibalah Sarah dirumahnya.
"Bu, Sarah sudah pulang" ucap Sarah dengan nada lelah seraya membuka pintu rumah.
"Iya nak. Kamu istirahat dulu. Setelah itu jangan lupa mandi dan makan ya." jawab sang ibu.
Sarah berlalu menuju kamar untuk meletakkan tasnya diatas nakas. Lalu dia segera ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Selesai mandi, Sarah langsung menuju kamarnya untuk beristirahat tanpa makan terlebih dahulu. Dia berbaring diatas kasurnya dan tanpa disadari Sarah pun terlelap tidur.
***
Sinar mentari menerobos masuk ke kamar Sarah melewati celah-celah jendela. Pagi sudah tiba. Sarah menggeliat diatas kasur lalu menarik selimutnya hingga menutupi kepalanya. Dia pun melanjutkan tidurnya hingga tiba-tiba...
"Kriiiiii...ng" ponselnya berdering menandakan ada panggilan masuk.
Diraihnya ponsel itu dan dipandangnya nomor yang tertera di layar ponselnya. Sebuah nomor tak dikenal memanggil.
"Halo" ucap Sarah setelah menggeser tombol hijau pada ponselnya.
"Sarah, ini bu Rita. Bisakah pagi ini kamu datang ke sekolah karena ada hal yang ingin ibu sampaikan ke kamu." terdengar suara perempuan di seberang sana yang tak lain adalah bu Rita, guru SMA Sarah.
"Baik bu. Sarah segera kesana" jawab Sarah diikuti dirinya bangun dari tempat tidurnya.
Singkat kata, Sarah segera mandi dan bersiap ke sekolahnya. Setelah berpamitan dengan ibunya, Sarah langsung berjalan kaki menuju SMA tempat dia bersekolah karena memang jarak rumah dan sekolahnya tidaklah terlalu jauh hanya sekitar 500 meter.
***
Di Sekolah Sarah.
"Sarah, ibu ada kabar gembira untuk kamu" kata bu Rita dengan wajah berseri-seri.
"Berita gembira apa bu?" tanya Sarah dengan antusias ingin mendengar kabar gembira yang akan disampaikan.
"Jadi begini, kamu mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan hingga S2 di Universitas Z di kota Malang. Setelah lulus, kamu bisa kembali ke sekolah ini untuk menjadi guru disini." Bu Rita menjelaskan pada Sarah mengenai kabar gembira yang dimaksudkan.
Dengan wajah bimbang Sarah mengatakan bahwa akan mendiskusikan dengan ibu dan kakaknya terlebih dahulu dan Bu Rita pun memaklumi keputusan Sarah tersebut.
Sarah kemudian pulang dengan membawa rasa bimbang di hatinya. Di satu sisi dia bahagia mendapat beasiswa penuh hingga S2 di universitas Z yang bahkan biaya hidup selama pendidikan pun akan ditanggung. Namun di sisi lain dia ragu untuk membatalkan pendaftarannya di universitas X karena sudah terlanjur membayar uang masuk kuliah di kampus tersebut. Apabila dibatalkan uang masuk kuliah yang telah dibayarkan tidak dapat dikembalikan.
Sesampai di rumah.
"Bu, Sarah sudah pulang" ucap Sarah sambil membuka pintu dengan suara lemas
"Kamu darimana Sarah kok tadi terburu-buru sekali perginya dan setelah pulang wajahmu sedih begitu?" tanya sang ibu yang penasaran dengan apa yang terjadi pada anaknya.
Sarah kemudian duduk di sebelah ibunya dan menjelaskan segala yang telah diberitahukan oleh bu Rita kepada ibunya.
"Lalu sekarang bagaimana nak? Yangmana yang hendak kamu pilih?" tanya sang ibu
"Sarah juga bingung bu. Sarah tertarik dengan beasiswanya tapi kalau Sarah batal masuk universitas X maka uang masuk kuliah yang sudah dibayarkan tidak dapat dikembalikan. Sarah bingung menjelaskannya ke mbak Indri, bu" sahut Sarah menanggapi pertanyaan ibunya.
Mohon dukungan like dan komennya yaa teman😊
Setelah mendiskusikan dengan ibunya, akhirnya Sarah telah mendapat sebuah keputusan untuk memilih."Sarah akan tetap melanjutkan untuk masuk kuliah di kampus X, bu. Sarah tidak ingin mengecewakan mbak Indri yang sudah membantu kita membayarkan uang masuk kuliahnya. Lagipula jika dibatalkan, uang pembayarannya tidak akan kembali dan kita tidak bisa mengembalikan uangnya pada mbak Indri meskipun uang tersebut tidak akan dimintanya kembali" kata Sarah mencoba menjelaskan pada ibunya.Ibu Sarah hanya mengangguk tanda bahwa dia memahami dan menerima keputusan anaknya."Baiklah kalau itu keputusanmu Sarah. Segera berikan kabar ke guru SMA-mu itu bahwa kamu tidak bisa menerima beasiswa yang diberikan.""Iya bu. Ini Sarah hendak ke sekolah untuk memberitahukan keputusan Sarah pada bu Rita."Sarah pun kembali ke sekolah untuk menyampaikan keputusannya. Bu Rita pun memahami dan menerima keputusan Sarah tersebut.Setelah urusan di sekolahnya selesai, S
"Sudah beres semua. Barang-barang sudah dikemas ke dalam tas dan koper. Siap untuk berangkat" batin Sarah dalam hatinya.Sarah kemudian merapikan tas dan kopernya di dalam kamar. Disusun di sebelah lemari pakaiannya dan tas-tas tersebut siap diangkut untuk dibawa ke tempat tinggal baru Sarah di kota Jember. Disana Sarah akan tinggal dirumah kos bersama teman SMAnya yang sama-sama kuliah di kota tersebut.Selesai membereskan semua barangnya, Sarah lalu berbaring diatas kasurnya dan bersiap tidur karena saat itu jam sudah menunjukkan pukul 21.45.***Keesokan harinya.."Sarah bangun. Ini sudah jam 8. Sebentar lagi mobil yang disewa akan segera datang. Cepat siap-siap." ujar Wulan sambil menggoyang-goyangkan badan Sarah agar dia terbangun dari tidurnya."Hhmmm." jawab Sarah sambil menggeliat dan meregangkan kedua tangannya diatas kasur.Sarah pun kemudian bergegas bangun dan mandi. Setelah itu dia mengambil sarapan dan makan diruang teng
Malam pun tiba. Hujan deras disertai angin dan petir menggelegar sedang mengguyur tempat itu.Tiba-tiba.."Tok..tok..tok." pintu kamar Sarah diketuk dari arah luar.Tanpa berkata apapun Sarah langsung membuka pintu dan betapa senangnya dia melihat siapa yang datang."Aahh Okta. Akhirnya kamu sampai juga." ujar Sarah sambil mempersilahkan Okta masuk ke kamarnya. Okta merupakan teman SMA Sarah yang akan tinggal sekamar dengannya. Okta akan berkuliah dikampus yang berbeda dengan Sarah."Iya Sarah. Aku memang berangkat sore karena ada beberapa hal yang harus aku selesaikan terlebih dahulu dirumah." jawab Okta.Keduanya pun akhirnya masuk ke dalam kamar kos dan melanjutkan mengobrol di dalam."Kayaknya hujannya sudah reda. Keluar cari makan yukk. Laper banget nih." ujar Okta."Ide bagus. Bentar ya aku ambil jaket dulu." jawab SarahKeduanya lalu pergi keluar kos untuk mencari warung makan. Cuaca malam itu begitu dingin. Kabut
Seminggu berlalu..Hari ini merupakan hari Senin. Sarah sibuk mempersiapkan segala yang dibutuhkan untuk mengikuti kegiatan Ospek yang merupakan program pengenalan kampus.Pukul 06.30 Sarah berangkat menuju kampusnya yang berjarak hanya 500 meter dari rumah kosnya. Dengan memakai kaos seragam berwarna putih dan celana training hitam juga sepatu sneakers hitam, Sarah berjalan kaki seorang diri menuju kampus.Sepuluh menit berlalu, Sarah tiba di halaman kampus.Di lapangan depan aula sudah banyak kerumunan mahasiswa-mahasiswi baru yang akan mengikuti ospek.Sarah memasuki barisan dengan tulisan Teknik di depannya yang menunjukkan bahwa barisan tersebut adalah mahasiswa jurusan Teknik di kampus itu.Apel pagi akan segera dimulai."Selamat pagi teman-teman mahasiswa semuanya." sapa ketua BEM yang berdiri di depan barisan mahasiswa baru."Selamat pagi kak," serentak suara mahasiswa baru menjawab dengan penuh semangat.Setelah
Seminggu acara ospek telah dijalankan dan sebagai penutup kegiatan maka akan diadakan acara malam keakraban di GOR kampus agar para mahasiswa baru semakin akrab dengan para mahasiswa senior di kampus itu.Acara malam itu juga bertujuan untuk memperkenalkan kegiatan ekstrakurikuler yang ada di kampus tersebut. Setiap organisasi mengirimkan beberapa perwakilan untuk tampil di acara pentas seni malam itu.Saat malam tiba.Pukul 18.00 Sarah kembali berangkat menuju kampus untuk mengikuti malam keakraban. Disana dia bertemu dan berkumpul dengan mahasiswa mahasiswi yang nantinya akan menjadi teman sekelasnya.Sarah saling berkenalan dengan yang lainnya.Di jurusan Teknik hanya ada 6 perempuan termasuk Sarah dan 34 laki-laki. Jurusan ini memang tak banyak menerima mahasiswa karena memang masih baru dan program percontohan di kampus itu. Dengan kata lain, Sarah dan teman-temannya adalah angkatan pertama di jurusan tersebut.Sarah berkumpul dengan te
Hari-hari berlalu.Saat semester 3, Sarah memutuskan untuk pindah tempat kos dengan teman-teman sekelasnya. Sedangkan Okta sudah terlebih dulu pindah ke tempat kos yang lebih dekat dengan kampusnya.Di tempat kos baru, Sarah tinggal sekamar dengan Olivia, mahasiswi junior dari jurusan Manajemen. Sarah berkawan baik dengan gadis perawakan kurus, dan rambut lurus panjang sepinggang itu."Mbak semester ini kamu dapat beasiswa lagi?" tanya Olivia"Iya liv, lumayan buat bayar uang kuliah semester depan." tukas Sarah dengan suara terdengar sedang bahagiaTiap semester Sarah selalu mendapatkan beasiswa karena prestasinya yang bagus. Sedangkan untuk biaya hidup dia dibantu oleh sepupunya Indri. Hari-hari berlalu terus seperti itu.Saat ini Sarah sudah semester 6 dan tahun depan diperkirakan akan lulus kuliah."Mbak semester depan waktunya kamu magang ya?" tanya olivia pada Sarah yang sedang mengerjakan tugas kuliahnya."Iya liv. Ini ak
Esok harinya, Sarah pergi ke kampus untuk mengajukan proposal magangnya pada kepala jurusan untuk ditandatangani.Setelah selesai dengan urusan penandatanganan berkas, Sarah lalu bergegas mengirimkan proposal magangnya ke salah satu perusahaan pembangkit listrik yang lokasinya masih di Jawa Timur.Sebagai ketua kelompok magang, Sarah bertanggungjawab untuk mengurusi proposal pengajuan tersebut.Tiga hari berlalu. Sarah masih menunggu informasi dari perusahaan pembangkit tersebut mengenai pengajuan proposal magangnya.Tiba-tiba..."Kring..." ponsel berdering.Nomor tak dikenal terpampang di layar ponselnya. Sarah lalu bergegas mengusap tombol hijau di layar ponselnya untuk menerima panggilan tersebut."Halo, selamat pagi." ujar Sarah."Iya selamat pagi. Saya dari perusahaan XYZ ingin menginformasikan mengenai proposal magang yang anda kirimkan tempo hari." suara lelaki di seberang sana."Iya pak. Lalu bagaimana? Apakah pr
Malam hari, di kamar kosnya Sarah kembali memikirkan perkataan Olivia untuk memiliki pacar.Akhirnya iseng-iseng Sarah membuka aplikasi WeChat di ponselnya. Dia lalu memilih menu 'teman sekitar' untuk mencari teman yang lokasinya berdekatan dengannya.Karena tidak ada yang menarik baginya, Sarah lalu meletakkan ponselnya di meja dan dia beranjak tidur.Sesaat ketika Sarah hendak memejamkan mata tiba-tiba..."Ting" sebuah pesan diterima.Dengan perasaan penasaran, Sarah lalu membuka pesan tersebut.Sebuah pesan dari orang tak dikenal."[Hai boleh kenalan?]" isi pesan tersebut.Sarah lalu membuka profil pengirim pesan tersebut. Sebuah foto pria terpajang disitu. Seorang lelaki berbadan kekar dengan perut sedikit buncit berkulit putih berambut cepak memakai kaos berwarna orange dan celana jeans navy sedang berdiri disamping motor Kawasaki Ninja 125 berwarna hitam."[Maaf ini siapa ya?]" tanya Sarah."[Kenalin nama ak