Malam pun tiba. Hujan deras disertai angin dan petir menggelegar sedang mengguyur tempat itu.
Tiba-tiba..
"Tok..tok..tok." pintu kamar Sarah diketuk dari arah luar.
Tanpa berkata apapun Sarah langsung membuka pintu dan betapa senangnya dia melihat siapa yang datang.
"Aahh Okta. Akhirnya kamu sampai juga." ujar Sarah sambil mempersilahkan Okta masuk ke kamarnya. Okta merupakan teman SMA Sarah yang akan tinggal sekamar dengannya. Okta akan berkuliah dikampus yang berbeda dengan Sarah.
"Iya Sarah. Aku memang berangkat sore karena ada beberapa hal yang harus aku selesaikan terlebih dahulu dirumah." jawab Okta.
Keduanya pun akhirnya masuk ke dalam kamar kos dan melanjutkan mengobrol di dalam.
"Kayaknya hujannya sudah reda. Keluar cari makan yukk. Laper banget nih." ujar Okta.
"Ide bagus. Bentar ya aku ambil jaket dulu." jawab Sarah
Keduanya lalu pergi keluar kos untuk mencari warung makan. Cuaca malam itu begitu dingin. Kabut tebal menyelimuti kota itu karena selain baru saja diguyur hujan, tempat itu masih sangat alami dan banyak lahan kosong yang ditanami berbagai pohon.
Setelah berjalan menyusuri gang sempit menuju ke arah jalan raya, akhirnya mereka tiba di sebuah warung makan di tepi jalan utama.
Warung sederhana dengan gerobak etalase di depan warung tersebut menyediakan berbagai masakan khas Jawa Timur dan memang merupakan tempat langganan para mahasiswa yang tinggal di sekitar tempat itu. Selain karena harganya murah, tempatnya juga bersih dan masakannya pun enak.
"Permisi bu, kami mau beli makan." ujar Okta sambil melihat-lihat pilihan menu yang tersedia di etalase.
"Iya silahkan non." sahut Bu Siti yang merupakan pemilik warung tersebut.
Akhirnya Sarah dan Okta memilih lauk yang akan dibeli sedangkan Bu Siti sedang mengambil nasi untuk dibungkus dengan kertas bungkus sambil menunggu keduanya memilih lauk. Keduanya lalu memilih tumis wortel buncis dengan lauk ayam goreng dan sambal.
Selesai membeli makan, keduanya lalu berjalan kembali hendak pulang ke rumah kos mereka. Sebelumnya mereka mampir ke warung kelontong untuk membeli air mineral.
***
Singkat kata keduanya telah sampai ditempat kos lalu mereka segera menyantap nasi bungkus yang telah dibeli. Selesai makan, keduanya berencana untuk berkenalan dan beramah tamah dengan penghuni kos lainnya.
Ini merupakan malam pertama mereka tinggal di tempat itu. Banyak hal yang harus mereka ketahui agar lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan baru mereka.
Perkenalan pun terjadi. Mereka berbaur dengan penghuni kos lainnya di ruang tengah sambil menonton tv.
Jam menunjukkan pukul 22.00. Sarah dan Okta berpamitan hendak kembali ke kamar mereka untuk beristirahat.
Mohon dukungan like dan komennya yaa teman😊
Seminggu berlalu..Hari ini merupakan hari Senin. Sarah sibuk mempersiapkan segala yang dibutuhkan untuk mengikuti kegiatan Ospek yang merupakan program pengenalan kampus.Pukul 06.30 Sarah berangkat menuju kampusnya yang berjarak hanya 500 meter dari rumah kosnya. Dengan memakai kaos seragam berwarna putih dan celana training hitam juga sepatu sneakers hitam, Sarah berjalan kaki seorang diri menuju kampus.Sepuluh menit berlalu, Sarah tiba di halaman kampus.Di lapangan depan aula sudah banyak kerumunan mahasiswa-mahasiswi baru yang akan mengikuti ospek.Sarah memasuki barisan dengan tulisan Teknik di depannya yang menunjukkan bahwa barisan tersebut adalah mahasiswa jurusan Teknik di kampus itu.Apel pagi akan segera dimulai."Selamat pagi teman-teman mahasiswa semuanya." sapa ketua BEM yang berdiri di depan barisan mahasiswa baru."Selamat pagi kak," serentak suara mahasiswa baru menjawab dengan penuh semangat.Setelah
Seminggu acara ospek telah dijalankan dan sebagai penutup kegiatan maka akan diadakan acara malam keakraban di GOR kampus agar para mahasiswa baru semakin akrab dengan para mahasiswa senior di kampus itu.Acara malam itu juga bertujuan untuk memperkenalkan kegiatan ekstrakurikuler yang ada di kampus tersebut. Setiap organisasi mengirimkan beberapa perwakilan untuk tampil di acara pentas seni malam itu.Saat malam tiba.Pukul 18.00 Sarah kembali berangkat menuju kampus untuk mengikuti malam keakraban. Disana dia bertemu dan berkumpul dengan mahasiswa mahasiswi yang nantinya akan menjadi teman sekelasnya.Sarah saling berkenalan dengan yang lainnya.Di jurusan Teknik hanya ada 6 perempuan termasuk Sarah dan 34 laki-laki. Jurusan ini memang tak banyak menerima mahasiswa karena memang masih baru dan program percontohan di kampus itu. Dengan kata lain, Sarah dan teman-temannya adalah angkatan pertama di jurusan tersebut.Sarah berkumpul dengan te
Hari-hari berlalu.Saat semester 3, Sarah memutuskan untuk pindah tempat kos dengan teman-teman sekelasnya. Sedangkan Okta sudah terlebih dulu pindah ke tempat kos yang lebih dekat dengan kampusnya.Di tempat kos baru, Sarah tinggal sekamar dengan Olivia, mahasiswi junior dari jurusan Manajemen. Sarah berkawan baik dengan gadis perawakan kurus, dan rambut lurus panjang sepinggang itu."Mbak semester ini kamu dapat beasiswa lagi?" tanya Olivia"Iya liv, lumayan buat bayar uang kuliah semester depan." tukas Sarah dengan suara terdengar sedang bahagiaTiap semester Sarah selalu mendapatkan beasiswa karena prestasinya yang bagus. Sedangkan untuk biaya hidup dia dibantu oleh sepupunya Indri. Hari-hari berlalu terus seperti itu.Saat ini Sarah sudah semester 6 dan tahun depan diperkirakan akan lulus kuliah."Mbak semester depan waktunya kamu magang ya?" tanya olivia pada Sarah yang sedang mengerjakan tugas kuliahnya."Iya liv. Ini ak
Esok harinya, Sarah pergi ke kampus untuk mengajukan proposal magangnya pada kepala jurusan untuk ditandatangani.Setelah selesai dengan urusan penandatanganan berkas, Sarah lalu bergegas mengirimkan proposal magangnya ke salah satu perusahaan pembangkit listrik yang lokasinya masih di Jawa Timur.Sebagai ketua kelompok magang, Sarah bertanggungjawab untuk mengurusi proposal pengajuan tersebut.Tiga hari berlalu. Sarah masih menunggu informasi dari perusahaan pembangkit tersebut mengenai pengajuan proposal magangnya.Tiba-tiba..."Kring..." ponsel berdering.Nomor tak dikenal terpampang di layar ponselnya. Sarah lalu bergegas mengusap tombol hijau di layar ponselnya untuk menerima panggilan tersebut."Halo, selamat pagi." ujar Sarah."Iya selamat pagi. Saya dari perusahaan XYZ ingin menginformasikan mengenai proposal magang yang anda kirimkan tempo hari." suara lelaki di seberang sana."Iya pak. Lalu bagaimana? Apakah pr
Malam hari, di kamar kosnya Sarah kembali memikirkan perkataan Olivia untuk memiliki pacar.Akhirnya iseng-iseng Sarah membuka aplikasi WeChat di ponselnya. Dia lalu memilih menu 'teman sekitar' untuk mencari teman yang lokasinya berdekatan dengannya.Karena tidak ada yang menarik baginya, Sarah lalu meletakkan ponselnya di meja dan dia beranjak tidur.Sesaat ketika Sarah hendak memejamkan mata tiba-tiba..."Ting" sebuah pesan diterima.Dengan perasaan penasaran, Sarah lalu membuka pesan tersebut.Sebuah pesan dari orang tak dikenal."[Hai boleh kenalan?]" isi pesan tersebut.Sarah lalu membuka profil pengirim pesan tersebut. Sebuah foto pria terpajang disitu. Seorang lelaki berbadan kekar dengan perut sedikit buncit berkulit putih berambut cepak memakai kaos berwarna orange dan celana jeans navy sedang berdiri disamping motor Kawasaki Ninja 125 berwarna hitam."[Maaf ini siapa ya?]" tanya Sarah."[Kenalin nama ak
Setiap hari Sarah melakukan rutinitas kuliahnya sambil melakukan persiapan program magangnya di pulau Bali.Sarah pun juga semakin intens berkirim pesan dengan teman barunya yang bernama Ivan. Semakin hari mereka semakin dekat dan saling mengenal kepribadian masing-masing.Ivan semakin tertarik dengan Sarah karena kepribadiannya yang asyik dalam berteman.Hingga suatu hari mereka sepakat untuk bertemu. Ivan memutuskan akan berkunjung ke tempat kos Sarah.Malam harinya.'Bruum Bruumm' terdengan suara knalpot motor Kawasaki Ninja yang sedang berhenti di depan kos sambil memainkan stang gas motornya.'Ting' suara ponsel Sarah berbunyi. Ternyata pesan tersebut dikirim oleh Ivan "[Aku sudah di depan]" isi pesan tersebut.Tanpa membalas pesannya Sarah langsung bergegas menuju pagar kosnya karena dia tak ingin teman barunya itu menunggu terlalu lama.Sarah melihat keluar pagar dan mengedarkan pandangannya ke sekitar lalu dia menemukan
Perlahan Sarah menaiki motor sport itu dengan berpijak pada footstep yang terdapat di bagian samping bawah motor."Sudah siap?" tanya Ivan"Sudah." jawab Sarah sambil membetulkan posisi duduknya.Sarah merasa agak canggung harus pergi berdua dengan Ivan karena sebelumnya dia tak pernah pergi dengan pria manapun. Selain itu, ini merupakan momen pertama bagi Sarah menaiki motor sport semacam itu.Dalam perjalanan mereka tak banyak bicara. Hanya terdengar beberapa obrolan ringan diantara keduanya."Kamu tak perlu takut. Aku gak akan culik kamu. Hahahah." ujar Ivan seraya bercanda dengan Sarah."Hehe kamu bisa saja." jawab Sarah sambil tersenyum kecut.Lima belas menit perjalanan akhirnya mereka sampai di tempat yang telah diberitahukan oleh Olivia. Keduanya mengedarkan pandangan untuk menemukan sosok yang mereka cari."Teman kamu dimana? Kok tak ada siapapun disini?" tanya Ivan untuk memastikan keberadaan Olivia yang tak kunjung d
Ivan melajukan motornya dengan kecepatan 30 km/jam agar bisa menikmati suasana malam kota yang berhiaskan lampu jalan. "Kamu sering jalan-jalan kesini kah Sarah?" tanya Ivan "Pernah dulu dengan beberapa teman sekelas hanya sekedar nongkrong di taman kota untuk minum kopi." jawab Sarah Mereka melanjutkan perjalanan dengan sesekali diiringi obrolan diantara keduanya. Saat keduanya hampir tiba di tempat kos Sarah, Ivan lalu mengajak Sarah untuk makan malam. "Kita makan malam dulu ya. Aku tau tempat yang enak buat makan malam dan bisa ngobrol dengan nyaman disana. Kamu pasti juga lapar kan?" ujar Ivan. "Tapi kita sudah hampir sampai tempat kosku." jawab Sarah "Gak masalah cuma sebentar. Tempatnya dekat kok. Nanti aku antar kamu pulang segera setelah selesai makan dan ngobrol sedikit." bujuk Ivan "Tapi bener ya gak lama?" Sarah meminta Ivan berjanji. "Ok" jawab Ivan disertai senyum kemenangan. *** Sep