Share

Bab 0552

Mata Yara sudah memerah sebelum Felix selesai menjelaskan.

"Jangan menangis, Kakek jadi sedih nanti." Felix buru-buru menjulurkan tangan, ingin menyeka mata Yara, tapi dia tidak berani menyentuh.

"Ya, aku nggak apa-apa." Yara menyeka asal-asalan dengan lengan bajunya dan berusaha tersenyum. "Ya sudah, aku masuk dulu."

Ketika pengasuh Kakek melihatnya datang, dia berbisik, "Kakek sedang tidur. Nona Yara silakan duduk sebentar. Saya keluar dulu, tinggal tekan belnya kalau butuh sesuatu."

"Oke, terima kasih." Yara berjalan dengan lembut ke samping tempat tidur dan duduk di kursi dengan hati-hati.

Di tempat tidur, Kakek Susilo berbalut selimut. Napasnya sedikit keras dan wajahnya agak pucat.

Dada Yara terasa sesak dan air matanya tidak bisa dibendung lagi. Dia hanya bersyukur bahwa Kakek tidak bisa melihatnya saat ini. Namun, kemudian dia melihat Kakek membuka mata dengan linglung.

Dia cepat-cepat menoleh ke samping untuk menghapus air mata, lalu berbalik dan menatap mata Kakek.

"Kakek, su
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status