Sudahlah, jika pada akhirnya Aiden membuangnya karena bentuk yang mengerikan itu, diapun tidak akan bisa marah.“Jika kau mau, kita bisa belajar bersama. Waktu akan terasa sangat cepat jika sudah menyangkut ujian, tau-tau sudah dua bulan. Kau bisa mengajak teman-temanmu yang lain untuk bergabung. Kita bisa belajar bersama."“Apa aku— kami benar-benar boleh belajar denganmu?” sebuh hal tidak terduga bagi Yui karena Aiden sendiri yang menyarankan mereka untuk belajar bersama. Yui tidak bisa menyembunyikan rasa senang yang sudah terlihat jelas dari wajahnya.“Apa yang kau bicarakan? Tentu saja boleh. Lagipula teman-teman sekelasku memilih mengikuti belajar tambahan di luar.”Yui tidak mengabaikan kesempatan ini, dia mengangguk cepat sebelum Aiden berubah pikiran.Belajar dengan Aiden! Ini adalah pencapaian yang sangat luar biasa.Semenjak hari itu, setiap hari tanpa janji dan tanpa rencana, Yui akan bergabung dengan Aiden, atau sebaliknya saat Yui sedang belajar bersama teman-temannya, A
“Kau pasti bercanda." Sanggah Hinode horror. "Dan kau tidak bisa melakukan itu!" Lanjutnya lagi.“Apa kau yakin aku tidak bisa?” senyuman yang mengerikan memberikan sensasi merinding diseluruh tubuh Hinode, ia tidak bisa membantah lagi, mencoba meminta bantuan kepada tema-temannya yang lain namun Yui dan Aiden malah memberinya kalimat penyemangat seraya tersenyum lebar. Vallery malah lebih parah, dia seolah senang dengan penderitaan yang menunggu Hinode di depan mata.“Lalu siapa yang berada di peringakt kedua?”“Evander. Dia juga berada di tempat kedua di provinsi.”“Kau pasti berncanda.” vocal mereka serempak.Aiden menggeleng, “tentu saja tidak. Bahkan sebenarnya dia berada di kelas A, namun karena menurutnya kelas A terlalu kaku, jadi dia memilih masuk ke kelas B, dengan alasan kelas B dan Blue Evender terdengar lebih cocok.”“Oh, kau bisa melakukan itu?”
Yui mengangguk dan berterimakasih, “oh, benarkah? Kalau begitu terimakasih.”“Dan hal lain yang harus kau ingat adalah, aku tidak perlu belajar. Aku berada di peringkat kedua setelah Aiden.” ujarnya sombong, tubuhnya tidak lagi sekaku sebelumnya. Mulutnya juga sudah setajam biasa. Dia sudah mulai kembali menjadi dirinya sendiri.“Oh, kalau begitu bagus. Karena setelah melihatmu bermalas-malasan seperti ini, aku bisa mengambil posisi itu darimu." Sudut bibir Yui terangkat, "kalau begini kau tidak hanya kehilangan posisi sebagai pitcher utama tim, tetapi juga sebagai peringkat kedua."Pergi dari bullpen indoor, hujan kembali turun, namun tidak selebat tadi pagi, kali ini hanya gerimis yang turun. Yui berlari seraya menutupi kepalanya dari hujan. Tidak lama setelah Yui pergi, lampu bullpen juga padam, dan Evander keluar dari sana.Di perjalanannya, Yui berniat untuk bicara masalah Evan dengan Aiden.Ketika mereka berada d
Hoohh.. dia merasa menjadi sangat penting di tim sekarang.Kamar mereka benar-benar kosong karena semua orang memiliki pemikiran yang sama. Mika adalah ketua klub jurnalis, ia harus memanfaatkan moment turnamen musim panas dengan baik sehingga ia juga tidak dapat kembali ke rumahnya saat libur nanti, sedangkan Vallery, dari semua waktu, sejak ia memasuki sekolah ini hingga sekarang tiga tahun sudah berlalu, ini adalah waktu yang paling ia tunggu-tunggu, menghancurkan para gadis yang menjadi musuhnya di lapangan. Dia akan menang telak dan menjadi tyran di lapangan.Sebenarnya Vallery ditunjuk sebagai ketua tim voli putri, namun ia menolak dan berakhir menjadi wakil ketua. Tidak buruk, tetapi dia adalah maniak, dia tidak akan berhenti latihan hingga tubuhnya hancur dan remuk karena lelah— yang ajaibnya, dia tidak pernah drop karena latihan yang sangat keras.Mereka mengucapkan sampai jumpa dan berpisah di gerbang sekolah. Karena kota dimana rumahnya berada cukup jauh, Yui harus naik ker
Untuk beberapa detik pertama setelah kalimat itu keluar dari mulut Yui, raut yang tertera di wajah Aiden penuh dengan keterkejutan. Matanya yang berwarna caramel terang terlihat sangat jelas di bawah sinar matahari yang menembus halte bus tempat mereka berada. Saat itu Yui ingin menarik kembali kata-katanya yang barusan, merasa sangat bodoh dengan ucapannya.Apa yang dia lakukan? Membuat Aiden merasa semakin tidak nyaman? Seharusnya ia sudah bersyukur dnegan hubungan yang mereka miliki sekarang!“Ah, apa yang aku katakan! Haha, haha.” Yui berbicara dengan sangat canggung, ia mnggaruk kepalanya yang tidak gatal dan berpikir andai saja mesin waktu milik Doraemon benar-benar ada, ia ingin memutar waktu dan tidak mengatakan apapun. “Kau bisa melupakannya, aku benar-benar tidak tahu apa yang mulutku katakan! Dia bergerak dengan sendirinya tanpa berkoordinasi terlebih dahulu dengan otakku!” tegas Yui lagi. Rasanya sangat canggung, apalagi Aiden masih belum mengatakan apa-apa. Hanya melihat
Setelah makan, mereka berbagi cerita yang menghadirkan tawa di rumah sederhana itu. Yura kecil banyak mengundang tawa dengan tingkahnya yang lucu, Yui juga bercerita tentang kegiatannya sebagai anggota klub jurnalis di sekolah, ia juga mengatakan keputusannya untuk melanjutkan sekolah ke Weilai University dan berniat untuk menjadi seorang jurnalis.Kedua ornag tuanya tidak menentang keputusannya, mereka menyerahkan semuanya kepada Yui, dengan Yui sudah berhasil masuk dan menjadi siswa WISH saja mereka sudah sangat bangga, jika Yui melanjutkan sekolahnya ke Weilai University dan ingin menjadi jurnalis, mereka tidak akan pernah merasa tidak bangga kepada sang putri.Tanpa terasa malam sudah semakin larut dan si kecil Yura sudah mengucek matanya yang memerah mengantuk, sang ayah juga kembali ke kamar. Tinggal Yui dan ibunya membersihkan meja makan.“Ibu, tentang Yudha..? gerakan tangan sang ibu terhenti namun ia kembali membersihkan piring-piring itu dengan c
Nafas Yui sudah seperti berada di ujung, mungkin sekarang wajahnya juga sudah memerah sebab menahan marah. Ia tahu bahwa tingkatan status sosial yang berlaku di negara mereka benar-benar membuat frustasi, Yui juga frustasi bagaimana mungkin takdirnya sudah ditentukan begitu saja hanya karna ia lahir di keluarga yang memiliki status sosial rendah? Namun apa yang bisa ia lakukan? Bisakah ia marah kepada orang tuanya yang melahirkannya? Apa orang tuanya menelantarkannya? Tidak, mereka malah merawat dan membesarkannya dengan sangat baik, berusaha mencukupi semua kebutuhannya walaupun itu mungkin tidak seberapa, yang terpenting adalah ia tidak kekurangan kasih sayang dan cinta dari orangtuanya.Apa yang dikatakan oleh Yudha melukai perasaannya, bagaimana jika sang ibu yang sudah berusaha sekuat tenaga dan sang ayah yang berusaha untuk tetap sehat mendengar hal ini? Mereka pasti sangat sedih. Jika dia tidak mengendalikan emosi dengan segera, mungkin saja ia sudah memukul sang adik lagi, nam
“Apa coklat itu akan berubah menjadi emas saat kau memandanginya seperti itu?” Vallery ikut duduk di sebelah Yui, melipat kakinya dan memandangi kotak cokelat yang tergeletak tidak tersentuh di atas meja. Sejak ia datang yang ia temui adalah Yui yang tidak beralih dari kotak di depannya, bahkan teman sekamarnya itu tidak menyahut saat disapa.“Vall, apa yang harus aku lakukan?”“Apanya?” tanya Vallery balik.“Saat ini perasaanku sangat campur aduk bahkan moodku juga tidak menentu.” Vallery melihatnya dengan tatapan, ‘apa aku terkejut? Tidak, aku sudah biasa dengan sifatmu yang itu.’“Apa kua tahu siapa yang memberikan cokelat ini untukku?” Vallery menginspeksi kotak di atas meja, merk terkenal, merk ini hanya memiliki satu toko yaitu di kota D, dan harganya juga sangat mahal, Hinode Tsuyo yang merupakan kalangan menengah saja masih perlu berpikir dua kali untuk membelinya, belum lagi
Beberapa menit kemudian, pintu ruangan itu terbuka dan kali ini benar-benar Yui dan Aiden yang datang. "Kau sudah lama?" tanya mereka berdua kompak. Clee melirik beberapa gelas dan piring kecil kosong di atas meja. Aiden mengangguk. "Kami sudah mendapatkan video fullnya. Orang yang mengambil video itu mengaku Evelyn menyuruhnya untuk merekam semau kejadian semenjak ia berbicara padamu. Lalu menggunakan bagian yang menyudutkanmu." jelas Aiden tanpa basa-basi. Clee yang sudah dipenuhi dengan kekacauan selama seminggu belakangan mengeluarkan seluruh kata-kaa kasarnya yang ditujukan kepada Baryl Evelyn. "Video fullnya juga sanagt jelas, pembicaraan kalian berdua terdnegar dengan jelas." "Evelyn menggunakan pengeras suara." jelas Yui. Lagi, umpatan keluar dari bibir merah Angela Clee. "Kita bisa menggunakan video ini untuk menuntut Evelyn, tetapi, apa kau bersedia untuk menggunakan video ini? Seluruh orang bisa melihatnya." tanya Aiden hati-hati. Clee yang paham maksud dang Presdir ta
Beberapa menit kemudian, pintu ruangan itu terbuka dan kali ini benar-benar Yui dan Aiden yang datang. "Kau sudah lama?" tanya mereka berdua kompak. Clee melirik beberapa gelas dan piring kecil kosong di atas meja. Aiden mengangguk. "Kami sudah mendapatkan video fullnya. Orang yang mengambil video itu mengaku Evelyn menyuruhnya untuk merekam semau kejadian semenjak ia berbicara padamu. Lalu menggunakan bagian yang menyudutkanmu." jelas Aiden tanpa basa-basi. Clee yang sudah dipenuhi dengan kekacauan selama seminggu belakangan mengeluarkan seluruh kata-kaa kasarnya yang ditujukan kepada Baryl Evelyn. "Video fullnya juga sanagt jelas, pembicaraan kalian berdua terdnegar dengan jelas." "Evelyn menggunakan pengeras suara." jelas Yui. Lagi, umpatan keluar dari bibir merah Angela Clee. "Kita bisa menggunakan video ini untuk menuntut Evelyn, tetapi, apa kau bersedia untuk menggunakan video ini? Seluruh orang bisa melihatnya." tanya Aiden hati-hati. Clee yang paham maksud dang Presdir ta
Tidur seharian, sorenya Clee terbangun dengan kondisi yang lebih baik. Moodnya mulai membaik dari tadi pagi- apa lagi semalam, serta tubuh yang menjadi lebih ringan dan segar. Sibuk setiap hari sebagai pembisnis, sepertinya ia juga butuh liburan. Hujan di luar juga sudah reda, meninggalkan udara lembab dan bau basah yang sangat segar. Wnaita cantik berambut pirang itu memeerikasa ponsel yang sudah ia abaikan sejak tadi. Ia mencoba menghidupkan ponselnya, namun layar di depannya masih gelap. Ia pun mengambil charger untuk mengisi daya ponsel mahal keluaran terbaru itu. Ketika turun dari lantai dua, ia langsung berhadapan dengan Zhu Yui yang duduk santai di ruang keluarga. "Hei, kau sudah sampai!" ujar Clee segera menuju Yui yang beralih dari tablet silvernya setelah mendneagr suara Clee. "Kami sampai dua jam yang lalu, tetepai kau masih tidur." Clee mengangguk dan duduk di samping Yui. Ia menghidupkan televisi, menacari film animasi kesukaannya. Di saat Clee sedang fokus dengan fil
Tidur seharian, sorenya Clee terbangun dengan kondisi yang lebih baik. Moodnya mulai membaik dari tadi pagi- apa lagi semalam, serta tubuh yang menjadi lebih ringan dan segar. Sibuk setiap hari sebagai pembisnis, sepertinya ia juga butuh liburan. Hujan di luar juga sudah reda, meninggalkan udara lembab dan bau basah yang sangat segar. Wnaita cantik berambut pirang itu memeerikasa ponsel yang sudah ia abaikan sejak tadi. Ia mencoba menghidupkan ponselnya, namun layar di depannya masih gelap. Ia pun mengambil charger untuk mengisi daya ponsel mahal keluaran terbaru itu. Ketika turun dari lantai dua, ia langsung berhadapan dengan Zhu Yui yang duduk santai di ruang keluarga. "Hei, kau sudah sampai!" ujar Clee segera menuju Yui yang beralih dari tablet silvernya setelah mendneagr suara Clee. "Kami sampai dua jam yang lalu, tetepai kau masih tidur." Clee mengangguk dan duduk di samping Yui. Ia menghidupkan televisi, menacari film animasi kesukaannya. Di saat Clee sedang fokus dengan fil
Semakin malam, acara yang semula hanya minum, makan dan bercengkrama sudah berubah menjadi pesta dengan musik keras dan lampu warna-warni. Para tamu yang sudah berumur telah pulang, sekarang tersisa mereka 'anak-anak muda' yang merayakan pesta. Aiden dan Yui sudah menghilang, mungkin mereka sudah pulang atau menikmasti persta di kamar lain hotel, begitu pula teman barunya Xian Mika yang ditarik pergi oleh Blue Evander. Kini tinggallah Clee sendiri, duduk di salah daru sofa di sudut ruangan, seorang diriw alaupun ada beberapa pria yang mendekat, ia mengusir mereka dengan cepat. Hanya karena ia iri dnegan teman-teamnnya yang menghilang dnegan pasangan masing-masing, bukan berarti ia menerima setiap lelaki yang mendekat padanya. Ia akan pulang setelah minumannya habis. Itu adalah rencananya sayangnya tubuhnya sudah terlalu nyaman untuk bergerak. Sedang asik menikkmati waktunya sendiri, seseroamg datang menghampiri, Clee mengangkat kepala dan berdecak eksal melihat siapa yang datang, Bi
Semakin malam, acara yang semula hanya minum, makan dan bercengkrama sudah berubah menjadi pesta dengan musik keras dan lampu warna-warni. Para tamu yang sudah berumur telah pulang, sekarang tersisa mereka 'anak-anak muda' yang merayakan pesta. Aiden dan Yui sudah menghilang, mungkin mereka sudah pulang atau menikmasti persta di kamar lain hotel, begitu pula teman barunya Xian Mika yang ditarik pergi oleh Blue Evander. Kini tinggallah Clee sendiri, duduk di salah daru sofa di sudut ruangan, seorang diriw alaupun ada beberapa pria yang mendekat, ia mengusir mereka dengan cepat. Hanya karena ia iri dnegan teman-teamnnya yang menghilang dnegan pasangan masing-masing, bukan berarti ia menerima setiap lelaki yang mendekat padanya. Ia akan pulang setelah minumannya habis. Itu adalah rencananya sayangnya tubuhnya sudah terlalu nyaman untuk bergerak. Sedang asik menikkmati waktunya sendiri, seseroamg datang menghampiri, Clee mengangkat kepala dan berdecak eksal melihat siapa yang datang, Bi
"Aku dan Aidne akan berusaha utnuk mengahpus berita yang ada, ok. Maaf telah membuatmu tidak nyaman." Yui meminta maaf karena telah membuat Clee kerepotan. Karena ini semua adalah karena kesalahan mereka. Clee sudah menjadi sorotan media sejak pertunangannya dengan Aiden dilakukan. Orang-orang akan emmansukan namanya, terus menyebut tentang Clee setiap kali dirinya dan Aiden terlihat bersama. Jika Clee marah, maka Yui akan menerima kemarahan itu dengan lapang dada. Ia juga sudah berhutang banyak permintaan maaf kepada wanita itu. "Hmm.. aku menyerahkan semuanya padamu dan Aiden." dari balik panggilan Yui menangguk. Mengendalikan emdia tidak akan sulit bagi Future. Salahnaya juga baru bertindak sekarang. Yui pikir Clee sudah mematikan panggilan telepon mereka, tetapi panggilan masih terhubung. "Clee, apa kau masih di sana?" "Aku sudah berpikir beberapa hari ini. Yui, apa kau pikir aku benar-benar cocok untuk menjadi artis. Tidak pernah terlintas di dalam pikiranku untuk menjadi seor
"Jadi, apa kau bersedia menerima tawaranku?" tanya Aiden setelah kembali ke pembicaraan awal. Meletakkan sondok di atas piring, Clee duduks ambil bersandar pada kursi, ia melipat tangannya dengan pandangan lurus kepada Aiden, "kita sedang berbicara bisnis, jadi aku ingin bertanya, apa keuntungan tuntukku menjadi artis di perusahaanmu?" hanya keran Aiden adalah temannya, ia akan setuju begetu saja, ia juga eprlu menganalisa keuntungan apa yang bisa diberikan Aiden untuknya. "Aku hanya melihat keuntungan dari pihakmu, tetapi aku tidak tahu apa yang bisa aku dapatkan dari taearanmu. Aku punya latar belakang sehingg kau tidak perlu mencari sponsor untukku. Selain itu aku juga punya dirimu untuk mendukung, aku tidak melihat itu menguntungkan bagiku." point pertama Clee. "Aku sudah terkenal, jadi perusahaannmu tidak perlu susah payah untuk mempromosikanku. Pada akhirnya aku yang membawa uang untuk kelian, bukan sebaliknya." wanita cantik itu menunjukan tiga jarinya. "Ketiga, aku sduah m
Tidak banyak yang tahu tetapi Aiden benar mengenai hobinya. Ia menemukan dirinya menyuikai seni lebih dari yang ia duga. Dulu saat sekolah menengah pertama ia mengambil kelas lukis dan tari sebagai ekstrakurikuler. Saat SMA, privat school tempatnya bersekolah memiliki club tari yang terkenal, jadi ia fokus pada tari ia juga ikut dalam kelompok cheerleader untuk pertunjukan turnamen musim panas tingkat nasional. Setelah tamat dari SMA, ia masih sering menari namun rasa ingin tahunya tidak berhenti sampai di sana, salah saorang sahabatnya mengajaknya untuk bergabung dalam klub teater, mereka bilang selain berakting, mereka juga menari dan menyanyi, meskipun awalnya hanya untuk mengisi luang dari tugas kuliah yang menumpuk, hingga sepanjang waktu berjalan Clee sangat menyukai waktu yang ia habiskan saat di klub. Mungkin tidak sampai pada tingkatan profesional, tetapi saat tampil ia sering menjadi pemeran utama. Alasan utama ia terpilih karena ia populer dan cantik, mereka akan menadapat