Mengingat hubungan Shawn serta semua yang dilakukan Jolene, Yvonne juga tidak bersikap sungkan kepada Shawn."Apa urusanmu? Apa hakmu mengatur aku?" tanya Yvonne sambil menggertakkan gigi.Tadi Yvonne panik dan terlalu gegabah. Awalnya dia ingin menggugurkan kandungan ini, tetapi begitu mengetahui ada yang hendak mencelakai anaknya, Yvonne langsung kehilangan akal sehat. Dia takut kehilangan anak-anaknya, dia tidak menyakiti mereka.Jolene mengetahui pernikahan Shawn dan Yvonne. Dia pasti mengira kalau janin yang dikandung Yvonne adalah anaknya Shawn. Oleh sebab itu Jolene ingin menyakiti anak yang dikandung Yvonne.Yvonne terlalu panik, dia sampai melupakan Neil yang duduk di kursi pengemudi dan melakukan tindakan yang tidak sopan.Ketika menghadapi tatapan Shawn yang mengerikan, Neil bergegas menjelaskan, "Aku nggak melihat apa pun."Neil mengusir Yvonne dari mobil karena takut kalau Shawn akan melampiaskan kemarahannya. Setelah Yvonne keluar dari mobil, Neil menginjak pedal gas dan
"Tidak bisa." Yvonne mengangkat kepalanya. Kali ini dia tidak akan mengalah begitu saja."Aku tidak memiliki perasaan kepadanya. Beberapa hal membuatku harus memperlakukannya dengan baik. Itu saja, tidak lebih," Shawn menjelaskan dengan jujur.Selama ini, Shawn tidak pernah berusaha menjelaskan sesuatu kepada orang lain.Sejak mengetahui bahwa Jolene telah memiliki pacar, seluruh perasaannya terhadap wanita itu pun lenyap. Sekarang Shawn hanya merasa berutang budi kepada Jolene, makanya dia bersedia memberikan bantuan kecil kepada Jolene. Semua yang dilakukan Shawn bukan didasari atas cinta.Yvonne merasa seperti baru saja mengetahui sebuah rahasia penting. Ternyata Shawn tidak mencintai Jolene.Yvonne tersenyum, dia mendapatkan sebuah ide yang cemerlang!"Kenapa kamu tersenyum?" Shawn mengerutkan alis."Hmm? Nggak, aku nggak tersenyum," jawab Yvonne dengan lembut.Shawn tercengang melihat perubahan sikap Yvonne yang drastis, dia menatap wanita ini dengan curiga. Apakah Yvonne salah ma
Yvonne terbangun dari lamunan, lalu bergegas menenangkan diri dan menjawab sambil tersenyum, "Nggak ada."Di saat bersamaan, Jolene juga baru tiba di rumah sakit.Ketika Yvonne hendak membuka pintu mobil, Shawn menarik tangan Yvonne saat melihat keberadaan Jolene. "Kalau bersandiwara, jangan tanggung-tanggung."Yvonne kebingungan mendengar ucapan Shawn. Shawn berbicara sambil mendekatkan wajahnya kepada Yvonne.Awalnya Yvonne ingin menghindar, tetapi Shawn memeluk pinggul Yvonne dengan erat sambil menatapnya dan tersenyum. "Kita adalah suami istri."Yvonne menelan air ludah. Wajahnya terasa panas saat menatap kedua mata Shawn yang memesona.Shawn menatap Yvonne dengan lembut, kedua matanya tampak bagaikan bintang yang berkelap-kelip. "Cium aku."....Seketika suasana langsung terasa membeku.Shawn mengingatkan Yvonne. "Jolene sedang berjalan kemari. Bukankah kamu ingin membuatnya cemburu?"Yvonne mengerutkan alis, tetapi dia segera membuat keputusan, lalu melingkarkan tangannya di lehe
Karena menampar terlalu keras, telapak tangan Yvonne pun mati rasa. "Kamu juga seorang dokter. Usia kandunganku masih kecil, harusnya kamu tahu melakukan amniosentesis bisa membuat janinku keguguran. Karena berbaik hati, aku hanya menamparmu!"Jika terjadi sesuatu kepada kandungannya, Yvonne tidak akan melepaskan Jolene.Jolene merasa dipermalukan. Selama ini tidak ada seorang pun yang pernah menyakiti maupun memukulnya. Dia menatap Yvonne dengan mata memerah dan berteriak, "Yvonne!"Ketika Jolene mengangkat tangan dan hendak membalas tamparan tersebut, seseorang malah menahan tangannya dari belakang.Begitu membalikkan badan, Jolene melihat Neil yang menatapnya dengan tajam. Jolene tersentak dan bertanya dengan terbata-bata, "Ke-kenapa ... kamu ada di sini?"Neil mengempaskan tangan Jolene. "Apakah kamu bersikap semena-mena karena aku nggak ada di tempat?"Jolene menunjuk Yvonne dan berkata, "Dia yang duluan menamparku. Kamu nggak lihat wajahku yang merah?"Neil tidak hanya melihat, t
"Ada yang ingin aku bicarakan." Kali ini Jolene merasa sangat percaya diri.Shawn meliriknya dan bertanya, "Mau minta uang? Perlu berapa?""Aku bukan datang untuk meminta uang. Aku mengandung anakmu." Jolene memberikan foto hasil USG kepada Shawn.Sebenarnya foto USG ini adalah milik Yvonne, tetapi Jolene mengubah namanya. Tujuan Jolene bukanlah untuk mengecek apakah anak yang dikandung Yvonne adalah anaknya Shawn, tetapi Jolene memerlukan foto janin Yvonne untuk ditunjukkan kepada Shawn.Shawn tidak mengambil foto USG yang diberikan, dia hanya meliriknya. Meskipun jarak berhubungan dan kehamilan cocok, Shawn tidak akan memercayai begitu saja semua ucapan Jolene."Aku tahu, kamu tidak memercayaiku." Jolene mempersiapkan semuanya dengan lengkap."Ini adalah sel embrioku, kamu boleh memeriksanya." Jolene mengeluarkan sel embrio yang diambilnya dari tubuh Yvonne.Dalam sekejap, ekspresi Shawn langsung berubah. Yang terlihat bukan raut wajah kebahagiaan, tetapi kegelisahan."Aku tidak tahu
Suasana di dalam mobil terasa mencekam.Sesampainya di rumah, Shawn naik ke atas dan bertanya kepada Leah, "Dia sudah tidur?Leah menjawab, "Yvonne belum pulang."Shawn tersentak dan mengangkat jam tangannya. Waktu telah menunjukkan pukul 9 malam, tetapi Yvonne belum pulang dia?Apakah Yvonne tidak bisa berhenti membuat Shawn marah? Dia hanya bisa membuat Shawn murka.Shawn langsung membalikkan badan dan beranjak pergi.....Saat pulang kerja, taksi yang ditumpangi menculik Yvonne ke tempat lain. Sesampainya di lokasi, Yvonne baru tahu bahwa Harvey yang memerintahkan sopir taksi untuk membawanya.Ternyata Harvey yang menculik Yvonne! Tempat ini adalah rumah Harvey.Harvey mengikat Yvonne dan melemparkannya ke atas tempat tidur. Kemudian Harvey duduk di sofa sambil memegang segelas anggur dan mengagumi kecantikan Yvonne."Kali ini aku ingin lihat bagaimana kamu bisa kabur?" kata Harvey sambil tersenyum."Penculikan adalah pelanggaran hukum!" Yvonne memelototi Harvey.Harvey tertawa deng
Harvey tertegun mendengar ucapan Yvonne.Harvey merasa normal kalau Yvonne berusaha menghindar. Namun, Harvey agak kaget saat mendengar Yvonne yang ingin bermain dengan menggunakan obat perangsang."Serius?" tanya Harvey dengan curiga."Kamu nggak lihat ikatan di badanku? Aku nggak bisa berbuat apa-apa," Yvonne berusaha berbicara dengan santai dan antusias.Harvey menatapnya selama beberapa detik. Karena penasaran, dia mendengarkan Yvonne dan membuka tasnya untuk mengambil obat perangsang yang ditawarkan.Alhasil, Harvey berhasil menemukan sebotol obat di dalam tas Yvonne. Harvey menatap butiran obat dengan ragu."Aku nggak membohongimu, 'kan?" Yvonne tersenyum."Kenapa kamu menaruh obat ini di dalam tasmu?" tanya Harvey.Orang-orang menganggap Yvonne sebagai wanita yang polos, bersih, dan selalu memilih jalan yang benar. Siapa sangka, ternyata Yvonne juga memiliki sisi liar?"Kamu pikir aku wanita baik-baik? Selama ini aku hanya pura-pura. Cepat, minum obatnya. Aku sudah nggak sabar."
Yvonne adalah seorang dokter, dia dapat merasakan tanda-tanda keguguran.Wajah Yvonne terlihat agak pucat."Kamu terluka?" Shawn bertanya saat melihat Yvonne yang kesakitan.Yvonne berusaha menahan rasa sakitnya sambil menggelengkan kepala. "Nggak."Setelah meninggalkan kamar, raut wajah Yvonne terlihat kesakitan. Sesekali, dia juga merintih dan memegang perutnya. Jika terjadi sesuatu pada kandungannya, Yvonne tidak akan melepaskan Jolene.Ketika melewati ruang tamu, Yvonne melihat para pengawal yang dipukuli hingga pingsan. Yvonne mengenali para pengawal ini, mereka adalah bawahan Harvey.Sesampainya di depan mobil, Yvonne membuka pintu dan masuk untuk menunggu Shawn. Di dalam mobil, samar-samar Yvonne dapat mendengar suara teriakan kesakitan yang memekakkan telinga.Teriakan Harvey terdengar sangat menderita. Entah bagaimana cara Shawn menyiksa Harvey?Yvonne tidak memiliki tenaga untuk memikirkan penderitaan Harvey. Dia menyandarkan tubuhnya dan beristirahat. Dia tidak berani berger