๊ณต์œ 

57. Panik

์ž‘๊ฐ€: MyMelody
last update ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ: 2024-09-06 23:13:50
Setelah selesai memberi perintah kepada Bik Sumi, Gabriel segera menuju ke garasi mobil.

โ€œAku harus mencari Natalia sekarang sebelum terjadi sesuatu,โ€ gumamnya sambil meluncur bersama mobil kesayangannya. Sepanjang perjalanan, dia berusaha untuk berkonsentrasi dan melihat setiap sudut yang ia lewati. Namun, Natalia sudah menghilang entah ke mana.

Senyum pahit tiba-tiba muncul di bibir Gabriel menyadari bahwa perbuatannya yang salah.

โ€œKamu di mana, Natalia??? Please, angkat teleponku?โ€ ucap Gabriel bermonolog.

Dicobanya berulang kali untuk menelpon Natalia, tapi tidak ada hasil sama sekali.

โ€œApakah lebih baik aku mencari Natalia di kantornya saja?โ€ Dia memutuskan untuk ke sana, tapi pencariannya juga nihil. Natalia tidak berada di sana. Istrinya seakan menghilang tanpa jejak. Gabriel terus berkeliling dan berharap bisa menemukan Natalia di tempat-tempat yang sering mereka kunjungi.

โ€œMungkin aku pulang saja dulu sambil menunggunya sampai dia kembali ke dalam pelukanku.โ€

Gabriel y
์ด ์ฑ…์„ ๊ณ„์† ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฝ์–ด๋ณด์„ธ์š”.
QR ์ฝ”๋“œ๋ฅผ ์Šค์บ”ํ•˜์—ฌ ์•ฑ์„ ๋‹ค์šด๋กœ๋“œํ•˜์„ธ์š”
์ž ๊ธด ์ฑ•ํ„ฐ
๋Œ“๊ธ€ (31)
goodnovel comment avatar
Milda Yanti
wah wah pasti Nathalie nyuruh orang suruhannya untuk tidak bolehkan Grace masuk. parah sih
goodnovel comment avatar
Okta Viana
pasti itu nathali yv nyuruh...
goodnovel comment avatar
Kaizan Ragiel Trate
natali bener gila dia mah...
๋Œ“๊ธ€ ๋ชจ๋‘ ๋ณด๊ธฐ

๊ด€๋ จ ์ฑ•ํ„ฐ

  • Cinta dalam Rahim Sang Maduย ย ย 58. Di Bawah Guyuran Air Hujan

    โ€œSilahkan pergi dari sini, Nona, sebelum kami melakukan tindakan yang tidak menyenangkan.โ€ Aku mengusap wajahku yang sudah basah kuyup, yang entah oleh air mata atau air hujan, aku pun sudah tidak peduli lagi. Tubuhku mulai menggigil kedinginan. โ€œBaiklah, Pak. Aku akan pergi sekarang juga." Dengan langkah lunglai, aku berbalik dan menuju pintu gerbang. Mungkin akua akan menelepon Bik Sumi nantinya setelah aku menemukan tempat kontrakkan yang baru. Kugenggam kantong kresek yang ada dalam genggaman tanganku. โ€œAku harus memesan taksi sekarang dan kembali ke rumah sakit. Atau mungkin juga, aku bisa ke mall dulu untuk membeli beberapa lembar baju.โ€ Kulangkahkan kakiku cepat-cepat menuju jalan utama. Tubuhku yang basah kuyup dan kedinginan seakan memacuku untuk terus maju dan mempertahankan harga diriku. *** Gabriel menyalakan laptopnya dan mulai sibuk bekerja, tapi hujan yang turun mengganggunya. Dia pun bangkit berdiri dan segera menurunkan atap ekstra untuk menghindari percikan

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2024-09-07
  • Cinta dalam Rahim Sang Maduย ย ย 59. Hati yang Gundah

    โ€œKalian semua, berbaris di depanku,โ€ perintah Gabriel dengan suara menggelegar. Dengan wajah ketakutan, pria-pria itu berbaris dengan rapi, mereka bahkan tidak diizinkan untuk memakai payung.Gabriel membisikkan sesuatu di telingaku.โ€œGrace, sekarang kamu berdiri membelakangi mereka.โ€ Aku yang kebingungan, hanya menuruti permintaan Gabriel. Tak lama kemudian aku mendengar suaranya yang lantang, memerintahkan sesuatu kepada anak-anak buahnya.โ€œSekarang lepaskan pakaian kalian biar kalian tahu dan merasakan dinginnya tubuh kami berdua di bawah guyuran hujan.โ€Aku terkejut, tapi terdiam karena tidak mendengar suara protes dari pria-pria itu. Sepertinya mereka patuh dan melakukan apa yang diperintahkan oleh Gabriel.โ€œCelana kalian juga dilepas juga, hanya boxer atau kolor saja yang kalian boleh pakai.โ€Mereka kembali mengikuti perintah sang majikan. โ€œBerdiri di bawah guyuran air hujan sampai kalian datang menemuiku dan mengatakan siapa yang telah memberikan perintah kepada kalian untuk

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2024-09-08
  • Cinta dalam Rahim Sang Maduย ย ย 60. Akhirnya

    โ€œAku ingin sekali bercinta denganmu saat ini, tapi aku ingin melakukannya di tempat yang nyaman." Gabriel menggigit ceruk leherku dan kembali memberikan jejak cinta di sana. Aku mendesah lirih menikmati cara Gabriel membuaiku. โ€œGrace,โ€ bisik Gabriel lembut. Aku menatapnya dengan pipi memerah. Ini terlalu intim dan intens, sialnya lagi, dia suami orang. โ€œSepertinya kita harus mandi bersama-sama karena sekarang aku sudah basah karena dirimu.โ€ Usai mengatakan itu, dia menurunkanku dan menuntunku di dalam kabin shower. Perlahan dia melepaskan pakaiannya satu per satu. Aku berdiri mematung menatap tubuh Gabriel yang begitu kokoh. Roti sobek di perutnya membuat mata wanita mana pun pasti ingin menarikan tangan mereka dengan manja di sana. โ€œSentuh aku di mana pun kamu mau, Grace,โ€ bisik Gabriel sambil meraih tanganku dan menaruhnya di dadanya yang terpahat sempurna. Glek! Aku menelan saliva dan menahan napas karena panasnya suasana yang ada. โ€œPlease, sentuh aku,โ€ pinta Gabriel sambil m

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2024-09-09
  • Cinta dalam Rahim Sang Maduย ย ย 61. Pria Tangguh

    Kelelakian Gabriel kini sudah memenuhi ruang bawahku, awalnya terasa tidak nyaman, tapi itu hanya sebentar. Gabriel benar-benar berhati-hati kali ini. Dia sudah berjanji untuk tidak menyakitiku. โ€œGrace, kamu tahu apa yang paling suka aku lakukan saat sedang bercinta?โ€ racau Gabriel sambil menatapku lembut. โ€œAku โ€ฆ, emm, aku tidak tahu,โ€ desahku lirih. Gabriel tersenyum mendengar jawabanku yang polos sambil memejamkan matanya. Dia rupanya mulai menemukan tempo dan ritme yang pas agar aku merasa nyaman. Didorongnya bokongnya lebih dalam lagi, sehingga aku kembali melonjak kaget. Rupanya keperkasaan Gabriel belum masuk dengan penuh di dalam sana tadinya. โ€œApakah aku menyakitimu?โ€ tanya Gabriel panik. Dia mencium ceruk leherku dengan lembut dan kembali memberikan jejak merah di sana, seakan menandai bahwa aku adalah miliknya seorang. Aku menggeliat lembut di bawah tindihan tubuhnya yang kekar. Sungguh, wanita mana pun akan ketagihan kalau diperlakukan oleh manusia maskulin dan perkasa

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2024-09-10
  • Cinta dalam Rahim Sang Maduย ย ย 62. Mau Berapa Kali?

    โ€œKalau aku ON sekarang, memangnya boleh minta lagi?โ€ Aku membelalakkan mataku tak percaya. โ€œAda satu yang aku inginkan darimu,โ€ ucap Gabriel sambil mengelus pinggiran bibirku dengan cara yang sensual. โ€˜Pria ini benar-benar hebat dalam membangunkan sisi liar dalam diriku,โ€™ rutukku dalam hati. โ€œKatakan apa yang kamu inginkan,โ€ tanyaku nekat. โ€œAku ingin kamu menyebut namaku saat kita bercinta lagi nanti. Hanya namaku saja yang boleh keluar dari bibir seksimu itu.โ€ Aku memicingkan mataku, lalu dengan tiba-tiba, aku berguling ke samping. Benda pusaka Gabriel lepas dariku. โ€œHeeey!โ€ Teriakan protes dari Gabriel terdengar begitu menggelikan. Dengan nekat, dia menangkup wajahku dan melumat bibirku dengan liar sampai napas kami berdua hampir putus. โ€œKau membuat aku ketagihan, Grace,โ€ dengus Gabriel saat melepas ciuman panas kami. Wajahku memerah dan bibirku terasa membara. Aku kira Gabriel akan berhenti setelah ciuman itu, tapi dia kembali menyerang belakang telingaku dan menggigit ujun

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2024-09-11
  • Cinta dalam Rahim Sang Maduย ย ย 63. Sakit Hati

    Natalia memejamkan matanya membayangkan detail renda dan hiasan yang akan dia pilih, dan pastinya dia akan memilih dengan hati-hati nantinya. Dia juga sudah memutuskan akan menambahkan sentuhan klasik dan modern pada gaun pengantin muslimah tersebut. Dia ingin agar kedua elemen itu akan terpadu dengan sempurna.Diraihnya botol minum di sampingnya dan meneguk air segar. Punggungnya terasa pegal karena dia telah menunduk terlalu lama.โ€œTinggal sedikit lagi, sketsa ini akan selesai,โ€ bisiknya memberi semangat kepada dirinya sendiri.Tangannya kembali menari-nari dengan lincah. Sekarang sketsa itu semakin terlihat lebih jelas bentuknya, dan tentu saja hal itu membuat Natalia semakin bersemangat. Dia merenggangkan tubuhnya sebentar sebelum melanjutkan rancangannya.Sekarang sketsa itu mulai terbentuk dengan indahnya, Natalia merasa semakin terinspirasi. Keberaniannya dalam memadukan elemen-elemen tradisional dengan sentuhan kontemporer berhasil menciptakan sesuatu yang unik dan memikat ma

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2024-09-12
  • Cinta dalam Rahim Sang Maduย ย ย 64. Hinaan

    โ€œNatalia, apakah ada yang bisa aku bantu?โ€ Bara menatap Natalia dengan wajah cemas. Dia bingung karena Natalia hanya menangis. Tanpa ragu-ragu, Bara menariknya ke dalam pelukannya.โ€œAku tidak tahu apa yang telah terjadi padamu, tapi aku ada di sini untukmu.โ€ Bara segera mempergunakan kesempatan itu untuk mengambil kembali hati Natalia. Dia ingin wanita itu memaafkannya dan tidak menghindar darinya lagi. Jujur saja, sudah berhari-hari dia merindukan Natalia.Bara mendorong pintu kamar hotel Natalia dan menuntun wanita itu ke dalam.โ€œDuduk di sini sebentar, aku ambilkan minuman dulu,โ€ bisik Bara lembut, lalu dengan gerak cepat, dia menyambar minuman yang dibeli Natalia di lobby hotel tadi.โ€œIni, minum dulu biar pikiran dan hatimu tenang.โ€ Seperti robot, Natalia mengambil minuman dari tangan Bara dan menandaskannya hanya dalam sekejap.โ€œApakah kamu masih haus?โ€ tanya Bara dengan pandangan sayu. Dia meraih selembar tisu dari atas meja dan menghapus air mata dari pipi Natalia.โ€œAku mau pu

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2024-09-13
  • Cinta dalam Rahim Sang Maduย ย ย 65. Mengigau atau?

    Natalia menyeringai kejam. โ€œBanyak omong, Kamu. Mulai hari ini, kita bukan partner kerja lagi, dasar laki-laki pecundang.โ€Wajah Bara memerah menahan amarah, tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa, karena keamanan di hotel itu sangat ketat. โ€˜Awas kamu, Natalia, sekali kamu merasakan goyanganku, maka kamu akan meminta setiap saat.โ€™Dia terus berjalan menyusuri lorong lantai tiga sambil menyusun rencana untuk membuat Natalia jatuh ke dalam pelukannya secepat mungkin.โ€œAkan kubuat kau bertekuk lutut di hadapanku, Natalia. Lihat saja nanti.โ€Bara menuju ke kamarnya yang berada di lantai lima. Setelah tiba di sana, dia masuk ke kamar mandi, lalu melepaskan pakaiannya satu per satu. Dia memandang tubuh dan tongkat keperkasaannya di depan cermin. Ucapan sadis dari Natalia kembali terngiang di kepalanya.โ€œArrrrggghh, kamu benar-benar telah mempermalukanku dan mengijak harga diriku, Natalia.โ€ Wajah Bara memerah menahan rasa malu dan amarah, lalu tiba-tiba dia meninju pinggiran tempat cuci tang

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2024-09-14

์ตœ์‹  ์ฑ•ํ„ฐ

  • Cinta dalam Rahim Sang Maduย ย ย 157. Hormon yang Meresahkan

    Aku menahan napas saat layar yang tadinya terkunci, kini terbuka. Dengan tergesa-gesa aku mengetik nomor ponsel Gabriel dan menunggu agar pria itu segera menjawab panggilanku.โ€œPlease, angkat panggilanku, Gabriel,โ€ ucapku penuh harap sambil menggigit bibir bawahku dengan kuat. Namun, sampai nada sambung kelima, Gabriel tidak mengangkatnya juga. Kutarik napas dengan wajah tegang, getaran di tanganku semakin menjadi-jadi sampai hampir tak bisa aku kendalikan.โ€œApa dia sudah tidak peduli padaku lagi?โ€ sungutku kesal sambil menggerak-gerakkan balok kayu yang sudah menjadi senjata andalanku dari tadi. Aku melirik ke arah dua pria yang sudah tidak berkutik alias pingsan. Semoga pukulanku membuat mereka tidur dengan nyenyak sampai Gabriel tiba di sini.Tanpa putus asa, kucoba sekali lagi, berharap agar panggilanku kali ini akan dijawab Gabriel.โ€œHello!โ€ sapa Gabriel dari seberang sana.H-hello, Gabriel, ini aku Grace.โ€ Suaraku bergetar menahan gejolak sukacita dalam hati karena Gabriel akhir

  • Cinta dalam Rahim Sang Maduย ย ย 156. Melawan

    Klik, terdengar bunyi kunci diputar dengan pelan dari arah pintu. Aku berdiri tegang dan menunggu dengan waspada, siapa pun yang masuk lewat pintu tersebut.'Apa yang harus aku lakukan?' pikirku panik. Mataku dengan cepat menjelajahi ruangan yang cukup luas itu, lalu pandanganku tertumpu pada sebuah balok kayu di sudut ruangan di dekat pintu masuk. Tanpa berpikir panjang, kulangkahkan kakiku dengan cepat dan meraih balok kayu yang berukuran cukup panjang itu.Dengan tangan gemetar, aku menggengam balok tersebut. Siapa pun yang masuk nanti, aku bersiap untuk melawannya sampai titik napas penghabisan.Pintu terbuka pelan, dan ....Bugh! "Auuuch ...."Pria itu menjerit keras ketika balok kayu dalam genggamanku menghamtam kepalanya secara bertubi-tubi."Hentikan! Dasar wanita sinting tidak tahu diri!" teriaknya sambil berusaha meraih balok kayu dari tanganku. Tentu saja aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Apa pun yang terjadi, aku harus berhasil kabur dari sini. Aku tidak mau kalau

  • Cinta dalam Rahim Sang Maduย ย ย 155. Pin

    Gabriel berdiri dengan tidak sabar di dalam kantor bagian IT rumah sakit. Saking groginya, kakinya menghentak-hentak lantai dengan gelisah."Bisa dipercepat videonya, Pak? Kalau bisa, ikuti timeline saat aku meninggalkan Grace di mobil.""Sebentar ya, Pak Gabriel. Saya harus meng-unduh dulu file-file dari timeline yang sebelumnya, biar kita tidak menunggu loading yang cukup lama."Gabriel ingin membalas lagi, tapi dia memilih untuk diam dan bersabar. Tangannya mengepal ingin meninju tembok di depannya."Coba berhenti di bagian sini, Pak," ucap Gabriel saat video tiba di timeline ketika dia meninggalkan Grace di mobil."Baik, Pak. Akan saya putar sekarang."Perlahan dengan pasti, video di depannya mulai menunjukkan potongan video dimulai dari Gabriel keluar dari pintu mobil dan berjalan menuju taman. Selang beberapa menit kemudian, Grace keluar dari dalam mobil. Tubuh Gabriel menegang, seandainya Grace bisa mendengarnya saat ini, ingin rasanya dia berteriak di depan layar komputer, men

  • Cinta dalam Rahim Sang Maduย ย ย 154. Rantai Besi

    Pria itu mendekati dan meraih wajahku. Aroma tubuh dan mulutnya membuat aku ingin muntah. Aku tidak mengenalnya sama sekali. Siapa gerangan pria ini sebenarnya."Diam!! bentaknya kasar.โ€œKenapa aku harus diam, orang jahat?!โ€ sentakku tak mau kalah."Tutup mulutmu, sebelum aku yang menutupnya."Aku tidak peduli, sekuat tenaga, aku berteriak lagi dengan suara yang lebih keras, dan hasilnya si pria itu menutup mulutku dengan telapak tangannya. Dengan kasar, dia memerintah anak buahnya untuk mengambil lakban dan menempelnya secara sembarangan hanya untuk menutup mulutku yang masih ingin berteriak.โ€œSekali lagi kamu berteriak, maka aku akan menutup bibir seksimu itu dengan cara yang lebih menyenangkan. Akan kubuat rongga mulutmu penuh dengan ciumanku.โ€Mendengar ancamannya, aku langsung mual, dasar laki-laki mesum. Siapa sih dia sebenarnya? Perasaan selama ini, aku tidak pernah mempunyai musuh. Kenapa tiba-tiba aku disekap seperti ini?Pria itu berjalan mengelilingi kursi yang aku duduki, s

  • Cinta dalam Rahim Sang Maduย ย ย 153. Diam!

    "Aku akan mencari tahu siapa kamu sebenarnya," guman Gabriel pelan penuh percaya diri.Ia merapikan jasnya yang sedikit kusut akibat kemarahan tadi, lalu melirik ke jam tangan. โ€˜Grace pasti sudah menunggu terlalu lama,โ€™ pikirnya. Dengan langkah cepat, ia meninggalkan taman, pikirannya tetap berputar, merencanakan langkah selanjutnya. Taman itu kembali sunyi, hanya suara angin dan dedaunan yang menjadi saksi. Lampu-lampu taman yang redup, seakan memberikan arah kepadanya, ke mana dia harus melangkah.Gabriel mempercepat langkah kakinya, ia sudah tidak sabar lagi untuk menemui Grace. Begitu tiba di tempat parkir, dari kejauhan, dia tidak melihat sosok Grace di jok depan mobil. Jantung Gabriel seperti berhenti berdetak. Tanpa sadar, langkah kakinya terpacu untuk segera tiba di tempat tujuan.โ€œGrace!โ€ teriak Gabriel saat mendapati wanita itu tidak ada dalam mobil. Dengan kalut, Gabriel memeriksa kursi penumpang, berharap kalau Grace sedang bermain petak umpet atau sekedar menakuti dirinya

  • Cinta dalam Rahim Sang Maduย ย ย 152. Ke mana Dia?

    โ€œAyo, aku antarkan kamu pulang,โ€ putus Gabriel sambil berdiri di depanku, lalu mengulurkan salah satu tangannya. Begitu aku hendak menyambut uluran tangan Gabriel, tanpa sengaja, aku melihat bayangan seseorang dari balik pohon besar tidak jauh dari tempat kami berdiri.Deg! Perasaanku tidak enak, aku merasa bahwa ada seseorang yang sedang memperhatikan kami berdua sedari tadi. Kuraih tangan Gabriel dan memberi kode padanya dengan gerakan bibir yang sangat pelan.โ€˜Ada seseorang di belakang pohon yang sedang memperhatikan kita, Gabriel.โ€™ Awalnya, ia terlihat bingung, tapi kemudian, ia memicingkan matanya berusaha membaca gerakan bibirku.โ€˜Coba ulangi apa yang kamu katakan tadi,' bisiknya nyaris tak terdengar.Aku mengulang kembali ucapanku dengan perlahan sampai kulihat Gabriel memahami apa yang aku maksud. Gabriel mengangguk pelan, tatapan matanya menjadi waspada, dan ia langsung melindungiku dengan cara melingkarkan tangannya ke bahuku. Sikapnya sangat protektif seperti itu membuatku

  • Cinta dalam Rahim Sang Maduย ย ย 151. Mencari Jalan Keluar

    Begitu keluar dari lobi, aku menemui Gabriel yang sedang menungguku di taman rumah sakit. Dia terlihat begitu tegang dan bingung. โ€œAda apa?โ€ tanyaku prihatin, Gabriel tidak menjawab pertanyaanku, tapi langsung memelukku erat. Merasakan bahunya bergetar dalam dekapanku, refleks membuatku mengelus kepalanya dengan pelan.โ€œAku merindukanmu, Grace,โ€ bisik Gabriel nyaris tak terdengar. Pelukan dan belaian tanganku, ternyata mampu membuatnya kembali tenang.Tak lama kemudian, dia melepaskan pelukannya, menangkup wajahku dan membelainya dengan penuh kerinduan. Ya, kerinduan yang mungkin telah tersimpan setelah sekian hari kami tidak bertemu.โ€œAre you alright?โ€ Kutatap netranya dan mendapati ada kegelisahan yang menghantui pikirannya. Ingin rasanya aku menghapus kegelisahan itu dan menggantinya dengan perasaan nyaman dan aman.โ€œBanyak masalah yang terjadi akhir-akhir ini sehingga aku tidak sempat menjengukmu.โ€ โ€œJangan pikirkan hal itu, Gabriel. Aku baik-baik saja.โ€ Aku tersenyum singkat, be

  • Cinta dalam Rahim Sang Maduย ย ย 150. Cap-Cay

    Aku menahan napas, jantungku berdegup kencang. Aku harus menyembunyikan kehamilan ini. Tak boleh ada seorang pun yang tahu, termasuk mama. Biarlah aku sendiri yang menanggung semua ini.Tangan mama semakin dekat, dan aku tak tahu harus berbuat apa. Satu gerakan salah saja, semuanya bisa terbongkar.Kriiing โ€ฆ. Dering telepon dari dalam tasku, membuat kami berdua kaget, mama mengurungkan niatnya untuk menyentuh perutku. Sambil pura-pura sibuk mencari ponsel di dalam tas, aku melirik mama dengan sudut mataku. Beliau terlihat mengambil rantang makanan dan memeriksa isinya. Untungnya, tangan mama masih berfungsi, kaki beliau saja yang lumpuh total. Aku hanya berharap satu hal, yaitu agar terapi yang sedang mama jalani saat ini, bisa membantu mama keluar dari krisis ini.โ€œSiapa yang telepon?โ€ tanya mama memecah lamunan singkatku.โ€œEmm, teman, Ma,โ€ bohongku saat melihat nama Gabriel yang tertera di layar utama.โ€œOh, kenapa tidak diangkat?โ€โ€œTidak apa-apa, Ma. Paling kalau penting, dia akan

  • Cinta dalam Rahim Sang Maduย ย ย 149. Curiga

    โ€œAku akan melakukan yang terbaik untuk papa.โ€โ€œBagus, Nona. Dalam minggu ini, kami akan memulai terapi saraf, dan memberikan rangsangan otak untuk mengaktifkan kembali jaringan-jaringan otak yang masih berfungsi dari Pak Kristanto.โ€Aku hanya mengangguk, menahan luapan bahagia yang nyaris pecah. Lalu pintu kamar terbuka perlahan, diikuti derit halus roda kursi. Mama muncul, dibantu oleh seorang suster. Sorot matanya nanar, bingung, mengamati kami yang berdiri dengan tegang di dekat ranjang papa.โ€œAda apa dengan papa? Kenapa kalian ngumpul di sana?โ€ tanya mama sambil terus mendorong kursi rodanya ke arah kami.Aku berlutut di depan mama, meraih tangannya dan menempelkannya di pipiku, membiarkan dinginnya menenangkan rasa panikku. "Ma โ€ฆ, papa merespon dengan gerakan kecil. Ia merasakan sentuhan dan suara orang-orang di sekitarnya."Mama membeku. Wajahnya, yang selama ini selalu muram, kini cerah sekaligus penuh harap."A-apa?" suara mama tercekat. Dia bergantian menatapku dan Dokter Mik

์ข‹์€ ์†Œ์„ค์„ ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฐพ์•„ ์ฝ์–ด๋ณด์„ธ์š”
GoodNovel ์•ฑ์—์„œ ์ˆ˜๋งŽ์€ ์ธ๊ธฐ ์†Œ์„ค์„ ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฆ๊ธฐ์„ธ์š”! ๋งˆ์Œ์— ๋“œ๋Š” ์ฑ…์„ ๋‹ค์šด๋กœ๋“œํ•˜๊ณ , ์–ธ์ œ ์–ด๋””์„œ๋‚˜ ํŽธํ•˜๊ฒŒ ์ฝ์„ ์ˆ˜ ์žˆ์Šต๋‹ˆ๋‹ค
์•ฑ์—์„œ ์ฑ…์„ ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฝ์–ด๋ณด์„ธ์š”
์•ฑ์—์„œ ์ฝ์œผ๋ ค๋ฉด QR ์ฝ”๋“œ๋ฅผ ์Šค์บ”ํ•˜์„ธ์š”.
DMCA.com Protection Status