Share

Perdebatan Sengit

Bab 59

"Benar, kamu memang cantik, Nak," ucap Bibi Rahmah.

"Ini bukan sekedar pujian, tapi memang kenyataan," imbuhnya lagi.

"Terima kasih, Bibi." Azizah hanya menanggapi sekedarnya.

Bibi Rahmah pun mulai menceritakan pengalamannya saat mendampingi suaminya yang bekerja di kantor kedutaan besar Indonesia di Riyadh.

"Sekarang Bibi sudah menetap kembali di sini, walaupun mungkin tempat tinggal kita berjauhan, kamu di Martapura sedangkan Bibi masih tinggal di Banjarmasin," ujarnya seraya menatap lekat istri keponakannya itu. Dia baru menyadari jika ia terlalu banyak bicara dan Azizah hanya mendengarkan.

"Kalau sekarang Paman bekerja di mana? Apakah masih di kedutaan juga?" tanya Azizah.

"Tidak, Nak. Beliau sudah meninggal, wafat sekitar 6 bulan yang lalu."

"Maaf, Bi." Azizah merasa tidak enak karena tanpa sengaja mengungkap cerita pahit wanita paruh baya itu.

"Tidak apa-apa, Azizah. Namanya juga umur. Kalau sudah sampai, ya sudah. Habis." Kata-kata bibir Rahmah terdengar menenangkan.

"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status