Beranda / Pernikahan / Cinta Setelah Talak / 13. Kabar Mengejutkan

Share

13. Kabar Mengejutkan

Penulis: Afnasya
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-29 22:06:05

Bukannya menjawab pertanyaan sang istri, Sagara malah berlalu ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan keluar sepuluh menit kemudian. Merasa diabaikan, Sasi kembali melontarkan kalimat pertanyaan yang sama kepada suaminya.

“Dari mana kamu tadi, Mas?”

Sagara menghentikan sementara kegiatan memakai bajunya saat mendengar suara Sasi. Namun, dia kembali meneruskan memakai baju sebelum mengempaskan tubuh ke ranjang dan membuka ponselnya.

“Bukan urusan kamu. Lebih baik kamu nikmati saja liburan di sini dan jangan ikut campur urusanku lagi.”

Sasi terkejut mendengar ucapan bernada dingin yang dilontarkan suaminya. Dia langsung menunduk saat melihat sang suami melayangkan tatapan benci. Lalu, memilih untuk ke balkon dan duduk sambil menikmati embusan angin malam yang sedikit menyejukkan.

Sasi memejamkan mata saat ucapan Sagara kembali terngiang di telinga. Sudah sebulan lebih, tetapi sikap sang suami masih saja sama, dingin. Pria yang bergelar suami itu hanya akan datang dan sedikit ber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Cinta Setelah Talak   14. Menemukannya

    “Apa yang kamu lakukan, Sasi!”Sagara mendadak mendekat dan langsung menyambar ponsel yang masih dipegang oleh Sasi. Lalu, menjauh dan kembali mendengarkan sang penelepon dengan wajah merah menahan amarah. Pria itu hanya mengangguk sekali sebelum mematikan panggilan dan menghampiri istrinya.“Jangan pernah lagi angkat telepon milikku, Sasi!”Sagara mendengkus kesal sebelum berlalu meninggalkan kamar dengan membanting pintu. Sasi terlonjak kaget dan menggeleng lemah melihat sikap suaminya itu. Sekejap mata, ucapan sang penelepon kembali terngiang di telinga.“Kalau benar apa yang dibilang orang tadi, berarti Laras sekarang ada di ....” Sasi membekap mulut karena tak sampai hati meneruskan ucapannya sendiri. Dia langsung terduduk lemas di sofa dan menatap hampa tembok di depannya. “Apakah Mas Saga akan menemuinya juga setelah tahu apa yang terjadi kepada Laras?”Sasi menggeleng berulang kali sebelum menghela napas panjang. Dia tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Sejak awal juga

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-30
  • Cinta Setelah Talak   15. Sepasang Kekasih

    Sagara langsung berdiri di samping ranjang sambil mengepalkan kedua tangannya. Wajah lelah yang sejak tadi tergambar telah berubah menjadi amarah. Suara dengkus napas kasar disertai gigi yang bergemelatuk menambah kesan bahwa pria itu sedang dalam mode sangat marah.Melihat sikap suaminya, Sasi ketakutan. Wanita itu menunduk sambil memilin jari. Lalu, melirik Sagara yang menyambar bantal dan berjalan menuju sofa.“Mas, kamu belum jawab pertanyaan aku tadi? Apa kamu tadi bertemu dengan Laras?”Sagara menoleh sekilas sebelum berbaring di sofa dengan posisi membelakangi ranjang. Melihat itu, Sasi tahu bahwa suaminya enggan untuk membahas masalah yang berkaitan dengan Laras. Wanita itu meremas kuat selimut. Lagi, pengabaian yang diberikan sang suami menggoreskan luka di hatinya.“Seberapa berarti dia bagimu, Mas? Bahkan kehadiranku saja tidak mampu mengubah kuatnya cinta yang tertanam di hatimu untuknya.”Sasi menatap sendu punggung sang suami. tampak napas yang teratur menandakan ba

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-03
  • Cinta Setelah Talak   16. Tanpa Kabar

    Sasi membekap mulut, sedetik kemudian bulir bening yang telah menutupi mata berderai membasahi pipi putihnya. Dia segera berbalik dan berlari keluar gedung sambil membawa hati yang tercabik.Sasi berhenti di dekat pintu kaca dan menyandarkan tubuh ringkihnya sejenak. Lalu, tubuh bergetar itu luruh ke bawah bersamaan dengan isak tangis tertahan. Masih jelas terbayang dalam ingatan apa yang telah dilakukan Sagara kepada Laras. Tatapan penuh cinta itu tak pernah sekali pun ditunjukkan kepadanya. Tawa bahagia itu tak pernah sekali pun tersaji saat bersama dengannya. Lalu, saat pria yang berstatus sebagai suami Sasi itu menyematkan kecupan di pipi dan kening Laras, runtuh sudah air mata Sasi.Istri mana yang tidak sakit hati melihat suaminya masih begitu mencintai wanita masa lalunya. Begitu pula dengan yang dirasakan Sasi. Namun, bisa apa dia jika sejak awal saja Sagara sudah mengatakan kebenciannya kepada sang istri.Usai melampiaskan tangisnya, Sasi segera menghapus air matanya, bang

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-15
  • Cinta Setelah Talak   1. Satu Syarat

    “Mana duit setoran hari ini?” tanya Ana sambil menadahkan tangan ketika melihat Sasi datang bersama sepeda bututnya. Dengan takut-takut, Sasi mengangsurkan beberapa lembar uang hasil jualannya kepada Ana. Setelahnya, wanita muda itu menunduk sambil menuntun sepeda ke samping rumah. Dia berjalan memasuki rumah sambil membawa keranjang dagangan, tetapi suara Ana kembali menyapa rungu. “Apa ini?” tanya wanita paruh baya itu sambil menatap tajam Sasi dan menggoyangkan uang di tangannya. “I-itu hasil jualan hari ini, Bu. Dagangan lagi sepi karena hujan.” “Alasan aja. Itu daganganmu tinggal sedikit.” Ana melongok keranjang di tangan Sasi. “Tadi Sasi sedekahkan sama orang yang kekurangan, Bu.” “Dasar anak enggak tahu diri! Hidup kita aja susah malah sedekah-sedekah segala!" Ana menyeret Sasi ke dapur, lalu mendorongnya keras sehingga membuat wanita muda itu tersungkur. “Cuci baju, masak, dan bersihkan rumah sebelum bapakmu pulang!” “I-iya, Bu.” Sasi gegas melakukan perintah Ana. Buka

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-02
  • Cinta Setelah Talak   2. Syarat Tak Masuk Akal

    Prawira hendak membuka mulut, tetapi suara ketukan pintu membuatnya gegas beranjak untuk membukanya. Seraut wajah tampak berjalan di belakang pria paruh baya itu lalu mendekati brankar Darma. “Sasi, kenalkan ini Sagara. Dia anak saya.” Gadis itu menoleh, lalu menghapus air matanya dan tersenyum. Dia mengulurkan tangan bermaksud ingin memperkenalkan diri. Namun, Sagara malah membuang muka. “Apa maksud semua ini, Pa? Kenapa Saga disuruh ke sini? Saga pergi aja kalau enggak jelas tujuannya!” “Sabar, Nak.” Prawira menyuruh Ana mendekat mengelilingi Darma. “Saya pernah berjanji kepada Darma sepuluh tahun lalu untuk menikahkan anak saya, Saga dengan Sasi jika sewaktu-waktu dia kenapa-napa.” “Apa!” seru ketiganya bersamaan sambil menatap Prawira. “Papa bercanda, ya? Mana mungkin Saga mau menikah sama cewek yang sebelumnya enggak Saga kenal!” “Tapi, Nak. Ini adalah janji Papa kepada Darma setelah dia menyelamatkan nyawa Papa.” “Tapi enggak gini juga caranya, Pa. Saga menolak keras per

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-01
  • Cinta Setelah Talak   3. Penolakan Sagara

    “Kamu, kan, sudah menjadi menantu orang kaya, jadi jangan lupakan Ibu, ya? Minimal kasihlah lima juta sebulan buat memenuhi kebutuhan hidup Ibu.” “Apa maksud Ibu?” “Kamu, tuh, ya, dengerin orang tua ngomong apa enggak, sih? Ibu minta jatah lima juta sebulan buat biaya hidup Ibu.” “Tapi, Bu ….” “Apa! Masih mau perhitungan kamu, ya? Kamu ingat sejak kecil siapa yang ngerawat kamu, ngasih kamu makan, ngasih kamu minum, hah!” seru Ana sambil menoyor kepala Sasi. “Ingat, Bu. Sasi ingat semua kebaikan Ibu. Tapi ….” “Tapi apa, hah! Udah diurusin capek-capek giliran udah nikah enggak mau balas budi. Mau jadi anak durhaka kamu, Sasi!” Ana melangkah cepat meninggalkan makam menuju rumah, sedangkan Sasi selalu mengucapkan istigfar sepanjang perjalanan pulang. Namun, wanita itu tak dapat menyembunyikan rasa terkejutnya ketika melihat sang ibu sudah mengemas baju-bajunya dalam tas dan menaruhnya di depan pintu. “Jangan ke sini kalau kamu enggak bawa apa yang Ibu minta tadi. Ingat itu!” “B

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-01
  • Cinta Setelah Talak   4. Malam Memilukan

    Sagara menyentuh pipi Sasi sambil terus menggumamkan nama Laras. Sasi yang merasakan tangan seseorang gegas membuka mata dan membeliak melihat Sagara tersenyum sambil terus berusaha menyentuhnya. “Aku sayang kamu, Laras. Jangan tinggalin aku lagi, ya?” Sasi berusaha melepaskan tangan sang suami, tetapi Sagara makin keras ingin menyentuh wanita itu. “Kamu mabuk, Mas?” Sagara kembali tersenyum sambil memejamkan mata. “Kamu yang buat aku mabuk cintamu, Laras.” “Aku Sasi, Mas. Bukan Laras.” Sasi mengerahkan kekuatan untuk mendorong Sagara sekuat tenaga sampai membuatnya terjengkang. Wanita itu pun lari keluar kamar, tetapi Sagara mengejar dan mendekapnya dari belakang. Sekencang apa pun Sasi berteriak dan meronta, Sagara terus membawanya ke kamar. Pria itu menarik Sasi ke ranjang dan berusaha mencumbunya. Wanita itu meronta sambil menjauhkan wajah sang suami. “Sadar, Mas. Aku Sasi bukan Laras!” Wanita itu akhirnya terguguk. Sekelip mata Sagara tersadar dan melepaskan Sasi. Pria it

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-01
  • Cinta Setelah Talak   5. Siapa Laras

    Sasi terguguk sambil mendekap erat selimut yang menutupi dadanya. Malam ini menjadi saksi pilunya raga wanita itu menerima cinta yang diagung-agungkan Sagara atas nama Laras. Sang suami terus menggemakan nama wanita lain saat mencumbunya tadi. Hatinya sakit bagai ditusuk sembilu. Sakit sampai terasa sesak. Sakit, tetapi tak berdarah. Dia menoleh dan tangisnya makin pecah saat menatap wajah Sagara yang pulas di sampingnya. Wanita itu beringsut bangkit sambil menahan perih pada bagian inti tubuhnya. Dia memunguti pakaian yang tercecer, lantas memakainya. Lalu, berjalan tertatih menuju kamar mandi dan kembali terguguk di sana sambil luruh ke lantai. "Sebegitu besarnyakah rasa cintamu untuknya, Mas? Sampai kamu tanpa sadar menyakiti hatiku."Setelah meluapkan kesedihannya, Sasi menyudahi ritual mandi untuk mengambil wudu dan melaksanakan salat malam untuk menentramkan hatinya. Segala kelesah dia adukan kepada-Nya sambil berurai air mata. Mulutnya tak henti membaca istigfar dan zikir lai

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-01

Bab terbaru

  • Cinta Setelah Talak   16. Tanpa Kabar

    Sasi membekap mulut, sedetik kemudian bulir bening yang telah menutupi mata berderai membasahi pipi putihnya. Dia segera berbalik dan berlari keluar gedung sambil membawa hati yang tercabik.Sasi berhenti di dekat pintu kaca dan menyandarkan tubuh ringkihnya sejenak. Lalu, tubuh bergetar itu luruh ke bawah bersamaan dengan isak tangis tertahan. Masih jelas terbayang dalam ingatan apa yang telah dilakukan Sagara kepada Laras. Tatapan penuh cinta itu tak pernah sekali pun ditunjukkan kepadanya. Tawa bahagia itu tak pernah sekali pun tersaji saat bersama dengannya. Lalu, saat pria yang berstatus sebagai suami Sasi itu menyematkan kecupan di pipi dan kening Laras, runtuh sudah air mata Sasi.Istri mana yang tidak sakit hati melihat suaminya masih begitu mencintai wanita masa lalunya. Begitu pula dengan yang dirasakan Sasi. Namun, bisa apa dia jika sejak awal saja Sagara sudah mengatakan kebenciannya kepada sang istri.Usai melampiaskan tangisnya, Sasi segera menghapus air matanya, bang

  • Cinta Setelah Talak   15. Sepasang Kekasih

    Sagara langsung berdiri di samping ranjang sambil mengepalkan kedua tangannya. Wajah lelah yang sejak tadi tergambar telah berubah menjadi amarah. Suara dengkus napas kasar disertai gigi yang bergemelatuk menambah kesan bahwa pria itu sedang dalam mode sangat marah.Melihat sikap suaminya, Sasi ketakutan. Wanita itu menunduk sambil memilin jari. Lalu, melirik Sagara yang menyambar bantal dan berjalan menuju sofa.“Mas, kamu belum jawab pertanyaan aku tadi? Apa kamu tadi bertemu dengan Laras?”Sagara menoleh sekilas sebelum berbaring di sofa dengan posisi membelakangi ranjang. Melihat itu, Sasi tahu bahwa suaminya enggan untuk membahas masalah yang berkaitan dengan Laras. Wanita itu meremas kuat selimut. Lagi, pengabaian yang diberikan sang suami menggoreskan luka di hatinya.“Seberapa berarti dia bagimu, Mas? Bahkan kehadiranku saja tidak mampu mengubah kuatnya cinta yang tertanam di hatimu untuknya.”Sasi menatap sendu punggung sang suami. tampak napas yang teratur menandakan ba

  • Cinta Setelah Talak   14. Menemukannya

    “Apa yang kamu lakukan, Sasi!”Sagara mendadak mendekat dan langsung menyambar ponsel yang masih dipegang oleh Sasi. Lalu, menjauh dan kembali mendengarkan sang penelepon dengan wajah merah menahan amarah. Pria itu hanya mengangguk sekali sebelum mematikan panggilan dan menghampiri istrinya.“Jangan pernah lagi angkat telepon milikku, Sasi!”Sagara mendengkus kesal sebelum berlalu meninggalkan kamar dengan membanting pintu. Sasi terlonjak kaget dan menggeleng lemah melihat sikap suaminya itu. Sekejap mata, ucapan sang penelepon kembali terngiang di telinga.“Kalau benar apa yang dibilang orang tadi, berarti Laras sekarang ada di ....” Sasi membekap mulut karena tak sampai hati meneruskan ucapannya sendiri. Dia langsung terduduk lemas di sofa dan menatap hampa tembok di depannya. “Apakah Mas Saga akan menemuinya juga setelah tahu apa yang terjadi kepada Laras?”Sasi menggeleng berulang kali sebelum menghela napas panjang. Dia tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Sejak awal juga

  • Cinta Setelah Talak   13. Kabar Mengejutkan

    Bukannya menjawab pertanyaan sang istri, Sagara malah berlalu ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan keluar sepuluh menit kemudian. Merasa diabaikan, Sasi kembali melontarkan kalimat pertanyaan yang sama kepada suaminya.“Dari mana kamu tadi, Mas?”Sagara menghentikan sementara kegiatan memakai bajunya saat mendengar suara Sasi. Namun, dia kembali meneruskan memakai baju sebelum mengempaskan tubuh ke ranjang dan membuka ponselnya.“Bukan urusan kamu. Lebih baik kamu nikmati saja liburan di sini dan jangan ikut campur urusanku lagi.”Sasi terkejut mendengar ucapan bernada dingin yang dilontarkan suaminya. Dia langsung menunduk saat melihat sang suami melayangkan tatapan benci. Lalu, memilih untuk ke balkon dan duduk sambil menikmati embusan angin malam yang sedikit menyejukkan.Sasi memejamkan mata saat ucapan Sagara kembali terngiang di telinga. Sudah sebulan lebih, tetapi sikap sang suami masih saja sama, dingin. Pria yang bergelar suami itu hanya akan datang dan sedikit ber

  • Cinta Setelah Talak   12. Pergi Liburan

    Sasi membuka mata saat merasakan gedoran di pintu disertai teriakan memanggil namanya. Dia beringsut duduk dan langsung membungkus tubuhnya dengan handuk kimono sebelum membuka pintu. Melihat Sagara berdiri di ambang pintu dengan wajah dingin, Sasi menunduk dan hendak berlalu. Namun, nyeri yang membebat kepala membuatnya terhuyung dan hampir saja ambruk. Untung saja, Sagara sigap menangkap dan membopongnya ke kamar. Lalu, membaringkan tubuh dingin sang istri ke ranjang dan menyelimutinya.“Kalau enggak mau pergi bilang, enggak usah pakai acara menyakiti diri seperti ini. Kamu kira aku akan kasihan? Enggak!”Sagara langsung keluar kamar tanpa memedulikan Sasi yang menatap dengan dada berdentam lara. Tak berselang lama, pintu kembali dibuka. Namun, bukan Sagara yang masuk melainkan Bi Minah sambil membawa nampan berisi makanan dan minuman serba mengepulkan asap.“Mbak Sasi kenapa? Kata Mas Saga, Mbak Sasi sakit, ya? Ini Bibi bawakan wedang jahe sama sup ayam. Mumpung masih hangat, ce

  • Cinta Setelah Talak   11. Batin yang Luka

    Sasi hampir saja menjawab pertanyaan Bani saat seorang dosen masuk dan segera berdiri di depan kelas. Dia menatap tajam Bani yang masih duduk di depan Sasi, kemudian berdeham. Barulah pria yang duduk di depan Sasi itu segera bangkit dan keluar kelas.Untuk sesaat, Sasi merasa lega. Jujur, dia belum mau membuka jati dirinya karena sikap sang suami. Andai Sagara bisa lebih mencintainya, dia pasti dengan bangga akan memamerkan statusnya sebagai seorang istri. Namun, keadaannya tidaklah demikian. Sehingga Sasi memilih untuk menyimpan rapat statusnya sampai sikap Sagara melunak.Sepanjang penjelasan materi yang diberikan sang dosen, Sasi mendengarkan dan mencatat hal-hal yang penting. Dia tidak ingin melewatkan satu kesempatan dan harus mendapatkan nilai yang memuaskan agar kelak bisa mandiri dan berdiri di kaki sendiri.Usai kuliah hari itu berakhir, Sasi segera menghubungi Pak Karsa untuk dijemput. Lalu, duduk di lobi sambil membaca ulang materi yang diterimanya hari ini hingga tak me

  • Cinta Setelah Talak   10. Mencoba Bertahan

    Sagara menatap lekat manik mata Sasi yang tengah menyiratkan ketakutan. Pria itu menyeringai sebelum melepaskan cekalannya. Lalu, melenggang pergi meninggalkan Sasi yang masih bergeming. Tak ada informasi yang didapatnya, sehingga dia memilih untuk menyusul sang suami yang menuju ke rumah di belakang.Melihat Sagara duduk di sofa sambil menatap layar ponsel dan mengetik sesuatu, Sasi memilih langsung ke kamar dan mengambil buku yang berisi materi kuliah sebelum membukanya. Lalu, mengerjakan tugas yang diberikan sang dosen sambil duduk bersandar pada kaki ranjang.Ketika tengah fokus mengerjakan tugas, pintu dibuka dari luar. Wanita itu menoleh dan mendapati Sagara masuk sebelum mengempaskan tubuh ke ranjang. Sasi mengedikkan bahu sebelum kembali fokus dengan tugasnya hingga selesai. Lalu, menggeliat sesaat untuk mengendurkan otot tubuh yang terasa kaku sebelum memasukkan buku ke dalam tas. Sasi bergeming di kaki ranjang saat melihat suaminya sudah pulas tertidur. Dengkur halus ter

  • Cinta Setelah Talak   9. Aku Membencimu

    Sagara tergagap dan segera meletakkan ponsel ke sofa sebelum menatap Sasi. Binar bahagia dan senyum yang sempat terpatri di bibir pria itu lesap seketika. Melihat wajah masam sang suami, Sasi segera mengangsurkan kopi di tangannya dan melirik sekilas ponsel yang tergeletak di sofa.“Kamu belum jawab pertanyaanku, Mas? Apa itu yang namanya Laras?”Sagara yang hendak menyesap kopi langsung berhenti. Dia menatap lekat wanita yang berdiri di depannya sebelum menyeringai. Lalu, kembali melanjutkan menyesap kopi dan menatap keluar jendela.Merasa diabaikan, Sasi membuang pandangan sejenak sebelum kembali menatap lekat sang suami yang masih menatap keluar jendela. Kedua matanya sudah megembun karena sesak yang membebat rongga dada.Tak sanggup lagi menahan sakit, Sasi memilih untuk berlalu. Namun, suara bariton Sagara berhasil menghentikan langkahnya.“Iya, dialah Laras. Wanita yang sampai kapan pun akan selalu ada di hatiku, meskipun kamu adalah istriku.”Wanita mana yang tak sakit ha

  • Cinta Setelah Talak   8. Terjerat Rasa

    Pagi buta usai melaksanakan salat dua rakaat, Sasi gegas membersihkan rumah dan mandi. Setelahnya dia membangunkan sang suami lalu menyiapkan baju. Sementara Sagara mandi, wanita itu berganti baju. Dia terus mengulas senyum saat mematut diri di depan cermin. Gamis biru mint dengan motif abstrak di bagian bawah tampak serasi dengan hijab biru tua yang dia kenakan. Ketika keluar kamar, dia tergemap karena melihat Sagara berdiri di ambang pintu hanya menggunakan handuk sebatas pinggang. Buru-buru Sasi menundukkan pandangan lalu keluar kamar. Setelah kejadian yang memilukan tempo hari, Sagara memilih tidur di sofa jika pulang malam hari. Dia berjanji akan menjaga jarak sementara waktu dengan sang istri agar tidak menyakitinya lagi. Namun, Sagara masih enggan untuk melakukan percakapan dengan Sasi.Usai Sagara rapi berpakaian, mereka menuju rumah utama dan mulai sarapan dalam diam. Seperti biasa Sasi mengambilkan nasi untuk mertua dan suaminya. “Tiap pagi berangkat kuliahnya bareng Sa

DMCA.com Protection Status