Home / Romansa / Cinta Seorang Pengasuh / Pernikahan yang Kacau

Share

Pernikahan yang Kacau

last update Last Updated: 2023-05-12 05:24:18

Hari pernikahan datang lebih cepat daripada yang Adimas duga. Hingga dalam waktu dua hari, ia sudah berada di sebuah aula dan mengenakan jas resmi. 

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pernikahan itu diadakan secara tertutup, hanya dihadiri oleh keluarga dekat dan seorang penghulu. 

Penampilan Karina tidak jauh lebih baik. Rambutnya masih berantakan. Wajahnya terlihat kusam dan dia mengenakan gaun putih sederhana. 

Adimas kira, pernikahan ini tidak akan berjalan mulus. Namun, rupanya Karina bisa duduk diam di sisinya tanpa berkata-kata. 

Tentu rasanya sangat aneh menikah dengan orang yang tidak dikenal. Karena itu, sementara penghulu bersiap-siap, Adimas mencoba menyapa. 

“Hai, Karina,” tuturnya sambil tersenyum manis. Ia mengulurkan tangan ke arah gadis itu. “Kau bisa memanggilku Adimas.” 

Karina tidak langsung bereaksi, tetapi ia menoleh, tanda bahwa ia bisa mendengar Adimas. Alih-alih menjabat tangan pria itu, Karina justru menamparnya. 

PLAKKK 

Adimas dan semua orang terkejut dengan reaksi tiba-tiba itu, sementara raut wajah Karina tetap datar seolah tidak merasa bersalah. 

‘Apa ini? Apakah ini pertanda aku membuat keputusan yang salah?’ pikir Adimas. Ia tidak menyangka ia akan mendapat tamparan pada hari pernikahannya. 

“Baik, semuanya harap bersiap,” ujar seorang pemandu yang akan memimpin jalannya proses pernikahan tersebut. 

Adimas bisa melaksanakan semuanya dengan lancar, begitu pula Karina yang tidak berulah. 

“Silakan mencium pengantin Anda,” ujar penghulu. 

Adimas menoleh ke arah Karina dan bersiap mengecup keningnya saat tahu-tahu sebuah tamparan kembali mendarat di pipinya. 

PLAKKK 

Kali ini, suaranya terdengar lebih nyaring dan Karina seakan ketakutan hingga gadis itu langsung berdiri dan lari keluar ruangan. 

Semua orang terkejut, termasuk keluarga Karina. 

“Karina! Tunggu! Mau ke mana kamu?” ucap Adimas seraya cepat-cepat berdiri. 

Ia berlari menyusul secepat yang ia bisa, tetapi kecepatan Karina masih jauh lebih di atasnya hingga Adimas nyaris kehilangan jejak gadis itu. 

Sementara itu, di aula sebelah yang berjarak beberapa ruangan, terlihat sebuah pesta pernikahan lain tengah digelar dengan ramai kehadiran para tamu. Tiba-tiba …. 

“Apa-apaan ini?!” 

“Siapa dia?!” 

“Orang gila! Ada orang gila!” 

Suasana pernikahan yang semula haru dan bahagia seketika menjadi ricuh saat Karina yang berpenampilan berantakan menerjang masuk. Dia berjalan cepat tanpa arah dan nyaris menabrak para tamu yang tengah berdiri. 

Adimas mendengar keributan itu dan langsung menghampirinya. Benar saja. Karina tengah berdiri diam, menatap berkaca-kaca pada David dan Kamala yang berdiri berdampingan di altar. 

“Satpam! Satpam! Bawa orang gila ini keluar!” seru Kamala dengan nada tinggi. Gadis itu terlihat terkejut dan marah karena kekacauan di pernikahannya. 

Dengan cepat, datang dua orang satpam. Mereka berusaha memegang kedua tangan Karina dan membawanya pergi, tetapi tenaga Karina jauh lebih besar dan kuat. 

“Keluar dari sini, Nona! Jangan mengacaukan acara ini!” ujar salah satu satpam dengan tegas. 

Karina tentu saja tidak dapat memahaminya. Ia terus meronta hingga berhasil melepaskan diri dan berjalan lebih maju ke arah altar. 

“David! David!” Ia memanggil-manggil dengan suara tinggi dan parau tidak terkendali. 

Para tamu seketika menjadi heran dan Kamala semakin kesal dibuatnya. 

“Cepat, bawa dia keluar bagaimanapun caranya! Jangan biarkan gadis hina seperti dia mengotori pernikahanku!” perintahnya dengan suara tinggi. 

Para tamu mulai mengeluarkan ponsel mereka untuk merekam kejadian tersebut seraya terus berbisik-bisik. Kedua satpam itu kembali menangkap tubuh Karina dan bersiap menyeretnya pergi, tetapi dihentikan oleh Adimas. 

“Tidak! Hentikan! Jangan sentuh dia!” sergah pria itu seraya menerjang masuk. 

Ia langsung melepaskan tubuh Karina dari kukungan dua satpam itu dan menangkup pipinya. Raut wajah gadis itu terlihat kacau dan ketakutan. 

“Karina, Karina, kau bisa mendengarku?” Adimas memanggil-manggil, berusaha membuat tatapan gadis itu terpaku padanya. 

Dia mulai menyatukan kepala keduanya demi menenangkan emosi gadis itu. “Ini bukan pernikahan kita. Ini pernikahan orang lain. Kita harus pergi dari sini, oke?” ujar Adimas dengan lembut. 

Karina tidak melawan dan para tamu memandang Adimas dengan sorot aneh.

“A–adimas?” Kamala bertanya dan menatap rendah pada keduanya. “Jadi, kau yang sengaja melepaskan orang gila ini untuk mengacaukan pernikahan kami?!” sergah gadis itu dengan kasar. 

Di sisinya, David hanya terdiam menyimak keadaan. Tatapannya terlihat janggal saat memandang ke arah Karina. 

“Jangan berkata buruk tentang Karina!” ujar Adimas, membela sang istri. 

Ia tahu orang-orang akan memandangnya aneh karena membela gadis seperti Karina. Namun, Karina adalah istrinya dan sudah menjadi kewajiban Adimas untuk membelanya. 

“Karina? Tunggu….” Kamala memicingkan mata dan mengamati busana keduanya yang tampak serupa. 

“Jangan bilang, kalian baru saja menikah? Kau menikahi gadis gila ini?!” ucap Karina. Sedetik setelah menyadarinya, Karina mulai tertawa terbahak-bahak. Para tamu ikut tertawa kecil seraya membisikkan komentar-komentar buruk tentang mereka. 

“Kau pasti benar-benar sudah gila!” komentar Kamala, “Apakah kau sefrustrasi itu hingga mau menerima gadis gila seperti dia?” tanya gadis itu dengan nada mengejek. 

Adimas masih berlutut di sisi Karina dan cepat-cepat menutupi telinga sang istri dengan kedua tangannya. “Jangan didengarkan. Kau tidak perlu mendengarkan kata-kata mereka. Kau hanya perlu menatapku,” ujar Adimas dengan lembut. Ia tahu Karina hanya bisa ditundukkan dengan kata-kata lembut. 

Dan, benar saja. Gadis itu tidak melawan dan menatap lurus pada Adimas. 

“Utututu, kata-kata yang sangat romantis!” ledek gadis itu dengan sorot mata merendahkan, “Kalian memang benar-benar cocok, dasar pasangan gila!” kecamnya. 

Adimas sama sekali tidak menyangka dengan komentar buruk itu. Ia tidak percaya jika wanita itu adalah gadis yang pernah ingin ia nikahi. 

Adimas mengabaikan komentarnya. Saat ia kembali menatap Karina, perhatian gadis itu terpusat pada David. 

“Aku tahu ini menyakitkan dan kau pasti sangat merindukannya, tapi tidak seharusnya kita berada di sini, Karina. Kita pergi sekarang, ya?” bujuk Adimas dengan lembut. 

Dengan amat perlahan dan hati-hati, Adimas meraih tangan mungil gadis itu. Ia takut Karina akan kembali menamparnya. Namun, tidak. 

Gadis itu menurut dan berdiri, kemudian mengikuti Adimas dengan patuh. Orang-orang masih memperhatikan, tetapi Adimas tidak peduli. Ia hanya fokus pada sang istri. 

“Tunggu.” 

Tiba-tiba satu suara terdengar. Ketika Adimas menoleh, ia telah melihat David yang menyusul mereka hingga ke ambang pintu aula. 

Adimas secara otomatis mengeratkan pegangan tangannya pada Karina seakan berusaha menguatkan gadis itu. 

“Apakah… kau benar-benar menikahi dengannya?” tanya David. Benar-benar di luar perkiraan Adimas. 

“Apa urusannya denganmu?” jawab Adimas dengan tidak senang. Bukan karena ia cemburu pada David yang berhasil menikahi Kamala. Akan tetapi, pada situasi ini, David adalah sosok yang harus Karina hindari dan itu berarti Adimas juga akan membencinya. 

“Jadi, kau yang akan menjadi pengasuhnya mulai sekarang?” Dia kembali bertanya. 

Kali ini, Adimas tidak menjawab. Pria itu hanya menatap lurus dan tegas kepada David seakan berusaha menerka ke mana arah pembicaraan ini. 

David menoleh ke kanan kiri dengan cemas dan mulai berbisik. “Hati-hati. Apa pun kata-kata manis yang diucapkan keluarganya, itu hanyalah kebohongan! Mereka penuh kemunafikan,” ujarnya dengan suara rendah seakan takut orang lain mendengarnya. 

Kening Adimas seketika mengerut heran. “Mengapa kau mengatakannya padaku?” balas pria itu. 

“Aku hanya memperingatkanmu. Bahkan Karina menjadi seperti ini karena keluarganya,” jawab David dengan nada serius sebelum ia kembali ke altar untuk menemani pengantin perempuannya. 

Adimas terus membimbing Karina keluar. Di luar, seluruh keluarga Karina sudah menunggu dan mereka tersenyum lega mendapati Adimas berhasil membawa Karina keluar. 

Akan tetapi, perasaan Adimas justru menjadi tidak enak melihat senyum orang-orang itu. 

Kata Bella, Karina menjadi seperti ini karena David. Sebaliknya, kata David, Karina menjadi seperti ini karena keluarganya. 

Sebenarnya, apa yang terjadi di sini?

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ahmad Nabawi
kisah yang menarik
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Cinta Seorang Pengasuh    Penghinaan Bertubi-tubi

    Sesuai kesepakatan, Adimas dan Karina akan tetap tinggal bersama Markus dan istrinya di rumah keluarganya. Alasannya adalah agar mereka bisa memantau langsung perkembangan Adimas. Kini, pertanyaan dan peringatan dari David masih mengiang-ngiang di kepala Adimas. Hingga ketika keduanya tiba di rumah, Karina langsung pergi ke kamar untuk beristirahat, sementara Adimas masih merenungi pertanyaan yang sama. "Ada apa, Adimas?" Siska, ibu Karina, tiba-tiba datang dan menghampiri Adimas yang menunjukkan wajah serius. Wanita itu juga berada di tempat pernikahan mereka dan sudah mengganti busananya dengan pakaian yang lebih santai. Adimas belum terlalu mengetahui seluk-beluk keluarga ini, tetapi sejauh ini, Siska menunjukkan sikap yang baik. Adimas menggelengkan kepala. “Tidak, aku hanya tiba-tiba penasaran. Bagaimana awal mula Karina bisa menjadi seperti ini?” tanya pria itu. Sejak awal, Markus dan Bella hanya terus meyakinkannya bahwa Karina menjadi seperti ini karena David. Namun, apa

    Last Updated : 2023-05-14
  • Cinta Seorang Pengasuh    Memandikan Seorang Wanita

    "Ayo, Karina. Kamu harus mandi agar David mau menemuimu," bujuk Adimas dengan suara lembut. Tubuh keduanya basah akibat terguyur hujan dan Adimas berusaha memutar otak untuk membuat Karina mau untuk mandi. Dia hanya menyebutkan nama David sebagai percobaan. Tidak disangka, Karina langsung menoleh ke arahnya dengan tertarik. "David?" tanyanya dengan suara lirih. Adimas tersenyum dan mengangguk. "Ya. David hanya ingin menemuimu jika kau sudah bersih dan wangi," jawabnya. Ia merasa bersalah karena harus membohongi Karina seperti anak kecil, tetapi mungkin hanya itu satu-satunya cara untuk menjangkau Karina yang tidak ingin mendengarkannya. Dan, benar saja. Karina langsung mengangguk patuh seperti kucing kecil dan mulai berjalan ke arah kamar mandi. Bahkan, tanpa perlu Adimas suruh. Pria itu memandangnya dengan tidak percaya. Untuk saat ini, Karina hanya mendengarkan David. Gadis itu mungkin bahkan tidak pernah menghiraukannya. Adimas menyusul Karina mendekati kamar mandi dan sedi

    Last Updated : 2023-05-18
  • Cinta Seorang Pengasuh    Menantu Tidak Tahu Diri

    Adimas tengah menunggu Karina yang ditangani dokter saat melihat Markus berjalan masuk dengan langkah tegas. "Karina--" Buukkk Markus langsung meninju wajah Adimas tanpa ragu. Wajahnya tampak memerah kesal. "Berani-beraninya kau membawa Karina ke tempat ini!" sergah pria paruh baya itu. Adimas tidak menjawab. Para pasien lain di sekitar mereka seketika terdiam mengamati pertengkaran di antara keduanya. "Di mana Karina?!" bentak pria itu seraya memandang sekeliling. Memperhatikan beberapa tempat tidur yang tertutupi tirai. Tanpa menunggu jawaban Adimas, Markus menghampiri salah satu tirai dan menyibakkannya. Terlihat seorang dokter yang tengah memasang infus untuk gadis itu. Tanpa ragu, Markus meraih tangan Karina yang tampak lemah dan menariknya. "Ayo, kita harus segera pergi dari sini!" ajaknya dengan kasar. Semua orang terkejut dengan tindakan Markus dan Adimas cepat-cepat menghentikkannya. "Karina harus segera mendapat penanganan!" tegas Adimas melawan Markus. Raut wajah

    Last Updated : 2023-05-19
  • Cinta Seorang Pengasuh    Keluarga Gila

    Adimas tidak pernah menjadi seperti ini sebelumnya. Ini kali pertama pria itu terjaga semalaman untuk menjaga seseorang dan memang Adimas tidak pernah tenang. Setiap beberapa jam, pria itu terbangun dan mengecek suhu tubuh Karina, Mengganti kompres gadis itu. Dan selalu siap siaga tiap kali Karina terbangun. Bahkan, kali ini, saat Adimas terbangun di sisi Karina, pria itu mendapati Karina telah membuka mata dan menatap ke arahnya. "Kau sudah bangun," sapa Adimas, sedikit terkejut karena Karina memandangnya dengan serius. Khawatir pipinya akan menjadi sasaran sepagi ini. "Kau... bukan David," tutur gadis itu, terdengar serak dan lemah. Adimas berkedip dua kali dengan heran dan memandang lurus ke arah Karina. Mengapa tiba-tiba gadis itu menanyakannya? Apakah selama ini Karina menganggapnya sebagai David. Jika demikian, bisa-bisa gadis itu tidak akan menuruti Adimas lagi. Namun, Adimas mengambil risiko itu dan mengangguk. "Benar, aku bukan David," jawabnya dengan tegas. Di luar

    Last Updated : 2023-05-21
  • Cinta Seorang Pengasuh    Video Kontroversial Karina

    Siska tidak berkutik di tempatnya. Iris hitamnya membesar melihat video yang terputar dan dia mematung. Hingga sedetik kemudian, Siska merebut ponsel itu dengan kasar dari Adimas. "Siapa bilang kau bisa menyentuh barang dengan sembarangan?!" omelnya dengan nada tinggi. Terdapat kegugupan dalam nada suaranya, seakan ia baru saja tertangkap basah melakukan hal yang salah. Adimas mengabaikan amarah itu dan terus mengejar. "Bagaimana bisa ada video itu? Apa yang dilakukan Karina?" tanyanya. Ia tidak dapat membendung rasa penasarannya lagi. Bagaimana mungkin, Karina bisa berada di klub malam dan dikelilingi pria seperti itu? "Kau membuka ponsel orang lain. Benar-benar pria lancang!" tuduh Siska dengan geram. Raut wajahnya kini terlihat marah dan berusaha melawan Adimas. Sementara itu, Adimas masih terlihat tenang, tetapi rahangnya mengeras dan membuat pria itu terlihat lebih tegas. "Jika kulihat, latar belakang ponsel itu adalah foto Karina. Berarti, itu milik Karina, bukan? Aku ber

    Last Updated : 2023-05-22
  • Cinta Seorang Pengasuh    Kedatangan Fero

    Adimas tidak tahu kapan hukumannya akan berakhir. Pagi itu, Adimas baru saja selesai menikmati sarapan bersama Karina dan tengah mencuci semua piring kotor saat tiba-tiba Markus berjalan ke ruang tengah dengan tergesa. Tak lama, Bella dan Siska ikut berkumpul di sana. "Ada apa, Yah? Mengapa tiba-tiba Ayah memanggil kami?" tanya Bella. Raut wajah gadis itu kelihatan sembab dan sebal karena sang ayah mengganggu waktu tidurnya.Begitu pula Siska yang tampak sedikit kesal karena rutinitas perawatannya harus terhenti. Markus mengabaikan hal itu dan mengumumkan. "Ayah baru mendapat kabar dari Fero dan katanya dia akan kembali hari ini," ujarnya. Semua orang seketika terkesiap mendengarnya. Adimas tidak tahu siapa pria itu, tetapi dia jelas cukup berpengaruh hingga membuat semua orang terkejut. "Kakak akan kembali hari ini?" tanya Bella. Kedua matanya terbelalak tidak percaya. "Apakah dia sudah menyelesaikan studinya?!" Sang ibu ikut bertanya. "Jika dia kembali, tentu saja itu berarti

    Last Updated : 2023-05-22
  • Cinta Seorang Pengasuh    Identitas Asli Adimas

    "Apakah kau benar-benar akan menjalani hidup malang seperti ini?" Pria itu kembali bertanya untuk kedua kalinya. Adimas menelan saliva dengan terkejut. "A--ayah...." Adimas menoleh ke arah Benny dan seakan menuntut sebuah penjelasan dari pria itu. Namun, belum sempat Benny membuka suara, ayahnya sudah bersuara lagi. "Ayah sudah mendengar semuanya dari Benny. Apakah kau benar-benar akan menjalani hidup malang seperti ini? Kau bisa saja menyebut bahwa kau adalah anakku dan keluarga itu pasti akan memperlakukanmu dengan baik," ujar Dirga, salah satu orang paling sukses di keluarga Nelson. Nama Dirgantara Nelson telah terkenal di seluruh negeri. Pria itu adalah pria paling sukses di negaranya. Meski demikian, nama Adimas tidak lantas turut menjadi tenar. Adimas sengaja tidak pernah membawa nama sang ayah ke mana pun ia pergi. Begitu pula saat di keluarga Covey. Sekali ia membongkar identitasnya di depan keluarga itu, pastilah Markus dan Siska akan memanfaatkan nama keluarganya yang b

    Last Updated : 2023-05-24
  • Cinta Seorang Pengasuh    Perhatian Adimas dan Kepolosan Karina

    "Lama sekali, padahal hanya membeli sebotol anggur!" Fero mengomel saat Adimas datang dan memberikan pesanannya. Kini, pria itu tengah bersantai di tepi kolam renang dengan mantel mandinya. Adimas ingin sekali membalas perkataannya itu dengan menceburkannya ke kolam renang, tetapi pria itu hanya terdiam dan berjalan pergi tanpa mengatakan apa-apa. Dalam perjalanan, tanpa sengaja pria tampan berambut hitam itu berpapasan dengan Bella yang terlihat baru saja mandi. Gadis itu hanya mengenakan mantel mandi yang sedikit terbuka. Bella amat yakin Adimas akan terpesona dengan penampilannya. Namun, pria itu hanya terus melewatinya tanpa menoleh sedikit pun. Hingga perhatian Bella tertuju pada sebuah bingkisan yang dibawa Adimas. "Kulihat kau baru saja pergi keluar." Bella mulai bersuara untuk basa-basi. "Apa yang kau beli?" tanyanya. Ia berusaha melihat ke dalam bingkisan dan menemukan sebuah kain di dalamnya. Adimas berhenti berjalan dan menoleh ke arah gadis itu. Raut wajahnya tidak

    Last Updated : 2023-05-24

Latest chapter

  • Cinta Seorang Pengasuh    Bersamamu Selamanya

    Empat bulan kemudian …. “Kamu yakin bisa pergi, Ayana?” Mark bertanya dengan cemas. Ia menatap pada istrinya yang duduk di depan meja rias. Ayana menjawab dengan anggukan. “Ini adalah wisuda kita, mana mungkin aku tidak datang?” tanya Ayana, kemudian lanjut merias dirinya. Mark menghela napas panjang dan berjalan mendekati sang istri. Dia menaruh tangannya di atas bahu Ayana. “Tapi, kandungan kamu sudah besar. Dokter bilang perkiraan lahirnya sebentar lagi, bukan?” tanya Mark, tidak dapat menyembunyikan kecemasannya. Mendengar itu, Ayana beranjak bangkit dari kursinya dan terlihat jelas perutnya yang sudah membungkit sempurna. Tampak siap untuk melahirkan. “Masih ada sisa waktu empat hari sampai hari perkiraan lahir,” ucap gadis itu, “Aku sudah menunggu-nunggu untuk wisuda ini. Biarkan aku ikut, ya? Ya?” tanyanya. Seharusnya mustahil bagi perempuan dewasa yang sudah hamil untuk terlihat seperti anak kucing, tetapi Ayana benar-benar menatap Mark dengan penuh harap hingga p

  • Cinta Seorang Pengasuh    Di Bawah Hujan, Bersama Pria Yang Sama

    Andreas tidak mengizinkan Cakra pergi bersama Mark dan Ayana. Pria itu menuntut penjelasan dari Cakra yang tidak pernah menceritakan apa pun kepadanya. Sebagai trio, Andreas selalu merasa dirinya terbelakang. Bahkan saat Mark mengakui Ayana sebagai istrinya, Cakra telah mencurigai hal itu terlebih dahulu. Akhirnya, hanya ada Ayana dan Mark di dalam mobil pria itu. Selama perjalanan pulang, Ayana tidak berhenti tersenyum. “Apa yang lucu?” Mark bertanya, tidak tahan melihat istrinya yang sejak tadi senyam-senyum seorang diri. Ayana menggeleng, tetapi senyumnya bertambah lebar. “Tidak apa-apa, hanya saja kisah mereka membuatku terharu,” ucap gadis itu, “Aku tidak menyangka Cakra bisa mengucapkan kata-kata romantis seperti itu.” Ayana memuji, kemudian tersenyum lebih lebar. Selama ini, Ayana mengenal Cakra sebagai satu-satunya pria yang normal di antara tiga sahabat itu. Andreas terkenal sering memainkan perasaan wanita, sementara Mark lebih banyak diam. Ditambah, fakta bahwa koneks

  • Cinta Seorang Pengasuh    Pria Sejati

    “... apa?” Cakra bertanya. Pria itu berkedip satu kali dan menatap tak percaya ke arah Chika. Perempuan itu tersenyum saat pandangannya jatuh ke bawah, terlihat malu sekaligus pahit. “Aku sudah memikirkannya. Aku benar-benar akan melanjutkan kuliah di luar negeri,” ucap Chika, “Aku tahu ini mungkin tidak penting untukmu, tapi aku merasa harus memberitahunya.” Setelah beberapa kali meminta, ayahnya akhirnya mengizinkan Chika untuk melanjutkan studinya di luar negeri. Ia dan Cakra tidak pernah dekat sebelumnya. Mereka hanya sering bicara saat Chika mulai mencari Sandi. Namun, entah mengapa, saat pertama Chika mendapat izin, satu-satunya yang terlintas dalam benak perempuan itu adalah memberitahu Cakra. Kini, ia merasa malu sekaligus menyesal. Chika tahu ia pasti terlihat aneh, tahu-tahu memberi kabar seperti itu seolah dirinya penting. Di luar dugaan, wajah Cakra terlihat tawar dan sedikit kecewa. “Mengapa? Bukankah Ayana sudah memaafkanmu berkat Sandi kemarin?” tanya pria itu.

  • Cinta Seorang Pengasuh    Keluarga Yang Utuh

    “Bapak lihat Mark?” Ayana bertanya kepada satpam yang berjaga di kediaman mereka. Sesuai kesepakatan, pagi itu mereka akan pergi ke pemakaman ayah Ayana. Namun, saat Ayana bangun pagi ini, ia justru tidak dapat menemukan suaminya itu di mana pun. “Tuan Mark pergi dengan mobilnya pagi-pagi sekali, Nyonya,” jawab satpam itu. Alis Ayana mengernyit dalam. Tak biasanya Mark pergi tanpa meninggalkan kabar apa pun. Gadis itu kembali berjalan ke dalam rumah sembari mengecek ponselnya, tetapi tidak ada pesan apa pun dari Mark. Ke mana perginya pria itu? “Ada apa, Kak?” Suara Sandi terdengar. Pria itu baru saja turun dari lantai dua. Tadi malam, Ayana memaksa Sandi untuk menginap sesuai rencana mereka. Kini, justru Mark yang tidak tahu keberadaannya. Ayana menggelengkan kepala. “Bukan apa-apa,” jawabnya, “Kita harus sarapan sebelum pergi,” ajak gadis itu. Keduanya berjalan menuju dapur dan Sandi kembali menyadari keanehan saat mereka hanya menyantap sarapan berdua. “Di mana kakak ipa

  • Cinta Seorang Pengasuh    Sandi Menyadari Kejanggalan

    Wajah Ayana menjadi kecut. Dengan gugup, Ayana melirik ke arah Mark, kemudian mengangguk membenarkan pertanyaan Sandi. Pemuda itu tidak dapat menyembunyikan keterkejutannya. Ia memandang Ayana dan suaminya bergantian, masih tidak menyangka jika kakak perempuannya itu benar-benar sudah bersuami. “Ayana banyak bercerita tentangmu,” ucap Mark, menunjukkan senyum ramah, “Bagaimana kalau kita berbincang di rumah?” Sebelum pergi, Ayana kembali menghampiri Chika dan Cakra yang menghampiri mereka. Ia tersenyum ke arah perempuan itu. “Terima kasih,” ucapnya, “Aku bisa bertemu kembali dengan Adikku berkat bantuanmu,” lanjut Ayana. Chika sedikit tertegun. Ia tak menyangka jika Ayana akan berterima kasih secara langsung. Ia sendiri selalu merasa gengsi untuk mengatakannya. Akhirnya, Chika mengangguk. “Kuharap itu balasan yang sepadan untuk kesalahanku,” ucapnya. Mark mengajak Chika dan Cakra untuk turut bersama mereka ke kediamannya, tetapi keduanya menolak. Hingga Sandi menemukan keaneh

  • Cinta Seorang Pengasuh    Pertemuan Yang Dinantikan

    Sejak insiden itu, hubungan Chika dan Ayana menjadi kian renggang. Keduanya masih duduk bersisian, tetapi amat jarang bertukar sapa. Kini, tepat setelah mata kuliah selesai, tiba-tiba wanita itu menghampiri Ayana yang tengah bersama Mark. Melihat kedatangan Chika sukses membuat Mark menjadi waspada. Pria itu dengan sigap pasang badan di hadapan Ayana. “Apa yang ingin kau lakukan?” Mark bertanya, menatap lurus ke arah Chika. Perempuan itu tersenyum getir, sadar jika ia benar-benar telah bersikap buruk hingga dicap sebagai orang yang mampu membahayakan Ayana. Bahkan setelah lewat beberapa hari, kewaspadaan Mark terhadap dirinya sama sekali tidak berkurang. Chika menggelengkan kepala. “Aku ingin bicara dengan Ayana,” ucapnya, terdengar segan. Mark dan Ayana seketika bertukar tatapan dengan heran. Pria itu terlihat enggan untuk mengizinkan, tetapi Ayana memberi isyarat hingga akhirnya Mark sedikit menyingkir, membiarkan Ayana berhadapan langsung dengan wanita berambut pendek itu.

  • Cinta Seorang Pengasuh    SANDI

    Tak jauh dari pusat kota, terlihat sebuah proyek yang tengah dibangun. Para pria yang mengenakan rompi keselamatan kerja berlalu-lalang, terus tekun bekerja di bawah terik matahari. Pasir, debu, dan semen beterbangan di udara, tetapi semua orang seakan terbiasa dengan itu. “Sandi! Bawakan lima sak semen ke sini!” titah seorang pria paruh baya yang menjadi mandor di proyek tersebut. Sandi, yang semula tampak sibuk menata besi-besi itu lantas berdiri tegak.“Baik, Pak!” jawabnya.Dia pekerja paling muda di sana. Kulit pemuda itu kecokelatan karena terus terpapar sinar matahari. Keringat yang mengalir di pelipisnya tampak kotor oleh pasir dan debu, tetapi ia tidak menghiraukannya. Sandi menyusun lima sak semen dan mengangkat semuanya langsung di punggung, kemudian berjalan menuju tempat yang diminta. Ia hampir sampai saat tanpa sengaja kakinya menginjak batu. Batu itu tergulir dan membuat Sandi kehilangan keseimbangan hingga jatuh bersama lima sak semen di punggungnya. BUK Suara it

  • Cinta Seorang Pengasuh    Langkah Selanjutnya

    “Sepertinya dia kecewa kepada Ibu dan memutuskan untuk pergi. Sejak itu, Ibu tidak pernah berhasil menemukan Sandi,” tutur Wati, mengakhiri ceritanya. Air mata sudah mengering di pipinya, tetapi matanya masih memerah bekas menangis dan napasnya sesenggukan. Beberapa saat lalu, Ayana berhasil mendesak Wati untuk menceritakan awal mula hilangnya Sandi. Meski terasa berat, Wati berhasil menceritakannya dan kini ketiganya membungkam. “Ini foto terakhir yang Ibu ambil sewaktu dia kelulusan,” tutur Wati, menyerahkan sebuah foto ke arah Ayana. Gadis itu menerimanya dan napasnya tercekat melihat Sandi. Saat mereka berpisah dahulu, adiknya itu masih kecil, bahkan jauh lebih pendek daripada Ayana. Namun, sosok Sandi di foto itu telah bertumbuh pesat. Kini dia tinggi, terlihat tampan dan sangat mirip dengan ayahnya. Wajah Ayana diliputi kecemasan membayangkan adiknya mengadu nasib di dunia luar. Seorang diri. “Bagaimana dengan informasi yang diberikan Chika? Apakah dia berbohong?” Mark be

  • Cinta Seorang Pengasuh    Menanggung Dosa

    Chika menyeret langkahnya keluar kelas. Pada akhirnya, ia berhasil bertahan selama kelas hari itu. Bahkan, Ayana duduk tepat di sisinya. Gadis itu tidak menunjukkan aura permusuhan, tetapi juga tidak mengucapkan sepatah kata pun. Sekarang, air mata Chika sudah sepenuhnya mengering, tetapi ingatan itu masih membekas dalam ingatannya. Sepanjang berjalan, pandangan Chika terus tertuju ke arah bawah. Ia berusaha mengabaikan komentar dan pembicaraan yang terang-terangan membahas dirinya.Hingga langkah perempuan itu berhenti saat melihat sepasang sepatu yang berdiri tepat di hadapannya. Perlahan, Chika mendongak. Ia sudah cemas akan menerima bullyan lagi, tetapi alisnya mengernyit saat ia justru menemukan wajah Cakra. Pria itu menatap lurus ke arahnya. Dia membuka bibirnya dan siap untuk mengatakan sesuatu, tetapi Chika lebih dahulu menyela. “Aku tahu,” ucapnya, “Aku tahu apa yang akan kamu ucapkan. Kamu akan memberiku peringatan akan pembalasan Mark dan memintaku untuk tidak menyaki

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status