Share

Bab 22. Kupastikan Kau Jatuh Kepelukanku

Setelah video call dengan Alvaro, Calista bergegas untuk segera mandi. Untuk merilekskan diri seharian penuh rasanya sangat susah. Bahkan di hari weekend, ia masih saja diganggu oleh pria yang kini membuat otaknya selalu berpikir tidak waras.

"Calista! Apa kau sudah bangun?"

Kamila mengetuk pintu kamarnya. Bahkan pagi itu Calista tidak ikut sarapan bersama orang tuanya.

"Cepatlah keluar, Alka datang ke sini mencarimu."

Calista yang ada di kamar mandi tidak bisa mendengarnya, karena air shower lumayan berisik.

"Calista! Oh, ya ampun! Anak ini kalau dipanggil nggak ada nyaut. Apa masih juga belum bangun. Mana pintunya dikunci dari dalam."

Kamila memutuskan untuk meninggalkan kamar Calista untuk menemui Alka yang menunggunya di ruang tamu.

"Alka, dia nggak ada nyaut. Pintunya dikunci dari dalam. Mungkin dia lagi di kamar mandi."

Kamila menghenyakkan tubuhnya di sofa, ikut bergabung bersama suami dan calon menantunya.

"Apa mungkin dia masih tidur, Ma. Anak itu tadi malam bilang, mau tidur
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status