Share

42. Keinginan Gusti

"Papa mau nasi kuning juga? Ini, punya Gading ambil saja." Gusti tersenyum kaku di depan kedua anak kembarnya. Jika Gading banyak berbicara, beda dengan Gina yang diam saja dan bersandar di tubuh bundanya. Zia pun tidak banyak bicara. Ia hanya diam saja sambil menatap jengah Gusti yang sok akrab dengan Gading.

"Buat Gading saja, Papa sudah makan," jawab Gusti lagi sambil tersenyum. Lidahnya begitu kelu saat melontarkan kata papa dalam membahasakan dirinya.

"Oh, Papa sarapan apa? Papa sudah selesai kerjanya ya?"

"Gading, makan dulu baru bicara, nanti kalau makan sambil bicara, Gading bisa tersedak," ujar Zia mengingatkan.

"Papa, suapin Gading ya?" anak kecil itu memberikan piring plastiknya pada Gusti. Pria dewasa itu mengangguk sambil tersenyum samar. Ia mulai menyuapi Gading tanpa bicara. Gading nampak gembira karena ia kini sudah duduk di paha papanya. Gina yang melihat sosok pria dewasa yang begitu dekat dengan kembarannya, ikut bangun dari duduknya untuk menghampiri Gusti dan G
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status