Share

43. Jalan ke Mall

Gusti membuktikan ucapannya. Pria itu sama sekali tidak beranjak dari parkiran sekolah; menunggu kedua buah hatinya pulang sekolah, sedangkan Zia sudah pulang ke rumah karena ia harus membuka warung dan juga sambil memasak. Di satu sisi ia terganggu dengan hadirnya Gusti kembali di hidupnya, tetapi di sisi lain ia tidak mau ambil pusing karena ia tahu sikap Gusti yang susah ditebak. Bisa saja lelaki itu menjadi lebih sabar saat ini hanya karena anak-anak. Tentu saja, tidak mungkin karena dirinya.

Pukul sebelas, Zia sudah selesai memasak dan bersiap untuk pergi ke sekolah untuk menjemput si Kembar. Zia tidak tahu, kalau Gusti masih di sana menunggu kedua anak mereka.

Tahu sendiri angkutan umum bila sudah mengetem, maka bisa setengah jam tidak juga jalan. Zia sudah khawatir karena ini sudah lewat lima menit dari jam pulang anaknya.

"Kiri, Bang." Zia turun dengan serampangan karena angkot belum juga mau jalan lagi. Ia membayar ongkos tiga ribu rupiah, kemudian berjalan sedikit jauh un
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status