Share

Traumanya Badai dan Asa

“Papa?”

“Iya, Asa?”

“Mo mam etim.”

“Mau makan es krim?” Badai mengulang ucapan Asa dengan jelas. Sebisa mungkin ia memastikan kalau Asa melihat gerak bibirnya supaya anaknya bisa mengikutinya.

“Mm-hm.”

“Oke.” Badai mengangguk setuju. “Ayo, kita siap-siap.”

Asa tersenyum dan Badai segera menggantikan pakaian Asa. Sudah seminggu Badai cuti mendadak dari kantornya dan hanya menemani Asa di rumah sakit.

Setelah hari di mana jiwa Badai hampir hilang karena kegilaan Anastasya, akhirnya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status