Share

Aku Ingin Bahagia, Tapi Aku Lebih Ingin Padma Bahagia

“Kamu mungkin salah orang kalau mau bertanya.” Badai tertawa getir. “Dulu aku bukanlah orang yang mengharapkan kehadiran anak. Kamu jelas tahu gimana ceritanya.”

Catra meringis mendengarnya. “Tapi kamu bisa beradaptasi dengan sangat baik untuk menjalani peran ayah untuk Asa.”

“Karena cuma dia yang kupunya.” Badai kembali mengingat hari di mana Asa lahir. Hari di mana akhirnya ia kembali memiliki alasan untuk tetap bertahan hidup dan menjalani hari-harinya.

“Kalau kamu mau jawabanku paling jujur, aku sangat takut ketika tahu aku akan punya anak.” Badai mengedikkan bahunya. “Tapi setelah mencoba menerima, rasa antusias itu mulai muncul dengan ketakutan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status