Share

Menurutmu, Bisakah Satu Hati untuk Mencintai Dua Orang?

“Nggak usah nanya yang aneh-aneh deh,” kilah Padma setelah ia dan Badai hanya terdiam selama beberapa saat. “Aku mau ke kamar dulu, nyusuin Ilana.”

“Ikut,” seru Mili sambil melambaikan tangan pada Badai yang mereka tinggalkan sendirian.

Badai sendiri tidak masalah ditinggal sendiri dan memutuskan untuk menonton televisi di ruang tengah. Sementara itu, Mili benar-benar mengikuti Padma ke kamar Ilana.

“Kamu nggak marah kan aku tanya begitu?”

“Ada ya orang nanya marah atau nggak setelah udah nanya?”

“Ada, aku.” Mili menunjuk dirinya sendiri selagi berjalan masuk ke kamar Ilana.

Padma pun duduk di single sofa yang ada di sudut kamar, tempatnya biasa duduk menyusui Ilana atau sekadar berdiam diri sambil mengamati Ilana yang tertidur.

“Aku nggak marah,” jawabnya sambil menatap Mili yang duduk di tepi ranjang. “Cuma ya… aku bingung aja. Selain aku yang masih belum terpikir buat ke arah sana, kurasa Badai juga belum siap.”

“Badai belum siap?” Jawaban Padma membuat Mili mengerutkan keningnya.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status