Share

Luka yang Tak Akan Sembuh

Badai menggertakkan giginya tanpa sadar saat tiba di hadapan kedua orangtua Anastasya. Tapi untungnya ia masih bisa menahan diri, jadi yang Badai lakukan hanya menunduk sejenak sebagai sapaan lalu berlalu masuk ke rumahnya tanpa mengatakan apa pun pada mereka.

Badai tahu tindakannya benar-benar tak sopan, tapi menurutnya hal itu masih lebih baik dibanding kalau ia memilih untuk langsung mengusir mereka.

“Bang, itu—“

“Iya, itu opa-omanya Asa,” sergah Badai begitu Reval menyambutnya dengan raut penasaran. “Aku mau mandiin Asa dulu.” Kemudian Badai beralih pada Shania. “Shan, abis Asa mandi, bisa tolong temenin dia di kamar?”

Shania buru-buru mengangguk. “Bisa, Bang.”

Lelaki itu kembali melanjutkan langkahnya dan di lantai dua ia berpapasan dengan ibu Shua. Badai tak mengatakan apa pun, ia hanya membawa Asa ke kamarnya dan mengisi air di bathtub sambil mencari mainan yang ia janjikan.

“Yang tadi itu Opa sama Oma, Nak,” beri tahu Badai sambil membantu Asa membuka pakaiannya.

Tanpa diduga,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status