Share

Ada Banyak Hal yang Tidak Ingin Kusesali

“Hon, kamu maunya kita kapan nikahnya?”

“Bulan depan, gimana?”

“Oke. Bulan depan.”

Dari percakapan iseng di suatu sore pada hari Jumat, pernikahan itu akhirnya benar-benar terealisasi satu bulan setelah obrolan tersebut.

“Kamu belum tidur?”

Padma menoleh dan menggeleng sebagai jawaban untuk pertanyaan ibunya. Hari ini sampai seminggu ke depan, orangtuanya menginap di rumah yang ia tempati ini.

“Duduk, Ma,” kata Padma dengan tangan yang menepuk pelan pinggir ranjangnya.

Dua perempuan beda generasi itu duduk berdampingan. Padma menyandarkan kepalanya di bahu sang ibu seraya mengamati walk in closet-nya yang mulai lengang.

“Udah beres semua yang mau dibawa?”

“Sebagian besar sih udah di sana semua. Palingan tinggal baju-baju yang beberapa hari ini aku sama Ilana pakai aja.”

Perempuan paruh baya itu menepuk pelan tangan Padma. “Padahal ini bukan kali pertama Mama ngelepas kamu untuk menikah, tapi kenapa rasanya tetep berat ya, Sayang?”

Padma terkekeh mendengar ucapan sang ibu. “Mama nih, a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status